Makalah TBC
Makalah TBC
STIKES BANTEN
KELOMPOK 1:
Ketua Kelompok : Sri Puspa
Sekretaris I : Annisa Mustafiet
Sekretaris II : Desy Lianingsih
Pembicara I : Yodia Pertiwi
Pembicara II : Rona Depritayani
Pembicara III : Winda Dwi Lovita
Pembicara IV : Indah octaviani
Pembicara V : Deni Kurniawan
Anggota:
Septi Anggarrani
Dewi Hariati
Sarrah Ulfa
Yanti Alpriyanti
Julia Rostiana
Lita Realita
Efha Yuliani
Dewi Kurniati
Rizky Fitria Amanda
Elizabeth E. D. B. Da’Lopez
Reny Oktaviani
Alviyanti Dyah Pratiwi
[TBC]
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi (TBC) | Page 2 of 19
DAFTAR ISI
BAB I
1. DEFINISI
1.1. PENYAKIT TBC
1.2. PENYEBAB PENYAKIT TBC
1.2.1 KUMAN TBC
1.2.2 TERJADINYA TBC
1.3. CARA PENULARAN TBC
2. GEJALA TBC
2.1. GEJALA SISTEMIK/UTAMA
2.2. GEJALA KHUSUS
2.3. TANDA DAN GEJALA
3. DIAGNOSIS TBC
3.1. DIAGNOSIS PADA DEWASA
3.2. DIAGNOSIS MELALUI TEST KULIT
4. TBC PADA ANAK
5. RIWAYAT TBC
6. PENCEGAHAN TBC
6.1. TUJUAN PENCEGAHAN
6.2. PENCEGAHAN TBC
7. PEMBERANTASAN
7.1. TUJUAN PEMBERANTASAN
7.2. PEMBERANTASAN PENYAKIT TBC
8. PENGOBATAN
8.1. JENIS OBAT
8.2. PRINSIP OBAT
8.3. EFEK SAMPING OBAT
BAB II KASUS TBC
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Epidemiologi (TBC) | Page 3 of 19
BAB I
1. DEFINISI
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat
sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering
menginfeksi organ paru-paru dibandingkan bagian lain tubuh manusia.
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh
dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis / TBC merupakan masalah kesehatan,
baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun
diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia
menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara
22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia.
Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa
Tuberkulosis / TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan
pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO
Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita
Tuberkulosis / TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-
kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis / TBC diperkirakan
menimpa 140.000 penduduk tiap tahun.
Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. Saat ini
setiap menit muncul satu penderita baru TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu
penderita baru TBC paru yang menular. Bahkan setiap empat menit sekali satu orang
meninggal akibat TBC di Indonesia.
Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan,
miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah
dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi
setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga
terbesar dengan masalah TBC di dunia.
Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993
menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%.
Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh
WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai
555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya
diperkirakan merupakan kasus baru.
Epidemiologi (TBC) | Page 4 of 19
Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama
kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk
mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit
TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).
TBC ke kelenjar limfe disekitar hilus paru dan ini disebut sebagai
kompleks primer. Waktu antara terjadinya infeksi sampai
pembentukan kompleks primer adalah sekitar 4-6 minggu. Adanya
infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi
tuberkulin dari negatif menjadi positif.
Kelanjutan setelah infeksi primer tergantung dari banyaknya kuman
yang masuk dan besarnya respon daya tahan tubuh (imunitas
seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri
Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan
pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa.
Epidemiologi (TBC) | Page 6 of 19
Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan
berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan
tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar
getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh
organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar
getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering
terkena yaitu paru-paru.
Gizi Buruk
Terdapat bukti sangat jelas bahwa kelaparan atau gizi buruk
mengurangi daya tahan terhadap penyakit ini. Faktor ini sangat
penting pada masyarakat miskin, baik pada orang dewasa maupun
pada anak. Kompleks kemiskinan seluruhnya ini lebih
memudahkan TB berkembang menjadi penyakit. Namun anak
Epidemiologi (TBC) | Page 7 of 19
2. GEJALA TBC
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul
sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama
pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
3. DIAGNOSIS TBC
3.1. DIAGNOSIS PADA DEWASA
Diagnosis Tuberkulosis Pada Orang Dewasa.
Diagnosis TB paru pada orang dewasa dapat ditegakkan dengan ditemukannya
BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan
dinyatakan positif apabila sedikitnya dua dari tiga SPS BTA hasilnya positif.
Bila hanya 1 spesimen yang positif perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut yaitu
Epidemiologi (TBC) | Page 8 of 19
Bila tiga spesimen dahak negatif, diberikan antibiotik spektrum luas (misalnya
kotrimoksasol atau Amoksisilin) selama 1 - 2 minggu. Bila tidak ada perubahan,
namun gejala klinis tetap mencurigakan TB, ulangi pemeriksaan dahak SPS :
Kalau hasil SPS positif, didiagnosis sebagai penderita TB BTA positif.
Kalau hasil SPS tetap negatif, lakukan pemriksaan foto rontgen dada, untuk
mendukung diagnosis TB.
UPK yang tidak memiliki fasilitas rontgen, penderita dapat dirujuk untuk difoto
rontgen dada.
4. Demam atau meriang selama lebih dari satu minggu tanpa penyebab yang
jelas.
5. Salah satu diantara (1), (2), (3) serta tanda adanya cairan – pekak, pada
salah satu sisi dada.
6. Perut membuncit, terutama bila teraba benjolan dan yang tetap bertahan
setelah pemberian obat cacing.
7. Diare kronis dengan buang air besar tinja keputihan yang tidak sembuh
setelah diberi obat cacing atau obat untuk giardiasis (dengan metronidazole).
8. Jalan timpang, punggung kaku sukar membungkuk.
9. Tulang belakang membungkuk, tidak atau kaku saat berjalan.
10. Pembengkakan lutut atau pergelangan kaki, tangan, siku atau bahkan iga
atau tulang atau sendi yang manapun yang tidak disebabkan cedera.
11. Pembengkakan kelenjar getah bening yang keras atau lembut, tidak nyeri,
terkadang dengan beberapa kelenjar getah bening kecil didekatnya dan
terkadang melekat tak teratur.
5. RIWAYAT TBC
6. PENCEGAHAN TBC
6.1. TUJUAN PENCEGAHAN
1. Menyembuhkan penderita
2. Mencegah kematian
3. Mencegah kekambuhan
4. Menurunkan tingkat penularan
6. PEMBERANTASAN
6.1. TUJUAN PEMBERANTASAN
Pemberantasan penyakit TBC didasarkan untuk memutus mata rantai
virulenci penularan penyakit TBC supaya tidak terjadi prevalenci
penyakit TB yang lebih besar.
7. PENGOBATAN
7.1. JENIS OBAT
1. Isoniasid
2. Rifampicin
3. Pirasinamid
4. Streptomicin
A. Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi terjadinya kasu TBC pada NY S adalah lingkungan yang
lembab, kurangnya ventilasi dan sinar matahari, Kemudian perilaku adalah tidak ada
tempat khusus untuk dahak dan kalau batuk tidak menutup mulut.
B. Saran
Penyakit tuberculosis atau yang lebih dikenal sebagai TBC merupakan salah satu jenis penyakit menular
yang menelan banyak korban kedua terbesar setelah penyakit HIV di dunia. Di Indonesia sendiri penyakit
ini cukup banyak sehingga Indonesia menduduki peringkat ke 5 di asia tenggara pada kasus penyakit
TBC. Kondisi penyakit TBC sudah sangat mengkhawatirkan bahkan badan organisasi kesehatan dunia
(WHO) menetapkan penyakit TBC ini sebagai salah satu jenis penyakit endemic yang sangat sulit
dihilangkan keberadaannya. Penyakit TBC setidaknya merenggut nyawa hingga 1,7 juta orang per
tahunnya dengan angka hampir sepertiga warga di dunia sudah pernah mengalami penyakit ini. Hal ini
diperparah dengan sifat penyakit ini yang bisa menular dengan mudah di udara.
Pada kasus di Indonesia terkadang proses penyembuhan penyakit TBC ini masih terbilang sangat sulit.
Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia yang masih kurang kesadarannya untuk berobat. Gejala
penyakit TBC yang didominasi oleh batuk biasanya dianggap sebagai penyakit batuk biasa yang akan
sembuh dengan sendirinya tanpa harus diobati. Akses ke tenaga medis yang sulit khususnya bagi
penduduk pedalaman dan biaya berobatnya yang mahal menjadi kendala dalam mengatasi penyakit ini.
Saat ini hanya sekitar 50% penderita TBC saja yang bisa disembuhkan di Indonesia dan mendapatkan
perawatan khusus.
Menular lewat udara. Bakteri ini dapat menular dengan mudah melalui udara yang sudah terkena ingus
dan air liur dari para penderita penyakit TBC aktif.
Menular secara lambat. Meskipun menular, namun proses penularanannya tidak secepat seperti pada
kasus penyakit flu. Pada penyakit TBC ini penularanannnya membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga terkadang banyak orang yang tidak mengetahui bahwa di dalam dirinya terdapat bakteri
penyebab TBC namun belum beraksi.
Faktor Resiko
Penyakit TBC akan lebih beresiko menular pada orang yang sering berinteraksi dengan mereka para
penderita TBC apalagi jika anak-anak yang sering berinteraksi dengan mereka maka kesempatan untuk
tertular penyakit TBC juga akan semakin tinggi dikarenakan sistem imun anak-anak yang belum stabil.
Ada beberapa orang yang memiliki faktor resiko untuk tertular penyakit TBC, yaitu :
Orang yang tinggal di dalam pemukiman padat penduduk serta lingkungannya yang kurang bersih atau
kumuh
Para petugas medis yang sering berinteraksi dengan para penderita TBC
Orang yang sudah lanjut usia atau mereka yang masih anak-anak
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh rendah seperti orang yang menderita penyakit
HIV AIDS, diabetes,akibat kekurangan gizi serta mereka yang menderita penyakit gagal ginjal.
Orang yang menggunakan obat-obatan terlarang serta alkohol. ( Baca : Bahaya alkohol – Pengaruh
alkohol terhadap sistem saraf manusia )
Orang yang memiliki kecanduan pada barang yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh seperti
narkoba, ganja, kokain dan narkotika. ( Baca : Jenis jenis narkoba – Bahaya narkoba )
Perlu anda ketahui bahwa penyakit TBC ini tidak hanya menyerang pada bagian organ paru-paru saja
namun juga pada beberapa organ lainnya seperti pada sistem pencernaan, kelenjar getah bening, sistem
saraf serta sistem saluran kandung kemih.
Epidemiologi (TBC) | Page 15 of 19
TBC disebabkan oleh bakteri dan saat bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh bisa jadi pada saat itu
bakteri tersebut belum aktif menyerang tubuh. Baru setelah beberapa selang waktu berlalu bakteri
penyebab TBC ini mulai bangun dan aktif menyerang sistem imun tubuh sehingga menyebabkan tubuh
menjadi mudah sakit. Pada kasus seperti ini secara medis disebut dengan tuberculosis laten atau yang
tidak terlihat sedangkan penyakit TBC yang langsung menyerang disebut dengan istilah tuberculosis
aktif. Selain gejala adanya batuk berdahak yang berlangsung cukup lama, gejala lain dari penyakit TBC
ini adalah sebagai berikut:
Gejala ini yang paling banyak muncul pada kasus penyakit TBC dimana penderitanya biasanya akan
mengalami batuk kira-kira lebih dari tiga minggu disertai dengan dahak yang cukup banyak. Hal ini
terutama akan dialami oleh para penderita TBC paru-paru yang juga akan menganggu sistem
pernafasan seperti asma. Penularan juga bisa terjadi pada kasus yang satu ini yaitu disaat penderita
batuk, bakteri penyebab TBC juga akan ikut keluar dengan dahak, lendir dan air liur sehingga sangat
penting bagi para penderita TBC untuk menjaga diri supaya tidak menularkan pada orang lain. Obat
batuk berdahak biasa tidak akan bisa menghilangkan gejala ini sehingga hanya obat dari resep dokter
lah yang bisa menghilangkan gejala ini.
Baca : Cara menghilangkan dahak di tenggorokan secara alami – Penyebab batuk berdahak
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa salah satu ciri dari adanya penyakit TBC adalah rasa sakit
dan sesak di dalam dada. TBC pada paru-paru ini akan menimbulkan rasa sakit terutama ketika
bernafas. Tentunya keadaan ini menjadikan para penderitanya menjadi sangat tersiksa dan terganggu
aktivitasnya. Dada nyeri ini diakibatkan oleh paru-paru yang sudah terserang virus dan bakteri sehingga
saat mengambil nafas dada terasa nyeri. Nyeri dada ini juga sering dialami oleh penderita bronkitis.
Bakteri yang telah masuk di dalam darah penderita TBC membuat otak mengirimkan sinyal pada tubuh
untuk tidak mau dimasuki oleh berbagai jenis makanan. Ketika makan atau minum pun biasanya para
penderita TBC akan mual dan muntah jadi sama saja tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Keadaan ini jika dibiarkan akan menjadi masalah yang serius karena bagaimanapun juga tubuh
membutuhkan asupan gizi dan nutrisi supaya nafsu makan bisa kembali dan tubuh bisa menyerang
bakteri penyebab penyakit TBC ini.
Epidemiologi (TBC) | Page 16 of 19
Karena para penderita TBC ini mengalami kehilangan nafsu makan, maka yang akan menjadi akibatnya
adalah terjadi penurunan berat badan secara drastis. Jadi, jika anda mengalami batuk yang cukup parah
dengan nafsu makan yang hilang serta berat badan menurun maka sebaiknya anda cepat memeriksakan
diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih cepat dan tepat karena bisa jadi anda menderita
penyakit TBC ini.
Setelah mengalami batuk yang cukup parah dan tidak kunjung sembuh, para penderita penyakit TBC
juga akan mengalami demam tinggi disertai dengan rasa menggigil yang sangat parah. Hal ini tentu saja
akan membuat para penderitanya menjadi lebih tersiksa lagi. Jika sudah pada tahap ini sebaiknya para
penderita segera lakukan pemeriksaan jika harus malah diajurkan untuk rawat inap di rumah sakit
supaya bisa mendapatkan perawatan lebih intensif dari tim medis.
Demam tinggi serta menggigil ternyata bukan itu saja yang akan dirasakan oleh para penderita penyakit
TBC namun juga akan disertai dengan munculnya keringat dingin pada malam hari. Intensitas munculnya
keringat ini cukup banyak hingga bisa membuat tubuh menjadi basah kuyup, namun dalam hal ini jangan
menggunakan kipas untuk meredakan keringat yang muncul karena dengan menggunakan kipas akan
bisa memicu penularan bakteri penyebab TBC ke udara. Akibatnya orang di sekitar akan tertular dengan
penyakit TBC.
7. Kejang-kejang
Gejala lain yang mungkin akan dialami oleh para penderita TBC adalah kejang-kejang seperti halnya
orang yang mengidap penyakit epilepsy. Kejang-kejang ini ditimbulkan karena bakteri penyebab penyakit
TBC ini juga menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan kejang-kejang. Untuk menanggulanginya
ketika terjadi kejang memang lebih baik dilakukan oleh tim medis karena bisa jadi kejang ini juga
menunjukkan keadaan lain yang tidak baik di dalam tubuh. jadi ketika anda mengetahui kerabat anda
mengalami kejang jangan sungkan untuk segera membawanya atau memanggil tim medis supaya bisa
mendapatkan pengobatan yang lebih intensif nantinya.
Para penderita penyakit TBC ini juga bisa saja mengalami infeksi pada bagian tulang yang disebabkan
oleh adanya bakteri yang sudah sampai tulang. Ciri ciri TBC paru paru yang akan dialami biasanya
adalah rasa sakit atau nyeri pada bagian persendian dan sulit ketika bergerak. Tentunya hal ini ini akan
membuat para penderitanya menjadi tidak nyaman dengan keadaannya sekarang. Jika sudah mencapai
pada tahap ini sebaiknya anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter supaya dapat diketahui jenis
penyakit apa yang anda alami saat ini. Penderita harus sangat waspada dengan keadaan ini, gejala ini
sering disalah artikan dengan nyeri sendi biasa sehingga saat gejala ini muncul mereka akan
membiarkannya.
Karena berbagai hal yang akan dirasakan oleh para penderita TBC, maka hal lain yang akan dialami
adalah rasa lelah dan lemah. Rasa lelah dan lemah ini mungkin akan membuat para penderitanya
menjadi hilang harapan pada kesembuhannya, oleh karena itu sangat penting bagi para penderita untuk
memiliki orang-orang yang terus mendukungnya untuk bisa melawan penyakit TBC ini. Ingat bahwa TBC
dapat disembuhkan sehingga otomatis akan bisa menjadi semangat tersendiri bagi para penderitanya.
Selain batuk yang hebat dan dalam jangka waktu yang sangat panjang, hal lain yang akan dialami oleh
para penderita penyakit TBC ini adalah batuk yang disertai dengan keluarnya darah. Ini adalah salah
satu gejala dan ciri yang paling identik pada penyakit TBC serta biasanya orang bisa mendiagnosa jika
dirinya mengalami penyakit TBC ini saat munculnya darah ketika dirinya batuk. Jika sudah begini maka
sudah dianggap sebagai penyakit TBC yang cukup parah dan para penderitanya harus segera
melakukan pemeriksaan ke dokter supaya mendapatkan solusi dan pengobatan yang terbaik nantinya.
Selain gejala yang sudah disebutkan di atas, gejala lain yang akan dirasakan oleh para penderita adalah
keluarnya urin yang bewarna merah akibat adanya darah di dalam urin atau urin yang berwarna keruh.
Hal ini berarti menandakan bahwa sistem organ ginjal juga sudah terkena masalah entah itu akibat
penyakit TBC itu sendiri atau penyakit TBC memperparah penyakit ginjal yang sudah diderita oleh para
penderitanya itu sendiri. Urin yang bercampur darah juga bisa menyebabkan rasa sakit yang cukup luar
biasa dan menyiksa para penderitanya.
https://halosehat.com/penyakit/tbc/ciri-ciri-tbc
Epidemiologi (TBC) | Page 18 of 19
Gunakan Masker
5. Istirahat cukup
Usahakan anda selalu mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Tidak melakukan begadang atau tidur
larut malam untuk hal – hal yang kurang berguna. Bergegaslah tidur malam hari. Penuhilah waktu tidur
sekitar 6 jam sehari. Hal ini akan membuat tubuh anda menjadi lebih fresh dan siap untuk menghadapi
hari selanjutnya.
12. Segera periksa ke dokter jika anda sakt batuk tak kunjung sembuh
Jika anda sedang sakit batuk, sebaiknya periksakan ke dokter terlebih dahulu. Apalagi batuk yang anda
alami sampai membuat dada menjadi sesak. Kemudian batuk tersebut juga tak kunjung smebuh. Bisa
jadi batuk batuk yang anda alami ini adalah gejala awal anda terkena TBC atau TB paru.
Itulah beberapa cara untuk melakukan pencegahan sakit TB paru. Jagalah kesehatan anda selalu.
Karena lebih baik mencegah dari pada mengobati. Salam sehat.
Batuk
Bersin