Anda di halaman 1dari 5

Nama : 1.

Agung Setia Budi 110115425 B1

2. Anita Nur Hasanah 110116002 B1

3. Stevani Wijaya 110116013 B1

Analisis Vitamin C Iodatometri dengan Potensiometer

I. Vitamin C (𝐶6 𝐻8 𝑂6)

Karakteristik : Serbuk atau hablur; putih atau agak kuning; tidak berbau; rasa asam. Oleh
pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di udara, dalam
larutan cepat teroksidasi.

Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%)P, praktis tidak larut
dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam benzen P

Penetapan kadar : Timbang seksama 400mg, larutkan dalam campuran 100ml air bebas
karbondioksida P dan 25ml asam sulfat (10% v/v),P. Titrasi segera dengan iodum 0,1 N
menggunakan indikator larutan kanji P.

1 ml iodum 0,1N setara dengan 8,806 mg 𝐶6 𝐻8 𝑂6

Vitamin C potensi reduksi lebih kecil dari Iodium, sehingga dapat langsung di titrasi dengan
Iodium
(State Pharmacopoeia of the Union of Soviet Socialist Republics IX. Page 27-28)

II. Potensiometri

Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan
elektroda pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi yang diperoleh dengan
menggambarkan grafik potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan, mempunyai
kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan.

Dari grafik tersebut dapat diperkirakan titik akhir titrasi.


Elektroda indikator suatu sel adalah elektroda yang potensialnya bergantung pada
aktivitas (dan karena itu pada konsentrasi) spesi ion tertentu yang konsentrasinya akan
ditentukan. Salah satu jenis elektroda indikator adalah elektroda logam. Elektroda logam
dapat dikelompokkan ke dalam elektroda jenis pertama (firstkind), elektroda jenis
kedua(second kind),elektroda jenis ketiga(third kind). Potensial dari elektroda logam
ditentukan dari posisi reaksi redoks ketika elektroda danl arutan bertemu. Terdapat tiga
macam elektroda logam yaitu:
a. Elektroda jenis pertama. Elektroda jenis pertama adalah elektroda yang langsung
berkeseimbangan dengan kation yang berasal dari logam tersebut. Contoh: elektroda
tembaga.
b. Elektroda jenis kedua. Elektroda jenis kedua adalah elektroda yang harga potensialnya
bergantung pada konsentrasi suatu anion yang dengan ion yang berasal dari elektroda
endapan suatu ion kompleks yang stabil .Contoh: elektroda perak untuk halida.
c. Elektroda jenis ketiga. Elektroda jenis ketiga adalah elektroda logam yang harga
potensialnya bergantung pada konsentrasi ion logam lain. Contoh: elektroda Hg .
Sedangkan elektroda pembanding adalah elektroda yang potensialnya diketahui dan
selama pengukuran tetap konstan. Elektroda pembanding yang banyak digunakan adalah
elektroda kalomel karena konstannya potensial yang dihasilkan. Elektroda ini terbuat dari
tabung gelas atau plastik dengan panjang ± 10cm dan garis tengah0,5-1 cm yang dicelupkan
ke dalam air raksa yang kontak dengan lapisan pasta Hg/HgCl2 yang terdapat pada tabung
bagian dalam yang berisi campuran Hg, Hg2Cl2 dan KCl jenuh dan dihubungkan dengan
larutan KCl jenuh melalui lubang kecil.
Dalam potensiometri langsung atau titrasi potensiometri suatu ion logam, sebuah
elektroda indikator sederhana biasanya akan terdiri dari batang atau kawat yang dibersihkan
dengan seksama yang terbuat dari logam yang tepat; paling penting adalah permukaan logam
yang akan dicelupkan ke dalam larutan itu bebas dari lapisan tipis oksida atau hasil korosi
apa saja. Dalam beberapa kasus elektroda yang lebih memuaskan dapat disiapkan dengan
menggunakan kawat platinum yang telah disalut dengan lapisan tipis logam yang tepat
dengan cara pengendapan secara listrik.
Antara elekroda pengukur (elektroda indikator) dan elektroda pembanding terdapat
jembatan arus atau garam dengan larutan elektrolit yang di dalamnya terdapat transport ion
arus. Cara potensiometri ini bermanfaat bila tidak ada indikator yang cocok untuk
menentukan titik akhir titrasi, misalnya dalam hal larutan keruh atau bila daerah kesetaran
sangat pendek dan tidak cocok untuk penetapan titik akhir titrasi dengan indikator.

Keuntungan dari metode potensiometri adalah biayanya yang relatif murah dan
sederhana. Voltameter dan elektroda jauh lebih murah daripada instrumen saintifik yang
paling modern. Selain itu kelebihan dari metode potensiometri adalah pada saat potensial sel
dibaca tidak ada arus yang mengalir dalam larutan (arus residual tatanan sel dan efek
polarisasi dapat diabaikan). Potensiometri juga dapat digunakan untuk menetapkan tetapan
kesetimbangan. Potensial-potensial yang stabil sering diperoleh dengan cukup cepat dan
tegangan yang mudah dicatat sebagai fungsi waktu, sehingga potensiometri kadang juga
bermanfaat untuk pemantauan yang kontinu dan tidak diawasi.
Potensiometri pada dasarnya bersifat nondestruktif terhadap sampel, dalam
pengertian bahwa penyisipan elektroda tidak megubah komposisi larutan uji (kecuali untuk
sedikit kebocoran elektrolit dari elektroda acuan). Metode potensiometri merupakan salah
satu metode yang banyak digunakan untuk menentukan kandungan ion-ion tertentu dalam
suatu larutan, titrasi terhadap vitamin c (bersifat asam) mungkin juga bersifat basa. Selain itu,
metode potensiometri dapat juga digunakan dalam penetapan nikel dan kobal dengan
pengkomlekskan denga sianida, penetapan flourida dengan metode titik nol, penetapan besi
(III) dengan EDTA dan standarisasi larutan kalium permanganate dengan kalium iodide.
Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume
dimana terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran. Dalam titrasi
secara manual, potensial diukur setelah penambahan titran secara berurutan, dan hasil
pengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik terhadap volum titran untuk diperoleh
suatu kurva titrasi.
Persamaan Nerst memberikan hubungan antara potensial relatif suatu elektroda dan
konsentrasi spesies ioniknya yang sesuai dalam larutan. Potensiometri merupakan aplikasi
langsung dari persaman Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda tidak
terpolarisasi pada kondisi arus nol. Dengan pengukuran pengukuran potensial reversibel
suatu elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu komponen dapat
dilakukan.
𝑅𝑇
Persamaan Nerst : ε = εo - 𝑛𝐹 ln Q

dimana ε : potensial sel


εo : standar potensial reduksi
R : konsanta gas
T : temperatur ( K )
n : jumlah elektron yang terlibat dalam rekasi reduksi
F : konstanta faraday
Q : reaksi quosien
III. Iodatometri

Titrasi Iodometri menggunakan baku iodat sebagai titran. Untuk penetapan kadar Asam
Askorbat :

3𝐶6 𝐻8 𝑂6 + 𝐼𝑂3− 𝐼 − + 3𝐶6 𝐻6 𝑂6 + 3𝐻2 O


HCl 0,1 N

Anda mungkin juga menyukai