Anda di halaman 1dari 2

A.

PENYEBAB PENYAKIT JANTUNG KORONER

Penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler pada perinsipnya disebabkan


oleh dua faktor utama yaitu :

- Aterosklerosis pembuluh koroner merupakan penyebab penyakit arteri koroneria


yang paling sering ditemukan. Aterosklerosis menyebabkan penimbunan lipid dan
jaringan fibrosa dalam arteri koronaria, sehingga secara progresif mempersempit
lumen pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka resistensi terhadap aliran
darah akan meningkat dan membahayakan aliran darah miokardium (Brown,
2006).
- Trombosis. Endapan lemak dan pengerasan pembuluh darah terganggu dan lama
kelamaan berakibat robek dinding pembuluh darah. Pada mulanya, gumpalan
darah merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegahan perdarahan
berlanjut pada saat terjadinya luka. Berkumpulnya gumpalan darah dibagian robek
tersebut, yang kemudian bersatu dengan keping-keping darah menjadi trombus.
Trombosis ini menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh darah jantung, dapat
menyebabkan serangan jantung mendadak, dan bila sumbatan terjadi di pembuluh
darah otak menyebabkan stroke (Kusrahayu, 2004).

Penyakit jantung yang diakibatkan oleh penyempitan pembuluh nadi koroner


ini disebut penyakit jantung koroner. Penyempitan dan penyumbatan ini dapat
menghentikan aliran darah ke otot jantung yang sering ditandai dengan rasa nyeri.
Dalam kondisi lebih parah kemampuan jantung memompanya darah dapat hilang. Hal
ini akan merusak system golongan irama jantung dan berakibat dengan kematian
(Krisatuti dan Yenrina, 1999). Salah satu penyakit jantung koroner adalah kebiasaan
makanmakanan berlemak tinggi terutama lemak jenuh. Agar lemak mudah masuk
dalam peredarah darah dan diserap tubuh maka lemak harus diubah oleh enzim lipase
menjadi gliserol. Sebagian sisa lemak akan disimpan di hati dan metabolisme menjadi
kolesterol pembentuk asam empedu yang berfungsi sebagai pencerna lemak, berarti
semakin meningkat pula kadar kolesterol dalam darah. Penumpukan tersebut dapat
menyebabkan (artherosklerosis) atau penebalan pada pembuluh nadi koroner (arteri
koronoria).

Kondisi ini menyebabkan kelenturan pembuluh nadi menjadi berkurang,


serangan jantung koroner akan lebih mudah terjadi ketika pembuluh nadi mengalami
penyumbatan ketika itu pula darah yang membawa oksigen ke jaringan dinding
jantung pun terhenti (Sulistiyani, 1998).

B. DAFTAR PUSTAKA
Brown, C, T. 2006. Penyakit Aterosklerotik Koroner. PT Bhrata Niaga Media. Jakarta
Kusrahayu, I. 2004. Gambaran Penggunaan Obat Pada Pasien Jantung. PT
Gramedia Utama. Jakarta
Krisnatuti, D & Rina Yenrina. 1999. Perencanaan Menu Bagi Penderita Jantung
Koroner. Jakarta : Trubus Agriwidya.

Sulistiyani, 1998. Perencanaan Menu Bagi Penderita Jantung Koroner. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai