2.3.Hipotesis Penelitian
yang diajukan dalam penelitian ini adalah, rasio profitabilitas yag terdiri dari
ROA dan ROE, ukuran perusahaan (SIZE), dan arus kas operasi memiliki
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.Jenis Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis, oleh karena itu jenis
perusahaan, dan arus kas aktivitas operasi terhadap return saham. Variabel
independen (X) yang digunakan adalah ROA, ROE, ukuran perusahaan dan
pengamatan perusahaan dari tahun 2007 sampai tahun 2012 dengan cara
3.3.Batasan Operasional
a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian,
yaitu:
3.4.Definisi Operasional
3.4.1.Variabel Independen
adalah:
3. Ukuran perusahaan
total aktiva, penjualan dan kapitalisai pasar. Penelitian ini menggunakan total
masa depan.
3.4.2.Varibael Dependen
(P it − P it −1
Rit =
)
P it −1
Keterangan:
Pt-1 = price, yaitu harga untuk waktu sebelumnya (kemarin, bulan lalu, dan
seterusnya)
terdiri dari objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipejari dan kemudian ditarik
makanan dan minuman yang terdafatar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
berikut:
Indonesia selama tahun pengamatan, yaitu dari tahun 2007 sampai tahun 2012.
Tabel 3.1
Teknik Pengambilan Sampel
10 perusahaan. Adapun yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
3.7.2.1.Uji Normalitas
tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal
atau mendekati normal. Menurut Ghozali (2006: 110), ada dua cara untuk
analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik dilakukan dengan melihat
1. Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
< 0,05 berarti distribusi data tidak normal, sebaliknya bila nilai signifikan >
3.7.2.2.Uji Heteroskedatisitas
dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heteroskedastisitas
ini adalah dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram
pencar (scatter plot). Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan
Uji ini juga dapat dilakukan melalui uji Glejser, yaitu dengan meregres
taraf nyata 5%, maka dianggap tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, dan
begitu sebaliknya.
3.7.2.3.Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2006: 91), uji ini bertujuan menguji apakah pada model
regresi yang baik antar variabel independen seharusnya tidak terjadi kolerasi.
3.7.2.4.Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2006:95), uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam
suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada
observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang
lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data time series. Cara yang dapat
Runs Test dapat digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat
korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka
Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian
Y = Return saham
α = konstanta
X1 = ROA
X2 = ROE
X3 = Ukuran perusahaan
X4 = Arus kas operasi.
β1, β2, β3,β4 = Koefisien regresi
e = error
3.7.4.Pengujian Hipotesis
secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah
statistiknya
dilakukan
adalah uji F dan uji t.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara
secara
bersamaan dari ROA, ROE, ukuran perusahaan, dan arus kas operasi
terhadap return saham.
b. Ha: minimal satu 𝑏��𝑜𝑜 ≠0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan
secara
bersamaan dari ROA, ROE, ukuran perusahaan, dan arus kas operasi
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig.F >
bersamaan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai
sig. F < 0,05 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara
Ftabel. Dimana kriterianya adalah, H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α =
a.ROA
b.ROE
c.Ukuran Perusahaan
Efek Indonesia.
terhadap
Indonesia.
H0: b4= 0, artinya arus kas operasi tidak berpengaruh yang signifikan terhadap
Indonesia.
Indonesia.
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. t> 0,05 H0
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebaliknya jika sig. t< 0,05 Ha diterima, artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai thitung juga
yaitu, H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%, Ha diterima jika
thitung> ttabelpada α = 5%
BAB IV
berlokasi di Jakarta. Pendiri bisnis ini adalah Tan Pia Sioe. Pada tahun 1959,
dia mulai mendirikan bisnis keluarga yang berbasis produksi bihun jagung
yang diberi nama Perusahaan Bihun Cap Cangak Ular di Sukoharjo, Jawa
Tengah. Ide pendirian perusahaan ini muncul ketika Tan ingin memproduksi
tahun 1992, PT. Tiga Pilar Sejahtera didirikan untuk pertama kalinya di
Sukoharjo, Jawa Tengah yang memproduksi bihun beras dan mie kering.
pada tahun 2000. Pada tahun 2002, perusahaan juga menerapkan sistem
dalam produktivitas dan efisiensi. Dalam usahanya "go public", perusahaan ini
mie telor. Perusahaan ini juga melebarkan bisnisnya dengan mengakuisisi PT.
biskuit. Beberapa produk PT.Tiga Pilar Sejahter Food Tbk. antara lain, Ayam
2 Telor Oriental, Mie Instan Superior, Mie Kremezz, Bihunku, Gulas Candy
dan beberapa varian produk lainnya. Dengan perluasan bidang bisnis membuat
Indonesia.
kembang gula, lapisan icing, dan pengisi permen. Selain itu, perusahaan juga
serta pembuatan kue dan roti. Perusahaan yang berdiri sejak 1968 ini telah
memiliki tiga pabrik yaitu di beberapa daerah yaitu, Pluit Jakarta, Pontianak
kacang illipe menjadi lemak nabati khusus termasuk cocoa butter setara
(CBE), cocoa butter substitute (CBS), cocoa butter extender (CBX) dan cocoa
membuat biji kakao menjadi bubuk dan mentega kakao untuk digunakan
Pabrik “Anker Bir” didirikan pada tahun 1932 dengan nama Archipel
terbentuk PT. Delta Djakarta pada tahun 1970. PT. Delta Djakarta Tbk.
berdasarkan akta No. 35 tangal 15 Juni 1970. Perusahaan ini berlokasi di Jalan
perusahaan terutama untuk memproduksi dan menjual bir pilsener dan bir
hitam dengan merek Anker, Carlsberg, San Minguel dan Kuda Putih.
dan menjual produk minuman non alkohol dengan merek Sodaku dan Soda
Ice.
pada tahun 1990. Pada tahun 1990, Indofood merintis bisnis makanan ringan
PepsiCo Inc, dengan peluncuran tiga merek yaitu. Chitato, Chiki dan
Jetz.Pada tahun 2007 merek Qtela diluncurkan untuk menembus pasar
makanan ringan tradisional. Di tahun 1991, bisnis bumbu makanan mulai dari
kecap, sambal dan bumbu instan mulai dirintis. Tahun 2005 PT Nestlé
Nestlé SA, dengan tanggung jawab untuk pemasaran produk hanya kuliner.
Pada tahun 2007 Sirup Indofood mulai dikenal luas oleh masyarakat.
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. didirikan pada tanggal 3 Juni 1929
Sampang Agung dan Tangerang. Perseroan ini adalah bagian dari kelompok
perusahaan ini melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut, produksi bir dan
dengan produk-produknya.
salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods Industry yang telah
diakui keberadaannya secara global. Hal ini terbukti bahwa Mayora Indah
telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini menjadi merek-
merek terkenal di dunia, seperti Kopiko, Danisa, Astor, Energen, Torabika dan
yang lainnya. Perusahaan ini pertama kali didirikan sejak 17 Februari 1977
pencatatan saham perusahaan untuk pertama kali di Bursa Efek Jakarta sejak 4
cepat untuk menjadi sebuah perusahaan yang berbasis ASEAN. Salah satu
dibagi menjadi beberapa lini produk dengan merek-merek terkenal, antara lain
Biskuit dengan pabrik biskuit terbesar di Asia Tenggara (Marie Roma, Slai
O’lai, Better, Danisa dan Sari Gandum), Permen yang menjadi salah satu
pelopor permen kopi dan menjadi merek permen nomor 1 di dunia (Kopiko,
Kis, dan Tamarin), Wafer & Chocolate yang menjadi pelopor hadirnya wafer
roll dan coklat pasta dengan kualitas tinggi (Astor, Beng-beng, Superstar,
Zuperr Keju, dan Choki-choki), Kopi yang merupakan produsen kopi instan
terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara (Torabika Brown Coffe, Torabika
(Super BUbur), Mie Instan (Mie Gelas), Minuman (Vitazone, Teh Pucuk
Harum dan Kopiko 78°C) dan beberapa varian produk lainnya. Saat ini
Inggris, Spanyol, Korea Selatan, Saudi Arabia, Portugal dan beberapa negara
lainnya.
PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk. didirikan dengan nama PT. Aneka Bumi
Asih berdasarkan akta notaris No. 7 tanggal 16 April 1974. akta pendirian
dalam tambahan No. 2488 dari Berita Negara No. 37 tanggal 10 Mei 1994.
Perusahaan menjadi PT. Prasidha Aneka Niaga telah disahkan oleh Menteri
PT. Sekar Laut Tbk. didirikan berdasarkan akte notaris No. 120 tanggal 19
Juli 1976 dari Soetjipto, SH, notaris di Surabaya. Akte pendirian perusahaan
ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat
keputusannya No. Y.A.5/56/1 tanggal 1 Maret No. 87, tambahan No. 984
Sidoarjo, Jawa Timur, dengan jumlah karyawan masing-masing 821 dan 873
orang pada tanggal 30 September 2004 dan 2003. Kantor pusat perusahaan di
dengan akte No. 94 tanggal 9 Juli 1997 oleh Buntario Trigis Darmawa NG,
bidang industri pembuatan kerupuk, saos tomat, sambal dan bumbu masak
PT. Siantar Top Tbk. didirikan berdasarkan akta No. 45 tanggal 12 Mei
1987 dari Ny. Endang Widjajanti, SH, notaris dan akta perubahannya No. 64
tanggal 24 Maret 1988 dari notaris yang sama. Akta pendirian dan perubahan
pabrik di Medan (Sumatera Utara), dan Bekasi (Jawa Barat). Sesuai dengan
bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle),
rata-rata 6.200 karyawan untuk tahun 2004 dan 5.900 karyawan pada tahun
2003.
PT. Ultra Jaya Milk Tbk. didirikan oleh Akte notaris nomor 8 tertanggal 2
Negara Republik Indonesia No. 131. Perusahaan ini berlokasi di jalan Raya
Cimarene No. 131 Pedalarang 40552, Bandung Regency. Perusahaan ini
susu, jus, minuman kesehatan dan tradisional serta memproduksi mentega, sari
teh, sari buah tropis, susu bubuk dan pemanis susu. Perusahaan ini merupakan
distribustor keju (kraf) yang diproduksi oleh PT. Kraf Ultrajaya Indonesia.
Variabel dari penelitian ini terdiri ROA, ROE, size perusahaan, dan arus
tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 60
Sumber:Hasil pengolahan data SPSS
variabel penelitian pada tahun 2007 – 2012 dengan jumlah sampel keseluruhan
diharapkan atas investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok
saham melalui suatu portofolio. Semakin tingi return saham suatu perusahaan
berarti perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang bagus. Dari Tabel 4.1
dapat dilihat bahwa rasio return saham memiliki nilai minimum -0.74 dan nilai
deviasi sebesar1.02330.
2. ROA (X1)
memanfaatkan total asset yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Dari Tabel
4.1 dapat diperoleh nilai minimum ROA sebesar 0,00 dan nilai maksimum
ROA adalah 0,77 dengan rata-rata (mean) sebesar 0, 1203 dan standar deviasi
sebesar 0,13825.
3. ROE (X2)
sumber-sumber lain untuk kepentingan pemilik. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat
ROE memiliki nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum 3,24. Dalam
tabel tersebut juga dapat dilihat nilai rata-rata (mean) sebesar 0,2963 dan
total aset yang dimiliki perusahaan. Total aset yang semakin besar akan
di masa depan. Dari Tabel 4.1 dapat diperoleh nilai minimum size perusahaan
dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Pada
penelitian ini arus kas dibandingkan dengan total aset. Dari Tabel 4.1 dapat
diperoleh nilai minimum AKO adalah sebesar -0,09 nilai maksimum 0,94, nilai
4.2.1.Uji Normalitas
variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak.
a.Analisis Grafik
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS
Gambar 4.1 Uji Normalitas Dengan Analisis Grafik Histogram
diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi
secara normal.
b.Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara
visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh karena itu,
pengujian grafik dianjurkan dilengkapi dengan pengujian statistik, dalam hal ini
1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka distribisi data tidak normal,
Tabel 4.2
Uji Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Predicted
Value
N 57
a,,b
Normal Parameters Mean -.4734038
Negative -.115
Hasil pengolahan data yang ditunjukkan dalam Tabel 4.2 tersebut dapat
4.2.2.Uji Heteroskedasitas
residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan
tidak membentuk suatu pola tertentu serta tersebar baik di atas maupun di
bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
ROA, ROE, SIZE dan AKO. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari
titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda
diperlukan uji statistic yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Pada
Tabel 4.3
Uji Glejser
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 4.033 4.529 .890 .380
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat seluruh variabel memiliki tingkat probabilitas
4.2.3.Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna
antar variabel bebas dengan variabel bebas lain. Jika terjadi multikolinearitas
Tabel 4.4
Uji Multikolinearitas Dengan Nilai Tolerance
a
Coefficients
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2.636 8.102 .325 .747
adalah:
memiliki angka VIF yang tidak lebih besar dari 5, dan nilai tolerance lebih
besar dari 0,1. Hal ini menunjukkan tidak ada masalah multikolinieritas dalam
model regresi, dan berarti bahwa semua variabel bebas tersebut layak
4.2.4.Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear
sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Hal ini sering
ditemukan pada data time series. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi
masalah autokorelasi adalah dengan Runs Test. Runs Test dapat digunakan
untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar
Tabel 4.5
Uji Autokorelasi dengan Run Test
Runs Test
Unstandardized
Predicted Value
a
Test Value -.43154
Total Cases 57
Number of Runs 26
Z -.934
a. Median
Sumber:Hasil Pengolahan Data SPSS
dengan probabilitas 0,351 dan tidak signifikan pada 0,05 (0,351 > 0,05) yang
dependen, melalui pengaruh ROA, ROE, SIZE, dan AKO terhadap RETURN.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 17, maka diperoleh
Tabel 4.6
Analisis Regresi Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
LNROA
LNSIZE
.522 .243 .652 2.147 .040
LNAKO
Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut, maka dapat dibuat persamaan sebagai berikut:
RETURN = 2,636 – 0,253 ROA + 0,522 ROE - 1,393 SIZE – 0,272 AKO
Dari persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan beberapa hal berikut:
yang terdiri dari ROA, ROE, SIZE, dan AKO bernilai nol, maka return
sebesar 0,253.
3. Parameter beta 0,522 yang bernilai positif pada ROE menjelaskan bahwa
sebesar 0,533.
sebesar 1,393.
5. Parameter beta 0,272 pada AKO menjelaskan bahwa arus kas operasi
0,272.
5%, jika nilai sig.F > 0,05maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang
Sebaliknya, jika nilai sig. F < 0,05 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh yang
Fhitungdan nilai Ftabel.Dimana kriterianya yaitu, H0 diterima jika Fhitung < Ftabel
Tabel 5.7
b
Hasil Uji –F
ANOVA
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
a
1 Regression 9.042 4 2.261 2.955 .036
Total 31.996 34
a. Predictors: (Constant), LNAKO, LNSIZE, LNROE, LNROA
b. Dependent Variable: LNRETURN
Sumber: Hasil pengolahan SPSS
Berdasarkan hasil SPSS diperoleh nilai sig 0.036 (lebih kecildari 0.05), sehingga
variabel bebas yaitu ROA, ROE, size perusahaan, dan arus kas operasi
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat yaitu return saham. Hasil
n = jumlah sampel = 60
55
Pada tingkat signifikansi (α)= 0.05 diperoleh Ftabel = 2,54
Fhitung > Ftabel = 2,955 >2,54 Ha diterima. Artinya secara bersamaan variabel-
variabel bebas yaitu ROA, ROE, size perusahaan, dan arus kas operasi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah setiap variabel bebas secara
pengujiannya adalah:
H0: bi=0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara
Ha :bi=0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel
Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5%, jika nilai sig. > 0,05 H0
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap
variabel terikat. Sebaliknya jika sig. < 0,05 Ha diterima, artinya ada pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai thitung juga
jumalah seluruh sampel (60) dan k adalah jumlah variabel independen (4),
sehingga df = 55. Dengan demikian dapat diperoleh nilai ttabel adalah 1,6730.
Tabel 4.8
Hasil Uji-T
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Pada Tabel 4.8 dapat dilihat hasil uji signifikansi parsial masing-masing
1.Variabel ROA
Nilai thitungROA adalah -0,820 dan nilai ttabel bernilai 1,673 sehingga
Indonesia.
2.Variabel ROE
Nilai thitungROE adalah 2,147 dan nilai ttabel bernilai 1,673 sehingga
Indonesia.
Indonesia.
Indonesia.
korelasi dikatakan kuat apabila data nilai R berada diantara 0,5 dan mendekati
kelemahan yaitu nilai R Square akan meningkat setiap ada penambahan satu
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .532 .283 .187 .87471
a. Predictors: (Constant), LNAKO, LNSIZE, LNROE, LNROA
b. Dependent Variable: LNRETURN
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,532 atau
53,2% yang berarti bahwa hubungan antara return saham dengan variabel
bebas nya ROA, ROE, size perusahaan, dan arus kas operasi adalah cukup
erat. Pada Tabel 4.5 telah ditunjukkan nilai R Square dalam penelitian ini
yaitu sebesar 0,283 yang berarti 28,3% variasi dari return saham dijelaskan
oleh keempat variabel bebas yaitu ROA, ROE, size perusahaan, dan arus kas
operasi. Sedangkan sisanya 71,7% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
variabel dari nilai yang diprediksi. Standard Error of Estimated disebut juga
BAB V
5.1.Kesimpulan
(ROA), Return on Equity (ROE), ukuran perusahaan dan arus kas operasi
dan tidak signifkan terhadap return saham, dan arus kas operasimemiliki
periode 2007-2012.
3. Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini adalah sebesar 0,283. Hal
ini berarti 28,3% variasi dari return saham dijelaskan oleh variabel retun
on asset (ROA), return on equity (ROE), ukuran perusahaan, dan arus kas
model.
5.2.Saran