Anda di halaman 1dari 3

KEADAAN BIOENERGI

Energi menjadi salah satu isu yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena
ketidakseimbangan antara ketersediaan energi dengan kebutuhanya. Isu lainnya
adalah pemanasan global, dimana Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) Perubahan Iklim di Paris, Perancis tahun 2015 lalu (COP21) telah
berkomitmen untuk menurunkan emisi bersama dengan negara-negara lainnya.

Kepala Sub Direktorat Keteknikan dan Lingkungan Bioenergi Kementerian


ESDM, pernah memaparkan bahwa bioenergi merupakan solusi dari kedua isu
tersebut. Hal itu karena sifatnya yang terbarukan dan ramah lingkungan, dengan
memanfaatkan bioenergi, kita sudah menjawab kedua isu terkait ketahanan energi
dan mitigasi efek pemanasan global. Selain itu juga Indonesia sangat memiliki
potensi yang besar dalam sumber bioenergi.

Sebagai informasi, keuntungan dari bioenergi lainnya adalah sustain


(berkelanjutan), bersih dan ramah lingkungan, serta tidak menghasilkan polutan-
polutan seperti yang dihasilkan oleh energi berbasis fosil.
Adapun salah satu biomassa yang dapat dijadikan sumber energi adalah kelapa
sawit yang limbahnya dapat dijadikan energi. "Limbah kelapa sawit yang sedang
popular yaitu POME, yaitu limbah cair dari produksi Crude Palm Oil (CPO) masih
mengandung sumber energi dan bisa dimanfaatkan menjadi tenaga biogas", ungkap
Farida.

Namun dalam pengembangan bioenergi, banyak tantangan yang menyebabkan


bioenergi belum dimanfaatkan secara optimal. Dosen Fakultas Pertanian
Universitas Brawijaya, Karuniawan Puji Wicaksono, PhD, pernah mengungkapkan
bahwa harga keekonomian masih menjadi masalah utama dalam pengembangan
bioenergi. "Still have something to do with research, agar masuk ke suatu
pertimbangan ekonomi, Prof. Eko sudah menghitung-hitung ambang ekonomi
berapa sih harganya (tanaman) jarak yang sesuai kalau disandingkan dengan solar
dan lainnya”.

Ia melanjutkan bahwa beberapa lokasi di Indonesia sudah ada instalasi dan menjadi
feature dari pembangkitan PLN yang berasal dari bioenergi, tetapi memerlukan
proses yang cukup panjang agar dapat menghasilkan listrik. Hasil riset
menghasilkan data dari biofuel itu masih perlu beberapa proses sampai hasil yang
didapatkan itu sesuai dengan PLN. Termasuk harus di transesterifikasi dan proses
lainnya yang banyak membutuhkan Chemical Engineering agar hasilnya sesuai
dengan desain pembangkitan.
Beriringan dengan kondisi diatas bahwa kendala terbesarnya dalam bioenergi
adalah kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian dan
keterampilan dalam pemanfaatan bioenergi dan keberadaan teknologi yang bisa
membuat harga bioenergi menjadi terjangkau. Diharapkan dimasa utama
perkembangan saat ini para akedemisi ikut serta membantu memajukan
pemanfaatan bioenergi di Indonesia. Tidak terlepas juga andil rekan-rekan
mahasiswa dan institusi pendidikan di Indonesia untuk ikut dalam mempercepat
pengembangan bioenergi di Indonesia melalui penciptaan SDM yang andal, riset-
riset yang dapat memudahkan dan menciptakan teknologi baru agar mendukung
dan pemanfaatan teknologi Bioenergi dengan biaya yang terjangkau dan tepat
guna.

Kenapa harus bioenergi?


Kelebihan bioenergi, selain bisa diperbarui, adalah bersifat ramah lingkungan,
dapat terurai, mampu mengeliminasi efek rumah kaca, dan kontinuitas bahan
bakunya terjamin.

Bioenergi dapat diperoleh dengan cara yang cukup sederhana, yaitu melalui budi
daya tanaman penghasil biofuel dan memelihara ternak. Hal ini berbeda dengan
jenis energi alternatif lainnya, seperti:
• tenaga baterai yang terbilang mahal dan rumit,
• batu bara yang memiliki efek gigaton karbon berbahaya dan bersifat tidak
terbarukan,
• gas yang memerlukan investasi besar.

Anda mungkin juga menyukai