Anda di halaman 1dari 2

TROUBLESHOOTING JARINGAN- BAGIAN 1

1. Masalah Lapisan Fisik ( Physical Layer )LAN.


Lapisan fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari semua jaringan dalam model
referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk mentransmisikan sinyal data analog maupun
digital. Selain itu, lapisan fisik dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel yang
digunakan untuk menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman
data ke perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer.
Pada lapisan ini yang akan menjelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media fisik serta

mengatur bagaimana cara melakukan collision control. Physical Layer juga memiliki tujuan utama, seperti.

1. Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.


2. Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
3. Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
4. Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
5. Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.
6. Sinkronisasi transmisi sinyal.
7. Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
8. Mendeteksi error selama transmisi.

a. Identifikasi masalah dan lapisan fisik


Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data
diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan
tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi
serta beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel
koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C;
X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan
untuk beroperasi.

b b. Standart pengkabelan EIA 506

Standar pengkabelan UTP diatur oleh Electronics Industry Alliance/Telecommunication


Industry Association (EIA/TIA).
Jika kita lihat, maka urutan warna T568A dari kiri ke kanan adalah:
putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat.
sedangkan untuk jenis T568B urutannya adalah:
putih-oranye, oranye, putih-hijau, biru, putih-biru, hijau, putih-coklat, coklat.
Dua urutan warna diatas adalah urutan warna yang telah menjadi standar internasional dalam
Cabling jaringan. selanjutnya, berdasarkan perbedaan urutan warna kedua Pin dari suatu kabel
masih dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitustraigh-through dan cross-over:
1. Straigh-Through
Istilah Straigh-Through digunakan untuk kabel LAN yang memiliki urutan warna yang sama
pada kedua ujung Pin. misalnya ujung Pin yang satu memiliki urutan warna
jenis T568A (putih-hijau, hijau, putih-oranye, biru, putih-biru, oranye, putih-coklat, coklat),
maka ujung Pin yang lainnya juga harus memiliki urutan warna berdasarkan standar T568A. jika
yang digunakan oleh salah satu Pin adalah standar T568B, maka ujung Pin lainnya juga harus
memiliki urutan warna berdasarkan standar T568B. anda dapat membuat kabel jenis straigh-
through tanpa menggunakan aturan warna T568A maupun T568B asalkan dikedua ujung Pin
memiliki urutan warna yang sama.
Kabel jenis Straigh-through digunakan untuk menghubungkan dua buah device yang tidak
sejenis (mis: komputer-Switch/Hub, Komputer-Router, Router-Switch, dlsb)

2. Cross over
Berbeda dengan kabel jenis straigh-trough, kabel jenis Crossover memiliki urutan warna yang
berbeda dikedua ujungnya. namun, perbedaan warna ini tidak boleh sembarangan, karena kedua
ujung ini juga memiliki aturan urutan warna.
Pada kabel jenis Crossover standar, jika salah satu ujung Pin memiliki susunan warna
berdasarkan aturan T568A, maka ujung Pin yang lain harus memiliki urutan warna berdasarkan
standar T568B.
jika anda membuat urutan sendiri pada sebuah kabel LAN, maka urutan warna pada Pin
Crossover-nya adalah : urutan warna ke-1 Pin pertama menjadi urutan ke-3 pada Pin kedua,
urutan ke-2 pada Pin pertama menjadi urutan warna ke-6 pada Pin kedua.
Kabel jenis Crossover digunakan pada saat kita menghubungkan 2 buah device yang sejenis
(mis:komputer-komputer, komputer-Router, Switch-Hub, Router-router, Switch).

Anda mungkin juga menyukai