Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Limbah domestik (baik limbah cair maupun limbah padat)
menjadi permasalahan lingkungan karena secara kuantitas
maupun tingkat bahayanya mengganggu kesehatan manusia,
mencemari lingkungan, dan mengganggu kehidupan makhluk
hidup lainnya. Rendahnya kesadaran dan pengetahuan tentang
perilaku hidup bersih dan sehat, pentingnya sanitasi serta
belum memadainya pemahaman masyarakat akan dampak air
limbah yang tidak diolah berdampak berjangkitnya penyakit yang
berkaitan dengan pencemaran air limbah, yang pada akhirnya
akan menurunkan derajat kesehatan masyarakat dan kualitas
lingkungan.
Perkembangan pelaksanaan dalam mencapai tujuan dan
sasaran yang terkait dengan penanganan BABs, berdasarkan
hasil studi EHRA tahun 2015 praktek BABs telah menunjukkan
penurunan angka menjadi 34%, dari angka 80% pada tahun
2012. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan perilaku
masyarakat Kota Bima dalam prilaku khususnya BABs dalam
kurun waktu 5 tahun. Disisi lain tangki septic aman 41,1% dan
tidak aman 58,9%. Masyarakat yang masih BABs 21,08%, Tangki
septik tidak aman 6,73% dan cubluk 1,87%. Akses dasar sebesar
8,40% dan jumlah KK yang BABs sebesar 21,08%. Hasil studi
EHRA juga menunjukkan bahwa SPAL yang tercemar 62,9% dan
tidak tercemar 37,2%. Kondisi ini menunjukkan bahwa
pengelolaan air limbah domestik di kota bima masih belum
optimal disebabkan antara lain sarana dan prasarana

I-1
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

pengelolaan air limbah skala komunal maupun kawasan belum


optimal (Strategi Sanitasi Kota Bima, 2016).
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) adalah instalasi
pengolahan air limbah yang dirancang hanya menerima dan
mengolah lumpu rtinja yang akan diangkut melalui mobil (truck
tinja). Lumpur tinja yang nantinya diolah di IPLT merupakan
pengolahan lanjutan karena lumpur tinja yang telah dilakukan
penglolah melalui tangki septik masih belum layak dibuang ke
lingkungan.
Lumpur tinja yang terakumulasi di cubluk dan tangki septik
yang secara periodik dikuras atau dikosongkan nantinya diangkut
ke IPLT dengan menggunakan truk tinja. Instalasi Pengolahan
Lumpur Tinja ini sendiri merupakan salah satu upaya dalam
meningkatkan sistem pengolahan dan pembuangan limbah yang
ramah lingkungan.
Kota Bima belum memiliki Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja, sehingga diperlukan adanya rencana pembangunan.
Pemerintah Kota Bima telah mengalokasikan lahan seluas ±
80.000 m2 atau 8 Ha yang berada di kompleks TPA sampah So
Mangun Kelurahan Kodo Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima.
Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
Kota Bima ini diharapkan menjadi salah satu langkah dalam
pencapaian Universal Acess di bidang sanitasi. Pemerintah
Indonesia membuat pencapaian target untuk bidang sanitasi dan
air minum pada tahun 2019 yaitu 100% – 0% – 100%.
Kementerian Pekerjaan Umum melakukan program pelaksanaan
infrastruktur khusus ke-Cipta Karya-an dengan sasaran pada
tahun 2015 terdapat peningkatan akses pelayanan air limbah
menjadi sebesar 85 %. Target secara nasional telah dialokasikan
ke masing-masing provinsi di Indonesia dimana Provinsi Nusa
Tenggara Barat telah ditargetkan 75% akses layak dan 25%
akses dasar. Dari target provinsi tersebut, telah didistribusikan ke

I-2
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

seluruh Kabupaten/Kota di NTB, dimana subsektor Air Limbah


Kota Bima diperhitungkan 90% akses layak dan 10% akses dasar
ditahun 2019.
Kegiatan “Penyusunan DED Instalasi Pengolahan Lumpur
Tinja (IPLT) Kota Bima”, yang dimana kegiatan ini sebagai upaya
tindak lanjut terhadap fasilitas yang harus dimiliki oleh Kota
Bima. Sedangkan hasil nantinya dalam bentuk Buku Laporan,
Peta Lokasi informasi detail sistem pengelolaan dan sarana
sanitasi permukiman (sumber limbah, perpipaan, dan
sebagainya), perhitungan DED dan gambar teknis serta produk
lainnya, yang nantinya akan dipakai sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan pembangunan IPLT Kota Bima.

1.2. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN


Maksud dari kegiatan “Penyusunan DED Intalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima” adalah
mewujudkan lingkungan perumahan dan permukiman yang
layak, sehat, bersih, aman dan serasi dengan lingkungan
sekitarnya dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup.
Tujuan pekerjaan ini adalah mendapatkan detail desain
yang bisa segera di wujudkan sebagai pedoman pelaksanaan
kegiatan fisik yang komprehensif, efektif dan efisien dan telah
mempertimbangkan berbagai aspek, baik teknis, sosial/ekonomi,
finansial dan aspek legal dan manajemen pengelolaan.
Sasaran dari kegiatan “Penyusunan DED Intalasi
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima” adalah :
1. Tersedianya dokumen Detail Engineering Design (DED)
yang siap untuk dilelangkan.
2. Standart Operating Prosedure (SOP)

1.3. RUANG LINGKUP

I-3
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

Lingkup wilayah perencanaan dalam pekerjaan ini adalah


Kota Bima. Sesuai dengan maksud dan tujuan yang hendak
dicapai dalam pelaksanaan kegiatan ini, maka ruang lingkup
kegiatan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Persiapan meliputi, antara lain

a. Mengumpulkan data, informasi dan studi pustaka untuk


pemahaman serta dokumen perencanaan teknis rinci (DED),

b. Mempelajari kondisi eksisting dari daerah rencana


pelayanan dari sistem yang direncanakan,

c. Menyusun pola pikir dan rencana kerja,

d. Kriteria Desain;

Penyedia jasa perlu menyiapkan dan menentukan kriteria


disain dan standar-standar yang akan dibuat dan dapat
diterima oleh Pemerintah dan memenuhi kaidah teknis.

2) Sosialisasi

Sosialisasi dilaksanakan sebagai langkah awal dari penyampaian


rencana pelaksanaan pekerjaan dilokasi perencanaan sehingga
masyarakat dan instansi terkait di daerah mendapat informasi
yang benar tentang pelaksanaan pekerjaan Penyusunan DED
IPLT Kota Bima, sehingga masyarakat dan SKPD/Instansi terkait di
daearah yang nantinya akan menikmati pelayanan ini
mendukung secara aktif pelaksanaan pekerjaan ini sehingga
seluruh daerah /wilayah perencanaan dapat terlayani dengan
sistem yang direncanakan.

3) Survey

Melakukan survey lapangan untuk mengetahui kondisi yang ada,


meliputi antara lain :

a. Survey lapangan untuk identifikasi dan inventarisasi data


dan informasi yang telah ada di Wilayah Studi,

I-4
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

b. Survey lapangan untuk melakukan identifikasi dan inventory


daerah yang akan dilayani,

c. Melaksanakan survey dan pengukuran topografi.

d. Melaksanakan survey dan penentuan batasan wilayah


perencanaan pelayanan.

e. Melaksanakan survey dan perencanaan besar biaya


operasional dan pemeliharaan yang ideal untuk IPLT.

4) Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan kegiatan ini meliputi :

a. Inventarisasi atau pengumpulan data terkait, survey


lapangan yang dilanjutkan dengan pengukuran detail, analisa
data,

b. Konsep pengolahan diarahkan untuk mempermudah


operasional dan pemeliharaan serta kualitas effluent sesuai
dengan standar baku mutu yang dipersyaratkan.

c. Penyusunan DED yang dilengkapi dengan Estimasi Biaya,


(Engineer Estimate) dan penyusunan spesifikasi teknis serta
dokumen lain yang siap untuk dilakukan proses tender
pelaksanaan konstruksi.

d. Penyusunan SOP untuk operasional dan pemeliharaan.

e. Merekomendasikan jenis peralatan dan tenaga ahli yang


memadai dalam pelaksanaan kontruksi.

5) Konsultasi, Progres, Produk Kegiatan / Laporan

a. Menyiapkan laporan dan melakukan pembahasan sesuai


penjelasan dalam Produk Kegiatan.

b. Melaksanakan diskusi/ konsultasi setiap progress kegiatan


dengan bagian perencanaan Pengguna Jasa minimum sekali
dalam dua minggu

I-5
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

c. Mengadakan rapat pembahasan terhadap setiap laporan


yangdiserahkan

d. Menyelesaikan seluruh laporan yang harus disusun dan


diserahkan kepada Pengguna Jasa.

e. Menyerahkan peralatan yang dibelidalam kegiatan ini


kepada pengguna jasa pada akhir pelaksanaan tugas

f. Menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan baik dan


memenuhi persyaratan administrasi

6) Pembahasan Laporan

Pembahasan Laporan dilakukan minimal sebanyak 3(tiga) kali


setiap tahapan laporan dengan melampirkan berita acara, daftar
absensi peserta serta notulensi pembahasan laporan, dengan
peserta dari instansi terkait sesuai petunjuk Pemberi Tugas.
Adapun laporan yang dilakukan pembahasan adalah:

a. Laporan Pendahuluan

b. Laporan Antara

c. Konsep Laporan Akhir

d. Laporan Akhir

Semua tahapan kegiatan dilaksanakan oleh Penyedia Jasa


(Konsultan Perencana) dimana bertanggung jawab atas semua
pelaksanaan tahapan kegiatan dari awal kontrak sampai akhir.

Jangka waktu pelaksananan kegiatan ini rencanakan selama 5


( lima ) bulan kalender atau 150 hari kalender.

1.4. PERATURAN
Penyusunan DED IPLT ini dilakukan berdasarkan beberapa
peraturan dan standart yang berlaku mulai dari tingkat nasional

I-6
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

hingga daerah. Berikut ini peraturan dan standart yang


digunakan dalam penyusunan dokumen :
1. Undang-Undang nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,
2. Undang-Undang nomor 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi,
3. Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan,
4. Undang-Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;
5. Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
6. Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/1990 tentang
Pengendalian Mutu Air pada Sumber Air;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 48/PRT/1990 Pengelolaan
Atas Air atau Sumber Air pada wilayah sungai
9. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 37 tahun 2003 tentang
Metoda Analisis Kualitas Air Permukaan dan Pengambilan Contoh Air
Permukaan;
10. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 110 tahun 2003 tentang
Pedoman Penetapan Daya Tampung Beban Pencemar Air Pada
Sumber Air;
11. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 111 tahun 2003 tentang
Pedoman Mengenai Syarat dan Tata Cara Perizinan serta Pedoman
Kajian Pembuangan Air Limbah ke Air atau Sumber Air;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 68 tahun
2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik;
13. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 52 tahun 1995 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Hotel;
14. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 58 tahun 1995 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan;
16. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;
17. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup nomor 86 tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup;

I-7
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2008 tentang


Kebijakan Strategis Air Limbah.
19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat nomor
31/PRT/M/2015 tentang Perubahan Ketiga Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.

1.5. SISTEMATIKA LAPORAN


Sistematika laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
1.3. RUANG LINGKUP
1.4. PERATURAN
1.5 SISTEMATIKA LAPORAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN


2.1. KONDISI FISIK DAERAH
2.1.1.Geografi dan Administrasi
2.1.2.Topografi dan Geologi
2.1.3.Jenis Tanah
2.1.4.Hidrologi
2.1.5.Klimatologi
2.2. FASILITAS DAN PELAYANAN SOSIAL
2.2.1.Fasilitas Pendidikan
2.2.2.Fasilitas Kesehatan
2.2.3.Fasilitas Peribadatan
2.2.4.Perdagangan dan Jasa
2.2.5.Pariwisata
2.3. KONDISI KESEHATAN MASYARAKAT
2.4. TATA GUNA LAHAN
2.5. KEPENDUDUKAN

I-8
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

2.5.1.Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin


2.5.2.Kepadatan Penduduk
2.5.3.Proyeksi Penduduk
2.6. KONDISI EKSISTING SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
2.6.1 KONDISI EKSISTING SISTEM PENGELOLAAN AIR
LIMBAH

BAB 3 METODOLOGI PROGRAM KERJA


3.1. UMUM
3.2. PENDEKATAN PENANGANAN PEKERJAAN
3.3. METODOLOGI PROGRAM KERJA
3.3.1.Persiapan
3.3.2.Pengumpulan Data
3.3.3.Kajian Lokasi dan Penentuan Wilayah Layanan
IPLT..............................................................
3.3.4.Sosialisasi
3.3.5.Kompilasi dan Pemrosesan Data
3.3.6 Analisis Data
3.3.7 Penyusunan DED IPLT
3.3.8 Penyerahan Laporan

BAB 4 KONSEP PENGELOLAAN LIMBAH TINJA


4.1. UMUM
4.2. KARAKTERISTIK LUMPUR TINJA
4.3. KAPASITAS IPLT
4.4. RENCANA LOKASI IPLT
4.4.1 WILAYAH LAYANAN
4.5. SISTEM PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK TINJA
4.6. SISTEM PENGOLAHAN DI IPLT
4.7 KRITERIA DESAIN

I-9
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN

BAB 5 JADWAL PENUGASAN PERSONIL DAN


ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN
5.1. JADWAL PENUGASAN PERSONIL
5.1.1. Kebutuhan Tenaga
5.1.2. Uraian Tugas Tenaga Ahli
5.2. ORGANISASI PELAKSANA KEGIATAN
5.3. RENCANA KERJA

I-10
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima

Anda mungkin juga menyukai