METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
tujuan tersebut maka jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan
P1
O1 O2
S Ra
P2
O3 O4
Desain penelitian randomized pre test – post test control group design
Keterangan :
S = Sampel
Ra = Random alokasi
1. Tempat penelitian
Kelurahan Borong
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei sampai dengan Juni 2018
1. Populasi
Borong
2. Sampel
sampling.
3. Kriteria insklusi dan eksklusi
a. Kriteria inklusi
cavitis/cevicis
3) Usia 17 - 40
kali terapi
b. Kriteria eksklusi
tenggorokan)
4. Besar sampel
2𝜎 2
𝑛= ∫(𝛼, 𝛽)
(𝜇2 − 𝜇1 )2
Keterangan :
n = jumlah sampel
(2009), diperoleh nilai rerata lingkup gerak sendi (LGS) ekstensi cervical
2 (129,96,4)
𝑛= 𝑥 3,8
(9,7)2
2 (259,92)
𝑛= 𝑥 3,8
(94,09)
𝑛 = 2,76 𝑥 3,8
𝑛 = 10,49
sampel sebanyak .. orang (12,58 dibulatkan jadi 13) pada setiap kelompok
1. Identifikasi Variabel
a. Variabel bebas
b. Variabel terikat
4) LGS test
2. Definisi Operasional
a. Ultrasound dan cervical mobilization adalah modalitas fisioterapi yang
keterbatasan lateral fleksi dan rotasi cervical. Dosis yang diberikan adalah :
2 kali.
diaplikasikan pada otot upper trapezius, otot scaleni, dan otot splenius
2 kali.
dengan....
1. Inclinometer
F. Prosedur Penelitian
Pada tahap awal, peneliti menyeleksi populasi mahasiswa yang ada di RW. 09
dan RW. 10 Kelurahan Borong yang memiliki keluhan nyeri leher. Berdasarkan
kriteria inklusi maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 20 orang. Jumlah sampel
Pada tahap pelaksanaan, setiap sampel diukur LGSnya dan sebagai data pre
test. Kemudian diberikan perlakuan yang sama pada setiap sampel dalam
kelompok perlakuan dan perlakuan yang sama pula pada setiap sampel pada
itu, pada akhir penelitian diukur kembali nilai LGSnya sebagai data post test.
Data pre test dan post test pada setiap kelompok akan dianalisis, serta data
post test antara kelompok juga dianalisis untuk melihat efektifitasnya. Hasil
penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi, serta dikaji dalam
Sampel
n=
Random Alokasi
Analisis Data
a. Rotasi Cervical
Sampel dalam posisi berbaring terlentang, kepala berada di uung bed, dan
diatas dahi lalu oleh fisioterapist lalu instruksikan sampel untuk menoleh
ke kiri untuk gerakan rotasi cervical kiri dan menoleh ke kenan untuk
Gambar 4.
a. Posisi awal pengukuran
b. Penempatan inclinometer
b. Pengukuran LGS inclinometer pada gerakan rotasi cervical
(Sumber : Nancy and William, 2002)
b. Lateral fleksi
2. Ultrasound
a. Persiapan alat
b. Persiapan pasien
c. Teknik aplikasi
1) Nyalakan alat
2) Daerah yang akan diterapi diberi gell
3. Cervical Mobilization
bed.
dengan pelan k ke arah fleksi sekitar 20o dan kepala atas pasien
contact pada pillar articular C2, jari V dan IV menopang kepala bawah
pasien.
a b
c
Gambar 4.6
a. Posisi ekstensi muscle energy technique pada disfungsi ekstensi cervical
b. Kontraksi isometrik muscle energy techniquepada disfungsi ekstensi cervical
c. Posisi akhir penerapan muscle energy technique pada kondisi disfungsi
ekstensi cervical
(Sumber : Nicholas and Nicholas, 2012)
a b
Gambar 4.
a.
(Sumber : Nicholas and Nicholas, 2012)
4. Passive exercise
H. Analisis data
2. Uji normalitas data, menggunakan uji Shapiro Wilk untuk mengetahui data
parametrik yaitu uji paired t sample dan uji independent t sample. Jika hasil
uji normalitas data tidak berdistribusi normal maka digunakan uji statistik