Anda di halaman 1dari 17

GENERATOR

Generator adalah suatu alat atau system yang dapat mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik dan menghasilkan tenaga listrik bolak-balik atau tenaga listrik searah
tergantung pada tipe generator. Generator arus bolak balik sering disebut juga generator
sinkron. Prinsip kerja generator berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektro
magnetic yaitu bila suatu konduktor digerakkan dalam medan magnet, maka akan
membangkitkan gaya gerak listrik. Konstruksi generator sinkron terdiri dari Stator dan
Rotor. Stator adalah bagian yang diam sedangkan rotor adalah bagian yang bergerak.

Pada konstruksi generator terdapat 2 bagian utama yaitu :


1. Stator (bagian yang diam), padanya terdapat belitan 3 fase
Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari Rangka Stator, Inti Stator dan belitan-
belitan Stator (belitan jangkar). Rangka stator terbuat dari besi tuang dan merupakan
rumah dari semua bagian-bagian generator. Rangka stator ini berbentuk lingkaran

1
dimana sambungan-sambungan pada rusuknya akan menjamin generator terhadap
getaran-getaran. Inti stator terbuat dari bahan ferromagnetic atau besi lunak disusun
berlapis-lapis disusun berlapis-lapis tempat terbnentuknya fluks magnet. Sedangkan
belitan stator terbuat dari tembaga disusun dalam alur-alur, belitan stator berfungsi
tempat terbentuknya gaya gerak listrik.

Bagian yang diam (stator) terdiri dari beberapa bagian, yaitu:


a. Inti stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat
mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy current losses). Pada inti ini
terdapat slot-slot untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan
magnetnya.
b. Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam
slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk
mendapatkan tegangan induksi.
c. Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan stator ditempatkan.
d. Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder.
Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu
dalam proses pendinginan.

2. Rotor (bagian berputar), padanya terdapat belitan medan


Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-kutub
magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah. Kutub magnet rotor terdiri
dua jenis yaitu :
a. Rotor kutub menonjol (salient), adalah tipe yang dipakai untuk generator-generator
kecepatan rendah dan menengah .
b. Rotor kutub tidak menonjol atau rotor silinder digunakan untuk generator-generator
turbo atau generator kecepatan tinggi.

2
Kumparan medan pada rotor disuplai dengan medan arus searah untuk menghasilkan
fluks dimana arus searah tersebut dialirkan ke rotor melalui sebuah cincin. Jadi jika rotor
berputar maka fluks magnet yang timbul akibat arus searah tersebut akan memotong
konduktor dari stator yang mengakibatkan timbulnya gaya gerak listrik. Belitan searah pada
struktur medan yang berputar dihubungkan ke sebuah sumber luar melalui slipring atau
brush. Slipring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor.
Banyaknya slipring ada dua buah dan pada tiap-tiap slipring dapat menggeser brostel
yang masing-masing merupakan positip dan negatip guna penguatan ke lilitan medan pada
rotor. Slipring terbuat dari besi baja, kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros
dengan memakai bahan isolasi. Untuk membangkitkan arus searah dibutuhkan sebuah
system penguat atau Exiter, suplai diperoleh dari pembangkit itu sendiri kemudian
disearahkan seterusnya dikembalikan ke rotor melalui slipring.

Rotor adalah bagian generator yang bergerak atau berputar. Antara rotor dan stator
dipisahkan oleh celah udara (air gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu:
1. Inti kutub
2. Kumparan medan
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai
jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan
medan ini juga terdapat dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus
pemacuan dan bagian yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam
hal kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap
gaya sentrifugal yang besar. Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran
relatif tinggi biasanya menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica
poles” dan jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan terhadap
gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi.

3
Generator AC
Berdasarkan arus yang disalurkan generator dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
generator AC (bolak balik) dan generator DC (searah). Generator AC merupakan komponen
yang dapat mengubah energy gerak menjadi energi listrik. Penggunaan generator saat ini
dapat dimanfaakan sebagai pembangkit listrik.

Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama dari induksi
elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat dihasilkan dari perputaran
lilitan pada medan magnet atau perputaran medan magnet pada lilitan
stasioner(seimbang/tidak berubah). Nilai dari tegangan tergantung pada:
 Jumlah perputaran pada lilitan
 Kekuatan medan
 Kecepatan rotasi lilitan/medan magnet
Cara Kerja Generator AC
 Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru)
bergerak ketas sedang lainnya(kuning)bergerak kebawah
 Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin
sedikit,sehingga pada kedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari
kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan hingga kumparan sinusoid
 Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet
sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan
 Pada posisi ini kumparan mendapat garis – garis magnet maksimum

4
 Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning
bergerak keatas
 Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah
banyak,sehingga pada setiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan
hingga posisi kumparan sinusoidal.Kumparan terus berputar hingga sisi biru
bergerak ketas dan sisi kuning bergerak kebawah
 Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada
stator rator diberi eksitasi.Karena ada dua kutub yang berbeda,utara dan
selatan,maka tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik
dengan gelombang sinusoidal
 Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan
listrik untuk akhirnya digunakan masyarakat

Bagian – Bagian Generator AC


 Rotor adlah bagian generator yang berputar (bekerja sebagai kumparan) yang
membangkitkan medan magnet.Jenis rotor adalan Turbene-driven dan salient-
pole digunakan untuk kecepatan tinggi dan salient-pole untuk kecepatan rendah.
Belitan pada Tyrbine-driven rotor disusun sedemikian rupa sehingga membentuk
dua atau empat kutub yang berbeda.Belitan-belitan tersebut diletakan erat-erat
didalam slot agar tahan terhadap gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi.Silient-
pole rotor sering kali terdiri dari beberpa kutub yang dibelit
terpisahkan,dibautkan pada kerangka rotor.Silient-pole rotor mempunyai
diameter yang lebih besar dari turbine-driven rotor.Pada putaran permenit
sama,salient-pole memiliki gaya sentrifugal yang lebih besar.Untuk menjaga
keamanan dan keselatan sehingga belitannya tidak terlempar keluar
mesin,salient-pole hanya digunakan pada aplikasi kecepatan rendah
 Stator adalah bagian generator yang diam(bekerja sebagai magnet)yang
membangkitkantegangan AC
 Brush sebagai penghubung kemotor listrik
 Medan magnet

5
Macam - Macam Generator
Berdasarkan tegangan yang dibangkitkan generator dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
Generator arus bolak-balik yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan
(tegangan out put ) berupa tegangan bolak-balik.
2. Generator Arus Searah (DC)
Generator arus searah yaitu generator dimana tegangan yang dihasilkan (tegangan
out put) berupa tegangan searah, karena didalamnya terdapat sistem penyearahan yang
dilakukan bisa berupa oleh komutator atau menggunakan dioda.

Berdasarkan sistem pembangkitannya generator AC dapat dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Generator 1 fasa
Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor
AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar
dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran.
Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama
(belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan Z1-Z2), lihat gambar1.

Gambar 1. Prinsip Medan Magnet Utama dan Medan magnet Bantu Motor Satu fasa

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki
impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil

6
dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding
impedansi belitan utama.

Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar φ, hal
ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan
arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan
arus bantu. Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar
φ dengan medan magnet bantu.

Gambar 2. grafik Gelombang arus medan bantu dan arus medan utama

Gambar 3. Medan magnet pada Stator Motor satu fasa

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ tegak lurus,
beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai

7
positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan
jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga
menghasilkan medan magnet yang berputar pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang
kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai,
maka sering disebut rotor sangkar.

Gambar 4. Rotor sangkar

Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi,
interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar
pada rotor.

Motor Kapasitor

Motor kapasitor satu phasa banyak digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti motor
pompa air, motor mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning. Konstruksinya
sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu
menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.

8
Gambar 5. Motor kapasitor

Belitan stator terdiri atas belitan utama dengan notasi terminal U1-U2, dan belitan bantu
dengan notasi terminal Z1-Z2 Jala-jala L1 terhubung dengan terminal U1, dan kawat netral N
terhubung dengan terminal U2. Kondensator kerja berfungsi agar perbedaan sudut phasa
belitan utama dengan belitan bantu mendekati 90°.

Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan (lihat gambar6):

• Untuk menghasilkan putaran ke kiri (berlawanan jarum jam) kondensator kerja CB


disambungkan ke terminal U1 dan Z2 dan terminal Z1 dikopel dengan terminal.

• Putaran ke kanan (searah jarum jam) kondensator kerja disambung kan ke terminal Z1 dan
U1 dan terminal Z2 dikopel dengan terminal U1.

Gambar 6. Pengawatan motor kapasitor dengan pembalik putaran.

9
Motor kapasitor dengan daya diatas 1 KW di lengkapi dengan dua buah kondensator dan
satu buah saklar sentrifugal. Belitan utama U1-U2 dihubungkan dengan jala-jala L1 dan
Netral N. Belitan bantu Z1-Z2 disambungkan seri dengan kondensator kerja CB, dan sebuah
kondensator starting CA diseri dengan kontak normally close (NC) dari saklar sentrifugal,
lihat gambar 7.

Awalnya belitan utama dan belitan bantu mendapatkan tegangan dari jala-jala L1 dan
Netral. Kemudian dua buah kondensator CB dan CA, keduanya membentuk loop tertutup
sehingga rotor mulai berputar, dan ketika putaran mendekati 70% putaran nominalnya,
saklar sentrifugal akan membuka dan kontak normally close memutuskan kondensator
bantu CA.

Gambar 7. Pengawatan dengan Dua Kapasitor

Fungsi dari dua kondensator yang disambungkan parallel, CA+CB, adalah untuk
meningkatkan nilai torsi awal untuk mengangkat beban. Setelah putaran motor mencapai
70% putaran, saklar sentrifugal terputus sehingga hanya kondensator kerja CB saja yang
tetap bekerja. Jika kedua kondensator rusak maka torsi motor akan menurun drastis, lihat
gambar 8.

10
Gambar 8. Karakteristik Torsi Motor kapasitor

Motor Shaded Pole

Motor shaded pole atau motor phasa terbelah termasuk motor satu phasa daya kecil, dan
banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin,
blender. Konstruksinya sangat sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang
terpasang dan dihubung singkatkan fungsinya sebagai pembelah phasa.

Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan transfor mator. Rotornya
berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah
bearing.

Gambar 9. motor shaded pole, Motor fasa terbelah.

Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua bagian, yaitu bagian stator
dengan belitan stator dan dua kawat shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di
tengah-tengah stator, lihat gambar 10.

11
Gambar 10. Penampang motor shaded pole.

Torsi putar dihasilkan oleh adanya pembelahan phasa oleh kawat shaded pole. Konstruksi
yang sederhana, daya yang kecil, handal, mudah dioperasikan, bebas perawatan dan cukup
di suplai dengan Tegangan AC 220 V, jenis motor shaded pole banyak digunakan untuk
peralatan rumah tangga kecil.

Motor Universal

Motor Universal termasuk motor satu phasa dengan menggunakan belitan stator dan
belitan rotor. Motor universal dipakai pada mesin jahit, motor bor tangan. Perawatan rutin
dilakukan dengan mengganti sikat arang yang memendek atau pegas sikat arang yang
lembek. Kontruksinya yang sederhana, handal, mudah dioperasikan, daya yang kecil,
torsinya yang cukup besar motor universal dipakai untuk peralatan rumah tangga.

12
Gambar 11. komutator pada motor universal.

Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator. Belitan rotor memiliki dua
belas alur belitan dan dilengkapi komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara
seri antara belitan stator dengan belitan rotornya. Motor universal memiliki kecepatan
tinggi sekitar 3000 rpm.

Gambar 12. stator dan rotor motor universal


2. Generator 3 fasa

Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan yang
mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya ada
lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X; lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi
tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan
huruf W – Z.

13
Pemanfaatan Generator AC

Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan
yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar, perputaran tersebut menimbulkan GGL
induksi pada kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang
menghubungkan kedua ujung kumparan. lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC.
Akibatnya, lampu tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet
tetap makin cepat (laju sepeda makin kencang).

Generator AC (alternator) bervariasi ukurannya sesuai dengan beban yang akan disuplai.
Sebagai contoh, alternator pada PLTA mempunyai ukuran yang sangat besar,
membangkitkan ribuan kilowatt pada tegangan yang sangat tinggi. Contoh lainnya adalah
alternator di mobil, yang sangat kecil sebagai perbandingannya. Beratnya hanya beberapa
kilogram dan menghasilkan daya sekitar 100 hingga 200 watt, biasanya pada tegangan 12
volt.
Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif
besar). Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG, dan lain lain. Disini umumnya
generator AC disebut dengan alternator atau generator saja. Selain generator AC dengan
kapasitas yang relatif besar tersebut, kita mengenal pula generator dengan kapasitas yang
relatif kecil. Misalnya generator yang dipakai untuk penerangan darurat, untuk penerangan
daerah-daerah terpencil (yang belum terjangkau PLN), dan sebagainya. Generator tersebut
sering disebut home light atau generator set.

PLT Batubara

14
PLTU batubara di Indonesia yang pertama kali dibangun adalah di Suryalaya pada tahun1984
dengan kapasitas terpasang 4 x 400 MW. Sekarang PLTU Suralaya mempunyai 5-7 unit
pembangkit dengan kapasitas total 3400 MW dan kebutuhan batubara 10,23 juta ton per
tahun. Contoh perhitungan kasar efisiensi PLTU Suralaya:

 Kapasitas per hari (panas yang diubah menjadi listrik) = 3.400 MW


 Misal batubara yang digunakan berjenis bituminous yang mempunyai heating value
7555,3 kkal/kg
 Kebutuhan batu bara = 28.027,39 ton/hari = 1.167.087,9 kg/jam
 Panas dihasilkan= 1.167.087,9 kg/jam x 7533,3 kkal/kg = 8.823.139.153 kkal/jam =
10.293,6 MW
 Efisiensi = 3.400/10.293,6 x 100% = 33,03%
Ini sesuai dengan fakta bahwa kebanyakan steam power plant mempunyai efisiensi termal
kurang dari 50% karena konversi energi termal menjadi energi mekanik sangat rendah
sebagai akibat banyaknya panas yang hilang ke lingkungan ( hukum Termodinamika kedua).

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Dalam pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), panas dikonversikan menjadi energi listrik
(melalui energi mekanik). Sumber panasnya bisa berasal dari batu bara, nuklir, gas, minyak,
maupun panas bumi. Pada saat ini, sebagian besar energi listrik dihasilkan oleh PLTU.
Efisiensi suatu PLTU biasanya sekitar 25 sampai 50%. Oleh sebab itu, banyak orang
mengatakan bahwa PLTU mempunyai efisiensi yang rendah dan sedapat mungkin harus
diganti dengan yang lebih baik. Akan tetapi sebenarnya pendapat ini ternyata tidak seratus
persen benar. Topik inilah yang ingin dibahas dalam tulisan ini.

Efisiensi suatu pusat pembangkit listrik didefinisikan sebagai berikut:

Definisi ini berlaku untuk pembangkit apa saja. Sepertinya penggunaan rumus efisiensi ini
sangat sederhana, tetapi dalam praktek ternyata ada beberapa masalah yang dihadapi.

15
Masalah pertama, suatu pusat pembangkit memerlukan energi listrik dalam operasinya. Jika
kita menggunakan energi listrik yang dihasilkan generator maka efisiensinya disebut
efisiensi kotor (gross efficiency). Jika dikurangi dengan energi listrik yang dipakai dalam
pembangkit, efisiensi yang didapat disebut efiensi bersih (net efficiency).

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik tenaga air
tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya. Ketinggian (h)
menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP = m x g x h). Laju
aliran air adalah volume dari air (m3) yang melalui penampang kanal air per detiknya (q
m3/s). Daya teoritis kasar (P kW) yang tersedia dapat ditulis sebagai:

Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air menjadi daya
mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi yang lebih
rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya listrik yang dibangkitkan akan lebih kecil
dari energi kasar yang tersedia. Gambar 1 menunjukkan pusat pembangkit listrik tenaga air
pada umumnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)


Sebagai kondensator dari sikius uap air primer, kedua jenis pembangkit listrik di atas
memanfaatkan air dari sumber yang berdekatan dengan lokasinya. Oleh karena itu polusi air
yang disebabkan oleh masing-masing kurang lebih berimbang untuk ukuran generator yang
sama. Sebuah PLTN rata-rata beroperasi dengan efisiensi panas 33% (40% untuk PLTU). Jadi
kurang lebih dua pertiga dari panas yang dihasilkan oleh bahan bakar terpaksa dilepas ke
lingkungan meialui sikius pendingin. Untuk sebuah PLT (nuklir atau batubara) dengan ukuran
1.000 MWe yang beroperasi dengan efesiensi 35%, dihasilkan sekitar 1.860 MW sisa panas.
Jika air diambil dengan debit 100 m3/s, maka air yang keluar dari sikius sekunder ini akan
mengalami kenaikan suhu sekitar 4,5oC, suatu angka yang cukup untuk menggangu

16
kesetimbangan ekosistim dari organisms yang hidup di sumber air tersebut. Dampak ini
akan bertambah lagi dengan adanya bahan-bahan kimia pemurni air yang dicampurkan
sebelum air tersebut masuk ke siklus pendingin.akan penggunaan energy Batubara
setelahproses pembakaran menerapakan teknologi bersih antara lain: Teknologi
Denitrifikasi,Teknologi Dedusting,Teknologi Desulfurisasi,Teknologi C2 Removal,Teknologi
FBC,Teknologi MHD, dan Teknologi kombinasi IGCC dan Fuel Cell.teknologi-teknologi diatas
merupakan teknologi untuk proses pembakaran pada energi batubara sehingga asap yang
dihasilkan itu tidak terlalu banyak sehingga tingkat polusi yang disebabkan sedikit.

17

Anda mungkin juga menyukai