Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang merupakan satu pulau sendiri, terletak pada
8o – 9o Lintang Selatan dan 114 o30’ – 115o30’ Bujur Timur.dengan luas area 5632 km 2. Mayoritas
masyarakat Bali memeluk agama Hindu, agama ketiga terbesar di Indonesia.

Pulau Bali memiliki pantai yang indah serta merupakan aset yang tidak ternilai harganya. Bagi
masyarakat Bali sendiri, pantai memiliki fungsi religius sebagai tempat ibadah bagi umat Hindu.
Pulau Bali juga merupakan salah satu pulau tujuan wisata nasional maupun internasional, dengan
obyek pariwisata yang menarik terutama keindahan pantai-pantainya.

Akhir-akhir ini, masalah yang muncul di daerah pantai tidak hanya rusaknya kawasan tepi pantai
dengan berubahnya garis pantai baik erosi, abrasi maupun sedimentasi, namun juga penanganan
daerah pantai yang belum memanfaatkan sumber daya alam secara profesional. Dalam
penanganan masalah pantai tidak dapat hanya dilihat pada pantai itu saja, namun merupakan
suatu sistem kawasan pantai yang mencakup muara sungai yang ada, masyarakat dan aktifitasnya
maupun utilitas di kawasan tersebut. Untuk kawasan pantai tersebut, pemerintah melalui
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah akan melakukan upaya penanggulangan erosi
pantai. Namun untuk pengembangan lebih lanjut, perlu adanya perencanaan detail sehingga
nantinya dapat dimanfaatkan dalam pelaksanaan pembangunan pengamanan pantai yang betul-
betul tepat sasaran dan berwawasan lingkungan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk membuat perencanaan detail bangunan pengamanan
pantai, untuk mendapatkan pedoman pelaksanaan pengamanan daerah pantai.

Adapun kegiatannya meliputi:


a. Identifikasi masalah yang ada di lokasi proyek terdiri dari aspek teknis, pertanian, sosial
ekonomi, pariwisata.
b. Membuat detail perencanaan bangunan pengamanan pantai.
c. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari:
- Rencana kerja dan Syarat-syarat Umum
- Spesifikasi Umum
- Spesifikasi Teknis
d. Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB)
e. Membuat Metode Pelaksanaan Pekerjaan
f. Membuat Panduan OP
g. Membuat penyajian informasi lingkungan
h. Merumuskan rencana penanggulangan masalah yang ada dengan tujuan akhir peningkatan
kesejahteraan dan keamanan penduduk.

I-1
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan pemecahan penanggulangan erosi pantai
serta pengamanan kawasan pantai.

1.3. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan terletak di Kabupaten Tabanan dan merupakan pantai selatan Pulau Bali
sepanjang kurang lebih 10.0 km. Terbagi menjadi 5 (lima) lokasi pantai, yaitu: Pantai Kedungu,
Pantai Yeh Gangga, Pantai Kelanting, Pantai Pasut dan Pantai Kelecung, yang mencakup 6
(enam) wilayah desa dan 4 (empat) wilayah Kecamatan, yaitu: Kecamatan Kediri, Kecamatan
Tabanan, Kecamatan Kerambitan dan Kecamatan Selemadeg.

Lokasi pekerjaan dimulai di Pantai Kedungu, sekitar Pura Dalem Tasik, Kedungu Kangin, Desa
Belalang ke arah Barat sepanjang 10.0 km sampai ke Pantai Kelecung, Enjung Panggung, Desa
Tegalmengkeb, Kecamatan Selemadeg.

Berdasarkan bentuk pantai, material pantai, arah gelombang dan arus, serta muara sungai, kedua
pantai tersebut termasuk pada zone 4 (Tanah Lot) pada pembagian zone pantai di daerah Bali
yang total dibagi menjadi 10 zone (Profil Pantai Prop. Bali Tahun 2000, Proyek Pengamanan
Daerah Pantai Bali).

Peta lokasi pekerjaan disajikan pada Gambar 1.1.

1.4. Laporan

Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan Detail Desain Pentai Tabanan Tahap I, maka
konsultan akan menyiapkan dan menyerahkan laporan-laporan sebagai berikut:

 Laporan Kemajuan Pekerjaan (5 rangkap)


Laporan kemajuan pekerjaan diserahkan setiap bulan yang berisikan seluruh aktifitas
perkembangan pekerjaan yang dilakukan konsultan, keadaan keuangan, kegunaan man
month, masalah yang dihadapi dan langkah yang diambil.

 Laporan Pendahuluan (10 rangkap)


Laporan pendahuluan berisi garis besar kondisi daerah proyek, rencana kegiatan, jadwal
pelaksanaan pekerjaan, nama dan jadwal penugasan tenaga ahli yang dilibatkan, daftar data
yang sudah/belum dikumpulkan, serta rencana metode kerja yang akan dilaksanakan.

 Laporan Interim (10 rangkap)


Laporan interim berisi hasil survey, analisa data, evaluasi data dan alternatif cara
penanggulangan permasalahan dengan mengacu pada data-data yang sudah didapat.

 Draft Laporan Akhir (10 rangkap)


Berisi laporan hasil keseluruhan kegiatan sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dimaksud
dalam Kerangka Acuan Kerja dan meliputi :
a. Laporan Utama
b. Laporan Survey (dilengkapi dengan buku ukur dan deskripsi BM)
c. Laporan Investigasi Geoteknik (mekanika tanah)
d. Gambar-gambar detail struktur bangunan pengamanan pantai

I-2
e. BOQ dan RAB konstruksi
f. Spesifikasi Teknis

 Laporan Akhir (20 rangkap)


Merupakan perbaikan dari Draft Laporan Akhir yang telah dikonsultasikan dan disetujui oleh
pemberi kerja, dan dilengkapi dengan Rencana Anggaran Biaya serta Metode Pelaksanaan
Konstruksi (disajikan terpisah).

1.5. Lingkup Jasa Konsultan

Lingkup jasa konsultan meliputi jasa-jasa survei hidrologi, mekanika tanah, topografi, bathimetri,
hidro-oceanografi, transportasi sedimen, serta aspek lingkungan. Sehingga dari hasil survei-survei
tersebut dapat dilakukan analisa untuk mendesain pengamanan daerah pantai dengan kedalaman
detail desain.

I-3

Anda mungkin juga menyukai