Karakteristik : Serbuk atau hablur; putih atau agak kuning; tidak berbau; rasa asam. Oleh
pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering, mantap di udara, dalam
larutan cepat teroksidasi.
Kelarutan : Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%)P, praktis tidak larut
dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam benzen P
Penetapan kadar : Timbang seksama 400mg, larutkan dalam campuran 100ml air bebas
karbondioksida P dan 25ml asam sulfat (10% v/v),P. Titrasi segera dengan iodum 0,1 N
menggunakan indikator larutan kanji P.
Vitamin C potensi reduksi lebih kecil dari Iodium, sehingga dapat langsung di titrasi dengan
Iodium
(State Pharmacopoeia of the Union of Soviet Socialist Republics IX. Page 27-28)
II. Potensiometri
Proses titrasi potensiometri dapat dilakukan dengan bantuan elektroda indikator dan
elektroda pembanding yang sesuai. Dengan demikian, kurva titrasi yang diperoleh dengan
menggambarkan grafik potensial terhadap volume pentiter yang ditambahkan, mempunyai
kenaikan yang tajam di sekitar titik kesetaraan.
Keuntungan dari metode potensiometri adalah biayanya yang relatif murah dan
sederhana. Voltameter dan elektroda jauh lebih murah daripada instrumen saintifik yang
paling modern. Selain itu kelebihan dari metode potensiometri adalah pada saat potensial sel
dibaca tidak ada arus yang mengalir dalam larutan (arus residual tatanan sel dan efek
polarisasi dapat diabaikan). Potensiometri juga dapat digunakan untuk menetapkan tetapan
kesetimbangan. Potensial-potensial yang stabil sering diperoleh dengan cukup cepat dan
tegangan yang mudah dicatat sebagai fungsi waktu, sehingga potensiometri kadang juga
bermanfaat untuk pemantauan yang kontinu dan tidak diawasi.
Potensiometri pada dasarnya bersifat nondestruktif terhadap sampel, dalam
pengertian bahwa penyisipan elektroda tidak megubah komposisi larutan uji (kecuali untuk
sedikit kebocoran elektrolit dari elektroda acuan). Metode potensiometri merupakan salah
satu metode yang banyak digunakan untuk menentukan kandungan ion-ion tertentu dalam
suatu larutan, titrasi terhadap vitamin c (bersifat asam) mungkin juga bersifat basa. Selain itu,
metode potensiometri dapat juga digunakan dalam penetapan nikel dan kobal dengan
pengkomlekskan denga sianida, penetapan flourida dengan metode titik nol, penetapan besi
(III) dengan EDTA dan standarisasi larutan kalium permanganate dengan kalium iodide.
Titik akhir dalam titrasi potensiometri dapat dideteksi dengan menetapkan volume
dimana terjadi perubahan potensial yang relatif besar ketika ditambahkan titran. Dalam titrasi
secara manual, potensial diukur setelah penambahan titran secara berurutan, dan hasil
pengamatan digambarkan pada suatu kertas grafik terhadap volum titran untuk diperoleh
suatu kurva titrasi.
Persamaan Nerst memberikan hubungan antara potensial relatif suatu elektroda dan
konsentrasi spesies ioniknya yang sesuai dalam larutan. Potensiometri merupakan aplikasi
langsung dari persaman Nernst dengan cara pengukuran potensial dua elektroda tidak
terpolarisasi pada kondisi arus nol. Dengan pengukuran pengukuran potensial reversibel
suatu elektroda, maka perhitungan aktivitas atau konsentrasi suatu komponen dapat
dilakukan.
𝑅𝑇
Persamaan Nerst : ε = εo - 𝑛𝐹 ln Q
Titrasi Iodometri menggunakan baku iodat sebagai titran. Untuk penetapan kadar Asam
Askorbat :