Anda di halaman 1dari 19

2010

STIKES BANTEN

KELOMPOK 1:
Ketua Kelompok : Sri Puspa
Sekretaris I : Annisa Mustafiet
Sekretaris II : Desy Lianingsih
Pembicara I : Yodia Pertiwi
Pembicara II : Rona Depritayani
Pembicara III : Winda Dwi Lovita
Pembicara IV : Indah octaviani
Pembicara V : Deni Kurniawan
Anggota:
Septi Anggarrani
Dewi Hariati
Sarrah Ulfa
Yanti Alpriyanti
Julia Rostiana
Lita Realita
Efha Yuliani
Dewi Kurniati
Rizky Fitria Amanda
Elizabeth E. D. B. Da’Lopez
Reny Oktaviani
Alviyanti Dyah Pratiwi

[TBC]
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi (TBC) | Page 2 of 19

DAFTAR ISI

BAB I
1. DEFINISI
1.1. PENYAKIT TBC
1.2. PENYEBAB PENYAKIT TBC
1.2.1 KUMAN TBC
1.2.2 TERJADINYA TBC
1.3. CARA PENULARAN TBC
2. GEJALA TBC
2.1. GEJALA SISTEMIK/UTAMA
2.2. GEJALA KHUSUS
2.3. TANDA DAN GEJALA
3. DIAGNOSIS TBC
3.1. DIAGNOSIS PADA DEWASA
3.2. DIAGNOSIS MELALUI TEST KULIT
4. TBC PADA ANAK
5. RIWAYAT TBC
6. PENCEGAHAN TBC
6.1. TUJUAN PENCEGAHAN
6.2. PENCEGAHAN TBC
7. PEMBERANTASAN
7.1. TUJUAN PEMBERANTASAN
7.2. PEMBERANTASAN PENYAKIT TBC
8. PENGOBATAN
8.1. JENIS OBAT
8.2. PRINSIP OBAT
8.3. EFEK SAMPING OBAT
BAB II KASUS TBC
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Epidemiologi (TBC) | Page 3 of 19

BAB I
1. DEFINISI

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.

Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh
dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan,
baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun
diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia
menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara
22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.

Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa
Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan
pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO
Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita
Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-
kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan
menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.

Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini
setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu
penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang
meninggal akibat TBC di Indonesia.

Kenyataan mengenai penyakit TBC di Indonesia begitu mengkhawatirkan, sehingga kita


harus waspada sejak dini & mendapatkan informasi lengkap tentang penyakit TBC .

1.1. PENYAKIT TBC

Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,
miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah
dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi
setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga
terbesar dengan masalah TBC di dunia.

Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993
menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%.
Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh
WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai
555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya
diperkirakan merupakan kasus baru.
Epidemiologi (TBC) | Page 4 of 19

1.2. PENYEBAB PENYAKIT TBC

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama
kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk
mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit
TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Bakteri Mikobakterium tuberkulosa

1.2.1 KUMAN TBC


Penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) disebabkan oleh kuman TBC
(Mycobacterium tuberculosis) yang sebagian kuman TBC
menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain.
Kuman ini berbentuk batang, mempunyai sifat khusus yaitu tahan
terhadap asam pada pewarnaan. Oleh karena itu disebut pula
sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan
sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam
di tempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini
dapat dormant, tertidur lama selama beberapa tahun.

1.2.2 TERJADINYA TBC


Infeksi Primer
Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan
kuman TBC. Percikan dahak yang terhirup sangat kecil ukurannya,
sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus,
dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap
disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil berkembang biak
dengan cara membelah diri di paru, yang mengakibatkan
peradangan di dalam paru. Saluran limfe akan membawa kuman
Epidemiologi (TBC) | Page 5 of 19

TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus paru dan ini disebut sebagai
kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai
pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu. Adanya
infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi
tuberkulin dari negatif menjadi positif.
Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman
yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas
seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat

menghentikan perkembangan kuman TBC. Meskipun demikian ada


beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau
dormant (tidur). Kadang-kadang daya tubuh tidak mampu
menghentikan perkembangan kuman, akibatnya dalam beberapa
bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita TBC.

Tuberkulosis Pasca Primer


Tuberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan
atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya karena daya tahan
tubuh menurun akibat terinfeksi HIV atau status gizi buruk. Ciri
khas dari tuberkulosis pasca primer adalah kerusakan paru yang
luas dengan terjadinya kavitas atau efusi pleura.

1.3. CARA PENULARAN TBC

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan
pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa.
Epidemiologi (TBC) | Page 6 of 19

Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan
berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan
tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar
getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh
organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar
getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering
terkena yaitu paru-paru.

Saat Mikobakterium tuberkulosa berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan


segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular (bulat). Biasanya
melalui serangkaian reaksi imunologis bakteri TBC ini akan berusaha dihambat
melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri itu oleh sel-sel paru.
Mekanisme pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi
jaringan parut dan bakteri TBC akan menjadi dormant (istirahat). Bentuk-bentuk
dormant inilah yang sebenarnya terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto
rontgen.

1.4. FAKTOR ORANG TERKENA TBC


Daya Tahan Tubuh yang kurang
Kemampuan untuk melawan infeksi adalah kemampuan
pertahanan tubuh untuk mengatasi organisme yang menyerang.
Kemampuan tersebut tergantung pada usia yang terinfeksi. Namun
kekebalan tubuh tidak mampu bekerja baik pada setiap usia.
Sistem kekebalan tubuh lemah pada saat kelahiran dan perlahanlahan
menjadi semakin baik menjelang usia 10 tahun. Hingga usia
pubertas seorang anak kurang mampu mencegah penyebaran
melalui darah, sekalipun lambat laun kemampuan tersebut akan
meningkat sejalan dengan usia.

Tinggal berdekatan dengan orang yang terinfeksi aktif

Pekerjaan kesehatan yang merawat Pasien TB


Pasien-pasien dengan dahak yang positif pada hapusan langsung
(TB tampak di bawah mikroskop) jauh lebih menular, karena
mereka memproduksi lebih banyak TB dibandingkan dengan
mereka yang hanya positif positif pada pembiakan. Makin dekat
seseorang berada dengan pasien, makin banyak dosis TB yang
mungkin akan dihirupnya.

Gizi Buruk
Terdapat bukti sangat jelas bahwa kelaparan atau gizi buruk
mengurangi daya tahan terhadap penyakit ini. Faktor ini sangat
penting pada masyarakat miskin, baik pada orang dewasa maupun
pada anak. Kompleks kemiskinan seluruhnya ini lebih
memudahkan TB berkembang menjadi penyakit. Namun anak
Epidemiologi (TBC) | Page 7 of 19

dengan status gizi yang baik tampaknya mampu mencegah


penyebaran penyakit tersebut di dalam paru itu sendiri.

Orang Berusia Lanjut atau Bayi

Pengidap Infeksi HIV/AIDS


Pengaruh infeksi HIV/AIDS mengakibatkan kerusakan luas
system daya tahan tubuh, sehingga jika terjadi infeksi seperti
tuberculosis maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah
bahkan bisa mengakibatkan kematian. Bila jumlah orang terinfeksi
HIV meningkat, maka jumlah penderita TBC akan meningkat,
dengan demikian penularan TBC di masyarakat akan meningkat
pula.

2. GEJALA TBC

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama
pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

2.1. GEJALA SISTEMIK/UTAMA


1. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan
malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam
seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
2. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
3. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
4. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

2.2. GEJALA KHUSUS


1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan
sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi",
suara nafas melemah yang disertai sesak.
2. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai
dengan keluhan sakit dada.
3. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang
pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di
atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
4. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam
tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

3. DIAGNOSIS TBC
3.1. DIAGNOSIS PADA DEWASA
Diagnosis Tuberkulosis Pada Orang Dewasa.
Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya
BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan
dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga SPS BTA hasilnya positif.
Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu
Epidemiologi (TBC) | Page 8 of 19

foto rontgen dada atau pemeriksaan spesimen SPS diulang.


Kalau hasil rontgen mendukung TB, maka penderita diidagnosis sebagai
penderita TB BTA positif.
Kalau hasil rontgen tidak mendukung TB, maka pemeriksaan lain, misalnya
biakan.

Apabila fasilitas memungkinkan, maka dapat dilakukan pemeriksaan lain,


misalnya biakan.

Bila tiga spesimen dahak negatif, diberikan antibiotik spektrum luas (misalnya
kotrimoksasol atau Amoksisilin) selama 1 - 2 minggu. Bila tidak ada perubahan,
namun gejala klinis tetap mencurigakan TB, ulangi pemeriksaan dahak SPS :
Kalau hasil SPS positif, didiagnosis sebagai penderita TB BTA positif.
Kalau hasil SPS tetap negatif, lakukan pemriksaan foto rontgen dada, untuk
mendukung diagnosis TB.

1. Bila hasil rontgen mendukung TB, diagnosis sebagai penderita TB BTA


negatif rontgen positif.
2. Bila hasil rontgen tidak mendukung TB, penderita tersebut bukan TB.

UPK yang tidak memiliki fasilitas rontgen, penderita dapat dirujuk untuk difoto
rontgen dada.

3.2. DIAGNOSIS MELALUI TEST KULIT


Test kulit TBC dilakukan dilengan. Dalam waktu dua atau tiga hari,
pada lengan anda apakah ada reaksi. Bila reaksinya “positif”, ini berarti
anda mungkin sudah terinfeksi TBC. Kadang kala, bila seseorang
sudah terinfeksi kuman HIV dan TBC, bisa saja terjadi reaksi “negatif”
dalam tes kulit TBC. Hal ini disebabkan sistim kekebalan tubuh anda
tidak berfungsi benar. Petugas Kesehatan akan menyampaikan pada
seseorang tersebut tentang risiko terinfeksi TBC atau penyakit TBC.
dan mungkin perlu tes medis atau perawatan.

4. TBC PADA ANAK


Penyakit TB ini mudah sekali menyerang pada anak-anak kecil yang
belum diimunisasi dengan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guerin),
karena kurangnya gizi dan karena lingkungan yang kurang sehat.
Tidak cukup untuk sekedar memahami cara bagaimana anak-anak
terinfeksi tuberkulosis atau bagaimana penyakit tersebut dapat
menyebar. Kemungkinan adanya tuberkulosis pada anak yang kurus
atau bila ditemukan:
1. Berat badan tidak naik atau turun selama lebih dari 14 minggu (adanya grafik
kenaikan berat badan akan sangat berguna).
2. Kehilangan gairah dan mungkin juga berat badan selama 2 sampai 3 bulan.
3. Salah satu dari (1) atau (2) yang dijelaskan di atas disertai dengan mengi
atau batuk yang sesekali dapat menyerupai batuk rejan.
Epidemiologi (TBC) | Page 9 of 19

4. Demam atau meriang selama lebih dari satu minggu tanpa penyebab yang
jelas.
5. Salah satu diantara (1), (2), (3) serta tanda adanya cairan – pekak, pada
salah satu sisi dada.
6. Perut membuncit, terutama bila teraba benjolan dan yang tetap bertahan
setelah pemberian obat cacing.
7. Diare kronis dengan buang air besar tinja keputihan yang tidak sembuh
setelah diberi obat cacing atau obat untuk giardiasis (dengan metronidazole).
8. Jalan timpang, punggung kaku sukar membungkuk.
9. Tulang belakang membungkuk, tidak atau kaku saat berjalan.
10. Pembengkakan lutut atau pergelangan kaki, tangan, siku atau bahkan iga
atau tulang atau sendi yang manapun yang tidak disebabkan cedera.
11. Pembengkakan kelenjar getah bening yang keras atau lembut, tidak nyeri,
terkadang dengan beberapa kelenjar getah bening kecil didekatnya dan
terkadang melekat tak teratur.

5. RIWAYAT TBC

10 FAKTA PENTING MENGENAI TBC


Tiap tahun selalu terdapat peningkatan jumlah penderita TBC yang tinggi dibandingkan
tahun sebelumnya.
TBC membunuh lebih banyak kaum muda dan wanita dibandingkan penyakit menular
lainnya.
Terdapat sekitar 2 sampai 3 juta orang meninggal akibat TBC setiap tahun.
Sesungguhnya setiap kematian akibat TBC itu bisa dihindari.
Setiap detik, ada 1 orang yang meninggal akibat tertular TBC.
Setiap 4 detik, ada yang sakit akibat tertular TBC.
Setiap tahun. 1 % dari seluruh populasi di seluruh dunia terjangkit oleh penyakit TBC.
Sepertiga dari jumlah penduduk di dunia ini sudah tertular oleh kuman TBC (walaupun)
belum terjangkit oleh penyakitnya.
Penderita TBC yang tidak berobat dapat menularkan pentakit kepada sekitar 10 ? 15
orang dalam jangka waktu 1 tahun.
Seperti halnya flu, kuman TBC menyebar di udara pada saat seseorang yang menderita
TBC batuk dan bersin, meludah atau berbicara.
Kuman TBC biasanya menyerang paru-paru.

6. PENCEGAHAN TBC
6.1. TUJUAN PENCEGAHAN
1. Menyembuhkan penderita
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
4. Menurunkan tingkat penularan

6.2. PENCEGAHAN TBC


1. Saat batuk seharusnya menutupi mulutnya, dan apabila batuk lebih dari 3
minggu, merasa sakit di dada dan kesukaran bernafas segera dibawa
kepuskesmas atau ke rumah sakit.
Epidemiologi (TBC) | Page 10 of 19

2. Saat batuk memalingkan muka agar tidak mengenai orang lain.


3. Membuang ludah di tempat yang tertutup, dan apabila ludahnya bercampur
darah segera dibawa kepuskesmas atau ke rumah sakit.
4. Mencuci peralatan makan dan minum sampai bersih setelah digunakan oleh
penderita.
5. Bayi yang baru lahir dan anak-anak kecil harus diimunisasi dengan vaksin
BCG. Karena vaksin tersebut akan memberikan perlindungan yang amat
bagus.

6. PEMBERANTASAN
6.1. TUJUAN PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit TBC didasarkan untuk memutus mata rantai
virulenci penularan penyakit TBC supaya tidak terjadi prevalenci
penyakit TB yang lebih besar.

6.2. PEMBERANTASAN PENYAKIT TBC


1. Pengobatan pada penderita hingga sembuh
2. Perlakuan pada rumah penderita untuk lebih memperhatikan factor
kesehatan lingkungan dengan menambah ventilator sebagai
pengganti udara, genteng kaca supaya sinar matahari dapat
masuk, dan faktor higiene lingkungan yang lain yang lebih baik.
3. Sterilisasi Rumah pasca Penderita.

7. PENGOBATAN
7.1. JENIS OBAT
1. Isoniasid
2. Rifampicin
3. Pirasinamid
4. Streptomicin

7.2. PRINSIP OBAT


Obat TB iberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat selama 6-8 bulan, supaya semua
kuman dapat dibunuh. Dosis tahap intensif dan dosis tahap lanjutan
ditelan dalam dosis tunggal, sebaiknya pada saat perut kosong.
Apabila paduan obat yang digunakan tidak adekuat, kuman TB akan
berkembang menjadi kuman kebal. Pengobatan TB diberikan dalan 2
Tahap yaitu:
1. Tahap intensif
2. Pada tahap intensif penderita mendapat obat (minum obat)
setiap hari selama 2 - 3 bulan.
3. Tahap lanjutan
4. Pada tahap lanjutan penderita mendapat obat (minum obat) tiga
kali seminggu selama 4 – 5 bulan.
Epidemiologi (TBC) | Page 11 of 19

7.3. EFEK SAMPING OBAT


Beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat mengkonsumsi obat
TB bervariasi mulai dari ringan hingga berat.Efek samping ringan dapat
berupa berubahnya warna urine menjadi kemerahan yang diakibatkan oleh
rifampisin. Efek samping lainnya dapat berupa nyeri sendi, tidak ada nafsu
makan, mual, kesemutan dan rasa terbakar di hati, gatal dan kemerahan di
kulit gangguan keseimbangan hingga kekuningan (ikterus). Jika pasien
merasakan hal-hal tersebut, pasien harus segera berkonsultasi dengan
dokter untuk memperoleh penanganan lebih lanjut. fase lanjutan. Dalam
beberapa kasus pengobatan bisa berlangsung hingga delapan bulan.

BAB II KASUS TBC


Untuk menegakkan diagnosa TBC Paru adalah dengan memeriksa dahak
seseorang yang di duga mengidap TBC. Pemeriksan dahak di lakukan
secara SPS (Sewaktu saat kontak pertama, Pagi hari ke 2 dan Sewaktu
juga saat hari ke2) dibawah pemeriksaan mikroskopis. Hasil pemeriksaan
mikroskopis ini sangat dijaga kualitas dengan melakukan cros cek/ uji
silang lagi juga menjaga hasil pemeriksaan sedian dahak BTA.

Metode Penemuan Kasus TBC paru

Dengan cara passive promotive case finding artinya penjaringan


tersangka penderita yang dating berkunjung ke unit pelayanan kesehatan
dengan meningkatkan penyuluhan TBC kepada masyarakat.
Bila ditemukan penderita tuberculosis paru dengan sputum dahat BTA +,
maka semua orang yang kontak serumah dengan penderita harus
diperiksa. Apabila ada gejala-gejala suspek (Kecurigaan) TBC maka
harus diperiksa dahaknya.
Epidemiologi (TBC) | Page 12 of 19

Pengobatan Penderita TBC adalah dengan kombinasi beberapa jenis obat


dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6 – 8 bulan.
Pengobatan penderita TBC terdiri atas 3 fase

1. Fase Intensif . Obat diminum setiap hari selama 2 bulan


2. Fase Lanjutan . Obat diminum seminggu 3 kali.

Paduan OAT (OBat Anti Tuberkulosa) FDC

Saat ini di Provinsi Kalimantan Selatan sudah menggunakan OAT FDC.


Kemasan Obat FDC (Fixed Dose Combination) 1 tablet obat mengandung
150 mg Rifamfisin, 75 mg INH, 400 mg Pyrazinamid dan 275 mg
Ethambutol,
(Dikutip dari : Buku Saku Petugas Program TBC. Depkes RI
Diagram diagnosa TB
Epidemiologi (TBC) | Page 13 of 19

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Faktor yang mempengaruhi terjadinya kasu TBC pada NY S adalah lingkungan yang
lembab, kurangnya ventilasi dan sinar matahari, Kemudian perilaku adalah tidak ada
tempat khusus untuk dahak dan kalau batuk tidak menutup mulut.

B. Saran

1. Perbaikan lingkungan (Pembuatan jendela, genting kaca dan kebersihan


rumah/lantai).
2. Menutup mulut waktu batuk dan tempat khusus untuk dahak dan pembuangan
dahak tidak sembarangan
Epidemiologi (TBC) | Page 14 of 19

Penyakit tuberculosis atau yang lebih dikenal sebagai TBC merupakan salah satu jenis penyakit menular
yang menelan banyak korban kedua terbesar setelah penyakit HIV di dunia. Di Indonesia sendiri penyakit
ini cukup banyak sehingga Indonesia menduduki peringkat ke 5 di asia tenggara pada kasus penyakit
TBC. Kondisi penyakit TBC sudah sangat mengkhawatirkan bahkan badan organisasi kesehatan dunia
(WHO) menetapkan penyakit TBC ini sebagai salah satu jenis penyakit endemic yang sangat sulit
dihilangkan keberadaannya. Penyakit TBC setidaknya merenggut nyawa hingga 1,7 juta orang per
tahunnya dengan angka hampir sepertiga warga di dunia sudah pernah mengalami penyakit ini. Hal ini
diperparah dengan sifat penyakit ini yang bisa menular dengan mudah di udara.

Pada kasus di Indonesia terkadang proses penyembuhan penyakit TBC ini masih terbilang sangat sulit.
Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia yang masih kurang kesadarannya untuk berobat. Gejala
penyakit TBC yang didominasi oleh batuk biasanya dianggap sebagai penyakit batuk biasa yang akan
sembuh dengan sendirinya tanpa harus diobati. Akses ke tenaga medis yang sulit khususnya bagi
penduduk pedalaman dan biaya berobatnya yang mahal menjadi kendala dalam mengatasi penyakit ini.
Saat ini hanya sekitar 50% penderita TBC saja yang bisa disembuhkan di Indonesia dan mendapatkan
perawatan khusus.

Penyebab Penyakit TBC


Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis. Berikut ini adalah hal-
hal yang berhubungan dengan bakteri mycobacterium tuberculosis :

 Menular lewat udara. Bakteri ini dapat menular dengan mudah melalui udara yang sudah terkena ingus
dan air liur dari para penderita penyakit TBC aktif.
 Menular secara lambat. Meskipun menular, namun proses penularanannya tidak secepat seperti pada
kasus penyakit flu. Pada penyakit TBC ini penularanannnya membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga terkadang banyak orang yang tidak mengetahui bahwa di dalam dirinya terdapat bakteri
penyebab TBC namun belum beraksi.

Faktor Resiko
Penyakit TBC akan lebih beresiko menular pada orang yang sering berinteraksi dengan mereka para
penderita TBC apalagi jika anak-anak yang sering berinteraksi dengan mereka maka kesempatan untuk
tertular penyakit TBC juga akan semakin tinggi dikarenakan sistem imun anak-anak yang belum stabil.
Ada beberapa orang yang memiliki faktor resiko untuk tertular penyakit TBC, yaitu :

 Orang yang tinggal di dalam pemukiman padat penduduk serta lingkungannya yang kurang bersih atau
kumuh
 Para petugas medis yang sering berinteraksi dengan para penderita TBC
 Orang yang sudah lanjut usia atau mereka yang masih anak-anak
 Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah seperti orang yang menderita penyakit
HIV AIDS, diabetes,akibat kekurangan gizi serta mereka yang menderita penyakit gagal ginjal.
 Orang yang menggunakan obat-obatan terlarang serta alkohol. ( Baca : Bahaya alkohol – Pengaruh
alkohol terhadap sistem saraf manusia )
 Orang yang memiliki kecanduan pada barang yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh seperti
narkoba, ganja, kokain dan narkotika. ( Baca : Jenis jenis narkoba – Bahaya narkoba )

Perlu anda ketahui bahwa penyakit TBC ini tidak hanya menyerang pada bagian organ paru-paru saja
namun juga pada beberapa organ lainnya seperti pada sistem pencernaan, kelenjar getah bening, sistem
saraf serta sistem saluran kandung kemih.
Epidemiologi (TBC) | Page 15 of 19

Gejala atau Ciri-ciri Penyakit TBC


Penyakit TBC seringkali menyerang bagian paru-paru sehingga gejalanya pun akan tidak jauh dari
masalah paru-paru diantaranya adalah batuk berdahak selama lebih dari 21 hari lamanya dan tidak
menunjukkan adanya tanda-tanda sembuh. Selain itu terkadang batuk juga disertai dengan keluarnya
darah serta penderitanya juga bisa mengalami penurunan nafsu makan yang drastis sehingga
menyebabkan berat badan turun disertai dengan demam tinggi.

TBC disebabkan oleh bakteri dan saat bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh bisa jadi pada saat itu
bakteri tersebut belum aktif menyerang tubuh. Baru setelah beberapa selang waktu berlalu bakteri
penyebab TBC ini mulai bangun dan aktif menyerang sistem imun tubuh sehingga menyebabkan tubuh
menjadi mudah sakit. Pada kasus seperti ini secara medis disebut dengan tuberculosis laten atau yang
tidak terlihat sedangkan penyakit TBC yang langsung menyerang disebut dengan istilah tuberculosis
aktif. Selain gejala adanya batuk berdahak yang berlangsung cukup lama, gejala lain dari penyakit TBC
ini adalah sebagai berikut:

1. Batuk dengan Dahak Banyak

Gejala ini yang paling banyak muncul pada kasus penyakit TBC dimana penderitanya biasanya akan
mengalami batuk kira-kira lebih dari tiga minggu disertai dengan dahak yang cukup banyak. Hal ini
terutama akan dialami oleh para penderita TBC paru-paru yang juga akan menganggu sistem
pernafasan seperti asma. Penularan juga bisa terjadi pada kasus yang satu ini yaitu disaat penderita
batuk, bakteri penyebab TBC juga akan ikut keluar dengan dahak, lendir dan air liur sehingga sangat
penting bagi para penderita TBC untuk menjaga diri supaya tidak menularkan pada orang lain. Obat
batuk berdahak biasa tidak akan bisa menghilangkan gejala ini sehingga hanya obat dari resep dokter
lah yang bisa menghilangkan gejala ini.

Baca : Cara menghilangkan dahak di tenggorokan secara alami – Penyebab batuk berdahak

2. Dada Nyeri Saat Bernafas

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa salah satu ciri dari adanya penyakit TBC adalah rasa sakit
dan sesak di dalam dada. TBC pada paru-paru ini akan menimbulkan rasa sakit terutama ketika
bernafas. Tentunya keadaan ini menjadikan para penderitanya menjadi sangat tersiksa dan terganggu
aktivitasnya. Dada nyeri ini diakibatkan oleh paru-paru yang sudah terserang virus dan bakteri sehingga
saat mengambil nafas dada terasa nyeri. Nyeri dada ini juga sering dialami oleh penderita bronkitis.

3. Nafsu Makan Menurun Bahkan Menghilang

Bakteri yang telah masuk di dalam darah penderita TBC membuat otak mengirimkan sinyal pada tubuh
untuk tidak mau dimasuki oleh berbagai jenis makanan. Ketika makan atau minum pun biasanya para
penderita TBC akan mual dan muntah jadi sama saja tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Keadaan ini jika dibiarkan akan menjadi masalah yang serius karena bagaimanapun juga tubuh
membutuhkan asupan gizi dan nutrisi supaya nafsu makan bisa kembali dan tubuh bisa menyerang
bakteri penyebab penyakit TBC ini.
Epidemiologi (TBC) | Page 16 of 19

Baca : Sering mual setelah makan

4. Penurunan Berat Badan

Karena para penderita TBC ini mengalami kehilangan nafsu makan, maka yang akan menjadi akibatnya
adalah terjadi penurunan berat badan secara drastis. Jadi, jika anda mengalami batuk yang cukup parah
dengan nafsu makan yang hilang serta berat badan menurun maka sebaiknya anda cepat memeriksakan
diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat karena bisa jadi anda menderita
penyakit TBC ini.

Baca : Makanan penambah berat badan – Cara menggemukkan badan

5. Demam dan Menggigil

Setelah mengalami batuk yang cukup parah dan tidak kunjung sembuh, para penderita penyakit TBC
juga akan mengalami demam tinggi disertai dengan rasa menggigil yang sangat parah. Hal ini tentu saja
akan membuat para penderitanya menjadi lebih tersiksa lagi. Jika sudah pada tahap ini sebaiknya para
penderita segera lakukan pemeriksaan jika harus malah diajurkan untuk rawat inap di rumah sakit
supaya bisa mendapatkan perawatan lebih intensif dari tim medis.

Baca : Demam naik turun

6. Keringat Berlebihan di Malam Hari

Demam tinggi serta menggigil ternyata bukan itu saja yang akan dirasakan oleh para penderita penyakit
TBC namun juga akan disertai dengan munculnya keringat dingin pada malam hari. Intensitas munculnya
keringat ini cukup banyak hingga bisa membuat tubuh menjadi basah kuyup, namun dalam hal ini jangan
menggunakan kipas untuk meredakan keringat yang muncul karena dengan menggunakan kipas akan
bisa memicu penularan bakteri penyebab TBC ke udara. Akibatnya orang di sekitar akan tertular dengan
penyakit TBC.

Baca : Berkeringat saat tidur – Penyebab tubuh sering berkeringat

7. Kejang-kejang

Gejala lain yang mungkin akan dialami oleh para penderita TBC adalah kejang-kejang seperti halnya
orang yang mengidap penyakit epilepsy. Kejang-kejang ini ditimbulkan karena bakteri penyebab penyakit
TBC ini juga menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan kejang-kejang. Untuk menanggulanginya
ketika terjadi kejang memang lebih baik dilakukan oleh tim medis karena bisa jadi kejang ini juga
menunjukkan keadaan lain yang tidak baik di dalam tubuh. jadi ketika anda mengetahui kerabat anda
mengalami kejang jangan sungkan untuk segera membawanya atau memanggil tim medis supaya bisa
mendapatkan pengobatan yang lebih intensif nantinya.

8. Infeksi pada Bagian Tulang


Epidemiologi (TBC) | Page 17 of 19

Para penderita penyakit TBC ini juga bisa saja mengalami infeksi pada bagian tulang yang disebabkan
oleh adanya bakteri yang sudah sampai tulang. Ciri ciri TBC paru paru yang akan dialami biasanya
adalah rasa sakit atau nyeri pada bagian persendian dan sulit ketika bergerak. Tentunya hal ini ini akan
membuat para penderitanya menjadi tidak nyaman dengan keadaannya sekarang. Jika sudah mencapai
pada tahap ini sebaiknya anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter supaya dapat diketahui jenis
penyakit apa yang anda alami saat ini. Penderita harus sangat waspada dengan keadaan ini, gejala ini
sering disalah artikan dengan nyeri sendi biasa sehingga saat gejala ini muncul mereka akan
membiarkannya.

Baca : Nyeri sendi lutut

9. Lelah dan Lemah

Karena berbagai hal yang akan dirasakan oleh para penderita TBC, maka hal lain yang akan dialami
adalah rasa lelah dan lemah. Rasa lelah dan lemah ini mungkin akan membuat para penderitanya
menjadi hilang harapan pada kesembuhannya, oleh karena itu sangat penting bagi para penderita untuk
memiliki orang-orang yang terus mendukungnya untuk bisa melawan penyakit TBC ini. Ingat bahwa TBC
dapat disembuhkan sehingga otomatis akan bisa menjadi semangat tersendiri bagi para penderitanya.

10. Batuk Berdarah

Selain batuk yang hebat dan dalam jangka waktu yang sangat panjang, hal lain yang akan dialami oleh
para penderita penyakit TBC ini adalah batuk yang disertai dengan keluarnya darah. Ini adalah salah
satu gejala dan ciri yang paling identik pada penyakit TBC serta biasanya orang bisa mendiagnosa jika
dirinya mengalami penyakit TBC ini saat munculnya darah ketika dirinya batuk. Jika sudah begini maka
sudah dianggap sebagai penyakit TBC yang cukup parah dan para penderitanya harus segera
melakukan pemeriksaan ke dokter supaya mendapatkan solusi dan pengobatan yang terbaik nantinya.

Baca : Penyebab batuk berdarah

11. Urin yang Berwarna Merah atau Keruh

Selain gejala yang sudah disebutkan di atas, gejala lain yang akan dirasakan oleh para penderita adalah
keluarnya urin yang bewarna merah akibat adanya darah di dalam urin atau urin yang berwarna keruh.
Hal ini berarti menandakan bahwa sistem organ ginjal juga sudah terkena masalah entah itu akibat
penyakit TBC itu sendiri atau penyakit TBC memperparah penyakit ginjal yang sudah diderita oleh para
penderitanya itu sendiri. Urin yang bercampur darah juga bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup luar
biasa dan menyiksa para penderitanya.

https://halosehat.com/penyakit/tbc/ciri-ciri-tbc
Epidemiologi (TBC) | Page 18 of 19

cara yang bisa dilakukan penderita untuk mencegah penularan TBC

Tutupi saat batuk dan bersin

Jangan meludah sembarangan!

Jaga jarak dengan orang lain saat kontak langsung

Gunakan Masker

1. Jaga jarak dengan penderita


Cara yang bisa di lakukan adalah menjaga jarak dengan penderita. Sebab penderita TBC akan menulari
orang lain melalui udara. Untuk itu menjaga jarak agar tidak tertular menjadi penting. Apalagi TBC di
sebabkan karena pengaruh bakteri yang menginfeksi pada bagian paru – paru penderita.

2. Jangan menggunakan alat makan yang sama dengan penderita


Untuk menghindari terkena virus yang di sebabkan karena TBC, sebaiknya anda menghindari
menggunakan alat makan yang sama dengan penderita. Bekas air liur yang di hasilkan penderita bisa
menulari anda. Untuk itu, cucilah bersih setiap alat makan yang sudah di gunakan oleh penderita.

3. Gunakan masker untuk pencegahan


Selain itu, anda juga bisa menggunakan masker sebagai bentuk pencegahan yang di lakukan. Masker ini
di gunakan untuk menghindari kontak udara langsung yang bisa menyebabkan virus dan bakteri TBC
masuk ke dalam tubuh anda. Untuk pengamanan, anda bisa menggunakan masker yang sekali pakai
lalu di buang.

4. Makan makanan yang sehat dan bergizi


Cara lain yang bisa di lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Penuhi kebutuhan
tubuh dan gizinya. Makanlah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan
mineral yang cukup. Hal ini akan membantu kesehatan organ tubuh anda. Selain tu makan makanan
sehat juga membuat tubuh anda semakin kebal dengan penyakit.Berikut ada ciri ciri makanan sehat

5. Istirahat cukup
Usahakan anda selalu mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Tidak melakukan begadang atau tidur
larut malam untuk hal – hal yang kurang berguna. Bergegaslah tidur malam hari. Penuhilah waktu tidur
sekitar 6 jam sehari. Hal ini akan membuat tubuh anda menjadi lebih fresh dan siap untuk menghadapi
hari selanjutnya.

6. Jangan lakukan hal yang berat


Untuk merawat kesehatan tubuh anda, bisa melakukan aktivitas yang ringan. Hindari untuk melakukan
aktivitas yang berat. Hal ini bisa membuat tubuh anda lebiha awet. Apalagi untuk kesehatan tulang dan
persendian.

7. Jika merasa sakit, sebaiknya berada di dalam rumah


Jika anda merasa tubuh anda sakit atau kondisinya tidak enak, lebih baik untuk tetap berada di dalam
rumah. Jangan pergi keluar dahulu. Perbaiki kondisi badanmu agar membaik. Lakukanlah kegiatan yang
sederhana saja. Atau hanya melakukan aktivitas yang harus di lakukan hari ini juga. Jika memang sudah
baik, anda bisa keluar rumah lagi.

8. Hindari terkena bersin dan batuk penderita


Karena penularan dari TBC melalui udara, maka usahakan anda tidak terkena bersin dan batuk – batuk
yang berasal dari penderita. Sebab virus dan bakteri bisa menulari kita melalui hal tersebut. Usahakan
penderita juga bersin dan batuk di sebelah tempat yang tidak ada orangnya. Atau batuk dan bersin
dengan menutupi dengan menggunakan tissu.
Epidemiologi (TBC) | Page 19 of 19

9. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan anda


Selain itu, ada juga cara yang bisa di lakukan untuk mencegah terinfeksi TBC. Yakni dengan menjaga
kebersihan rumah dan lingkungan anda. Karena TBC ini di sebabkan karena udara yang kotor, sehingga
paru – paru tidak mendapatkan udara yang bersih. Jika ingin mencegah terkena infeksi ini, maka
usahakanlah lingkungan anda tetap bersih selalu.

10. Jangan merokok


Merokok adalah aktivitas yang tidak baik untuk di lakukan bagi manusia. Rokok mengandung beberapa
senyawa yang tidak baik untuk tubuh. Misalnya karbon , nikotin, dan lain sebagainya. Kebiasaan
merokok mampu merusak paru – paru anda menjadi keropos. Jika anda terkena TBC, maka sangat di
larang untuk merokok. Karena bisa memperparah sakit anda. Jika belum terkena TBC sebaiknya hindari
rokok. Perlu anda tahu efek samping rokok bagi kesehatan anda.

11. Jangan konsumsi alkohol


Selain rokok, anda juga harus menghindari alkohol. Kandungan yang ada dalam alkohol tidak baik untuk
kesehatan tubuh anda. Alkohol hanya akan merusak sistem tubuh anda. Terutama pada bagian otak dan
jantung. Selain itu, kebiasaan minum alkohol akan membuat tubuh anda menjadi lebih lemah dan ringkih.
Sehingga resiko tertular semakin tinggi.

12. Segera periksa ke dokter jika anda sakt batuk tak kunjung sembuh
Jika anda sedang sakit batuk, sebaiknya periksakan ke dokter terlebih dahulu. Apalagi batuk yang anda
alami sampai membuat dada menjadi sesak. Kemudian batuk tersebut juga tak kunjung smebuh. Bisa
jadi batuk batuk yang anda alami ini adalah gejala awal anda terkena TBC atau TB paru.

13. Waspadai jika batuk berdarah


Apabila batuk anda tidak kunjung sembuh, maka segera periksakan ke dokter. Apalagi jika batuknya di
jumpai bercak darah merah. Anda harus waspada. Segera konsultasikan ke dokter agar anda
mendapatkan penanganan lebih lanjut. Bisa jadi TBC yang anda alami masih gejala awal yang masih
bisa di sembuhkan.

Itulah beberapa cara untuk melakukan pencegahan sakit TB paru. Jagalah kesehatan anda selalu.
Karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Salam sehat.

Batuk

Bersin

Percikan air ludah saat berbicara

Anda mungkin juga menyukai