Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TUGAS SISTEM ENERGI

TERBARUKAN
BIODIESEL

Yuongky Putra (1102141111)

S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang besar dengan berbagai flora
dan fauna yang beragam. Indonesia dikenal memiliki sumber daya alam yang
sangat melimpah, seperti panas bumi, gas alam dan minyak bumi.
Penggunaan energi di Indonesia mayoritas masih bergantung pada minyak
bumi, padahal kita mengetahui bahwa minyak bumi merupakan energi yang
terbatas dan bisa habis jika penggunaannya tidak dikontrol dan dibatasi. Kita perlu
mencari sumber energi alternatif yang tidak terbatas dan ramah lingkungan. Dengan
melihat Indonesia sebagai negara agraris, akan sangat berpeluang bagi kita untuk
memanfaatkan energi yang bersumber dari tumbuh-tumbuhan dan minyak nabati,
contohnya biodiesel. Biodiesel merupakan energi terbarukan yang tidak bisa habis
selama bahan bakunya tidak habis. Biodiesel juga dikenal sebagai bahan bakar yang
ramah lingkungan karena tidak memngandung SO2 dan PbO2 sehingga mampu
mengeliminasi gas buang. Pada beberapa negara biodiesel dimanfaatkan dan
diproduksi secara komersil.
Bahan bakar biodiesel merupakan kandidat kuat pengganti solar dan bensin
yang selama ini digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel. Salah satu bahan baku
yang banyak terdapat di Indonesia untuk membuat biodiesel adalah tanaman jarak
pagar yang bisa tumbuh tanpa perawatan. Pemerintah telah mencanangkan
pengembangan bahan bakar biodiesel untuk menanggulangi krisis energi bahan
bakar yang semakin langka.
Biodiesel sangat cocok diterapkan kepada masyarakat yang berada di perdesaan
yang pada umumnya masih menggunakan minyak bumi untuk bahan bakar
memasak, ditambah lagi minyak bumi yang sekarang mulai langka dan harganya
terus melonjak.

2
Gambar 1. Siklus Biodiesel

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan biodiesel ?
2. Bagaimana cara pembuatan biodiesel ?
3. Apa kelebihan dan kekurangan biodiesel ?
4. Bagaimana ketersediaan energi biodiesel untuk menunjang perekonomian
Indonesia ?

1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan biodiesel.
2. Untuk mengetahui bahan baku dan proses pembuatan biodiesel.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan biodiesel.
4. Untuk mengetahui ketersediaan energi biodiesel untuk menunjang
perekonomian Indonesia.

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biodisel
Biodiesel disebut juga sebagai bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari
bahan baku yang terbarukan, selain dari bahan baku minyak bumi. Biodiesel
merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, dan dapat dipakai
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Biodiesel dapat menurunkan emisi
karena terbuat dari minyak nabati yang berasal dari sumber daya terbarukan.
Tujuan pembuatan biodiesel adalah untuk menurunkan kekentalan minyak
melalui suatu reaksi yang mempertukarkan gugus ester pada minyak dengan gugus
alkil pada alkohol ( methanol / ethanol ), sehingga terbentuk molekul alkil – ester (
biodiesel ) dan gliserin. Biodiesel mempunyai titik beku yang lebih rendah
ketimbang minyak nabati, sehingga dapat digunakan di daerah – daerah yang
bersuhu rendah. Lebih jauh, biodiesel ini mempunyai sifat fisis yang mirip dengan
minyak diesel mineral sehingga dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar
pengganti minyak diesel.

2.2 Sintesa biodisel dari minyak jarak


Minyak Jarak (Jatropa Curcas Linneaus) bisa digunakan sebagai bahan bakar
cair, karena memiliki angka setana yang rendah dan kekentalan yang tinggi, untuk
menggunakan minyak jarak sebagai bahan bakar biodiesel perlu diubah menjadi
senyawa lain terlebih dahulu, agar kekentalannya menjadi rendah dan angka
setananya tinggi.
Salah satu cara untuk mengubah minyak jarak menjadi senyawa untuk bahan
bakar adalah dengan reaksi transesterifikasi. Akil Ester yang terdapat dalam minyak
jarak direaksikan dengan methanol dan katalis, kemudian akan menghasilkan ester
(biodiesel) dan gliserol. Berikut reaksi yang terjadi mengikuti persamaan reaksi
seperti dibawah ini :

4
Gambar 2. Persamaan senyawa kimia minyak jarak menjadi biodiesel

Hasil yang keluar dari reaktor berupa biodiesel kotor (campuran dari
biodisel, gliserol dan NaOH) . Campuran ini akan dimurnikan dalam sentrifuse
dengan tujuan untuk menghilangkan gliserol dari campuran. Untuk mendapatkan
biodisel dengan kemurnian tinggi, bahan yang keluar dari sentrifuse, dimasukkan
ke dalam menara distilasi. industri biodisel dengan bahan dasar minyak jarak
mempunyai prospek yang cukup cerah.

2.3 Proses Pembuatan biodiesel


Bahan lain dalam pembuatan biodesel selain minyak jarak adalah alkohol, dan
katalis basa. Biasanya alkohol yang digunakan adalah methanol dan etanol. Tetapi
diantara kedua bahan ini methanol lebih sering dipakai karena memiliki berat
molekul yang ringan sekitar 15-20% dari berat minyak. Sedangkan katalis basayang
digunakan berupa (NaOH) sodium hidroksida dan (KOH) Pottasium hidroksida,
KOH lebih mudah digunakan dan waktu penggunaan lebih cepat disbanding NaOH,
tetapi NaOH lebih mudah didapatkan dan harganya lebih murah.
Alur proses pembuatan biodiesel mengikuti alur seperti gambar dibawah ini :

5
Minyak Jarak Pagar Metanol Katalis

Pemanasan
Percampuran

Transesterifikasi Pemanasan

Pengendapan

Pemisahan Gliserin

Methylester

Air Pencucian Air + NaOH (Larutan)

Biodiesel Pengeringan Biodiesel Murni

Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan Biodiesel

Adapun langkah-langkah pembuatan biodiesel berdasarkan diagram alir diatas


dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pencampuran Methoksida
Pencampuran dilakukan pada wadah tertutup dengan takaran methanol 20%
dari masa minyak jarak lalu ditambahkan dengan katalis dan akan terjadi
peningkatan suhu pada cairan tersebut.
2. Proses Transesterifikasi
Proses pertukaran alxooxy antara ester dan alkohol. Reaksi ini selalu
melibatkan katalis dengan menambahkan cairan asam dan basa.
3. Pengendapan

6
Hasil dari transesterifikasi dipindahkan kedalam botol kemudian
diendapkan, dari pengendapan tersebut akan dihasilkan glyserin dan cairan
yang diatasnya adalah methyl ester.
4. Pencucian
Tahap ini bertujuan untuk memisahkan ester dari katalisator basa. Proses
pencucian ini bertujuan untuk melarutkan katalis menggunakan media
berupa air. Serta mengikat sabun sebagai produk samaping transesterifikasi.
5. Pengeringan
6. Proses pengeringan dilakukan dengan memanaskan cairan dengan suhu 48
derajat celcius dan dilanjutkan dengan pendinginan. Biodiesel yang sudah
dikeringkan akan mempunyai warna yang lebih bening dari pada sebelum
dikeringkan.
7. Pengujian Mutu Biodiesel
Pengujian mutu biodiesel dilakukan sesuai standar laboratorium dengan
mengecek tingkat kebersihan biodiesel dari air dan katalis. Biodiesel yang
baik adalah yang berwarna bening dan dapat ditembus oleh cahaya, selain
itu juga dilakukan pengecekan keasamannya dengan menggunakan kertas
lakmus. Biodiesel yang siap digunakan memiliki PH netral (pH 7) dan tidak
ada perubahan pada kertas lakmus. Apabila kertas berwarna biru maka
proses pencucian perlu diulangi kembali.

2.4 Kekurangan dan Kelebihan Biodiesel


. Adapun beberapa kelebihan menggunakan biodiesel, antara lain adalah:
1. Tidak memperparah efek rumah kaca karena emisi karbon dioksida rendah.
2. Termasuk dalam kategori bahan bakar yang terbarukan.
3. Tidak memerlukan modifikasi pada mesin disel yang telah ada.
4. Menghasilkan emisi CO2, SO2, CO dan hidrokarbon yang lebih rendah
dibandingkan dengan emisi petroleum disel.
5. Kandungan energi hampir sama dengan kandungan energi petroleum disel.
6. Memiliki bilangan setana lebih tinggi dari pada petroleum disel, bilangan
setana adalah ukuran kualitas penyalaan sebuah bahan bakar diesel dalam
keadaan terkompersi.

7
7. Biodiesel dapat bertindak sebagai pelumas sehingga membuat mesin lebih
awet dan tahan lama.
8. kekentalannya rendah.
9. biodegradable (lebih mudah terurai oleh mikroorganisme dibandingkan
minyak mineral) dan tidak mengandung bahan kimia beracun.

Selain beberapa keuntungan diatas, biodiesel juga memiliki beberapa


kekurangan. Adapun beberapa kekurangan menggunakan biodiesel, antara lain
adalah:
1. Kualitas oksidasi tidak terlalu baik sehingga memiliki masalah dengan
penyimpanan.
2. Biodiesel bisa ditumbuhi mikroba yang dapat memicu masalah pada mesin.
3. Semakin banyak tanaman bahan baku yang harus ditanam untuk memenuhi
permintaan.
4. Dikhawatirkan akan meningkatkan harga berbagai komuditas pertanian
yang menjadi bahan baku biodiesel.
5. Kandungan biodiesel 11% lebih rendah dari solar, sehingga menghasilkan
tenaga yang lebih kecil.
6. Perlu banyak membuka lahan pertanian baru yang bisa memicu menurunnya
kualitas tanah akibat penanaman berlebihan.

2.5 Perkembangan Biodiesel di Indonesia dan Asia


Peluang pasar untuk mengembangkan biodiesel di Indonesia sangat besar,
terutama dalam hal transportasi dimana angka penggunaan solar mencapai angka
40 %, Sedangkan pada industri dan PLTD mencapai 74%. Terlepas dari peluang
biodiesel yang diprediksi akan menggantikan solar, peluang lainnya karena kondisi
alam di Indonesia yang memiliki beranekaragam tanaman seperti, jarak pagar dan
kelapa sawit. Faktanya pada saat ini biodiesel sudah dipasarkan di 201 pom bensin
di Jakarta dan 12 pom bensin di Surabaya. Perkembangan konsumsi dan produksi
biodiesel bisa dilihat pada gambar dibawah ini :

8
Gambar 4. Produksi dan konsumsi biodiesel di Indonesia

Trend pertumbuhan produksi biodiesel meningkat setiap tahunnya. Bisa dilihat


pada gambar bahwa produksi biodiesel pada tahun 2008 sebanyak 630 ribu kilo
liter, dan pada tahun 2017 menjadi 2.6 juta kilo liter. Sedangkan konsumsipada
tahun 2008 sebanyak 23 ribu kilo liter, dan 2,4 juta kilo liter pada tahun 2017. Jika
kita berbicara perkembangan biodiesel di Asia, Indonesia merupakan produsen
biodiesel terbesar ketiga dibawah Tiongkok, dan India.
Dari sisi pertumbuhan biodiesel dunia, Asia tumbuh lebih pesat yaitu 25% per
tahun dibandingkan rata-rata dunia yang berkisar 14,1 persen per tahun. Rata-rata
pertumbuhan Tiongkok adalah 14,6 %, India 12,7% dan Indonesia 65.4 %. Dengan
ini maka pertumbuhan Indonesia terbesar di Asia yaitu 65.4%.

9
Gambar 5. Produksi dan Perkembangan Biodiesel di Asia

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Penutup
Berdasarkan isi makalah ini dapat disimpulkan bahwa biodiesel merupakan
salah satu bahan bakar alternatif yang diperlukan pada masa ini. Mengingat
ketergantungan bangsa Indonesia terhadap BBM (bahan bakar minyak) seperti solar
harus dihilangkan karena solar merupakan bahan bakar yang tidak dapat
diperbaharui. Oleh karena itu dimulai dari sekarang dan masa yang akan datang
Indonesia harus mengaplikasikan dan memproduksi bahan bakar yang bahan
bakunya bersifat terbarukan seperti biodiesel.
Selain ramah lingkungan, Indonesia didukung dengan wilayah yang luas untuk
memproduksi tanaman bahan baku biodiesel. Bahkan peningkatan produksi
biodiesel Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dibandingkan negara lain di
Asia, Indonesia merupakan produsen terbesar ketiga di Asia dibawah Tiongkok dan
India. Hal itu membuktikan bahwa Indonesia bisa mengelola dan membuat sumber
energi terbarukan secara mandiri. Tidak menutup kemungkina dikemudian hari
Indonesia menjadi negara paling besar dan produktif yang memproduksi biodiesel
maupun energi terbarukan lainnya. Selain memberikan keuntungan bagi negara,
masyarakat Indonesia dan dunia pun akan mendapatkan keuntungan dengan
digunakannya bahan bakar ini, karena ramah lingkungan dan bisa mengurangi
pemanasan global dengan emisi karbon dioksida yang rendah.

11
DAFTAR PUSTAKA

[1] GAPKI, ‘Perkembangan Biodiesel di Indonesia dan Terbesar di Asia’, Indonesian


Palm Oil Association, September 2017.
<https://gapki.id/news/3250/perkembangan-biodiesel-di-indonesia-dan terbesar-
di-asia > [diakses 4 Desember 2017].

[2] Ceeta’s Weblog, ‘Makalah Biodiesel’


<https://ceeta.wordpress.com/2013/06/11/makalah-biodiesel/>
[diakses 4 Desember 2017].
[3] Chemistry In Line, ‘Contoh Makalah Biodiesel’
<http://hellowanda.blogspot.co.id/2015/02/contoh-makalah-biodiesel.html>
[diakses 4 Desember 2017].

12

Anda mungkin juga menyukai