Anda di halaman 1dari 13

Assalamualaikum.wr. wb.

Yang saya hormati Bapak Kepala sekolah beserta bapak dan Ibu Guru, dan
teman-teman yang saya sayangi serta saya banggakan. Marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq,
hidayah, serta inaya-Nya, sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam
keadaan sehat wal afiat. Sholawat beserta salam marilah senantiasa kita
haturkan kepada Nabi agung Muhammad SAW, yang kita nantikan
syafaatnya kelak di yaumil akhir.

Ibu, ialah lambang cinta abadi, pengorbanannya hakiki, dan pribadi utusan
Ilahi di muka bumi.
Namun dibalik mulianya seorang Ibu, keberadaan seorang Ibu terkadanng
tidak dimuliakan bagi sebagian orang. Bukankah kita pernah mendengar
kisah malin kundang, yang dikutuk Ibunya menjadi batu karena
kedurhakaannya terhadap Ibunya sendiri? Banyak pelajaran penting yang
bisa kita petik dari kisah tersebut, akan perlunya berbakti dan taat kepada
seorang Ibu.

Meskipun pada zaman modern ini tidak ada anak yang dikutuk menjadi batu
seperti halnya kisah malin kundang tersebut, akan tetapi sifat kedurhakaan
terhadap Ibu yang dimiliki malin kundang masih diwarisi oleh beberapa anak
di era modern ini. Apabilakita melihat dan mengamati di sekelilling kita,
bukankah di sana masih terdapat pula anak yang berkata dan bertindak
kasar, melakukan perilaku buruk, bahkan mendurhakai Ibunya sendiri.
Padahal darinyalah kita dilahirkan ke dunia ini.
Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14, yang berbunyi:

َ ‫َااإل ْن‬
ََ‫سان‬ َّ ‫صالهَ َو ْهنَ َعلَي َو ْه ًنا أ ُّمهَ َح َملَتْهَ بِ َوا ِلدَ ْي َِه َو َو‬
ِ ‫ص ْين‬ َ ِ‫ن فِي َوف‬ َِ َ ‫ي َو ِل َوا ِلدَيْكََ ا ْشك ْر ِلي أ‬
َِ ‫ن َعا َمَْي‬ ََّ َ‫صيْرَ إِل‬
ِ ‫ال َم‬
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang Ibu-Bapaknya, Ibu telah menngandunngnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat
kembalimu”. (QS. Luqman, 31:14)

Ingat lah bahwa Ibu adalah sosok mulia yang telah melaksanakan 3M untuk
kita, yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui. Bahkan lebih dari itu,
Ibu ialah orang yang dengan ketulusannya telah merawat kita dari kecil
hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap sepeserpun imbalan. dengan begitu
besarnya pengorbanan seorang Ibu, maka sudah sepantasnya lah kita
berbuat baik, berbakti, serta menyayanginya.
Dahulu ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah:
“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan
persahabatanku?”
Kemudian, Rasulullah menjawab:
“Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudaian Ayahmu dan yang lebih dekat denganmu
dan yang lebih dekat denganmu.” Dari sinilah kita sudah selayaknya tahu,
betapa tinggi dan mulianya keberadaan ibu dalam kehidupan kita.
Di antara keajaiban syari’at Islam ialah dimana Islam memerintahkan kita
berbuat baik kepada Ibu, meski ia musyrik sekalipun. Sebagaimana yang
ditanyakan oleh Asma’ binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang
hubungannya dengan Ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah bersabda, “Ya,
tetaplah kamu menyambung silaturahmi dengan Ibumu.” (HR. Muttafaqun
‘Alaih).

Teman-teman yanng dirahmati Allah,


keberadaan Ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan diberikannya
hak-hak, maka ia juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya dengan
menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kemuliaan serta menjauhkan mereka
dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah Swt dengan
menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan-nya.

Oleh karena itu, terdapat beberapa kewajiban kita terhadap orang tua:
Taat dan berbakti kepada orang tua.
Mendo’akan kedua orang tua.
Menjaga ucapan kita agar berbicara dan berbuat baik kepada orang tua.
Demikian beberapa pedoman kita untuk berbuat baik terhadap orang tua
terutama Ibu. Semoga Ibu, Ayah, maupun saudara-saudara kita,
bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali
di surga Allah atas keridhloan-nya. Amin amin ya robbal ‘aalamin.
Jadi, sebagai seorang anak hendaklah kita berbakti terhadap orang tua,
terutama Ibu. Dimana keridhaan Ibu adalah ridha Allah, dan kemurkaan
seorang Ibu adalah kemurkaan Allah pula.
Sebelum saya mengakhiri pidato saya, marilah bersama-sama kita berdoa
untuk kedua orang tua kita:

َ‫ي اَللّه َّم‬


َْ ‫ي ا ْغ ِف ْر ِل‬
ََّ َ ‫ي َو ِل َوا ِلد‬ َ ‫ار َح ْمه َما َك َم‬
َْ ِ‫ار َّبيَان‬ ْ ‫ص ِغي َْرا َو‬
َ
Aamin……
Demikian sedikit penjelasan yang bisa saya sampaikan, mohon maaf jika
terdapat tutur kata atau tingkah laku yang kurang berkenan
dKesempurnaan hanyalah milik Allah semata dan saya hanyalah manusia yang
tak luput dari salah dan dosa.
Walssalamualaikam Wr.Wb.
Assalamualaikum wr wb

Bismillahirrahmannirrahim

Ya Allah Ya Robbana, yang mengatur alam semesta ini


Tiada kata yang patut kami haturkan melainkan
Sanjungan tertinggi bagi-Mu,
Karena hanya atas kuasa dan ijin-Mu lah
Sampai hari ini kami bisa melanjutkan karya tugas
dan pengabdian kami kepada-Mu,

Ya Allah ...pada hari ini kami tengah melaksanakan acara pelantikan presiden
mahasantriwatiَasramaَ4َma’hadَalَjamiahَiainَantasariَbanjarmasin
Berkahilah acara ini agar bisa berjalan dengan lancar.

Ya Allah . . Ya Tuhan kami,


Kami yang hadir di ruangan ini menyadari sepenuhnya
Bahwa jabatan yang Engkau amanatkan ini
merupakan amanat yang harus dipertanggung jawabkan kepada-Mu.

Yaa Allah, Yaa Qowiyyu Yaa Matiin


Berikan kepada kami kemampuan jiwa untuk mengemban tugas-tugas mulia, dan
kekuatan iman untuk menghindari cobaan. Limpahkan kepada kami hikmah kebijakan,
untuk menutupi kekurangan dan membenahi kelemahan. Curahkan kepada kami
hidayah kebenaran, agar terhindar dari kesesatan.

Ya allah, ya haadii Engkaulah Dzat Yang Maha Memberi Petunjuk, tunjukkanlah


kepada kami yang benar itu benar dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya,
serta tunjukkanlah kepada kami yang salah itu salah dan berilah kami kekuatan untuk
menjauhinya.

Ya Allah Ya Ghafur. Engkau yang maha pengampun atas segala dosa, ampunilah
dosa kami, dosa orang tua kami, dosa para pemimpin kami, dosa para pejuang-Mu
dan dosa para pendahulu kami. Tempatkanlah kami dan mereka semua itu dalam
lindungan rahmat dan ampunanmu.

Ya allah ya Mujib. Engkau yang maha mengabulkan doa. Perkenankanlah doa dan
permohonan kami. Rabbana Atina Fiddun ya Hasanah. Wafil Akhirati Hasanah.
waqinna ‘adza bannar. Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Assalamualaikum.wr.
wb.
Yang saya hormati ................... dan teman-teman yang saya sayangi serta
saya banggakan. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan taufiq, hidayah, serta inaya-Nya, sehingga kita
dapat berkumpul bersama dalam keadaan sehat wal afiat. Sholawat beserta
salam marilah senantiasa kita haturkan kepada Nabi agung Muhammad
SAW, yang kita nantikan syafaatnya kelak di yaumil akhir.

Ibu, ialah lambang cinta abadi, pengorbanannya hakiki, dan pribadi utusan
Ilahi di muka bumi.
Namun dibalik mulianya seorang Ibu, keberadaan seorang Ibu terkadanng
tidak dimuliakan bagi sebagian orang. Bukankah kita pernah mendengar
kisah malin kundang, yang dikutuk Ibunya menjadi batu karena
kedurhakaannya terhadap Ibunya sendiri? Banyak pelajaran penting yang
bisa kita petik dari kisah tersebut, akan perlunya berbakti dan taat kepada
seorang Ibu.
Meskipun pada zaman modern ini tidak ada anak yang dikutuk menjadi batu
seperti halnya kisah malin kundang tersebut, akan tetapi sifat kedurhakaan
terhadap Ibu yang dimiliki malin kundang masih diwarisi oleh beberapa anak
di era modern ini. Apabilakita melihat dan mengamati di sekelilling kita,
bukankah di sana masih terdapat pula anak yang berkata dan bertindak
kasar, melakukan perilaku buruk, bahkan mendurhakai Ibunya sendiri.
Padahal darinyalah kita dilahirkan ke dunia ini.

Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14, yang berbunyi:


َ ‫َااإل ْن‬
ََ‫سان‬ َّ ‫صالهَ َو ْهنَ َعلَي َو ْهنًا أ ُّمهَ َح َملَتْهَ ِب َوا ِلدَ ْي َِه َو َو‬
ِ ‫ص ْين‬ َ ِ‫ْن فِي َوف‬ َِ َ ‫ي َو ِل َوا ِلدَيْكََ ا ْشك ْر ِلي أ‬
َِ ‫ن َعا َمي‬ ََّ َ‫صيْرَ ِإل‬
ِ ‫ال َم‬
Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang Ibu-Bapaknya, Ibu telah menngandunngnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat
kembalimu”. (QS. Luqman, 31:14)

Ingat lah bahwa Ibu adalah sosok mulia yang telah melaksanakan 3M untuk
kita, yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui. Bahkan lebih dari itu,
Ibu ialah orang yang dengan ketulusannya telah merawat kita dari kecil
hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap sepeserpun imbalan. dengan begitu
besarnya pengorbanan seorang Ibu, maka sudah sepantasnya lah kita
berbuat baik, berbakti, serta menyayanginya.

Dahulu ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah:


“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan
persahabatanku?”
Kemudian, Rasulullah menjawab:
“Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudaian Ayahmu dan yang lebih dekat denganmu
dan yang lebih dekat denganmu.” Dari sinilah kita sudah selayaknya tahu,
betapa tinggi dan mulianya keberadaan ibu dalam kehidupan kita.

Di antara keajaiban syari’at Islam ialah dimana Islam memerintahkan kita


berbuat baik kepada Ibu, meski ia musyrik sekalipun. Sebagaimana yang
ditanyakan oleh Asma’ binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang
hubungannya dengan Ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah bersabda, “Ya,
tetaplah kamu menyambung silaturahmi dengan Ibumu.” (HR. Muttafaqun
‘Alaih).
Teman-teman yanng dirahmati Allah, Ibu Islami
Assalamualaikum.wr. wb.

Yang saya hormati Bapak Kepala sekolah beserta bapak dan Ibu Guru, dan
teman-teman yang saya sayangi serta saya banggakan. Marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq,
hidayah, serta inaya-Nya, sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam
keadaan sehat wal afiat. Sholawat beserta salam marilah senantiasa kita
haturkan kepada Nabi agung Muhammad SAW, yang kita nantikan
syafaatnya kelak di yaumil akhir.

Ibu, ialah lambang cinta abadi, pengorbanannya hakiki, dan pribadi utusan
Ilahi di muka bumi.

Namun dibalik mulianya seorang Ibu, keberadaan seorang Ibu terkadanng


tidak dimuliakan bagi sebagian orang. Bukankah kita pernah mendengar
kisah malin kundang, yang dikutuk Ibunya menjadi batu karena
kedurhakaannya terhadap Ibunya sendiri? Banyak pelajaran penting yang
bisa kita petik dari kisah tersebut, akan perlunya berbakti dan taat kepada
seorang Ibu.

Meskipun pada zaman modern ini tidak ada anak yang dikutuk menjadi batu
seperti halnya kisah malin kundang tersebut, akan tetapi sifat kedurhakaan
terhadap Ibu yang dimiliki malin kundang masih diwarisi oleh beberapa anak
di era modern ini. Apabilakita melihat dan mengamati di sekelilling kita,
bukankah di sana masih terdapat pula anak yang berkata dan bertindak
kasar, melakukan perilaku buruk, bahkan mendurhakai Ibunya sendiri.
Padahal darinyalah kita dilahirkan ke dunia ini.

Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14, yang berbunyi:


َ ‫َااإل ْن‬
ََ‫سان‬ َّ ‫صالهَ َو ْهنَ َعلَي َو ْهنًا أ ُّمهَ َح َملَتْهَ ِب َوا ِلدَ ْي َِه َو َو‬
ِ ‫ص ْين‬ َ ِ‫ْن فِي َوف‬ َِ َ ‫يَ َو ِل َوا ِلدَيْكََ ا ْشك ْرَِلي أ‬
َِ ‫ن َعا َمي‬ َّ َ‫صي َْر ِإل‬
ِ ‫ال َم‬

Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang Ibu-Bapaknya, Ibu telah menngandunngnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat
kembalimu”. (QS. Luqman, 31:14)

Ingat lah bahwa Ibu adalah sosok mulia yang telah melaksanakan 3M untuk
kita, yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui. Bahkan lebih dari itu,
Ibu ialah orang yang dengan ketulusannya telah merawat kita dari kecil
hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap sepeserpun imbalan. dengan begitu
besarnya pengorbanan seorang Ibu, maka sudah sepantasnya lah kita
berbuat baik, berbakti, serta menyayanginya.

Dahulu ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah:

“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan


persahabatanku?”
Kemudian, Rasulullah menjawab:

“Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudaian Ayahmu dan yang lebih dekat denganmu
dan yang lebih dekat denganmu.” Dari sinilah kita sudah selayaknya tahu,
betapa tinggi dan mulianya keberadaan ibu dalam kehidupan kita.

Di antara keajaiban syari’at Islam ialah dimana Islam memerintahkan kita


berbuat baik kepada Ibu, meski ia musyrik sekalipun. Sebagaimana yang
ditanyakan oleh Asma’ binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang
hubungannya dengan Ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah bersabda, “Ya,
tetaplah kamu menyambung silaturahmi dengan Ibumu.” (HR. Muttafaqun
‘Alaih).

Teman-teman yanng dirahmati Allah,

keberadaan Ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan diberikannya


hak-hak, maka ia juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya dengan
menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kemuliaan serta menjauhkan mereka
dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah Swt dengan
menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan-nya.

Oleh karena itu, terdapat beberapa kewajiban kita terhadap orang tua:

Taat dan berbakti kepada orang tua.


Mendo’akan kedua orang tua.
Menjaga ucapan kita agar berbicara dan berbuat baik kepada orang tua.
Demikian beberapa pedoman kita untuk berbuat baik terhadap orang tua
terutama Ibu. Semoga Ibu, Ayah, maupun saudara-saudara kita,
bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali
di surga Allah atas keridhloan-nya. Amin amin ya robbal ‘aalamin.

Jadi, sebagai seorang anak hendaklah kita berbaktiJadi, sebagai seorang


anak hendaklah kita berbakti terhadap orang tua, terutama Ibu. Dimana
keridhaan Ibu adalah ridha Allah, dan kemurkaan seorang Ibu adalah
kemurkaan Allah pula.

Sebelum saya mengakhiri pidato saya, marilah bersama-sama kita berdoa


untuk kedua orang tua kita:

َ‫ي ا ْغ ِف ْر ِل ْيَ اَللّه َّم‬


ََّ َ ‫ي َو ِل َوا ِلد‬ َ ‫ار َح ْمه َما َك َم‬
َْ ِ‫ار َّبيَان‬ ْ ‫ص ِغي َْرا َو‬
َ
Aamin……

Demikian sedikit penjelasan yang bisa saya sampaikan, mohon maaf jika
terdapat tutur kata atau tingkah laku yang kurang berkenan di hati Bapak
Fahrur Rozi maupun teman-teman. Kesempurnaan hanyalah milik Allah
semata dan saya hanyalah manusia yang tak luput dari salah dan dosa.

Walssalamualaikam Wr.Wb.

Assalamualaikum.wr. wb.

Yang saya hormati Bapak Kepala sekolah beserta bapak dan Ibu Guru, dan
teman-teman yang saya sayangi serta saya banggakan. Marilah kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq,
hidayah, serta inaya-Nya, sehingga kita dapat berkumpul bersama dalam
keadaan sehat wal afiat. Sholawat beserta salam marilah senantiasa kita
haturkan kepada Nabi agung Muhammad SAW, yang kita nantikan
syafaatnya kelak di yaumil akhir.

Ibu, ialah lambang cinta abadi, pengorbanannya hakiki, dan pribadi utusan
Ilahi di muka bumi.
Namun dibalik mulianya seorang Ibu, keberadaan seorang Ibu terkadanng
tidak dimuliakan bagi sebagian orang. Bukankah kita pernah mendengar
kisah malin kundang, yang dikutuk Ibunya menjadi batu karena
kedurhakaannya terhadap Ibunya sendiri? Banyak pelajaran penting yang
bisa kita petik dari kisah tersebut, akan perlunya berbakti dan taat kepada
seorang Ibu.

Meskipun pada zaman modern ini tidak ada anak yang dikutuk menjadi batu
seperti halnya kisah malin kundang tersebut, akan tetapi sifat kedurhakaan
terhadap Ibu yang dimiliki malin kundang masih diwarisi oleh beberapa anak
di era modern ini. Apabilakita melihat dan mengamati di sekelilling kita,
bukankah di sana masih terdapat pula anak yang berkata dan bertindak
kasar, melakukan perilaku buruk, bahkan mendurhakai Ibunya sendiri.
Padahal darinyalah kita dilahirkan ke dunia ini.

Allah berfirman dalam QS. Luqman: 14, yang berbunyi:

ََ‫سان‬ َ ‫َااإل ْن‬


ِ ‫ص ْين‬ َّ ‫علَي َو ْهنًا أ ُّمهَ َح َم َلتْ َه بِ َوا ِلدَ ْي َِه وََ َو‬ َ ‫صال َه َو ْه‬
َ ‫ن‬ َ ِ‫ْن فَِي َوف‬
َِ ‫عا َمي‬ َِ َ ‫َو ِل َوا ِلدَيْكََ ا ْشك ْر ِلي أ‬
َ ‫ن‬
ََّ َ‫صيْرَ ِإل‬
‫ي‬ ِ ‫ال َم‬

Artinya: “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang Ibu-Bapaknya, Ibu telah menngandunngnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua orang Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku lah tempat
kembalimu”. (QS. Luqman, 31:14)

Ingat lah bahwa Ibu adalah sosok mulia yang telah melaksanakan 3M untuk
kita, yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui. Bahkan lebih dari itu,
Ibu ialah orang yang dengan ketulusannya telah merawat kita dari kecil
hingga tumbuh dewasa tanpa mengharap sepeserpun imbalan. dengan begitu
besarnya pengorbanan seorang Ibu, maka sudah sepantasnya lah kita
berbuat baik, berbakti, serta menyayanginya.

Dahulu ada seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah:

“Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan


persahabatanku?”

Kemudian, Rasulullah menjawab:


“Ibumu, Ibumu, Ibumu, kemudaian Ayahmu dan yang lebih dekat denganmu
dan yang lebih dekat denganmu.” Dari sinilah kita sudah selayaknya tahu,
betapa tinggi dan mulianya keberadaan ibu dalam kehidupan kita.

Di antara keajaiban syari’at Islam ialah dimana Islam memerintahkan kita


berbuat baik kepada Ibu, meski ia musyrik sekalipun. Sebagaimana yang
ditanyakan oleh Asma’ binti Abu Bakar kepada Nabi SAW tentang
hubungannya dengan Ibunya yang musyrik. Maka Rasulullah bersabda, “Ya,
tetaplah kamu menyambung silaturahmi dengan Ibumu.” (HR. Muttafaqun
‘Alaih).

Teman-teman yanng dirahmati Allah,

keberadaan Ibu yang telah diperhatikan oleh Islam dengan diberikannya


hak-hak, maka ia juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya dengan
menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kemuliaan serta menjauhkan mereka
dari kerendahan. Membiasakan mereka untuk taat kepada Allah Swt dengan
menjalankan perintah-nya dan menjauhi larangan-nya.

Oleh karena itu, terdapat beberapa kewajiban kita terhadap orang tua:

Taat dan berbakti kepada orang tua.


Mendo’akan kedua orang tua.
Menjaga ucapan kita agar berbicara dan berbuat baik kepada orang tua.
Demikian beberapa pedoman kita untuk berbuat baik terhadap orang tua
terutama Ibu. Semoga Ibu, Ayah, maupun saudara-saudara kita,
bersaudara dalam keimanan dan ketakwaan, sehingga dipertemukan kembali
di surga Allah atas keridhloan-nya. Amin amin ya robbal ‘aalamin.

Jadi, sebagai seorang anak hendaklah kita berbakti terhadap orang tua,
terutama Ibu. Dimana keridhaan Ibu adalah ridha Allah, dan kemurkaan
seorang Ibu adalah kemurkaan Allah pula. Ibu Islami

Assalamualaikum, wr. wb.


The honorable ones the murabbiyah wisma 4َ “umaَ nurulَ hudhaَ syamsiahَ s.pd”َ ofَ
ma’hadَaljamiahَantasariَstateَinstituteَforَislamicَstudiesَandَtheَmusyrifahَcouncil.َ
And my beloved all of my friends of mahasantriwati wisma 4.
First of all , lets pray and thanks into our god allah swt who has been givin us some
mercies and blessing so we can attend in this place in good condition and happy
situation. Secondly, may peace and salutation always be given to our prophet
Muhammad SAW. Who has guided us from the darkness to the brightness from the
stupidity to the cleverness, from jahiliah era to islamiah era. So by his guidiance we
areَ ableَ toَ differentiateَ theَ goodَ thingَ andَ theَ wrongَ oneَ inَ orderَ toَ enter’sَ godَ
paradise.
Standing infront of you all, i would like to deliver my speech today, the tittle is
“MOM”

My dear friends
What was the first thing you figured out in your head when you heard a word "Mom".
A best friend? A wise-adviser? A good teacher? Or a real hero? Whatever it is, one
thing is clear she is EVERYTHING.

It is hard to find a word to describe a person who always encourages us to be the real
us; a person who shows the right path when we lost; a person who always listen well
to every single problems we have; and the person who never stop to support us. Yeah,
Mom is indeed EVERYTHING.

'Mom is EVERYTHING' may be the only explanation that can explain all good things
she has done to us. Just remember for a second how much tears she has dropped to
make us grow healthy, and live happily. Just remember for a moment how many
sacrifices she has done to see us succeed and independent.

She gives us love that none else can give. She gives us happiness that nothing else can
give. She gives us valuable lessons of live that no teachers can give. She gives us
everything because she thinks we are EVERYTHING to her.

My friends
Not only in mothers day we will remind her kindness but, let's make everyday as our
day to remind everything she has done to us, her daughter. Let's make everyday to be
precious day as long as we can together with mom as the starting point to give loves
like she has given, to give happiness like she has given. Because she is everything.
She deserves all good things in this world. Let's repay all her kindness with always be
good daughter, be a pride of her and be her hero in her old days.

Not much words that I give in this opportunity, because I think this speech is not
aimed to reply all affection, sacrifice, love, laugh and tears of Mom that she gives.
But I hope after hearing this speech, let's reply her affection, sacrifice, love, laugh and
tears of our Mom with grant all her hopes. That’sَallَmyَspeech.َAs human being, i
realizeَ thatَ iَ can’tَ avoidَ theَ mistakes,َ soَ iَ apologizeَ toَ youَ all.َ And thank you so
much for your attention..
Wasalamualaikum wr. wb.

Assalamu’alaikum wr.wb
All the praise be to Allah the Lord of the universe. Blessing and peace may everlastingly
be upon a prophet with no prophet after him, Prophet Muhammad Saw, and upon all of his
families and companions.
Everyone has parents. There is no single person who was born into the world without
parents. We all realize that our parents are always covered with sweats, day and night to
work hard physically and mentally with everything on their power to strive for their children
so that they could live like other children do. Therefore, on this time, allow me to convey
about how important to devote to our parents.

To all the priding companions and audience,


Allah the Wise had compulsorily obliged every child to devote to his/her parents. Even the
order to do good deeds to parents in Al Quran came along with the order to acknowledge
Allah’s oneness just like was decreed on Al Quran, “And your Lord has commanded you
not to worship anyone other than Allah and treat the parents with benevolence. If either or
both of them attain to old age in your presence, then do not say even ‘Ugh!’ to them nor
reproach them. And always speak to both of them submissively, observing polite
manners.” (Al Isra: 23), “And always lower your arms of submissiveness and humility out
of soft-heartedness for both of them and keep supplicating (Allah): ‘O my Lord, have
mercy on both of them as they brought me up in (my) childhood (with mercy and
clemency)” (Al Isra: 24).
To all the dearest companions and audience,
And it also had been stated in Al Quran about the superiority in devotion to parents. And
Allah Ta’ala said:
“And worship Allah and do not set up any partners with Him. And treat the parents with
moral excellence….” (An Nisa: 36). In this verse, the order to devote to parents came
along with the most prominent deed, namely acknowledging the oneness of Allah, then it
shows that this deed is the most prominent deed on the eyes of Allah ‘Azza wa Jalla. The
greatness of parents’ dignity is seen by the view of Syariat (Islamic law). The Prophet
considered the devotion to parents as the most important thing over Jihad fisabilillah
(engage in struggle to defend the religion of Allah for His cause).
Ibnu Mas’ud said: “I asked the Prophet (PBUH) ‘Which deed is loved most by Allah?” He
replied, ‘To offer prayers at their early (very first) stated times.’, I asked, “What is the next
(in goodness)?” The Prophet (PBUH) said, “To be good and dutiful to one’s parents,” I
asked, “What is the next (in goodness)?” The Prophet (PBUH) said, To participate in Jihad
for Allah’s Cause.” (Sahih al-Bukhari 5970).
The hadith shows the greatness in devoting to parents; it even prevails over Jihad fi
sabilillah while Jihad actually has a great superiority as well.
To the ennobled companions and audience,
Make your parents cry counts as one of insubordinate deeds. Their tears mean their heart
is broken by the deeds of their children. Ibnu ‘Umar emphasized: “Tears of parents is a
great insubordination.” (Shahih Al Bukhari, Adabul Mufrod page 31. See the tree of S Al
Ahaadits Ash Shohihah by Al Imam Al Albani, 2.898)
And Allah emphasizes in Surah Al Isra that word “ugh” or “Ah” to parents is forbidden,
especially those which are more than that. In the verse is also explained to have good
deeds to parents.
Now we all have known what the importance and superiority of devoting to parents.
Therefore, let’s immediately say your apology to our both parents, because the pleasure
of Allah depends on the pleasure of both parents.
That’s all I can say. I say my deep apology for all my words.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai