Anda di halaman 1dari 28

Laporan PBL Sistem Kardiovaskuler

Modul 2 Nyeri Dada


Skenario 2

Kelompok 2
Tutor : dr. M. Fachri, Sp.P
Ketua : Fikri Walimaulana Bhakti 2016730040

Sekretaris : Andhika Dhimas Adiyatma 2016730010

Anggota :

Hafizul Akbar 2016730044

Muhammad Fauzi Sholeh 2016730067

Fatiya Rahmah 2016730038

Indri Hasanah R.L 2016730049

Khowiyah 2016730057

Maulitiara Ayu Kautsar 2016730062

Meisa Masda Alifa 2016730063

Putty Nabilla 2016730083

Thesya Kharisma Rani 2016730101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2017

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur Alhamdulillah, atas berkah Rahmah Hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan modul ini. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas PBL modul I2
skenario 2. Tugas ini ialah hasil diskusi dari semua anggota kelompok 2.
Terimakasih kami ucapkan kepada tutor kami yaitu dr. M. Fachri, Sp.P yang telah
membimbing kelompok kami sehingga dapat melakukan diskusi dengan baik. Juga untuk
penulis dan penerbit dari buku yang kami jadikan referensi.
Kami menyadari dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan tugas ini kedepannya.
Semoga hasil analisis di laporan ini dapat berguna dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Wassalamualaikum wr.wb

Jakarta, 19 Oktober 207

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


Skenario .......................................................................................................................................... 4
Kata Sulit ........................................................................................................................................ 4
Kata Kunci ...................................................................................................................................... 4
Mind Map ....................................................................................................................................... 5
Pertanyaan ....................................................................................................................................... 6
Pembahasan...................................................................................................................................... 7
1. Mengapa nyeri dada menjalar hingga ke punggung? .......................................................... 7
2. Apa penyebab nyeri dada pada skenario? ........................................................................ ...9
3. Jelaskan komplikasi dari diagnosis pada skenario? ............................................................ 9
4. Jelaskan jenis-jenis nyeri dada! ................................................................................ ..…..10
5. Apakah ada hubungannya flu like illness dengan nyeri dada? Jelaskan!...........................11
6. Apakah JVP pada skenario normal? Jika tidak, mengapa?................................................12
7. Jelaskan prognosis dan metode Pencegahan dari diagnosis!..............................................14
8. Jelaskan Definisi Nyeri Dada!............................................................................................16
9. Bagaimana Etiologi nyeri dada!…………………………..………………………..…….18
10. Apa yang menyebabkan sehingga terjadi limfadenopati?..................................................20
11. Apa yang menyebabkan sehingga terjadi limfadenopati? Mengapa timbul mukus jernih pada
rongga hidung dan eritema ringan pada orofaring?…..………………………...…………21
12. Apa perbedaan nyeri dada pada kardiovaskular dan non kardiovaskular?..........................23
13. Mengapa nyeri dada memburuk jika bernapas dalam dan membaik bila
bersandar ke depan?.............................................................................................................21
14. Apa penyebab flu like illness pada skenario? Jelaskan!.......................................................22
15. Jelaskan DD 1!.....................................................................................................................23
16. Jelaskan DD 2!.....................................................................................................................23
17. Apa WD yang didapatkan dan skenario? Beserta tatalaksananya!.....................................24
18. Bagaimana hubungan takikardi dan 3 komponen suara dengan intensitas tinggi dengan nyeri
dada?...................................................................................................................................25
19. Bagaimana patomekanisme pada flu like illness?..............................................................26
20. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada skenario?..........................................................26
21. Apa saja yang menyebabkan timbulnya takikardi?...........................................................27
22. Bagaimana mekanisme nyeri dada pada gangguan kardiovaskular?.................................27
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..28

3
A. Skenario 2.
Seorang laki-laki berumur 35 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada. Nyeri
dirasakan di belakang dinding dada dan terasa menusuk. Nyeri ini menyebar ke punggung
dan dirasakan memburuk jika bernapas dalam dan membaik jika bersandar ke depan. Di
samping itu dia mengalami flu-like illness beberapa hari terakhir yang diikuti dengan demam,
hidung beringus, dan batuk. Dia tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan tidak ada
riwayat minum obat. Dia menyangkal bahwa dia merokok, minum alkohol, dan
menggunakan obat terlarang. Pada pemeriksaan fisis, ia terlihat mengalami nyeri yang sedang
dengan tekanan darah 125/85 mmHg, denyut nadi 105 x/menit, respirasi 18x /menit, saturasi
oksigen 98%. Sekarang ini dia tidak mengalami demam. Pada pemeriksaan kepala dan leher
diperoleh mukus jernih pada rongga hidung dan eritema ringan pada orofaring. Lehernya
lemas dengan ada limfadenopati anterior. Pada auskultasi dada, dalam batas normal. Vena
jugular tidak R+2cmH2O. Pemeriksaan jantung diperoleh takikardi dengan tiga komponen
suara dengan intensitas tinggi. Pemeriksaan abdomen dan ekstremitas normal.

a. Kata Sulit
-Flu like illness:
-Eritema: kemerahan pada kulit yang dihasilkan oleh kongesti pembuluh kapiler (Dorland)
-Vena jugular: Several veins on each side of the neck, which drain the brain, face and neck of
-deoxygenated blood.
-Limfadenopati: penyakit pada kelenjar limfe biasanya ditandai dengan pembengkakan
(Dorland)

b. Kata Kunci
1. Laki-laki berusia 35 tahun

2. Nyeri dada di belakang dinding dada dan terasa menusuk

3. Nyeri melebar ke punggung

4. Mengalami flu like illness disertai demam, hidung beringus dan batuk

5. Tanda vital:

6. TD 125/85 mmHg

7. Denyut nadi 105x/menit

8. Respirasi 18x/menit

9. Saturasi oksigen 98%

10. Leher lemas dengan ada limfadenopati

11. Nyeri memburuk jika bernapas dalam, membaik jika bersandar ke depan

12. Vena jugular tidak R+2cmH2O

13. Pemeriksaan jantung takikardi dengan 3 komponen suara dengan intensitas tinggi

4
c. MIND MAP

5
d. Pertanyaan
1.Mengapa nyeri dada menjalar hingga ke punggung?
2.Apa penyebab nyeri dada pada skenario?
3.Jelaskan komplikasi dari diagnosis pada skenario?
4.Jelaskan jenis-jenis nyeri dada!
5.Apakah ada hubungannya flu like illness dengan nyeri dada? Jelaskan!
6.Apakah JVP pada skenario normal? Jika tidak, mengapa?
7.Jelaskan prognosis dan metode Pencegahan dari diagnosis!
8.Jelaskan Definisi Nyeri Dada!
9.Bagaimana Etiologi nyeri dada!
10. Apa yang menyebabkan sehingga terjadi limfadenopati?
11.Apa yang menyebabkan sehingga terjadi limfadenopati?Mengapa timbul mukus jernih
pada rongga hidung dan eritema ringan pada orofaring?
12.Apa perbedaan nyeri dada pada kardiovaskular dan non kardiovaskular?
13.Mengapa nyeri dada memburuk jika bernapas dalam dan membaik bila bersandar ke
depan?
14.Apa penyebab flu like illness pada skenario? Jelaskan!
15.Jelaskan DD 1!
16.Jelaskan DD 2!
17.Apa WD yang didapatkan dan skenario? Beserta tatalaksananya!
18.Bagaimana hubungan takikardi dan 3 komponen suara dengan intensitas tinggi dengan
nyeri dada?
19.Bagaimana patomekanisme pada flu like illness?
20.Bagaimana pemeriksaan penunjang pada skenario?
21.Apa saja yang menyebabkan timbulnya takikardi?
22.Bagaimana mekanisme nyeri dada pada gangguan kardiovaskular?

6
Nama : Indri Hasanah R.L 2016730049

1. Mengapa nyeri dada menjalar hingga ke punggung?


Jawab:

Nyeri dada pada scenario letaknya pada bagian pericardium.


Pada pericardium disarafi oleh Nervus pericardium yang berasal dari :
 Nervusphrenicus(C3-C5) sumber primer sensorik memberikan sensasi nyeri yang
dihantarkan olehs araf-saraf ini sering di alihkan ke kulit (dermatome C3-C5) regio
supra clavicularisipsi lateral atau puncak bahu sisi yang sama.
 Nervu svagus.
 Truncus symphaticus, vasomotorik.

7
Perjalanan Nevus Phrenicus
Nervus phrenicus berasal dari medulla spinalis segmen C3-C5 (terutama C4) pada Plexus
cervicalis dan turun di bagian anterior leher menuju Musculus scalenus anterior (otot
pemandu). Kemudian Nervus phrenicus berjalan di anterior ke akar paru dan turun bersama
vasa pericardiacophrenica di antara pericardium dan pleura mediastinalis ke diafragma.
Nervus phernicus memberikan innervasi motorik pada diafragma dan innervasi sensorik pada
pericardium (Rececuspericardiacus), pleura diafragmatika dan peritoneuparietale dibagian
abdomen diafragma (Resus prenico abdominals). Resus prenico abdominals juga membawa
serabut sensorik ke peritoneum visceral di hati dan kantung empedu.

8
Nama : Fathya Rahmah 2016739938
2. Apa penyebab nyeri dada pada skenario?
Jawab:

 Konsekuensi dari pelepasan adenosin, bradikinin dan molekul lain yang diinduksi oleh
iskema menstimulasi saraf autonom aferen

 Ketidakseimbangan pasokan oksigen miokard (aliran darah koroner) dengan kebutuhannya


(konsumsi oksigen miokard)

Nama : Fathya Rahmah 2016730038

3. Jelaskan komplikasi dari diagnosis pada skenario?


Jawab:

 Temponade perikard

Sindrom klinik dimana terjadi penekanan yang cepat atau lambat terhadap jantung akibat adanya
akumulasi cairan, nanah, darah, bekuan darah atau gas di ruang pericardium, sebagai akibat adanya
efusi, trauma / ruptur jantung

 Perikarditis konstriktif / Perikarditis kronis (relaps)

Suatu peradangan perikardium yang menyebabkan penimbunan cairan / penebalan. Dapat timbul
dalam hitungan bulan atau tahun dan mungkin membutuhkan terapi steroid jangka panjang atau
imunosupresif.

9
Nama : Fikri Wailimaulana B. 2016730040

4. Jelaskan jenis-jenis nyeri dada!

• Jawab :

Angina tipikal
Memenuhi tiga dari tiga karakteristik nyeri dada:
Rasa tidak nyaman di retrosternal yang sesuai dengan karakteristik nyeri dan lamanya nyeri
Dipicu oleh aktivitas fisik atau stress emosional
Nyeri berkurang pada istirahat dengan atau pemberian nitrat
• Angina atipikal
Jika memenuhi dua dari tiga karakterisik dari nyeri dada
• Nyeri dada non-kardiak
Memeuhi satu atau tidak memenuhi karakteristik dari nyeri dada
• Angina Unstable
Rasa tidak nyaman karena iskemia disertai dengan minimal satu dari tiga gambaran :
Terjadi saat istirahat, biasanya berlangsung >10 menit
Berat dan merupakan onset baru (artinya dalam kurun waktu 4-6 minggu terakhir
Terjadi dengan pola kresendo (semakin berat, memanjang, atau lebih sering dari sebelumnya)
Angina Stable
Rasa tidak nyaman akibat dari aktivitas berat. Biasa berlangsung selama 2-5 menit dan menjalar
hingga bahu dengan kedua lengan. Rasa nyeri juga dapat menjalar hingga punggung.

10
Nama : Fikri Walimaulana B. 2016730040
5. Apakah ada hubungannya flu like illness dengan nyeri dada? Jelaskan!
Jawab:
Adakah hubungan flu like-illness dengan nyeri dada? Jelaskan
• Tidak ada hubungan nya. Karena flu like-illness ini disebabkan oleh infeksi virus seperti
parainfulenza, coronavirus, adenovirus, dll.
• Manifestasi klinik infeksi coronavirus & adenovirus:
1. Pilek
2. Batuk
3. Sakit tenggorokan
• Manifestasi klinik dari flu like-illness:
• Demam
• Batuk
• Nyeri tenggorokan
• Nyeri otot

11
Nama : Hafizul Akbar (2016730044)
6. Apakah JVP pada skenario normal? Jika tidak, mengapa??
Jawab:

■ Normal. Karena dari hasil pengukuran :


■ JVP = 5 + (pengukuran yang didapat)cmH2O
■ hasil pengukuran yang ada di skenario R+ 2cmH2O
■ Jadi, JVP = 5 + 2 cmH2O = 7 cmH2O
■ Catatan: angka 5 berasal dari jarak atrium kanan ke titik Angulus Ludovici yaitu kira-kira
5cm.Nilai normal JVP = 5-2 cmH2O
■ Nilai normal apabila tekanan vena yang diukur melebihi 3cm atau mungkin 4cm di atas sudut
sternum (angulus sterni),atau yang melebihi jarak total 8cm atau 9cm diatas atrium
kanan,dianggap sebagai kenaikan diatas nilai yang normal.
Langkah-langkah untuk mengukur tekanan vena jugularis
 Buatlah pasien merasa nyaman. Angkat kepala sedikit dengan sebuah bantal untuk
melemaskan otot Sternokleidomastoideus.
 Angkat bagian kepala tempat tidur hingga sekitar 30 derajat. Putar sedikit kepala pasien
menjauh sisi tempat Anda memeriksa .
 Gunakan sinar samping dan periksa kedua sisi leher. Identifikasi vena jugularis eksterna di
kedua sisi,lalu temukan denyut vena jugularis interna.
 Jika perlu, naikkan atau turunkan bagian kepala tempat tidur sampai Anda dapat melihat titik
oksilasi atau meniskus denyut vena jugularis interna di separuh bawah leher
 Fokuslah pada vena jugularis interna kanan. Carilah denyut di takik suprasternum, antara
perlekatan otot sternokleidomastoideus di sternum dan klavikula, atau tepat posterior dari
sternokleidomastoieus.Tabel dibawah membantu anda membedakan denyut jugularis interna
dari denyut arteri karotis.
 Identifikasi titik tertinggi denyut di vena jugularis kanan. Bentangkan sebuah benda persegi
panjang atau kartu secara horizontal dari titik ini dan sebuah penggaris sentimeter vertikal
dari sudut sternum, membentuk sudut tegak lurus. Ukur jarak vertikal dalam sentimeter di
atas sudut sternum tempat benda horizontal memotong penggaris dan tambahkan jarak ini
2cm, jarak dari sudut sternum ke bagian tengah atrium kanan jumlahnya adalah JVP.

12
 Gambar cara melakukannya


Jelaskan prognosis dan metode pencegahan dari WD !
■ Prognosis: Dubia ad bonam
Metode pencegahan: biasanya, pericarditis akut tidak bisa di cegah. Kita hanya bisa mengambil
langkah untuk mengurangi kemungkinan mengalami episode akut lainnya, mengalami komplikasi
atau mengalami perikarditis kronik.

13
Nama : Hafizul Akbar 2016730044

7. Jelaskan prognosis dan metode Pencegahan dari diagnosis!

Jawab:
■ Prognosis: Dubia ad bonam
■ Metode pencegahan: biasanya, pericarditis akut tidak bisa di cegah. Kita hanya bisa
mengambil langkah untuk mengurangi kemungkinan mengalami episode akut lainnya,
mengalami komplikasi atau mengalami perikarditis kronik.

14
Nama : Thesya Kharisma Rani 2016730101
8. Definisi Nyeri Dada
Jawab:
Nyeri dada adalah adanya tekanan, dorongan, rasa penuh ataupun perasaan tidaknyam
an lainnya pada daerah dada. Nyeri dada dapat merupakan salah satu gejala dari
iskemiamiokard. Karena sifatnya suatu nyeri alih (referred pain) maka lokasi dan
kualitas nyeri dapat bervariasi.
Keluhan yang termasuk nyeri khas dirasakan substernal dengan penjalaran ke bagian
medial lengan bawah kiri, kadang-kadang menjalar ke lengan kanan, leher atau
mandibular. Dapat pula terasa menjalar ke daerah punggung/belikat. Kualitas nyeri
dapat merupakan rasa berat di dada, rasa tertindih batu, rasa ditusuk, dirobek
dan sebagainya. Sering penderita tak dapat mengekspresikan rasa nyeri tersebut dan
mengatakannya sebagai “masuk angin”.
Nyeri yang berhubungan dengan gerakan nafas lebih sering berasal dari proses pleura,
sedangkan nyeri dengan gerakan lengan dapat disebabkan karena suatu gangguan
syaraf tepi (neuritis intercostal). Nyeri yang sifatnya sebentar (beberapa detik),
bergetar atau berdenyut biasanya bukan merupakan nyeri jantung.

15
Nama : Muhammad Fauzi S. 2016730067
9. Jelaskan etiologi nyeri dada?
Jawab:
 Pada Bagian Kiri

Disebabkan oleh iskemia (angina)


Angina disebabkan ketidakseimbangan pasokan oksigen myokard (aliran darah koroner) dengan
kebutuhannya (konsumsi oksigen myokard). Penyebab tersering angina adalah adanya aterokslerotik
yang mempersempit arteri koroner.
Faktor risiko dengan proses aterokslerotik :
1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah :

 Umur, jenis kelamin, dan riwayat penyakit dalam keluarga

2. Faktor risiko yang dapat diubah :

 Merokok, hiperlipidemi, hipertensi, obesitas dan DM

 Pada Bagian Kanan

1. Infeksi bakteri

2. Refluks esofagus pada bagian sternum

3. Stres dapat memperburuk gangguan saluran pencernaan seseorang

4. Olahraga atau kegiatan yang melibatkan otot dada secara berlebihan

5. Masalah paru

6. Peradangan pada hati atau hepatitis

7. Cedera pada tulang, otot, dan syaraf

8. Masalah pencernaan

16
Nama : Khowiyah 2016730057
10. Apa yang menyebabkan sehingga terjadi limfadenopati?
jawab:
Kelenjar getah bening adalah sebuah jaringan berbentuk oval di
dalamtubuh yang bertindak sebagai penghasil dan penyaring cairan yang disebut
sebagai getah bening (limfosit). Getah bening ini berfungsi dalampengeluaran sel-sel
mati, dan yang paling utama adalah sebagai alat pertahanan terhadap
infeksi.Sebenarnya, kelenjar getah bening merupakan kumpulan sel-sel yang kecil.
Akan tetapi, karena dibungkus oleh selubung kapsul, sel-sel tersebut membentuk
bulatan-bulatan kecil. Bagian terbesar dari kelenjar getah beningbiasa kita sebut
sebagai limpa. Kelenjar getah bening termasuk ke dalam sistem peredaran getah
bening (lymphatic system) yang secarakeseluruhan mengatur kinerja sistem kekebalan
tubuh. Penyebaran kelenjar getah bening tersebar di berbagai tempat di dalam tubuh
manusia, seperti di ketiak, lipatan paha,leher, panggul, dan perut. Di area-area
tersebut, beberapa kelenjar getah bening bisa terabasepertikacang atau kacang
kecil.Pembengkakan, pembengkakan atau pembesaran kelenjar getah bening di area
mana saja bisa mengindikasikan adanya infeksi, kanker,atau penyakit lain yang
berhubungan dengan sistem getah bening. Kebanyakan, pembengkakan kelenjar getah
bening berhubungan dengan infeksi ringan yang sedang dihadapi oleh system
kekebalan tubuh. Misalnya, demam atau infeksi pada gigi. Adapun area kelenjar getah
bening yang mengalami pembengkakan biasanya adalah kelenjar getah bening yang
paling dekat dengan area terjadinya infeksi.Misalnya, infeksi gigi bisa membuat
kelenjar getah bening yang ada di sekitar leher membengkak. Dengan sendirinya, atau
dengan pengobatan tertentu, pembengkakan kelenjar getah bening seperti ini
akanmengecil dan kembali ke ukuran normal. Akan tetapi, jika bulatan atau benjolan
yang teraba pada tubuhtersebut diam dan keras untuk waktu yang relatif lama, ini
biasanya berhubungan dengan kanker atau tumor. Hal-hal yang Menyebabkan
Pembengkakan, ada beberapa hala-hal dan mekanisme yang bisa menyebabkan
pembengkakan kelenjar getah bening. Diantaranya adalah sebagai berikut. Infeksi,
mekanisme pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi adalah dengan cara
peningkatan jumlah seldarah putih (limfosit) dengan cara multiplikasi sebagai respons
atas adanya zat asing ke dalam tubuh (antigen). Virus Reaksi pertahanan terhadap
infeksi yang umum diakibatkan oleh virus biasanya berupa demam yang menyertai
pembengkakan kelenjar getah beningnya Peradangan mekanisme peradangan terjadi
selama infeksi kelenjar getah bening oleh zat-zat asing. Peradanganmerupakan suatu
bentuk sel darah putih yang mati oleh zat asing.

17
Nama : Andhika Dhimas A. 2016730010
11. Mengapa timbul mukus jernih pada rongga hidung dn eritema ringan pada orofaring?
jawab :
Mukus jernih
Timbulnya mucus jernih karena pasien mengalami flu like illness di samping hidung berair, pilek dan
demam.
 Eritema pada orofaring
Eriteme yang muncul pada orofaring terjadi karena adanya reaksi inflamasi
Setelah vasokonstriksi sebentar (berlangsung hanya beberapa detik) terjadi vasodilatasi arteriol, yang
mengakibatkan peningkatan aliran darah setempat sehingga pada bagian ujung daerah kapiler penuh
berisi darah. Ekspansi vaskular ini akan memberi warna merah (eritema)

18
Nama : Putty Nabila 2016730083
12. Apa perbedaan nyeri dada pada kardiovaskular dan non kardiovaskular?
jawab :
GASTROINT
ESTINAL
KARDIAL AORTAL
NYERI
DADA NON MUSKULOS
KARDIAL KELETAL
PSIKOGENIK

PULMONAL

NYERI DADA
-Kardial : Lokasi -> Substernal
Sifat : Rasa tertekan, menjalar ke lengan (terutama lengan kiri), aksila, epigastrium, leher, rahang,
lidah, gigi, & mastoid.
Contoh : angina pectoris, PJK
-Perikardial : Lokasi -> Sternal dan area preokordinal
Penjalaran : Epigastrium, leher, bahu dan punggung
Sifat : Seperti ditusuk, timbul saat bernapas dalam, menelan, miring atau bergerak, nyeri hilang bila
penderita duduk & bersandar ke depan. Contoh : perikarditis, aritmia, kardiomiopati
-Aortal Lokasi -> Interskapular
Sifat : Nyeri hebat mendadak.
Contoh : stenosis aorta, aneurisma aorta
-Muskuloskeletal : Lokasi -> Dada setempat
Sifat : Timbul setelah aktivitas, berat saat bernapas dalam.
Contoh : ruptur diskus intervertebral, kostokondritis, Ar. Kostovertebral
-Psikogenik : Lokasi : Substernal atau prekordinal
Sifat : Rasa tidak enak di dada, palpitasi, dispnea, pusing.
Contoh : anxiety, cemas berlebih,

19
-Pulmonal : Lokasi : Posterior atau lateral, Prekordial
Sifat : Tajam dan seperti ditusuk, timbul saat batuk atau bernafas
Asal nyeri : dinding dada, otot, costae, pleura parietalis, paru, diafragma, mediastinum, dan saraf
interkostalis.
Contoh : hipertensi pulmonal, pleuropneumonia, dan pleuritis.
-Gastrointestinal : Lokasi : Medial
Penjalaran : Punggung, bahu, & kadang-kadang ke lengan
Sifat : Mirip dgn angina, seperti terbakar yg disertai disfagia & regurgitasi, serta bertambah saat
berbaring.
Contoh : refluks esofagus, disfagia korosif, tukak peptik

NYERI DADA KARDIOVASKULAR


-Angina Stabil :
nyeri yang berat atau rasa tidak enak di daerah retrosternal, yang menjalar ke leher, rahang,
epigastrium, bahu, dan lengan kiri. Nyeri biasanya muncup pada saat aktivitas dan berkurang saat
istirahat <5 menit.
-Angina Tidak Stabil :
ebih berat, gejala muncul tiba-tiba, baik saat aktivitas ringan maupun saat istirahat. Nyeri Infark
miokard biasanya berangsur-angsur biasanya >20 menit
-Infark Miokard :
biasanya berangsur-angsur biasanya >20 menit dan tidak berkurang dengan pemberian nitrat. Nyeri
sering disertai berkeringat , mual dan muntah.
-Aortic Dissection :
Nyeri anterior dada, sesak nafas, nyeri tekan pada dada, takipneu, takikardi, dan hipertensi

20
Nama: Indri Hasanah R.L 2016730049

13. Mengapa nyeri dada memburuk jika bernapas ke dalam dan membaik bila bersandar
ke depan ?
Jawab :
Pada kasus ini terjadi peradangan pericardium jadi saat kita bernapas, batas antara pleura
dan pericardium semakin sempit dan akibatnya terjadi gesekan pleura dan pericardium yang
menyebabkan dada terasa nyeri.Nyeri membaik saat bersandar ke depan. Karena, saat
bersandar ke depan torak dan costa dapat lebih meluas, sehingga saat bernapas ruangan antar
pleura dan pericardium lebih lebar, akibatnya saat bernapas tidak terjadi gesekan pleura dan
pericardium sehingga mengurangi rasa nyeri.

Nama: Meisa Masda Alifa 2016730063


14. Jelaskan definisi flu-like illness pada skenario ?
Jawaban : Influenza like illness (ILI) adalah suatu proses infeksi akut pads saluran pernafasan
disertai demam, sakit tenggorokan, batuk atau pilek.

Nama: Khowiyah 2016730057


15. Jelaskan DD 1 !
jawab : Differensial Diagnosis 1
Perikarditis Akut

Definisi Perikarditis Akut didefinisikann sebagai gejala


atau tanda yang timbul akibat adanya proses
peradangan pada perikardium,yang berlangsung
tidak lebih dari 1-2 minggu

Etiologi Virus,bakteri,autoimun

Gejala dan tanda Nyeri perikardial berkurang pada posisi duduk dan
memberat pada saat berbaring .gejala lain yang dapat
menyertai yaitu :
- Sesak napas
- Batuk
-kadang-kadang cegukan
Pemeriksaan fisik -takikardi
- Auskultasi terdengar friction rub (tiga komponen)

Pemeriksaan penunjang -Elektrokardiogram (EKG)


Elevasi segmen ST
-CT
-MRI

21
Nama : Meisa Masda Alifa 2016730063
16. Jelaskan DD2!
Jawab :
Infark miokard
Definisi : infark yang terjadi pada saat sirkulasi dijantung mengalami penyumbatan sehingga
terjadi nekrosis
Gejala dan tanda-tanda :
• Nyeri dada yang khas infark dengan rasa tidak nyaman yang timbul terus menerus (>30menit)
dan bisa disertai penjalaran ke lengan kiri, leher, rahang, atau menembus ke punggung.

• Ada rasa mual dan muntah, berkeringat, dan sesak nafas

• Denyut nadi tatikardia atau bradikardia

Pemeriksaan fisik :
• ditemukan bunyi jantung S4 (murmur)
• terjadang ditemukan juga bunyi jantung S3 (gallop) bunyi yang lemah terdengar kira-kira
sepertiga jalan diastolic pemeriksaan penunjang : perubahan EKG yang berkaitan dengan
infark miokard menggambarkan lokasi, luas, dan ketebalan infark.elevasi segmen ST,
peningkatan gelombang Q, dan inversi gelombang T berkembang secara khas dalam
infark miokard transmural.

22
Nama : Maulitiara A.K 2016730062
17. Apa WD yang didapatkan dan skenario dan tatalaksananya?
jawab :

PENDAHULUAN
Pericardium terdiri dari pericardium viseralis yang melekat ke miokardium dan
bagian luar yaitu perikardium parietalis yang terdiri dari jaringan elastik dan kolagen serta
vili-vili penghasil cairan perikard dan membungkus rongga perikard.

PATOGENESIS
Salah satu reaksi radang pada perkerditis akut adalah penumpukan cairan eksudasi di
dalam rongga perikard yang disebut efusi perikard. Efusi yang terlalu banyak atau timbul
cepat akan menghambat pengisian ventrikel, penurunan volume akhir diastolik sehingga
curah jantung sekuncup dan semenit berkurang. Kompensasinya adalah takikardia, tetapi
pada tahap berat atau kritis akan menyebabkan gangguan sirkulasi dengan penurunan
tekanan darah serta gangguan perfusi organ dengan segala akibatnya yang disebut sebagai
tamponad jantung. Bila reaksi radang ini berlanjut terus, perikard mengalami fibrosis,
jaringan parut luas, penebalan, kalsifikasi, dan juga terisi eksudat, yang akan menghambat
proses diastolik ventrikel, mengurangi isi sekuncup dan semenit serta mengakibatkan
kongesti sistemik (perikarditis konstriksi)

23
a. PERIKARDITIS AKUT
 Perikarditis akut adalah peradangan primer maupun sekunder perikardium
parietalis/viseralis atau keduanya.
 Etiologi bervariasi luas dari virus, bakteri, jamur autoimun,trauma, infark miokard
 Gejala klinis nya adalah sakit/nyeri dada yang tajam/menusuk, retrosternal atau
sebelah kiri. Bertambah sakit saat bernapas, batuk dan sakit menelan.
 Pemeriksaan fisik: Tanda fisik: tidak ada
 Auskultasi : friction rub presistolik, sistolik, dan diastolic

b. PENATALAKSANAAN
 Bed rest
 Dirawat
 OAINS (mengurangi rasa sakit dan anti inflamasi)
 Kortikosteroid (prednisolone oral 60 mg/hari)  diberikan jika sakitnya tidak teratasi
dengan OAINS

c. PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Cairan pericardial : kadar LDH cairan pericardium >200U/dL (sensitivitas 98%),
kadar total protein cairan perikard >30g/dL (sensitivitas 97%), rasio cairan
pericardium/ serum LDH >0.6 (sensitivitas 94% akurasi diagnostic 87%), rasio cairan
pericardium/serum protein >0.5( sensitivitas 96%). Jika salah satu kriteria terpenuhi
maka cairan eksudat
 Echocardiografi

24
EKG (Elektrokardiogram)

EKG : menunjukkan segmen ST yang mengalami elevasi pada semua lead

Foto Thorax Jantung

Foto thorax: jantung membesar berbentuk globuler


(water bottle heart) jika cairan lebih dari 250 ml ditemukan efusi pleura

Nama : Thesya Kharisma Rani 2016730101


18. Bagaimana hubungan takikardi dan 3 komponen suara dengan intensitas tinggi dengan nyeri
dada?
Jawab :
Berdasarkan skenario, pada pasien dijumpai takikardi dan tekanan nadi 130/70 mmHg.
Takikardi dan tekanan darah inilah yang menyebabkan pelebaran tekanan nadi (tekanan
sisitolik naik, tekanan diastolik menurun)yang mengakibatkan irama jantung cenderung
ireguler maka dari itu dijumpai 3 komponen suara dengan intensitas tinggi yang terdiri atas :
-Peningkatan intensitas suara jantung pertama
-Peningkatan komponen pulmunal terhadap suara jantung kedua
-Terdengarnya suara jantung ketiga (pengisian darah dari atrium ke ventrikel)

Takikardi:
Suhu tubuh
 Rangsangan jantung oleh saraf simpatif
 Toksik pada jantung
Nama : Putty Nabila 2016730083

19. Bagaimana patomekanisme pada flu like illness?


 Jawab : Penyebab flu like illness
Flu-like illness gejala atau tanda klinis yang menyerupai penyakit flu, yang disebabkan oleh adanya
mekanisme respon imun tubuh terhadap infeksi virus, namun bukan virus influenza.
 Proses terjadinya flu like illness
-Agen adalah suatu subtansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya dapat
menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit (ex :Virus)
-Host adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi dan
timbulnya suatu perjalanan penyakit (ex : Imunitas)
-Environment

Nama : Andhika Dimas Adiyatma 2016730010


20. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada skenario?
 Jawab : Perikarditis Akut
EKG → Elektrokardiogram (EKG) dapat memperlihatkan perubahan karakteristik segmen ST yang
mengalami elevasi konveks pada semua lead.

 Infark Miokard
- EKG → Pemeriksaan EKG 12 sandapan umumnya pada IMA terdapat gambaran
iskemia, injuri dan nekrosis yang timbul menurut urutan tertentu sesuai dengan
perubahan-perubahan pada miokard yang disebut evolusi EKG
- Pemeriksan laboratorium
Pemeriksaan troponin T atau I dan pemeriksaan CK-MB (Kreatin kinase) telah di terima sebagai
pertanda paling penting.

26
Nama : Maulitiara A.K 2016730062
21. Apa saja yang menyebabkan timbulnya takikardi?
Jawab :
Definisi : Kondisi dimana detak jantung seseorang di atas normal dalam kondisi beristirahat.
 Penyebab:
1) Merokok
2) Hipertiroidisme
3) Mengonsumsi minuman keras dan kafein terlalu banyak
4) Rusaknya jaringan jantung akibat penyakit jantung
5) Anemia
6) Tekanan darah tinggi
7) Latihan fisik / olahraga berat
8) Demam
9) Efek samping pengobatan
10) Penyakit atau kelainan jantung dan jalur elektrik jantung bawaan
11) Penggunaan narkoba
12) Stress yang muncul secara tiba-tiba (Ketakutan) Ketidakseimbangan elektrolit dalam
tubuh

Nama : M. Fauzi S. 2016730067


22. Bagaimana mekanisme nyeri dada pada gangguan kardiovaskular
Jawab : Di awali dengan Terjadi ATEROSKLEROSIS yang bisa di sebabkan oleh 4 faktor yaitu
rokok , hipertensi , Hiperlipidemia , Diabetes mellitus Lalu setelah itu terjadi lah RUPTUR PLAK
lalu terjadi PEMBENTUKAN TROMBUS akibaibatnya darah susah atau sulit untuk mengalir karena
terdapat TROMBUS sehingga mengakibatkan PENYEMPITAN VASKULER lalu mengakibatkan
ALIRAN DARAH TIDAK ADEKUAT lalu menyebabkan INFARK MIOKARD karena terhentinya
aliran darah dari arteri koroner pada area yang terkena yang menyebabkan kekurangan oksigen
(iskemia) Setelah itu timbul lahh ANGINA PECTORIS (NYERI DADA).

Aterosklerosis adalah radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan penumpukan plak
ateromatus. ... Arteriosklerosis, menurunnya elastisitas pembuluh darah besar (arteri), akibat
penebalan hialina pada pembuluh dengan diameter antara 40–150 μm yang menyebabkan stenosis
konsentrik pada dinding pembuluh.
Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang melebihi kadar
normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak dalam darah dan karena sering disertai
peningkatan beberapa fraksi lipoprotein, disebut juga hiperlipoproteinemia.
Ruptur plak merupakan awal proses utama terjadinya IMA.
Infark Miokard adalah kondisi terhentinya aliran darah dari arteri koroner pada area yang terkena
yang menyebabkan kekurangan oksigen (iskemia) lalu sel-sel jantung menjadi
mati(nekrosis miokard).
Vaskuler = system peredaran darah

27
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Ajar Keith. L. and Moore. Edisi 5. Jilid 2
2. Atlas AnatomiSobotta. Edisi 23. Jilid 2. Hal. 54
3. Price, Sylvia Anderson. 2014. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit.Jakarta: EGC
4. Rilantono, Lily Ismudiati dkk. 1998. Buku Ajar: KARDIOLOGI. Jakarta:
BalaiPenerbit FKUI
5. Walker HK, Hall WD, Hurst JW. 1990. Clinical Methods: The History, Physical,
andLaboratory Examinations. 3 rd edition. Boston: butterworth
6. Abbas, A.K., Aster, J.C., Kumar, V. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 9. Hlm. 33.
Singapura: Elsevier Saunder.
7. Huan H. Gray, et al. 2005. Lecture Notes: Kardiologi. Edisi 4. Jakarta: Erlangga.
(https://books.google.co.id/books?id=VbLekHPo5CEC&pg=PA228&lpg=PA228&dq=pemer
iksaan+penunjang+perikarditis&source=bl&ots=53d9wYc4Qz&sig=JWPQ0ew3GydVDSqZa
6yw8YvmyV0&hl=en&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=pemeriksaan%20penunjang%20p
erikarditis&f=false)
8. (Prevalensi Pasien Infark Miokard Akut yang menjadi Cardiac arrest di ICU/HCU RSUP dr.
Kariadi Semarang, Universitas Diponegoro, http://eprints.undip.ac.id/44887/)
9. (Gambaran Jenis dan Biaya Obat pada Pasien Rawat Inap dengan Sindroma Koroner Akut
pada di Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan pada Tahun 2009, Universitas Sumatera Utara,
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/23084)

28

Anda mungkin juga menyukai