Anda di halaman 1dari 49

Hai teman, sudah lama saya tidak posting dikarenakan sibuk (ujian semesteran), kali ini saya

akan memberikan artiel mengenai pelajaran di sekolah yaitu makalah Biologi tepatnya adalah
laporan makalah pertumbuhan dan perkembangan kecambah dengan pengaruh cahaya matahari,
sebelumnya saya sudah pernah membagikan artikel mengenai pelajaran biologi juga yaitu Mutasi
dan Syndrom (wajib mampir dan pelajari ya) dan ada juga informasi kpop SNSD kalahkan Justin
Bieber
Nah lebih baik mari kita simak aja langsung contoh makalah biologi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau

MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU

Tugas Mata Pelajaran Biologi


Guru Pembimbing :

Fariz Mahmudi, S.Pd

Hajiah
Hendri
Rindi kurniawati
Rinto
Sayuti
M. Putra Candra Ditya
Leni
______________________________________________________________________

SMA NEGERI 1 TELUK BATANG


TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Alamat : Jl. Raya Teluk Batang Kecamatan teluk Batang Kode Pos 78856
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan tugas mata pelajaran
BIOLOGI yang berjudul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU .
Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan membedakan pertumbuhan dan perkembangan
padakacang hijau melalui hasil penelitian yang telah dilakukan

melalui tugas ini di harapkan para siswa dapat memahami tentang pertumbuhan dan
berkembangan tanaman
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Teluk Batang ,9 September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………..........................1
B. Landasan Teori..…………………………………………….................2

BAB II METODE PENELITIAN


A. Alat dan bahan........................................................................................3
B. Waktu dan Tempat.................................................................................3
C. Cara kerja...............................................................................................3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Tabel dan Grafik.....................................................................................4
B. Pembahasan.............................................................................................5

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………..………...........6
B. Saran…………………………………………………………...............6

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRANs

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Ciri sebuah makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk
menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu,
tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering
terkena sinar matahari.
Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar
karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada
tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan
percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman
kacang hijau

B. Landasan Teori
-Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan
perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan
bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar.
Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah
satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang
diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan).
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijaudirebus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yangdigerus dan dijadikan sebagai
isi onde-onde,bakpau,atau gandas turi. Kecambahkacang hijau menjadi sayuran yang umum
dimakan di kawasan Asia Timurdan Asia Tenggaradan dikenal sebagai tauge.Kacang hijau bila
direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalambijinya akan keluar dan
mengental, menjadi semacam bubur. Tepung bijikacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung
hunkue, digunakandalam pembuatan kue-kuedan cenderung membentuk gel.Tepung ini juga
dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun

BAB II METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan untuk Penelitian


1. 14 buah gelas air mineral.
2. Kardus, Mistar, Alat tulis.
3. 14 Biji Kacang Hijau.
4. Air secukupnya.
5. Tanah sebagai media tanam

B. Waktu dan Tempat Penelitian


- Waktu : 22 Agustus 2013 s.d 2 September 2013
- Tempat : di SMA N 1 Teluk Batang

C. Cara Kerja Penelitian


1. Rendamlah biji kacang hijau terlebih dahulu selama satu jam
2. Berilah lubang di bagian bawah gelas serta berilah tanda/ label pada setiap gelas
2. Tanamlah kacang hijau di gelas yang telah diisi tanah terlebih dahulu
3. Letakan gelas tersebut di berbagai tempat yang sudah ditentukan yaitu di dalam kotak, di
tempat terbuka dan di shading house
4. Sirami dan ukurlah kacang hijau tersebut setiap harinya
5. Tulislah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
6. Hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
7. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
8. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda
intensitas cahayanya.

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel dan Grafik

HARI KE-
TEMPAT NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 - - - - 10 x x x x x x
2 - - - 15 20 27 35 50 73 87 105
HALAMAN
3 - - 12 25 34 65 74 87 92 102 115
4 - x x x x x x x x x x
Rata-rata - - 3 10 16 23 27,25 34,25 41,25 47,25 55

1 - - x - - x x x x x x
SHADING
2 - - x - - - 10 25 32 40 54
HOUSE
3 - - x - - x x x x x x
4 - - x - - x x x x x x
Rata-rata - - - - - - 0,25 6,25 8 10 13,5

1 - 10 35 68 95 150 190 240 273 296 325


2 - - 13 25 37 52 65 74 85 97 110
3 - - - - 10 15 20 32 44 50 57
KOTAK
4 - - - - 10 15 21 30 40 48 55
5 - - - 12 23 36 42 50 57 65 70
6 - - 10 23 67 90 120 184 230 264 295
Rata-rata 1,67 9,67 21,33 40,33 59,67 76,33 101,67 121,5 136,67 152

KETERANGAN: - (Belum tumbuh)


X (mati atau hilang)

B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi perkecambahan
kacang hijau.
Bedasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak bahwa
perkembangan peling cepat adalah perkembangan kacang hijau pada tempat yang gelap. Pada
hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa biji kacang hijau belum
menunjukkan perkembangan sama sekali. Selainitu, pengaruh zat auksin yang terdapat pada pada
tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan pada biji kacang hijau. Zat auksin pada
tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat pertumbuhan
tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di
tempat gelap lebih panjang daripada ditempat terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak
terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja secara
maksimal jika terkena cahaya matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat bekerja secara maksimal
jika berada pada tempat yang cenderung lebih gelap.
Selain itu gerak tanaman yang mengikuti arah datanya matahari juga berpengaruh pada hasil
percobaan tersebut terutama pada kacang hijau yang diletakkan di shading house.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada yang
ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang mengatur
pertumbuha sel di meristem ujung ) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya
matahari. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak
berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya
juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil
dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri( fotosintesis ).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adafah kacang hi'jau yang di daerah gelap tumbuh lebbih
optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh
lebih tinggi, tetapi dengan kondisi f isik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena
hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil begitu juga halnya dengan kacang
hijau yang diletakkan dishading house, yang menjadi perbedaan adalah bengkoknya tanaman
yang mengikuti arah datangnya cahaya matahari.

B. Saran
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya
tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan
aman dan berhasil.
 Da!am mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

Hai teman, sudah lama saya tidak posting dikarenakan sibuk (ujian semesteran), kali ini saya
akan memberikan artiel mengenai pelajaran di sekolah yaitu makalah Biologi tepatnya adalah
laporan makalah pertumbuhan dan perkembangan kecambah dengan pengaruh cahaya matahari,
sebelumnya saya sudah pernah membagikan artikel mengenai pelajaran biologi juga yaitu Mutasi
dan Syndrom (wajib mampir dan pelajari ya) dan ada juga informasi kpop SNSD kalahkan Justin
Bieber
Nah lebih baik mari kita simak aja langsung contoh makalah biologi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau

MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU

Tugas Mata Pelajaran Biologi


Guru Pembimbing :

Fariz Mahmudi, S.Pd

Hajiah
Hendri
Rindi kurniawati
Rinto
Sayuti
M. Putra Candra Ditya
Leni

______________________________________________________________________

SMA NEGERI 1 TELUK BATANG


TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Alamat : Jl. Raya Teluk Batang Kecamatan teluk Batang Kode Pos 78856
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan tugas mata pelajaran
BIOLOGI yang berjudul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU .
Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan membedakan pertumbuhan dan perkembangan
padakacang hijau melalui hasil penelitian yang telah dilakukan

melalui tugas ini di harapkan para siswa dapat memahami tentang pertumbuhan dan
berkembangan tanaman
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Teluk Batang ,9 September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………..........................1
B. Landasan Teori..…………………………………………….................2

BAB II METODE PENELITIAN


A. Alat dan bahan........................................................................................3
B. Waktu dan Tempat.................................................................................3
C. Cara kerja...............................................................................................3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Tabel dan Grafik.....................................................................................4
B. Pembahasan.............................................................................................5

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………..………...........6
B. Saran…………………………………………………………...............6

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRANs

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Ciri sebuah makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk
menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu,
tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering
terkena sinar matahari.
Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar
karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada
tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan
percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman
kacang hijau

B. Landasan Teori
-Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan
perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan
bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar.
Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah
satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang
diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan).
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijaudirebus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yangdigerus dan dijadikan sebagai
isi onde-onde,bakpau,atau gandas turi. Kecambahkacang hijau menjadi sayuran yang umum
dimakan di kawasan Asia Timurdan Asia Tenggaradan dikenal sebagai tauge.Kacang hijau bila
direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalambijinya akan keluar dan
mengental, menjadi semacam bubur. Tepung bijikacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung
hunkue, digunakandalam pembuatan kue-kuedan cenderung membentuk gel.Tepung ini juga
dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun

BAB II METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan untuk Penelitian


1. 14 buah gelas air mineral.
2. Kardus, Mistar, Alat tulis.
3. 14 Biji Kacang Hijau.
4. Air secukupnya.
5. Tanah sebagai media tanam

B. Waktu dan Tempat Penelitian


- Waktu : 22 Agustus 2013 s.d 2 September 2013
- Tempat : di SMA N 1 Teluk Batang

C. Cara Kerja Penelitian


1. Rendamlah biji kacang hijau terlebih dahulu selama satu jam
2. Berilah lubang di bagian bawah gelas serta berilah tanda/ label pada setiap gelas
2. Tanamlah kacang hijau di gelas yang telah diisi tanah terlebih dahulu
3. Letakan gelas tersebut di berbagai tempat yang sudah ditentukan yaitu di dalam kotak, di
tempat terbuka dan di shading house
4. Sirami dan ukurlah kacang hijau tersebut setiap harinya
5. Tulislah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
6. Hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
7. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
8. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda
intensitas cahayanya.

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel dan Grafik

HARI KE-
TEMPAT NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 - - - - 10 x x x x x x
2 - - - 15 20 27 35 50 73 87 105
HALAMAN
3 - - 12 25 34 65 74 87 92 102 115
4 - x x x x x x x x x x
Rata-rata - - 3 10 16 23 27,25 34,25 41,25 47,25 55

1 - - x - - x x x x x x
SHADING
2 - - x - - - 10 25 32 40 54
HOUSE
3 - - x - - x x x x x x
4 - - x - - x x x x x x
Rata-rata - - - - - - 0,25 6,25 8 10 13,5

1 - 10 35 68 95 150 190 240 273 296 325


2 - - 13 25 37 52 65 74 85 97 110
3 - - - - 10 15 20 32 44 50 57
KOTAK
4 - - - - 10 15 21 30 40 48 55
5 - - - 12 23 36 42 50 57 65 70
6 - - 10 23 67 90 120 184 230 264 295
Rata-rata 1,67 9,67 21,33 40,33 59,67 76,33 101,67 121,5 136,67 152

KETERANGAN: - (Belum tumbuh)


X (mati atau hilang)

B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi perkecambahan
kacang hijau.
Bedasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak bahwa
perkembangan peling cepat adalah perkembangan kacang hijau pada tempat yang gelap. Pada
hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa biji kacang hijau belum
menunjukkan perkembangan sama sekali. Selainitu, pengaruh zat auksin yang terdapat pada pada
tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan pada biji kacang hijau. Zat auksin pada
tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat pertumbuhan
tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di
tempat gelap lebih panjang daripada ditempat terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak
terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja secara
maksimal jika terkena cahaya matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat bekerja secara maksimal
jika berada pada tempat yang cenderung lebih gelap.
Selain itu gerak tanaman yang mengikuti arah datanya matahari juga berpengaruh pada hasil
percobaan tersebut terutama pada kacang hijau yang diletakkan di shading house.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada yang
ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang mengatur
pertumbuha sel di meristem ujung ) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya
matahari. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak
berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya
juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil
dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri( fotosintesis ).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adafah kacang hi'jau yang di daerah gelap tumbuh lebbih
optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh
lebih tinggi, tetapi dengan kondisi f isik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena
hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil begitu juga halnya dengan kacang
hijau yang diletakkan dishading house, yang menjadi perbedaan adalah bengkoknya tanaman
yang mengikuti arah datangnya cahaya matahari.

B. Saran
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya
tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan
aman dan berhasil.
 Da!am mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

Hai teman, sudah lama saya tidak posting dikarenakan sibuk (ujian semesteran), kali ini saya
akan memberikan artiel mengenai pelajaran di sekolah yaitu makalah Biologi tepatnya adalah
laporan makalah pertumbuhan dan perkembangan kecambah dengan pengaruh cahaya matahari,
sebelumnya saya sudah pernah membagikan artikel mengenai pelajaran biologi juga yaitu Mutasi
dan Syndrom (wajib mampir dan pelajari ya) dan ada juga informasi kpop SNSD kalahkan Justin
Bieber
Nah lebih baik mari kita simak aja langsung contoh makalah biologi pertumbuhan dan
perkembangan kacang hijau

MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU

Tugas Mata Pelajaran Biologi


Guru Pembimbing :

Fariz Mahmudi, S.Pd

Hajiah
Hendri
Rindi kurniawati
Rinto
Sayuti
M. Putra Candra Ditya
Leni

______________________________________________________________________

SMA NEGERI 1 TELUK BATANG


TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014
Alamat : Jl. Raya Teluk Batang Kecamatan teluk Batang Kode Pos 78856
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan tugas mata pelajaran
BIOLOGI yang berjudul PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KACANG HIJAU .
Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan membedakan pertumbuhan dan perkembangan
padakacang hijau melalui hasil penelitian yang telah dilakukan

melalui tugas ini di harapkan para siswa dapat memahami tentang pertumbuhan dan
berkembangan tanaman
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Teluk Batang ,9 September 2013

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………..........................1
B. Landasan Teori..…………………………………………….................2

BAB II METODE PENELITIAN


A. Alat dan bahan........................................................................................3
B. Waktu dan Tempat.................................................................................3
C. Cara kerja...............................................................................................3

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Tabel dan Grafik.....................................................................................4
B. Pembahasan.............................................................................................5

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………..………...........6
B. Saran…………………………………………………………...............6

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRANs

ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Ciri sebuah makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan dan
perkembangan mempunyai pengertian yang berbeda. Namun, proses pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.
Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan. Namun, efek lain dari
sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan
yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat
gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman
tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk
menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena
karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau,
melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu,
tanaman akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering
terkena sinar matahari.
Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar
karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada
tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan
percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman
kacang hijau

B. Landasan Teori
-Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat kembali) karena
adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh keduanya.
Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan angka). Sedangkan
perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan
bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar.
Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah
satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang
diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan).
Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi.
Kacang hijau
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku polong-polongan (Fabaceae) ini
memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein
nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai tanaman
pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijaudirebus hingga lunak dan
dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yangdigerus dan dijadikan sebagai
isi onde-onde,bakpau,atau gandas turi. Kecambahkacang hijau menjadi sayuran yang umum
dimakan di kawasan Asia Timurdan Asia Tenggaradan dikenal sebagai tauge.Kacang hijau bila
direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalambijinya akan keluar dan
mengental, menjadi semacam bubur. Tepung bijikacang hijau, disebut di pasaran sebagai tepung
hunkue, digunakandalam pembuatan kue-kuedan cenderung membentuk gel.Tepung ini juga
dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun

BAB II METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan untuk Penelitian


1. 14 buah gelas air mineral.
2. Kardus, Mistar, Alat tulis.
3. 14 Biji Kacang Hijau.
4. Air secukupnya.
5. Tanah sebagai media tanam

B. Waktu dan Tempat Penelitian


- Waktu : 22 Agustus 2013 s.d 2 September 2013
- Tempat : di SMA N 1 Teluk Batang

C. Cara Kerja Penelitian


1. Rendamlah biji kacang hijau terlebih dahulu selama satu jam
2. Berilah lubang di bagian bawah gelas serta berilah tanda/ label pada setiap gelas
2. Tanamlah kacang hijau di gelas yang telah diisi tanah terlebih dahulu
3. Letakan gelas tersebut di berbagai tempat yang sudah ditentukan yaitu di dalam kotak, di
tempat terbuka dan di shading house
4. Sirami dan ukurlah kacang hijau tersebut setiap harinya
5. Tulislah hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
6. Hitunglah rata-rata tinggi kecambah secara keseluruhan untuk tiap percobaan.
7. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
8. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah pada tempat yang berbeda
intensitas cahayanya.

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tabel dan Grafik

HARI KE-
TEMPAT NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 - - - - 10 x x x x x x
2 - - - 15 20 27 35 50 73 87 105
HALAMAN
3 - - 12 25 34 65 74 87 92 102 115
4 - x x x x x x x x x x
Rata-rata - - 3 10 16 23 27,25 34,25 41,25 47,25 55

1 - - x - - x x x x x x
SHADING
2 - - x - - - 10 25 32 40 54
HOUSE
3 - - x - - x x x x x x
4 - - x - - x x x x x x
Rata-rata - - - - - - 0,25 6,25 8 10 13,5

1 - 10 35 68 95 150 190 240 273 296 325


2 - - 13 25 37 52 65 74 85 97 110
3 - - - - 10 15 20 32 44 50 57
KOTAK
4 - - - - 10 15 21 30 40 48 55
5 - - - 12 23 36 42 50 57 65 70
6 - - 10 23 67 90 120 184 230 264 295
Rata-rata 1,67 9,67 21,33 40,33 59,67 76,33 101,67 121,5 136,67 152

KETERANGAN: - (Belum tumbuh)


X (mati atau hilang)

B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
perkecambahan di tempat yang memiliki intensitas cahaya yang terang dan gelap. Hal ini
menunjukkan bahwa gelap atau terangnya suatu tempat dapat mempengaruhi perkecambahan
kacang hijau.
Bedasarkan tabel diatas tentang perkembangan biji kacang hijau, tampak bahwa
perkembangan peling cepat adalah perkembangan kacang hijau pada tempat yang gelap. Pada
hari pertama pengamatan, dimasing-masing tempat menunjukkan bahwa biji kacang hijau belum
menunjukkan perkembangan sama sekali. Selainitu, pengaruh zat auksin yang terdapat pada pada
tumbuhan sangat mempengaruhi perkecambahan pada biji kacang hijau. Zat auksin pada
tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan bagi tanaman dan menjadi penghambat pertumbuhan
tanaman jika terkena cahaya matahari. Sehingga dapat dikatakan bahwa pertumbuhan tanaman di
tempat gelap lebih panjang daripada ditempat terang karena zat auksin pada tempat gelap tidak
terganggu fungsinya. Atau dapat dikatakan bahwa zat auksin tidak dapat bekerja secara
maksimal jika terkena cahaya matahari, dan sebaliknya zat auksin dapat bekerja secara maksimal
jika berada pada tempat yang cenderung lebih gelap.
Selain itu gerak tanaman yang mengikuti arah datanya matahari juga berpengaruh pada hasil
percobaan tersebut terutama pada kacang hijau yang diletakkan di shading house.
Tanaman yang ditanam di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat/tinggi daripada yang
ditempat terang. Hal ini disebabkan karena pengaruh auksin (hormon tumbuhan yang mengatur
pertumbuha sel di meristem ujung ) yang terdapat pada pucuk akan terurai jika terkena cahaya
matahari. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak
berkembang, dan lama-lama akan mati setelah cadangan makanannya habis. Ini karena cahaya
juga merangsang pembentukkan klorofil, tumbuhan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil
dan akhirnya tidak dapat membuat makanannya sendiri( fotosintesis ).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adafah kacang hi'jau yang di daerah gelap tumbuh lebbih
optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan
terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh
lebih tinggi, tetapi dengan kondisi f isik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena
hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh
lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil begitu juga halnya dengan kacang
hijau yang diletakkan dishading house, yang menjadi perbedaan adalah bengkoknya tanaman
yang mengikuti arah datangnya cahaya matahari.

B. Saran
 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya
tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan
aman dan berhasil.
 Da!am mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan
kemudahan kepada saya untuk dapat mengerjakan tugas mata kuliah Biologi Pertanian dengan
judul Perkecambahan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Biologi Pertanian dan agar
permbaca dapat memahami Proses perkecambahan.

Makalah ini saya buat mungkin masih banyak sekali kekurangan, oleh karena itu saya
mengharapkan saran dan masukan dari pembaca demi kesempurnaan makalah yang saya susun.

Bandung, 13 Mei 2015

Penyusun

Duyi Apriliani

Nim. 1147060020

Daftar Isi

KATA PENGANTAR.. 1

BAB I. 3

PENDAHULUAN.. 3

1.1. Latar Belakang. 3


1.2. Tujuan. 3

BAB II. 4

PEMBAHASAN.. 4

2.1. Pengertian Perkecambahan. 4

2.2. Pemgaruh Ukuran Benih Terhadap Proses Perkecambahan. 5

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan. 5

3.1. Kesimpulan. 7

3.2. Daftar Pustakan. 7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkecambahan merupakan proses metabolisme biji hingga menghasilkan perumbuhan dari
komponen kecambah (plumula dan radikula). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat
dilihat atribut perkecambahannya, yaitu plumula dan radikula dan keduanya tumbuh normal
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan ISTA (International Seed Testing
Association).

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji
akan berkecambah jika berada di lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan
suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan,
dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan
menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur
kecambah meliputi radikula, akar primer, keloptil, dan daun pertama. Sedangkan pada kecambah
tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan
hipogeal.
1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :

1. Pembaca dapat mengetahui pengertian perkecambahan,


2. Pembaca dapat mengetahui pengaruh ukuran benih terhadap proses perkecambahan.
3. Pembaca mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya perkecambahan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen- komponen benih yang
mempunyai kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tanaman baru (Ashari, 2006).
Tipe perkecambahan ada dua jenis dan yang membedakannya adalah letak posisi keping benih
(kotiledon) pada permukaan tanah. Tipe pertama adalah epigeal (epygeal germination) dan kedua
adalah tipe hipogeal (hypogeal germination). Apabila keping benih terangkat di atas permukaan
tanah dinamakan tipe epigeal. Namun bila keping benih tersebut tetap tinggal di dalam tanah
disebut hipogeal. Biji durian memiliki tipe perkecambahan epigeal.

Perkecambahan adalah proses terbentuknya kecambah (plantula). Kecambah sendiri


didefinisikan sebagai tumbuhan kecil yang baru muncul dari biji dan hidupnya masih tergantung
pada persediaan makanan yang terdapat dalam biji (Tjitrosoepomo, 1999). Kecambah tersebut
akan tumbuh dan berkembang menjadi semai/anakan/ seedling, yang pada tahap selanjutnya
akan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan perkecambahan ialah faktor kedalaman
tanam. Semakin dalam kedalaman tanam maka benih yang ditanam akan semakin sulit tumbuh.
Sebaliknya apabila benih ditanam pada kedalaman tanam yang dangkal, benih akan mudah
tumbuh. Hal ini disebabkan oleh kadar oksigen yang terdapat di dalam tanah. Kadar oksigen
akan semakin menurun dengan semakin dalam lapisan tanah (Ashari, 2006). Menurut Sutopo
(2002) pada saat proses perkecambahan berlangsung proses respirasi akan meningkat disertai
pula dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan karbondioksida, air dan energi.
Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan mengakibatkan terhambatnya proses
perkecambahan benih.

2.2. Pemgaruh Ukuran Benih Terhadap Proses


Perkecambahan
Berat dan ukuran benih sering bervariasi di dalam jenis yang sama, hal ini dipengaruhi oleh
faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik terutama sumber benih dan faktor
lingkungan antara lain adalah asal tempat tumbuh, tehnik silvikultur seperti jarak tanam, dan
pemupukan (Schmidt,2000).

Benih-benih yang mempunyai berat dan ukuran yang lebih besar memiliki mutu fisik dan
fisikologis yang lebih baik dibandingkan dengan benih-benih yang mempunyai berat dan ukuran
yang lebih kecil, sehingga menghasilkan viabilitas benih dan vigoritas benih yang tinggi. Persen
tumbuhan kecambah dan bibit yang lebih baik dibandingkan dengan benik yang berukuran yang
lebih kecil.

Benih dengan berat ukuran yang lebih kecil dan sedang memberikan kulitas kecambah maupun
kualitas bibit yang lebih baik dibandingkan benih dengan berat dan ukuran yang lebih besar.
Benih yang lebih besar tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap persen tumbuh dan
kualitas bibit dibandingkan benih yang berukuran kecil.

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Perkecambahan


Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan adalah sebagai berikut :

1. Gen

Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya
dan berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel, misalnya sintesis protein yang
merupakan bagian dasar penyusun tubuh tumbuhan dikendalikan oleh gen secara langsung.

2. Persediaan makanan dalam biji

Fungsi utama cadangan makanan dalam biji adalah memberi makan kepada embrio maupun
tanaman yang masih muda sebelum tanaman tersebut mampu memproduksi zat makanan sendiri.

3. Hormon

Memberikan kemampuan dinding sel untuk mengembangkan sehingga sifatnya menjadi elastis.
Elastis dinding sel bersifat permeable sehingga mempermudah imbibisi.

4. Ukuran dan kekerasan biji

Semakin besar dan semakin keras bijinya maka air akan sulit untuk masuk ke dalam biji
sehingga imbibisi terhabat.

5. Dormansi
Dormansi adalah suatu keadaan pertumbuhan yang tertunda atau keadaan istirahat. Setiap benih
tanaman memiliki masa dorminansi yang berbeda-beda.

Faktor luar yang mempengaruhi perkecambahan :

1. Air

Air berfungsi sebagai pelunak kulit biji, melarutkan cadangan makanan, sarana transpirasi serta
bersama hormon mengatur elurgansi (pemanjangan) dan pengembangan sel.

2. Teperature

Benih dapat berkecambah pad temperature optimum yaitu 80˚F sampai 95˚F (20,5˚C sampai
35˚C).

3. Oksigen

Proses respirasi akan meningkatkan disertai pula dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan
pelepasan karbon dioksida, air, dan energi yang berupa panas. Terbatasnya oksigen akan
menghambat perkecambahan benih. Benih yang dikecambahkan pada keadaan yang sangat
kurang cahaya atau gelap akan menghasilkan kecambah yang mengalami etiolasi.

4. Medium

Medium yang baik untuk perkecambahan benih adalah mempunyai sifat fisik yang baik, gembur,
mempunyai kemampuan menyimpan air, dan bebas dari pengganggu terutama cendawan.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
 Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen- komponen benih
yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tanaman baru.
 Semakin besar ukuran benih, maka semakin cepat benih berkecambah dan memiliki
keserempakan dan kecepatan tumbuh yang lebih baik.
 Faktor dalam yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah gen, persediaan
makanan di dalam biji, hormon, ukuran dan besarnya biji, serta dominansi.
 Faktor luar yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah air, temperature, oksigen,
serta medium.

3.2. Daftar Pustakan


Handayani, T., E. Aryanti, dan K. N. Tyas. 2001 Perkecambahan Biji Dewandaru
Pada Berbagai Tingkat Ketuaan Biji. Dalam Prosiding Semina Nasional

Konversi dan Pendayagunaan Tumbahan Lahan Kering.

Suderajat, Dede J. dkk. 2011. Jurnal Teknologi Memperbaiki Perkecambahan

Benih Kepuh.Purnobasuki Herry. 2011. Jurnal Perkecambahan.

Berikut ini contoh Karya tulis Pengamatan pertumbuhan kacang hijau serta pengaruh cahaya, yang
merupakan hasil pengamatan observasi. Contoh karya tulis ilmiah pengamatan perbandingan
pertumbuhan tanaman hijau di tempat gelap dan di tempat terang.

Karya tulis pengaruh cahaya terhadap tumbuhan tanaman kacang hijau yang baik dan benar

Bagaimana keadaan biji kacang hijau serta pengaruhnya.

Keyword

hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap dan terang selama 7 hari

KARYA ILMIAH
Disusun sebagai pemenuhan nilai dalam mata pelajaran Biologi

Nama Kelompok :

Tulis nama kelompok pengamatanmu disini

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan
tugas mata pelajaran BIOLOGI yang berjudul MAKALAH PENGARUH
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BIJI KACANG HIJAU TERHADAP CAHAYA.

Makalah ini dibuat untuk mengetahui dan membedakan pertumbuhan dan


perkembangan pada biji kacang hijau melalui hasil penelitian yang telah dilakukan

Melalui tugas ini di harapkan dapat memahami tentang pertumbuhan dan


berkembangan tanaman. Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan masukan yang
bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kami.

Lawang, 29 September 2014

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...........................................................................................................4


1.2 Tujuan penelitian.......................................................................................................5
1.3 Manfaat penelitian.....................................................................................................5
1.4 Rumusan masalah.....................................................................................................5
1.5 Hipotesis...................................................................................................................5
KAJIAN KATEGORI

2.1 Pengertian pertumbuhan dan perkembangan.............................................................6

2.2 Faktor yang mempengaruhi.......................................................................................6

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi penelitian.......................................................................................................8

3.2 Waktu penelitian.......................................................................................................8

3.3 Variabel penelitian....................................................................................................8

3.4 Alat dan bahan..........................................................................................................8

3.5 Cara kerja..................................................................................................................9

3.6 Tabel data hasil pengamatan....................................................................................10

PEMBAHASAN..........................................................................................................11

4.1 Kesimpulan ............................................................................................................13


4.2 Saran.......................................................................................................................14

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dari sebuah makhluk hidup salah satunya adalah tumbuh dan berkembang.Pertumbuhan
danperkembangan mempunyai pengertian yang berbeda.Namun, proses pertumbuhan danperkembangan
berlangsung secara beriringan dan saling berkaitan.Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada
tumbuhan. Namun, efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini
menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang
tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan Etiolasi.Dampak tanaman akibat etiolasi adalah
tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk
menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak
terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin.Auksin adalah hormon tumbuh yang
banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman
akan lebih cepat tumbuh. Produksi auksin akan terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar
matahari.

Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena
mengandung banyak air.Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-
lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan itulah dilakukan
percobaan, yaitu dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang
hijau

1.2. Tujuan Penelitian

Untuk membandingkan pertumbuhan batang kacang hijau di dua tempat yang berbeda (tempat terang dan
tempat gelap).

1 .3. Manfaat Penelitian

Mengetahui efek dari sinar matahari terhadap pertumbuhan tanaman, baik efek positif maupun negatif.

1.4. Rumusan Masalah

Bagaimana kecepatan pertumbuhan batang kacang hijau pada tempatyang berbeda intensitas cahayanya?

1.5. Hipotesis

Setelah melakukan penelitian tentang pertumbuhan batang kacang hijau, ternyata pencahayaan sangat
mempengaruhi pertumbuhan batang kacang hijau.Pada tempat yang terang pertumbuhan batang kacang
hijau cenderung mengalami perlambatan dibandingkan pada tempat yang gelap.

KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses perubahan biologis yang terjadi di dalam organisme
yang merupakan pertambahan ukuran (volume, massa dan tinggi) yang bersifat
irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan semula) dan bersifat kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan dan bersifat kualitatif. Semakin
dewasa organ yang dimiliki semakin lengkap.Terbentuknya organ reproduksi
merupakan salah satu indikator terjadinya perkembangan pada tumbuhan.
2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor Eksternal:

 Suhu

Keberadaan suhu erat hubungannya dengan kerja enzim. Jika suhu terlalu
tinggi atau terlalu rendah, enzim akan rusak.

 Makanan

Makanan merupakan sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis


berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya
karbon dioksida dan air, tetapi juga unsur-unsur lainnya.

 Air

Air berfungsi antara lain untuk fotosintesis, menjaga kelembapan, dan


membantu perkecambahan biji. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak
dapat berlangsung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati.
 Cahaya

Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyaknya cahaya yang dibutuhkan


tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu
hormon pertumbuhan).

 Kelembapan

Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai


pertumbuhan. Tanah dan udara yang lembap berpengaruh baik bagi
pertumbuhan.

 Unsur hara

Pertumbuhan juga dipengaruhi oleh unsur hara, misalnya nitrogen, fosfor,


kalium, sulfur, kalsium, magnesium, besi, boron, mangan, tembaga, seng,
molibdenum, klorin, dan nikel.

Faktor Internal:
 Hormon
Hormon adalah substansi kimia yang sangat aktif dan tersusun atas
senyawa protein. Hormon tumbuhan yang mempengaruhi proses
pertumbuhan antara lain, auksin, giberelin, sitokinin, kalin (rizokalin,
kaulokalin, filokalin, antokalin), gas etilen, asam absisat, dan froligen
 Gen
Gen merupakan sifat yang tidak tampak dari luar, terdapat di dalam
setiap kromosom yang ada di dalam inti sel.

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian mengenai pertumbuhan kecambah kacang hijau dengan intensitas cahaya yang berbeda-beda
ini dilaksanakan di rumah

3.2. Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal 04 sampai 10 September 2014

3.3. Variabel Penelitian

1. Variabel terikat yaitu biji kacang hijau.


2. Variabel bebas yaitu intensitas cahaya yang berbeda-beda.
3. Variabel terkontrol yaitu tanah, air, suhu dan kelembapan.

3.4.Alat dan bahan

1 2 buah pot

2 Kacang hijau secukupnya


Tanah yang sudah di campur
3
dengan pupuk kandang (secukupnya)

Air
4
secukupnya.

Kertas,
5
pensil, penghapus dan penggaris

Peralatan dan Bahan

3.5 Cara Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Memasukkan tanah ke dalam pot tersebut
3. Menanambiji kacang hijau secukupnya di masing-masing pot.
4. Siram dengan air secukupnya.
5. Meletakkan kedua pot tersebut di tempat terang dan gelap.
6. Menyiram biji-biji kacang hijau pada masing-masing pot dengan air secukupnya.
Penyiraman ini dilakukan dengan pagi hari dan malam hari
7. Mengukur tinggi kacang hijau, ketika muncul daun pertama pada tumbuhan
kacang hijau tersebut.
8. Melakukan pengukuran pada malam hari (dilakukan setiap hari)
9. Menulis hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
10. Membuat grafik pertumbuhan batang kacang hijau.

3.6. Tabel Data Hasil Pengamatan kacang hijau

tabel pengamatan pertumbuhan kacang hijau


PEMBAHASAN
Penelitian di atas membandingkan pertumbuhan kacang hijau yang diletakkan di dua tempat berbeda,
yaitu tempat terang dan gelap.Dari hasil penelitian di atas, kecambah kacang hijau yang paling cepat
tumbuh adalah kecambah kacang hijau yang berada di tempat gelap.Tumbuhan kacang hijau di tempat
gelap ini dengan begitu cepat tumbuh menjadi tinggi.
Faktor yang menyebabkan kecambah kacang hijau di tempat gelap lebih cepat pertumbuhannya
dibandingkan kecambah di tempat terang yaitu adanya pengaruh dari hormon auksin. Salah satu fungsi
yang paling penting dari hormon auksin adalah merangsang pemanjangan sel pada tunas muda yang
sedang berkembang. Hormon auksin dihasilkan pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk
tumbuhan.Jika terkena cahaya matahari, auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan
bagian yang tidak terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya
matahari. Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya matahari.
Auksinyang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan mempengaruhi pemanjangan, pembelahan dan
diferensiasi sel tumbuhan. Auksin yang dihasilkan pada tunas apikal batang dapat menghambat
tumbuhnya tunas lateral. Bila tunas apikal batang dipotong maka tunas lateral akan menumbuhkan
daun-daun. Peristiwa ini disebut dominansi apikal.Inilah yang menjadi penyebab kecambah yang berada
di tempat gelap lebih cepat pertumbuhan tingginya, dibandingkan dengan kecambah yang berada di
tempat terang.

Namun ada kekurangan yang dialami oleh tumbuhan yang berada di tempat gelap. Tumbuhan yang
tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi tekstur batangnya sangat
lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang (etiolasi).
Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk
pemanjangan sel-sel tumbuhan. Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan
tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, tekstur batangnya sangat kuat dan juga
warnanya segar kehijauan serta daun berkembang baik.

PENUTUP
4.1. Kesimpulan
v Setiap makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Begitu pula dengan tumbuhan
kacang hijau.
v Tumbuhan kacang hijau di tempat gelap memiliki pertumbuhan lebih pesat dibandingkan tumbuhan
kacang hijau yang berada di tempat terang.

 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut. Tumbuhan dalam
hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena
peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan
batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi f isik
tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.

Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini
akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman
tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta
memiliki cukup klorofil , yang menjadi perbedaan adalah bengkoknya tanaman yang mengikuti arah
datangnya cahaya matahari.

4.2. Saran
Memilih biji kacang hijau yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
Menanam biji kacang hijau di tempat yang terang agar memperoleh kualitastanaman yang baik
meskipun pertumbuhannya cenderung lambat.
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada
sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan
memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan
itu baik dan valid.

 HASIL PRATIKUM PERTUMBUHAN KACANG HIJAU


 kecambah kacang hijau

contoh laporan hasil pengamatan pertumbuhan kacang hijau


laporan ilmiah pertumbuhan kacang hijau

Anda mungkin juga menyukai