TERBARUKAN
BIODIESEL
S1 TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Gambar 1. Siklus Biodiesel
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan biodiesel.
2. Untuk mengetahui bahan baku dan proses pembuatan biodiesel.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan biodiesel.
4. Untuk mengetahui ketersediaan energi biodiesel untuk menunjang
perekonomian Indonesia.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biodisel
Biodiesel disebut juga sebagai bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari
bahan baku yang terbarukan, selain dari bahan baku minyak bumi. Biodiesel
merupakan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan, dan dapat dipakai
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Biodiesel dapat menurunkan emisi
karena terbuat dari minyak nabati yang berasal dari sumber daya terbarukan.
Tujuan pembuatan biodiesel adalah untuk menurunkan kekentalan minyak
melalui suatu reaksi yang mempertukarkan gugus ester pada minyak dengan gugus
alkil pada alkohol ( methanol / ethanol ), sehingga terbentuk molekul alkil – ester (
biodiesel ) dan gliserin. Biodiesel mempunyai titik beku yang lebih rendah
ketimbang minyak nabati, sehingga dapat digunakan di daerah – daerah yang
bersuhu rendah. Lebih jauh, biodiesel ini mempunyai sifat fisis yang mirip dengan
minyak diesel mineral sehingga dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar
pengganti minyak diesel.
4
Gambar 2. Persamaan senyawa kimia minyak jarak menjadi biodiesel
Hasil yang keluar dari reaktor berupa biodiesel kotor (campuran dari
biodisel, gliserol dan NaOH) . Campuran ini akan dimurnikan dalam sentrifuse
dengan tujuan untuk menghilangkan gliserol dari campuran. Untuk mendapatkan
biodisel dengan kemurnian tinggi, bahan yang keluar dari sentrifuse, dimasukkan
ke dalam menara distilasi. industri biodisel dengan bahan dasar minyak jarak
mempunyai prospek yang cukup cerah.
5
Minyak Jarak Pagar Metanol Katalis
Pemanasan
Percampuran
Transesterifikasi Pemanasan
Pengendapan
Pemisahan Gliserin
Methylester
6
Hasil dari transesterifikasi dipindahkan kedalam botol kemudian
diendapkan, dari pengendapan tersebut akan dihasilkan glyserin dan cairan
yang diatasnya adalah methyl ester.
4. Pencucian
Tahap ini bertujuan untuk memisahkan ester dari katalisator basa. Proses
pencucian ini bertujuan untuk melarutkan katalis menggunakan media
berupa air. Serta mengikat sabun sebagai produk samaping transesterifikasi.
5. Pengeringan
6. Proses pengeringan dilakukan dengan memanaskan cairan dengan suhu 48
derajat celcius dan dilanjutkan dengan pendinginan. Biodiesel yang sudah
dikeringkan akan mempunyai warna yang lebih bening dari pada sebelum
dikeringkan.
7. Pengujian Mutu Biodiesel
Pengujian mutu biodiesel dilakukan sesuai standar laboratorium dengan
mengecek tingkat kebersihan biodiesel dari air dan katalis. Biodiesel yang
baik adalah yang berwarna bening dan dapat ditembus oleh cahaya, selain
itu juga dilakukan pengecekan keasamannya dengan menggunakan kertas
lakmus. Biodiesel yang siap digunakan memiliki PH netral (pH 7) dan tidak
ada perubahan pada kertas lakmus. Apabila kertas berwarna biru maka
proses pencucian perlu diulangi kembali.
7
7. Biodiesel dapat bertindak sebagai pelumas sehingga membuat mesin lebih
awet dan tahan lama.
8. kekentalannya rendah.
9. biodegradable (lebih mudah terurai oleh mikroorganisme dibandingkan
minyak mineral) dan tidak mengandung bahan kimia beracun.
8
Gambar 4. Produksi dan konsumsi biodiesel di Indonesia
9
Gambar 5. Produksi dan Perkembangan Biodiesel di Asia
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Penutup
Berdasarkan isi makalah ini dapat disimpulkan bahwa biodiesel merupakan
salah satu bahan bakar alternatif yang diperlukan pada masa ini. Mengingat
ketergantungan bangsa Indonesia terhadap BBM (bahan bakar minyak) seperti solar
harus dihilangkan karena solar merupakan bahan bakar yang tidak dapat
diperbaharui. Oleh karena itu dimulai dari sekarang dan masa yang akan datang
Indonesia harus mengaplikasikan dan memproduksi bahan bakar yang bahan
bakunya bersifat terbarukan seperti biodiesel.
Selain ramah lingkungan, Indonesia didukung dengan wilayah yang luas untuk
memproduksi tanaman bahan baku biodiesel. Bahkan peningkatan produksi
biodiesel Indonesia terus meningkat setiap tahunnya dibandingkan negara lain di
Asia, Indonesia merupakan produsen terbesar ketiga di Asia dibawah Tiongkok dan
India. Hal itu membuktikan bahwa Indonesia bisa mengelola dan membuat sumber
energi terbarukan secara mandiri. Tidak menutup kemungkina dikemudian hari
Indonesia menjadi negara paling besar dan produktif yang memproduksi biodiesel
maupun energi terbarukan lainnya. Selain memberikan keuntungan bagi negara,
masyarakat Indonesia dan dunia pun akan mendapatkan keuntungan dengan
digunakannya bahan bakar ini, karena ramah lingkungan dan bisa mengurangi
pemanasan global dengan emisi karbon dioksida yang rendah.
11
DAFTAR PUSTAKA
12