Anda di halaman 1dari 5

ASKEP INTRA BEDAH JANTUNG

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Kardiovaskular

Dosen pengampu : Edi Susanto, S.Kep.,Ns

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Angga okta Z

2. Artanti Zulaikhah

3. Evi nopitasari

4. Fredy istiyantoro

5. Monik meilina

6. M. Eko nugroho

7. Rega afianti

8. Wijanarko budi P

9. Sulistyaningrum

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

2011/2012

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Askep Intra Bedah Jantung”.

Adapun maksud dari penyusunan tugas makalah ini untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Sistem Kardiovaskuler dan sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir semester dan akan di
presentasikan dalam bentuk seminar.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa
adanya bantuan, dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas terselesainya
makalah ini, maka dengan setulusnya kami sampaikan terima kasih pada yang terhormat Bapak Edi
Susanto, S.Kep.,Ns selaku koordinator dan guru pembimbing. Serta pihak-pihak yang turut membantu
yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

Tidak ada manusia yang sempurna, dalam makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu
diperbaiki sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dalam bidang
pendidikan dan dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang serupa khususnya
dalam keperawatan.

Kudus, Januari 2011


Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bedah jantung dilakukan untuk menangani berbagai masalah jantung. Prosedur yang sering mencakup
angioplasti koroner perkutan, revaskularisasi arteri koroner dan perbaikan penggantian katup jantung
yang rusak

Di masa kini, pasien dengan penyakit jantung dan komplikasi yang menyertainya dapat dibantu untuk
mencapai kualitas hidup yang lebih besar dan yang diperkirakan sepuluh tahun sham. Dengan prosedur
diagnostik yang canggih yang memungkinkan diagnostik dimulai lebih awal dan lebih akurat,
menyebabkan penanganan dapat dilakukan jauh sebelum terjadi kelemahan yang berarti. Penanganan
dengan teknologi dan farmakoterapi yang baru terus dikembangkan dengan cepat dan dengan keamanan
yang semakin meningkat. Mungkin tak ada intervensi terapi yang begitu berarti seperti pembedahan
jantung yang dapat memperbaiki kualitas hidup pasien dengan penyakit jantung.

Pembedahan jantung pertama yang berhasil, penutupan luka tusuk ventrikel kanan, telah dilakukan di
tahun 1895 oleh ahli bedah halls de Vechi. Di Amerika Serikat pembedahan serupa yang sukses, jugs
penutupan luka tusuk, dilakukan di tahun 1902. Diikuti oleh pembedahan katup di tahun 1923 dan 1925,
penutupan duktus paten di tahun 1937 dan 1938, dan reseksi koarktasi aorta pada tahun 1944. Era baru
tandur pintasan arteri koroner bermula di tahun 1954.

Perkembangan yang paling revolusioner dalam perkembangan pembedahan jantung adalah teknik
pintasan jantung-paru. Pertama kali digunakan dengan berhasil pada manusia di tahun 1951. Di masa
kini lebih dari 250.000 prosedur yang dilakukan dengan menggunakan pintasan jantung paru. Terbanyak
(lebih dari 200.000) dilakukan di Amerika Utara. Kebanyakan prosedur adalah graft pintasan arteri
koroner (CABG = coronary artery bypass graft) dan perbaikan atau penggantian katup.

Kemajuan dalam diagnostik, penatalaksanaan medis, teknik bedah dan anestesia, dan pintasan jantung
paru, dan juga perawatan yang diberikan di unit perawatan kritis serta program rehabilitasi telah banyak
membantu pembedahan menjadi pilihan penanganan yang aman untuk pasien dengan penyakit jantung.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instuksional Umum

Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada pasien intra bedah jantung.

2. Tujuan Instuksional Khusus

a. Mengetahui pengertian dari bedah jantung

b. Tujuan operasi jantung

c. Perawatan perioperatif di kamar operasi

d. Pengkajian pasien saat di kamar operasi

e. Prinsip – prinsip operasi dan perawatan pasca bedah

f. Diagnosis penderita penyakit jantung

g. Toleransi dan perkiraan resiko operasi

h. Posisi pasien di meja operasi

i. Peran perawat pada fase intra operatif

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Intra Bedah Jantung

Bedah jantung adalah Usaha atau operasi yang dikerjakan untuk melakukan koreksi kelainan anatomi
atau fungsi jantung.

B. Operasi Jantung Dibagi Atas :

1. Operasi jantung terbuka, yaitu operasi yang dijalankan dengan membuka rongga jantung dengan
memakai bantuan mesin jantung paru (mesin extra corporal).
2. Operasi jantung tertutup, yaitu setiap operasi yang dijalankan tanpa membuka rongga jantung
misalnya ligasi PDA, Shunting aortopulmonal.

C. Tujuan Operasi Jantung

Operasi jantung dikerjakan dengan tujuan baermacam-macam antara lain :

1. Koreksi total dari kelainan anatomi yang ada, misalnya penutupan ASD, Pateh VSD, Koreksi Tetralogi
Fallot, Koreksi Transposition Of Great Arteri (TGA). Umumnya tindakan ini dikerjakan terutama pada
anak-anak (pediatrik) yang mempunyai kelainan bawaan.

2. Operasi paliatif, yaitu melakukan operasi sementara untuk tujuan mempersiapkan operasi yang
definitif/total koreksi karena operasi total belum dapat dikerjakan saat itu, misalnya shunt
aortopulmonal pada TOF, Pulmonal atresia.

3. Repair yaitu operasi yang dikerjakan pada katub jantung yang mengalami insufisiensi.

4. Replacement katup yaitu operasi penggantian katup yang mengalami kerusakan.

5. Bypass koroner yaitu operasi yang dikerjakan untuk mengatasi stenosis/sumbatan arteri koroner.

6. Pemasangan inplant seperti kawat ‘pace maker’ permanen pada anak-anak dengan blok total
atrioventrikel.

7. Transplantasi jantung yaitu mengganti jantung seseorang yang tidak mungkin diperbaiki lagi
dengan jantung donor dari penderita yang meninggal karena sebab lain.

D. Perawatan Perioperatif Dikamar Operasi

Setelah pesien diputuskan opersi, maka persiapan harus dilakukan, yaitu persiapan fisik maupun
persiapan mental.

Untuk persiapan fisik, hal-hal yang harus diperhatikan ialah persiapan kulit,gastrointestinal,persiapan
untuk anastesi, kenyamanan dan istirahat pasien, serta obat-obatan yang digunakan.

Sedangkan persiapan mental,sangat tergantung pada dukungan dari keluarga. Tugas perawat bedah
disini adalah dapat memberikan informasi yang jelas pada pasien. Meliputi anatomi dasar dan kondisi
penyakit pasien.prosedur operasi sebatas kopetensi yang diberikan, pemeriksaan diagnostic penuniang,
peraturan-peraturan dari tim bedah, keadaan di ruang operasi, jenis syarat operasi dan ruang tunggu
bagi keluarga pasien. Hal ini dilakukan pada saat perawat bedah melakukan kuniungan sebelum pasien
dioperasi.

v PENGKAJIAN PASIEN PADA SAAT DIKAMAR OPERASI

Anda mungkin juga menyukai