BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
PERENCANAAN
2.1 KONDISI FISIK DAERAH
2.1.1 Geograf dan Administrasi
Secara geografis Kota Bima berada pada posisi 1180 41’
00” - 1180 48’ 00” Bujur Timur dan 80 30’ 00” - 80 20’ 00”
Lintang Selatan dengan orientasi wilayah berada pada sebelah
timur Teluk Bima Pulau Sumbawa. Sedangkan secara
administratif Kota Bima terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu
Kecamatan Rasanae Barat, Rasanae Timur, Asakota, Mpunda dan
Raba dengan batas wilayah:
- Sebelah Utara : Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima
- Sebelah Timur : Kecamatan Wawo Kabupaten Bima
- Sebelah Selatan : Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima
- Sebelah Barat : Teluk Bima
II-1
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-2
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 2. 1
Peta Administrasi Kota Bima
II-3
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-4
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-5
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-6
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
Gambar 2. 2
Peta Topograf Kota Bima
II-7
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-8
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-9
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-10
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-11
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1.4 Hidrologi
Kota Bima dilalui oleh 7 (tujuh) sungai, 3 (tiga) diantaranya
merupakan sungai besar, yaitu: Sungai Padolo, Sungai Romo,
Sungai Jatiwangi/Melayu. Untuk itu dapat dikatakan bahwa Kota
Bima memiliki potensi air permukaan yang cukup baik untuk
kegiatan rumah tangga maupun untuk irigasi. Hampir
keseluruhan sungai yang ada mengaliri daerah irigasi dengan
luas total 1.054 Ha. Sungai terpanjang adalah Sungai Lampe
yang memiliki panjang 25 km. Air sungai dimanfaatkan antara
lain sebagai sumber air minum dan pengairan/irigasi. Sungai-
sungai yang mengalir di Kota Bima dapat dilihat apda Tabel 2.3.
Adapun daerah aliran sungai yang ada di Kota Bima terlihat pada
Tabel 2.4.
Tabel 2. 3
Sungai di Kota Bima
Panjan Lebar Kecamatan
Nama Sungai
g (km) (m) Hulu Hilir
Sungai Lampe 25 30 Rasanae Rasanae Barat
Timur
Sungai Dohu 12 20 Rasanae Rasanae Timur
Timur
Sungai Nungga 22 20 Rasanae Mpunda
Timur
Sungai Kendo 15 15 Raba Rasanae Barat
Sungai Ntobo 12 20 Raba Rasanae Barat
Sungai 16 15 Asakota Asakota
Jatiwangi
Sungai Romo 2 12 Asakota Asakota
Sumber Data: Kota Bima Dalam Angka 2016
Tabel 2. 4
Daerah Aliran Sungai (DAS) Di Wilayah Kota Bima
Debit Luas Daerah
Nama Daerah Aliran Luas
No (liter Irigasi
Sungai (DAS) (Ha)
/dtk) Baku (Ha)
1 DAS Lampe (Padolo) 75 - 260
2 DAS Dodu 24 - 130
3 DAS Nungga 44 40 241
II-12
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
2.1.5 Klimatologi
Kondisi Kota Bima adalah beriklim tropis dengan curah
hujan rata-rata 122,86 mm dan hari hujan rata-rata 9,58
hari/bulan yang dihitung berdasarkan data 4 (empat) tahun
terakhir. Puncak hari dan curah hujan terjadi sekitar bulan
Desember-Januari dengan temperatur berkisar 27,50 C sampai
dengan 34,50 C. Matahari bersinar terik sepanjang musim dengan
rata-rata intensitas penyinaran tertinggi pada Bulan Juni.
Curah hujan disuatu tempat dipengaruhi oleh keadaan
iklim, keadaan geografis dan perputaran/pertemuan arus udara.
Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam tiap bulan. Jumlah
curah hujan tertinggi pada tahun 2013 terjadi selama bulan
Desember dengan curah hujan tertinggi mencapai 379,4 mm,
sementara pada bulan Agustus sampai September paling sedikit
mendapat curah hujan. Jumlah curah hujan di Kota Bima tahun
2013 dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2. 5
Rata-rata Jumlah Hari hujan dan Curah Hujan Setiap
Bulan
Tahun 2013
Jumlah
Jumlah CH
Bulan HH
(mm3)
(hari)
Januari 337,7 30
Februari 123 19
Maret 72 15
April 79.9 13
Mei 158,2 15
II-13
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
Jumlah
Jumlah CH
Bulan HH
(mm3)
(hari)
Juni 103,1 13
Juli 20,6 6
Agustus 00 0
September 00 1
Oktober 19,8 4
November 119,7 21
Desember 379,4 27
Rata-rata 117,78 14
2012 92,1 14
2011 74,7 13
2010 121 14
Sumber : Kota Bima Dalam Angka Tahun 2016
II-14
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
II-15
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 2. 6
Banyaknya Fasilitas Pendidikan Di Kota Bima Tahun 2015
Tama
n
Taman
Kana SD/ SMA/
Kanak- SD SMP/M SMP SMA SMK
k- MI MA SMK
Kecamatan Kanak Swas TS Swas Swas Neg
Kana Neg Neger Swas
Negeri/ ta Negeri ta ta eri
k eri i ta
RA
Swas
ta
Rasanae Barat 10 9 13 4 4 3 0 4 1 2
Mpunda 7 8 15 4 5 0 4 2 2 1
Rasanae Timur 11 0 16 0 5 1 0 2 0 0
Raba 11 8 21 0 5 3 3 4 0 2
Asakota 7 10 14 2 5 1 3 0 2 1
Jumlah Total 46 35 79 10 24 8 10 12 5 6
2014 59 80 9 22 7 10 12 5 5
2013 57 78 8 23 6 9 10 5 5
2012 54 79 6 23 5 9 9 4 4
Sumber : Kota Bima Dalam Angka Tahun 2016
IV-16
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
IV-16
LAPORAN PENDAHULUAN
Tabel 2. 7
Banyaknya Fasilitas Kesehatan Di Kota Bima Tahun 2015
Puskes
Puskes
Rumah Puskes Posyan Laborator Polind mas
Kecamatan mas
Sakit mas du ium Klinik es Pemban
Keliling
tu
Rasanae Barat 1 1 32 4 5 3 3
Mpunda 1 1 35 0 11 3 3
Rasanae 0 1 26 0 7 5 3
Timur
Raba 2 1 40 0 8 5 2
Asakota 0 1 30 1 6 3 2
Total 4 5 163 5 37 19 13
2014 1 5 163 5 37 19 13
2013 1 5 163 5 37 19 13
2012 1 5 154 5 35 19 13
2011 2 5 135 4 35 19 13
Sumber : Kota Bima Dalam Angka Tahun 2016
IV-17
DED Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Kota Bima
IV-17
LAPORAN PENDAHULUAN
2.2.5 Pariwisata
Objek wisata di Kabupaten ini sangat banyak dan menarik
untuk dikunjungi. Objek wisata tersebut terdiri dari wisata alam,
wisata buatan, wisata religius, dan wisata sejarah/budaya. Objek-
objek wisata itu antara lain Pantai Oi Ni’u, Mada Oi Mbo, Pulau
Ular, Diwu Munca, Istana Raja Bicara, Pundu Nence, Masjid
Sultah Salahudin, Makam Raja Tolo Bali, Benteng Asakota, Pulau
Kambing, Makam Danatraha, Ncuhi Temba Kolo, Rumah Raja
Bicara Terakhir .
Selain terdapat objek wisata, di kabupaten ini juga terdapat
16 hotel yang siap melayani dengan berbagai fasilitas dan
akomodasi yang dimilikinya. Jumlah tamu turis yang menginap
pada tahun 2015 naik menjadi 2,71% jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya yang hanya 2,37%.
Tabel 2. 11
Rencana Pusat Pelayanan dan Sistem Perkotaan Kota Bima
IV-21
IV-22
Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan
fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang
mencakup sumber daya alam serta sumber daya buatan guna
pembangunan berkelanjutan. Berdasarkan analisis kesesuaian
lahan dan mengacu pada Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang
Kawasan Lindung.
IV-24
IV-25
Gambar 2. 3
Peta RTRW Kota Bima 2011-2031
2.5 KEPENDUDUKAN
Kependudukan menjadi salah satu aspek yang perlu
diperhatikan dalam proses pembangunan, karena dalam proses
dan kegiatan pembangunan aspek kependudukan berperan
dominan tidak hanya sebagai pelaksana pembangunan tetapi
juga sebagai sasaran pembangunan. Oleh karena itu, dalam
menunjang keberhasilan pembangunan, aspek kependudukan
tidak hanya diarahkan pada upaya pengendalian penduduk
tetapi juga dititikberatkan pada peningktan kualitas sumber daya
manusia. Pada sub bab berikut akan dijelaskan jumlah penduduk
berdasarkan jenis kelamin, usia, agama yang dianut, dan mata
pencaharian.
2.5.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Data kependudukan merupakan data yang sangat
diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan
karena penduduk merupakan subyek dan sekaligus sebagai
obyek pembangunan. Penduduk Kota Bima berdasarkan proyeksi
penduduk tahun 2015 sebanyak 159.736 jiwa yang terdiri atas
78.394 jiwa penduduk laki-laki dan 81.342 jiwa penduduk
perempuan. Dibandingkan dengan proyeksi jumlah penduduk
tahun 2014, penduduk Kota Bima mengalami pertumbuhan
sebesar 2,13 persen. Kecamatan Raba memiliki jumlah penduduk IV-26
Jumlah Penduduk
Kecamatan Perempua
Laki-laki Jumlah
n
Rasanae Timur 8.909 9.246 18.155
Raba 19.160 19.878 39.038
Asakota 15.343 15.920 31.263
78.394 81.342 159.73
Jumlah 6
Sumber: Kota Bima Dalam Angka 2016
IV-29
IV-33
Tabel 2. 17
Kepemilikan Sarana Sanitasi di Kota Bima Tahun 2016
Akses Layak
Akses Dasar (KK)
On-site Off-site
% septik
Jumlah Tangki Tangki Septik indiv.
No Tangki IPA
Kecamatan Pendud septik Septik IPAL IPAL Individu Aman Cubl BAB
. septik MCK Jumla L Jumla Jumla
uk (KK) Komun Komun Komun Kawasa al thd uk S
Individu (KK) h Kot h h
al (=< al (> 10 al (SR) n (SR) Belum Jumlah (KK) (KK)
al (KK) a
10 KK) KK) Aman Pendud
uk
Rasanae
1 Barat 8536 4304 0 2281 6585 0 0 0 0 0 503 5.89 558 1061 890
2
Mpunda 8912 4650 0 2542 7192 0 0 0 0 0 502 5.63 15 517 1203
Rasanae
3 Timur 9534 4189 66 2395 6650 65 0 0 0 65 560 5.87 140 700 2119
Raba
4 4446 914 0 844 1758 0 0 0 0 0 470 10.57 18 488 2200
5 Asakota 7653 3616 0 1545 5161 0 150 0 0 150 515 6.73 0 515 1827
Total 39081 17673 66 9607 27346 65 150 0 0 215 2550 6.52 731 3281 8239
Sumber : Strategi Sanitasi Kota Bima Tahun 2016
IV-34
IV-34
LAPORAN PENDAHULUAN
…………………………………………..
------------------------------------
IV-35