Anda di halaman 1dari 126

MACAM – MACAM ALAT – ALAT

KESEHATAN

a. Stetoskop

Stetoskop atau stethoscope adalah alat


kedokteran yang paling sering dikaitkan
dengan profesi seorang dokter bahkan
sepertinya sudah merupakan simbol seorang
dokter. Rasanya belum sah bila seorang
dokter tidak memiliki alat ini. Tidak heran
kalau seorang dokter spesialis radiologi
ataupun dokter ahli laboratorium klinik yang
jarang sekali perlu melakukan pemeriksaan
fisik terhadap pasiennya secara langsungpun
memiliki setoskop.

Stetoskop berasal dari kata Yunani stetos


yang artinya dada dan skopein yang artinya
memeriksa. Alat kedokteran ini merupakan
media untuk menyampaikan suara-suara di
dalam tubuh seorang pasien kepada telinga
dokter yang memeriksanya.

Fungsi dari stetoskop ini adalah untuk


mendengarkan detak jantung, suara usus,
dan lain sebagainya. Dengan kemampuannya
ini, Stetoskop dapat digunakan pula untuk
mengetahui kerja paru-paru dan juga untuk
mengukur tekanan darah dengan
mendengarkan denyut nadi.
b. Endoscopy

Endoscopy adalah merupakan alat untuk


meneropong organ-organ dalam tubuh
manusia tanpa sayatan atau dengan sayatan
kulit minimal. Salah satu fungsinya adalah
untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada
alat-alat pencernaan bagian atas dan juga
tenggorokan.

Pemeriksaan / tindakan pengobatan didalam


saluran pencernaan yang menggunakan
peralatan berupa teropong (Endoscop)
Keunggulannya antara lain :

 Dapat melihat dengan jelas lokasi dan


jenis kelainan dalam rongga saluran
cerna

 Tindakan pengobatan dengan resikonya


jauh lebih ringan daripada tindakan
operasi.

 Dapat menggantikan fungsi tindakan


operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah
dan efisien.

 Hasil pemeriksaan dapat langsung


dicetak.
c. Colonoscopy

Colonoscopy adalah alat kedokteran yang


fungsinya untuk mengetahui kondisi saluran
pencernaan bagian bawah. Bagian tersebut
dimulai dari rectum, anus sampai dengan
usus pada bagian bawah.

d. Tensimeter
Alat kedokteran ini dipergunakan untuk
mengukur tensi atau tekanan darah.
Dipergunakan untuk pemeriksaan pasien
hipertensi, anemia, dan lain sebagainya. Ada
dua jenis tensimeter yaitu tensimeter air
raksa dan tensimeter digital.
Tensimeter air raksa di luar negeri saat ini
sudah dilarang untuk digunakan lagi karena
bahaya dari air raksanya jika tensimeter
tersebut pecah. Tensimeter digital sendiri
lebih canggih dan praktis dipergunakan,
namun harganya memang lebih mahal
dibandingkan dengan yang konvensional.

e. Termometer
Termometer adalah alat kedokteran yang
dipergunakan untuk mengukur suhu tubuh.
Ada dua jenis termometer yaitu termometer
raksa dan digital. Perbedaannya terletak
pada alat pengukurnya.
Termometer berasal dari bahasa Yunani yaitu
Thermos yang berarti panas dan meter yang
berarti mengukur. Jadi termometer adalah
suatu alat yang digunakan untuk mengukur
tinggi rendahnya suhu suatu benda.
Untuk termometer digital, jika suhu tubuh
sudah di dapat maka alat tersebut akan
mengeluarkan bunyi dengan sendirinya
sedangkan termometer raksa sendiri
deteksinya memakan waktu yang lama,
sehingga kurang efisien untuk dipergunakan.
Ini salah satu alat yang wajib dimiliki dan
tersimpan di kotak P3K Anda.
f. CT-Scan
CT- singkatan dari Computed Temography
sedangkan Scan adalah foto. Sehingga fungsi
dari alat ini tiada lain adalah untuk
menghasilkan foto bagian-bagian dalam dari
tubuh dengan lebih lengkap dan akurat. Hal
ini dikarenakan foto yang dihasilkan dari CT-
Scan ini merupakan foto (gambar) bagian
dalam tubuh berupa irisan.

g. X-Ray
Orang lebih mengenal alat kedokteran ini
dengan sebutan Rontgen. Alat ini
dipergunakan untuk mengetahui bagian
dalam khususnya paru-paru. X-ray
menjalankan fungsi kerjanya dengan
penggunaan sinar radiasi.
h. Laparoscopy
Alat kedokteran ini adalah alat yang
berfungsi untuk pembersihan darah. Selain
itu, laparoscopy juga dipergunakan untuk
melakukan inseminasi.
i. Alat Cek Darah
Alat cek darah biasanya memiliki tiga fungsi
dalam satu alat. Selain untuk mengecek
kadar gula darah, juga dapat digunakan
untuk mengecek asam urat dan kolesterol
dalam darah. Dipergunakan pada
pemeriksaan penyakit kolesterol, asam urat,
diabetes, dan lain sebagainya.

j. Ultrasonography (USG)
USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz –
2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor. Pada
awalnya penemuan alat USG diawali dengan
penemuan gelombang ultrasonik kemudian
bertahun-tahun setelah itu, tepatnya sekira
tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang
ultrasonik mulai diterapkan dalam bidang
kedokteran. Penggunaan ultrasonik dalam
bidang kedokteran ini pertama kali
diaplikasikan untuk kepentingan terapi
bukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.
USG sering dipergunakan untuk melihat
perkembangan janin dalam tubuh ibu hamil,
untuk mengecek adanya penyakit lain dalam
tubuh seperti kanker, miom, dan lain
sebagainya.

k. Elektrokardiografi (ECG)
Elektrokardiografi adalah alat kedokteran
yang fungsinya untuk merekam aktivitas
elektro atau kelistrikan yang terjadi di dalam
jantung. Hasilnya dapat terlihat pada
elektrodiagram. Biasanya dipergunakan pada
penyakit-penyakit yang berkaitan dengan
fungsi dari jantung.

Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik


yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf,
yang merekam aktivitas kelistrikan jantung
dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas
sejumlah bagian yang berbeda: elektro,
karena berkaitan dengan elektronika, kardio,
kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah
akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis
sejumlah gelombang dan vektor normal
depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan
informasi diagnostik yang penting.

JENIS – JENIS ALAT KESEHATAN

Menurut Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 Tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat
Kesehatan, Alat kesehatan adalah instrumen,
aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung
obat yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan
kesehatan pada manusia dan atau untuk
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
Sejak perang dunia II di Indonesia sudah
mengenal pabrik alat kesehtan Aesculap dari
Jerman. Kini banyak dikenal nama
pabrik diantaranya Dimedia, Chiron, Diener,
Reicodent, Rudolv, Martin dll.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 116/SK/79, Alat kesehatan
dapat digolongkan menjadi :
1. preparat untuk pemeliharaan dan perawatan
kesehatan
2. Pestisida dan insektisida pembasi hama manusia
dan binatang piaraan
3. alat kecantikan yang digunakan dalam salon
kecantikan
4. wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan
injeksi, juga karet tutup botol infus
5. peralatan obstetri dan hgynekologi
6. pelalatan anestesi
7. peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi
8. peralatan dan perlengkapan kedokteran THT
9. peralatan dan perlengkapan kedokteran mata
Sebagai dasar pengenalan alat-alat kesehatan
tidak semua golongan alat diketengahkan, hanya
alat-alat kesehatan yang ada di apotik dan sering
dipergunakan oleh pasien atau dipergunakan medis
dan perawat di rumah sakit.
Untuk memudahkan dalam mempelajari alat
kesehatan ini maka kita coba dibagi menjadi :

A. Alat-alat untuk perawatan

Alat-alat yang dipergunakan untuk


perawatan baik di rumah atau di rumah sakit
dapat dikelompokan menjadi :
II.
1. Alat Pembalut Luka
a. Plester
Fungsi : untuk menutupi luka dilengkapi
pelekat
Berdasarkan bahannnya Plester dapat dibagi ke
dalam 7 macam, yaitu :
No. Nama Bahan Nama Alat
Kesehatan
1. ZnO Leukoplas
2. Elastik Handyplas, Band Aid,
Elastikon
3. Sutera Leukosilk
4. Rayon Microfore, Dermisel
5. Kertas Leukopor, Dermilite
6. Plastik Leukofix, Transfor
7. Plastik Setonplast, Blenderm
Waterprof

b. GAAS (B. Belanda), Kasa (B. Indonesia)


Bentuk berupa kain jarang-jarang, seperti ram
kawat.
Gaas atau kain kasa dapat digolongkan ke dalam :
1. Gaas Steril, (Kasa Hydrofil Steril) yang paling
banyak digunakan adalah ukuran 18 x 22 cm
2. Dressing (penutup luka) ukuran 7,5 cm x 7,5 cm
dan 10 cm x 10 cm
3. Gaas yang berisi bahan obat.
Yang sudah banyak dikenal adalah :
 Sofra-tule : Gaas steril berisi Soframisin
 Bacti gras : Gaas steril berisi Chlorhexadine
dalam parafin
 Actisorb : Gaas steril berisi Charcoal
 Petronet : Gaas steril berisi Parafin Jeli
4. Verband (Pembalut)
Verband digolongkan ke dalam beberapa bagian,
yaitu :
 Kasa Hidrofil (Bandage Gauze) kain kasa panjang
untuk membalut luka.
 Pembalut Elastis (Elastic Bandage)
 Pembalut Leher, untuk menopang kepala dan
membatasi gerak dari tulang leher
 Pembalut Gips, kain kasa dilengkapi kalsium
setelah dibalut dibasahi air hangat agar mengeras
untuk penderita patah tulang.
2. Alat Perawatan Pasien
a. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle
(Ing.) Botol Panas/ Buli-buli Panas.
Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup
di ujungnya, diisi air panas.
Fungsi : untuk kompres panas

b. Ijskap (Beld.) Ice Bag (Ing.) Eskap (Ind.)


Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup
di tengahnya, diisi pecahan es batu
Fungsi : untuk kompres dingin.

c. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve


(Ing.) Pompa Susu (Ind.)
Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar
dari payudara wanita yang sedang menyusui.
d. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple
Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu
Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet
pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat
menghisap air susu melewati alat tsb.

e. Windring (Beld.) Air Cusion (Ing.)


Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet
berbentuk lingkaran seperti ban mobil, diameter
dalam 13,5 cm luar 40 cm
Fungsi : sebagai tempat duduk pada penderita
wasir/ ambeien.
f. Colostomy Bag
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien
setelah operasi colon (pembedahan usus buatan
melalui otot dan kulit perut)

g. Urinal
Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang
tidak boleh/bisa ke WC.
Jenisnya :
 Urinal male : untuk pasien laki-laki
 Urinal female : untuk pasien wanita
h. Bedpan
Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang
tidak boleh/bisa ke WC.

i. Pus basin, Emesis basin


Fungsi : untuk menampung muntah, nanah, kapas
bekas dll.
j. Instrument Tray atau paratus
Fungsi : tempat menyimpan alat-alat perawatan.

III. Alat Untuk Tindakan Medis


a. Gloves (Ing.) Handschoen (Beld.) Sarung
Tangan
Fungsi : untuk melindungi tangan dari
pengaruh lingkungan sekeliling

b. Cathether
Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine
Jenisnya :
 Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet
 Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil
 Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat
dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan
cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah
masuk agar Cathether tidak copot.
c. Urine Bag
Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan
dengan Balloon Cathether/ Foley
Cathether untuk mengeluarkan/ pengambilan
urine pada sistem tertutup

d. Stomach Tube (Ing.) Maag Slang/ Maag Sonde


(Beld.)
Fungsi :
 untuk mengumpulkan cairan/ getah lambung,
 untuk membilas/ mencucui isi perut,
 untuk pemberian obat-obatan.
e. Feeding Tube
Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan
makanan melalui mulut atau hidung.
f. Mucus Extractor atau Suction Cathether (Ing.)
Slimzuiger (Beld.)
Fungsi : untuk menyedot lendir dari trakhea
bayi baru lahir
g. Wing needle
Fungsi : sebagai perpanjangan vena untuk
pemberian cairan infus atau obat intra vena dalam
jangka lama.
h. Infusion set
Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus

i. Tranfusion Set
Fungsi : untuk pemberian tranfusi darah
j. Spuit / Syringe
Fungsi : untuk menyuntik

k. Injection Needle (Ing.) Jarum Suntik


Fungsi : untuk menyuntik digabungkan dengan
alat suntik (Spuit = Syringe).

l. Gliserin Syringe (Ing.) Glyserin Spuit(Beld.)


Spuit Gliserin
Fungsi : untuk menyemprotkan lavement/
clysma melaui anus cairan yang sering
digunakan adalah gliserin atau larutan sabun.

m. Currete
Fungsi : untuk membersihkan rahim pada
pasien abortus/ keguguran

IV. Alat Untuk Diagnosa Penyakit


a. Buku test buta warna/ Ishihara’s Test for
colour Blindness
Fungsi : memeriksa buta warna
b. Chart Vision Snellen
Fungsi : memeriksa visus/ ketajaman penglihatan

c. Reflex Hamer
Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari
bagian tertentu tubuh kita, misalnya lutut.
d. Tongue depressor/ Tongue Blade (Ing.) Tong
spatel (Ind.)
Fungsi : untuk menekan lidah agar dapat
memeriksa/ melihat kelainan pada
tenggorokan, misalnya amandel. Faringitis dll.
e. Laringeal mirror
Fungsi : untuk memeriksa/ melihat keadaan dalam
mulut/ tenggorokan
f. Clinical hermometer (Ing.) Thermometer klinik
(Ind.)
Jenisnya :
 Thermometer klinik non elektronik (air raksa)
 Thermometer klinik elektronik
Fungsi : mengukur susu tubuh/ badan
g. Stethoscope
Jenisnya :
 Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope
monoaural (Ing.) Stethoscope bidan
Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi
dalam kandungan ibu hamil

 Stethoscope binaural (bagian yang ditempelkan di


telinga)
Fungsi : untuk mendengar bunyi organ tubuh mis.
jantung, paru-paru dll
h. Sphygmomanometer
Fungsi : untuk mengukur tekanan darah
Jenisnya :
 Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air
raksa
 Anaeroid Sphygmomanometer/ Tensi meter
tanpa air (memakai jarum)
 Electical Sphygmomanometer

 Automatic Sphygmomanometer/ /Tensi meter


tanpa dipompa

i. Speculum
Speculum atau specula (= bentuk jamak) adalah
alat yang dimasukkan ke dalam liang rongga tubuh
yang kegunaannya adalah untuk memeriksa/
melihat bagian yang berada di dalam liang rongga
tsb.
a. Nasal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga hidung
b. Ear Speculum
Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga

c. Rectum Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/
rektal
d. Vaginal Speculum
Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina
Alat-alat Bedah
1. Scalpel (Beld.) Bistoury/ Bistouries
(Ing.) Pisau operasi (Ind.)
Istilah lain yaitu :
a. Scalpel Blade : pisau operasi
Fungsi : pembedahan

b. Scalpel Handel pegangan pisau operasi


Fungsi : pegangan pisau operasi
2. Gunting
Gunting merupakan alat untuk memotong.
Jenis-jenis gunting antara lain :
a. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.)
gunting verband atau Gaas
Fungsi : memotong verband atau kain kasa
b. Surgical Scissors gunting operasi
Fungsi : gunting untuk pembedahan
c. Dissecting Scissors
Fungsi : gunting untuk memotong jaringan
tubuh untuk keperluan praktek.

3. Forceps
Forceps merupakan alat yang terdiri dari 2
keping yang saling berhadapan yang dapat
dikontrol (dijepitkan dan dilepaskan) yang
digunakan untuk menjepit atau memegang
benda.
a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.)
Anatomische pinset (Beld.) Pinset anatomis
(Ind.).
Ciri-ciri : bagian dalam kedua belah ujungnya
bergaris-garis horisontal.
b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps (Ing.)
Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi.
Ciri-ciri : ujung piset keduanya bergigi.

c. Cilia pinset atau Cilia Forceps


Fungsi : untuk menjepit/ mencabut rambut.
d. Suture Clip Applying Forceps ataut Pinset
Agrave
Fungsi : untuk menjepitkan clip pada luka
sehingga luka tidak terbuka.
e. Klem
Klem atau Clamp adalah alat untuk menjepit
(memegang dan menekan) suatu benda.
Jenis-jenis klem antara lain :
a) Arterie klem (Beld.) Artery Forceps
(Ing.)
Arteri klem tergolong alat seperti pegangan
gunting dengan cantelan.
Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah
arteri.
Arteri klem dapat digolongkan ke dalam dua
bagian
 Kocher : ujungnya bergigi
 Pean : ujungnya tidak bergigi
b) Peritoneum forceps
Fungsi : untuk menjepit jaringan selaput
perut.

4. Needle Holders (Ing.) Naald Voerder


(Beld.)Fungsi : untuk menjepit jarum jahit
(hechtnaald) serta menjahit luka terbuka
seperti luka kecelakaan atau pembedahan.

5. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau


Suture Needles (Ing.) jarum jahit
Fungsi : jarum untuk menjahit luka
Jenis-jenis jarum jahit
 ujungnya bulat untuk menjahit otot
 ujungnya segi tiga untuk menjahit kulit

6. Suture (Ing.) Benang Bedah


Benang bedah dapat dibagi ke dalam dua
golongan yaitu :
a. Yang dapat diabsorbsi jaringan tubuh.
Menurut bahannya terdiri dari :
 Collagen yang berasal dari jaringan usus sapi,
sub mukosa kambing, usus kucing. Sampai
sekarang disebut Catgut (usus kucing)
Catgut dapat dibagi ke dalam dua bagian
yaitu :
- Catgut Plain
- Catgut Chromic
Catgut Chromic adalah Catgut Plain yang
dilapisi oleh chromium sehingga daya kekuatan
mengikatnya lebih lama.
 Polygiactin 910 conrtoh : Vicryl
 Polygiactin acid conrtoh : Dexon

b. Yang tidak diabsorbsi tubuh.


Jenisnya yaitu :
 Linen dari rami
 Sutera, dalam bahasa Belanda : Zijde Dalam
Bahasa Inggris Silk
 Polyamide (Nylon)
Radang (bahasa Inggris:
inflammation) adalah respon
dari suatu organisme terhadap
patogen dan alterasi mekanis
dalam jaringan, berupa
rangkaian reaksi yang terjadi
pada tempat jaringan yang
mengalami cedera, seperti
karena terbakar, atau terinfeksi.
Radang atau inflamasi adalah
satu dari respon utama sistem
kekebalan terhadap infeksi dan
iritasi. Inflamasi distimulasi
oleh faktor kimia (histamin,
bradikinin, serotonin,
leukotrien, dan prostaglandin)
yang dilepaskan oleh sel yang
berperan sebagai mediator
radang di dalam sistem
kekebalan untuk melindungi
jaringan sekitar dari penyebaran
infeksi.

Radang mempunyai tiga peran


penting dalam perlawanan
[1]
terhadap infeksi:
memungkinkan penambahan
molekul dan sel efektor ke
lokasi infeksi untuk
meningkatkan performa
makrofaga
menyediakan rintangan
untuk mencegah penyebaran
infeksi
mencetuskan proses
perbaikan untuk jaringan
yang rusak.
Respon peradangan dapat
dikenali dari rasa sakit, kulit
lebam, demam dll, yang
disebabkan karena terjadi
perubahan pada pembuluh
darah di area infeksi:
pembesaran diameter
pembuluh darah, disertai
peningkatan aliran darah di
daerah infeksi. Hal ini dapat
menyebabkan kulit tampak
lebam kemerahan dan
penurunan tekanan darah
terutama pada pembuluh
kecil.
aktivasi molekul adhesi untuk
merekatkan endotelia
dengan pembuluh darah.
kombinasi dari turunnya
tekanan darah dan aktivasi
molekul adhesi, akan
memungkinkan sel darah
putih bermigrasi ke
endotelium dan masuk ke
dalam jaringan. Proses ini
dikenal sebagai ekstravasasi.
Bagian tubuh yang mengalami
peradangan memiliki tanda-
tanda sebagai berikut:
tumor atau membengkak
calor atau menghangat
dolor atau nyeri
rubor atau memerah
functio laesa atau daya
pergerakan menurun
dan kemungkinan disfungsi
organ atau jaringan.
Penyebab Mual
Muntah dan Cara
Mengatasinya
Muntah adalah suatu
gejala bukan
merupakan sebuah
penyakit. Gejala ini
berupa keluarnya isi
lambung dan usus
melalui mulut dengan
paksa atau dengan
kekuatan.
Muntah merupakan
refleks protektif tubuh
karena dapat berfungsi
melawan toksin yang
tidak sengaja tertelan.
Selain itu, muntah
merupakan usaha
mengeluarkan racun
dari tubuh dan bisa
mengurangi tekanan
akibat adanya
sumbatan atau
pembesaran organ yang
menyebabkan
penekanan pada
saluran pencernaan.
Secara umum, muntah
terdiri atas tiga fase,
yaitu mual, retching
atau manuver awal
untuk muntah, dan
regurgitasi atau
pengeluaran isi
lambung, usus ke
mulut.
Muntah adalah
keluarnya isi lambung
sampai ke mulut. Isi
muntahan dapat
berupa cairan
bercampur makanan
atau cairan lambung
saja. Dalam keadaan
muntah, sering kadang
disertai cairan kuning
atau bahkan sedikit
bercak darah.
Pada gangguan yang
lebih berat dan
berbahaya seperti
sumbatan saluran cerna
atau ileus dapat
mengakibatkan warna
muntah hijau.

Muntah pada anak


sering menimbulkan
kecemasan bagi orang
tua. Hal tersebut sangat
wajar karena muntah
yang terjadi terus-
menerus dapat
menyebabkan dehidrasi
(kekurangan cairan)
yang merupakan salah
satu kondisi
kegawatdaruratan pada
anak.

Muntah terjadi melalui


mekanisme yang sangat
kompleks. Terjadinya
muntah dikontrol oleh
pusat muntah yang ada
di susunan saraf pusat
otak. Muntah terjadi
apabila terdapat kondisi
tertentu yang
merangsang pusat
muntah. Rangsangan
pusat muntah
kemudian dilanjutkan
ke diafragma atau suatu
sekat antara dada dan
perut dan otot-otot
lambung, yang
mengakibatkan
penurunan diafragma
dan kontriksi atau
pengerutan otot-otot
lambung.

Hal tersebut
selanjutnya
mengakibatkan
peningkatan tekanan di
dalam perut khususnya
lambung dan
mengakibatkan
keluarnya isi lambung
sampai ke mulut.
Beberapa kondisi yang
dapat merangsang
pusat muntah di
antaranya berbagai
gangguan di saluran
pencernaan baik infeksi
termasuk
gastroenteritis karena
rotavirus dan non
infeksi seperti obstruksi
saluran pencernaan,
toksin (racun) di saluran
pencernaan, gangguan
keseimbangan, dan
kelainan metabolik.

Inilah 15 Penyebab
Muntah

Catatan : Penyebab
sering (no 1-2) dan
penyebab jarang (no.
3-15)
1. Infeksi virus dan
gastroentritis akut.

Penyebab paling sering


adalah infeksi virus di
antaranya adalah
gastroenteristis akut
biasanya oleh virus
khususnya rotavirus.
Infeksi diare pada anak
paling sering
disebabkan karena
infeksi rotavirus. Infeksi
diare karena rotavirus
ini sering diistilahkan
muntaber atau muntah
berak. Gejala infeksi
rotavirus atau virus
lainnya berupa demam
ringan, diawali muntah
sering, diare hebat, dan
atau nyeri perut.
Muntah dan diare
merupakan gejala
utama infeksi rotavirus
dan dapat berlangsung
selama 3-7 hari. Infeksi
rotavirus dapat disertai
gejala lain yaitu anak
kehilangan nafsu
makan, dan tanda-
tanda dehidrasi. Infeksi
rotavirus dapat
menyebabkan dehidrasi
ringan dan berat,
bahkan kematian.
Infeksi virus bukan
rotavirus biasanya
hanya terdapat keluhan
muntah sering tanpa
diikuti diare yang hebat

2. Penderita alergi dan


hipersensitif saluran
cerna.

Pada anak penderita


alergi khususnya
dengan
gastrooesephageal
refluks. Pada penderita
ini, biasanya keluhan
muntah atau gumoh
sering saat usia di
bawah usia 6- 12 bulan.
Setelah usia itu keluhan
berangsur berkurang
dan akan membaik
palaing lama setelah
usia 5-7 tahun. Pada
umumnya usia 3-6
bulan muntah hanya 2-
5 kali perhari dan kan
membaik dengan
pertambahan usia.
Serangan gangguan
muntah akan lebih
berat saat terjadi infeksi
saluran napas atau
infeksi virus lainnya.
Keluhan infeksi virus
biasanya disertai
keluhan demam, badan
hangat, badan pegal,
nyeri otot, sakit kepala,
nyeri tenggorokan,
batuk atau pilek.
Makanan pada
penderita alergi
makanan bisa
menyebabkan muntah
tetapi hanya lebih
ringan dan dalam
beberapa saat akan
berkurang. Penderita
alergi dengan GER
biasanya disertai
dengan alergi pada
kulit, hidung dan
saluran napas.

3. Stenosis pilorus

Ini merupakan
gangguan yang terjadi
pada bayi berupa
penyempitan pada
bagian ujung lubang
tepat makanan keluar
menuju ke usus halus.
Akibat penyempitan
tersebut, hanya
sejumlah kecil makanan
bisa masuk ke usus,
selebihnya akan
dimuntahkan sehingga
anak mengalami
penurunan berat
badan. Kondisi ini
biasanya menyebabkan
"muntah proyektil"
sangat kuat dan
merupakan indikasi
untuk operasi
mendesak.
4. Obstruksi usus
(sumbatan pada
saluran cerna)

5. Terlalu banyak
makan

6. Peritonitis (radang
pada selaput perut
yang membungkus
seluruh organ perut
dan membatasi rongga
perut)

7. Ileus (berhentinya
untuk sementara
kontraksi normal
dinding usus)
8. Kolesistitis
(peradangan pada
kandung empedu),
pankreatitis
(peradangan pada
pankreas), usus buntu,
hepatitis (peradangan
pada hati)
9. Keracunan makanan

10. Sistem sensorik


dan otak

Penyebab dalam sistem


sensorik di antaranya
adalah gerakan, motion
sickness (yang
disebabkan oleh
overstimulation dari
labirin kanal-kanal
telinga), dan penyakit
ménière (kelainan yang
memengaruhi bagian
dalam telinga).
Penyebab di otak di
antaranya, gegar otak,
perdarahan otak,
migrain, tumor otak,
yang dapat
menyebabkan
kerusakan
kemoreseptor dan
intrakranial jinak
hipertensi dan
hidrosefalus.

11. Gangguan
metabolik

Ini mungkin
mengganggu baik pada
perut dan bagian-
bagian otak yang
mengkoordinasikan
muntah, hypercalcemia
(kadar kalsium tinggi),
uremia (penumpukan
urea, biasanya karena
gagal ginjal), adrenal
insufisiensi,
hipoglikemia dan
hiperglikemia.
12. Hiperemesis (mual
berlebihan pada saat
kehamilan), morning
sickness.

13. Reaksi obat

Muntah dapat terjadi


sebagai respon somatik
akut, efek dari alkohol,
opioid, selective
serotonin reuptake
inhibitor. Banyak obat
kemoterapi dan
beberapa entheogen
(seperti peyote atau
ayahuasca)
menyebabkan muntah.

14 Penyakit akibat
virus norwalk, flu babi
dan berbagai penyakit
infeksi lainnya.

15. Lain-lain:
- Gangguan makan
(anoreksia nervosa atau
bulimia nervosa)
- Untuk menghilangkan
racun tertelan
(beberapa racun tidak
boleh dimuntahkan
karena mereka
mungkin lebih beracun
ketika dihirup atau
disedot, karena lebih
baik untuk meminta
bantuan sebelum
menginduksi muntah)
- Beberapa orang yang
terlibat dalam pesta
minuman keras akan
mengalami muntah
guna memberi ruang
dalam perut mereka
untuk konsumsi alkohol
lebih lanjut.
- Pasca operasi (mual
dan muntah pasca
operasi)
- bau atau pikiran
(seperti materi
membusuk, muntah
orang lain, memikirkan
muntah), dll
- Nyeri ekstrim, seperti
sakit kepala yang intens
atau infark miokard
(serangan jantung)
- Kekerasan, emosi
- Sindrom muntah
siklik (Cyclic Vomiting
Syndrome/CVS) (kondisi
buruk-dipahami dengan
serangan muntah)
- Dosis tinggi radiasi
pengion kadang-kadang
akan memicu refleks
muntah di korban
- Batuk, cegukan, atau
asma
- Gugup
- Melakukan aktivitas
fisik (seperti berenang)
segera setelah makan.
- Dipukul keras di
perut.
- Kelelahan (melakukan
latihan berat terlalu
banyak dapat
menyebabkan muntah
tak lama kemudian).
- Sindrom ruminasi,
gangguan kurang
terdiagnosis dan kurang
dipahami yang
menyebabkan
penderita
memuntahkan
makanan yang tak lama
setelah dikonsumsi.

Dampak dan
komplikasi

- Dehidrasi. Pada saat


muntah, maka isi perut
yang kebanyakan
adalah cairan akan
keluar, sehingga
membuat tubuh
kehilangan cairan yang
tadinya penting untuk
berperan dalam
homeostasis. Dehidrasi
ini akan berimplikasi
hipovolemik pada
tubuh, kulit kering, rasa
haus, lemas, anak
gelisah. Bila berat dapat
terjadi napas cepat,
tekanan darah turun,
gangguan jantung,
kejang, penurunan
kesadaran, bahkan
dapat mengancam jiwa.

- Acidosis metabolik,
akibat kekurangan H+
pada lambung.

- Kerusakan gigi akibat


tergerus asam lambung
(perimylolysis). Pada
saat muntah, asam
lambung akan keluar
bersamaan dengan isi
perut. Ketika asam
lambung keluar dan
berada di dalam mulut,
maka akan merusak
email gigi sehingga gigi
menjadi rapuh dan
gampang rusak.

Penanganan

- Pemberian cairan
(minum) untuk
menggantikan cairan
yang telah hilang dan
mencegah terjadinya
dehidrasi.

- Posisikan anak pada


posisi telungkup atau
miring (miring ke kiri
atau ke kanan) untuk
menghindari isi
muntahan masuk ke
saluran napas.
- Perhatikan tanda-
tanda dehidrasi.
Dehidrasi adalah
keadaan tubuh
kekurangan cairan.
Dehidrasi dapat terjadi
apabila anak muntah
terus-menerus.
Dehidrasi yang berat
dapat mengancam
nyawa.

- Tetap berikan cairan.


Pemberian cairan
(minum) sangat penting
untuk mencegah anak
dehidrasi. Apabila anak
menolak, tetap bujuk
anak untuk minum.
Untuk Bayi, bila anda
masih menyusui,
berikan ASI. Dokter
mungkin akan
menambahkan cairan
elektrolit (oralit). Bila
bayi anda mendapatkan
susu formula, dokter
mungkin akan
menggantikan
sementara susu
formula dengan oralit
selama 12-24 jam
pertama, atau
menganjurkan untuk
memberikan susu
formula yang 2 kali
lebih encer
dibandingkan susu
formula yang biasa
diberikan.

Untuk anak yang lebih


besar dapat diberikan
air, air bercampur gula
(1 sendok teh gula
dalam 120 ml air), dan
oralit. Berikan cairan
dalam jumlah sedikit-
sedikit tapi sering (1
sendok teh tiap 1-2
menit). Apabila
toleransi anak baik atau
tidak muntah lagi,
tingkatkan jumlah
cairan secara bertahap.
Apabila anak tetap
muntah, tunggu 30-60
menit terhitung sejak
muntah terakhir, lalu
berikan 1 sendok teh
cairan setiap 1-2 menit.
Pemberian cairan
dalam jumlah sedikit
namun frekwensinya
sering relatif lebih
mudah ditoleransi anak
dari pada pemberian
dalam jumlah banyak
sekaligus.

- Modifikasi pola
makan. Hindari
pemberian makanan
yang padat, berserat
dan keras dan berlemak
karena makanan
tersebut relatif lebih
lama dicerna dan dapat
merangsang muntah.
- Saat muntah
berlebihan atau
melebihi 5 kali sehari
sebaiknya dipuasakan
sementara sambil
minum obat muntah.
Setelah 1 jam baru
boleh minum sedikit-
sedikit tapi sering.

Anda mungkin juga menyukai