Anda di halaman 1dari 3

ABSTRAK

Penelitian ini tentang kearifan lokal dengan judul “Adat Istiadat Suku
Sakai Dalam Melestarikan Hutan Dan Sungai”. Penelitian ini dilatarbelakangi
oleh ketertarikan penulis terhadap adat istiadat serta budaya yang ada di daerah
pedalaman Riau, Sumatera dan juga dilatarbelakangi untuk memenuhi tugas
matakuliah bahasa inggris untuk biologi. Tujuan penelitian ini adalah: 1.)
mengidentifikasi bentuk adat istiadat suku sakai terhadap kelestarian hutan dan
sungai, 2.) menjelaskan kearifan lokal dalam adat istiadat suku sakai. Metode
yang digunakan adalah melalui studi literatur (kepustakaan). Hasil penelitian
menunjukkan terdapat kearifan lokal dalam adat istiadat suku sakai. Kearifan
lokal tersebut diantaranya berkaitan dengan: 1.) sikap menjaga kelestarian hutan
dan sungai disekitar mereka, 2.) sikap kekeluargaan dalam menjalankan adat
istiadatnya, 3.) penggunaan teknologi sederhana (ramah lingkungan) untuk
menjaga kelestarian alam. Adapun cara yang digunakan masyarakat suku sakai
dalam mempertahankan adat istiadatnya yaitu dengan mengajarkan kepada
anak-anaknya sejak usia dini untuk terus melestarikan adat istiadat mereka.

Kata kunci : kearifan lokal, pelestarian, suku sakai


PENDAHULUAN

Kearifan lokal adalah pengetahuan, pemahaman dan kebiasaan yang


mengarahkan kehidupan manusia dalam bermasyarakat dalam komunitas
ekologis. Kearifan bisa berupa pengetahuan, wawasan, keterampilan dan nilai-
nilai yang bermanfaat untuk mengelola kehidupan dan lingkungan hidup.
Kearifan lokal juga berguna untuk kegiatan pembangunan ramah lingkungan.
Kearifan lokal tidak di-transfer kepada generasi penerus melalui pendidikan
formal atau non formal tetapi melalui tradisi lokal. Kearifan tersebut sarat dengan
nilai-nilai yang menjadi pegangan, penuntun, petunjuk atau pedoman hidup
untuk bertingkah dan berinteraksi dengan lingkungannya. Kearifan lokal
dikembangkan karena adanya kebutuhan untuk menghayati, mempertahankan
dan melangsungkan hidup sesuai dengan situasi, kondisi, kemampuan dan tata
nilai yang dihayati di dalam masyarakat yang bersangkutan. Kearifan lokal
dibangun dari nilai-nilai sosial yang dijunjung dalam struktur sosial masyarakat
sendiri dan memiliki fungsi sebagai pedoman, pengontrol dan norma-norma
untuk berperilaku dalam berbagai dimensi kehidupan baik saat berhubungan
dengan sesama maupun dengan alam. Kekayaan bangsa Indonesia akan kearifan
lokal (tradisional) sudah ada dari nenek moyang masyarakat Indonesia
terdahulu. Hanya implementasinya sudah semakin terdegradasi oleh perubahan
zaman dan pengaruh budaya asing. Tiap-tiap masyarakat mempunyai kearifan
lokal (local wisdom), kearifan tradisional (indigenous knowledge), pengetahuan
lokal (localknowledge) atau kecerdasan lokal (local genius) dan kearifan asli
pribumi (original indigenous wisdom) yang berguna dalam kehidupan. Kearifan
lokal dapat berkembang dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
ajaran dari orangtua kepada anaknya maupun dari ninik mamak kepada cucu
kemenakan (Saam dan Amri, 2012).

Metode

Dalam pembuatan artikel ini, kami menggunakan metode studi literatur


(kepustakaan).

Hasil dan Pembahasan


Suku Sakai merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia yang hidup di
pedalaman Riau, Sumatera. Suku Sakai merupakan keturunan Minangkabau yang
melakukan migrasi ke tepi Sungai Gasib, di hulu Sungai Rokan, pedalaman Riau
pada abad ke-14..

Dilingkungan masyarakat suku sakai masih ditemukan upacara yang


berkaitan dengan daur hidup (Life cycle). Pelaksanaan upacara tersebut
dilaksanakan secara turun temurun yang masih dipertahankan oleh masyarakat
suku sakai. Adapun upacara tersebut antara lain:
1. Upacara kematian
2. Upacara kelahiran
3. Upacara pernikahan
4. Upacara penobatan batin (orang yang dituakan atau pemimpin suku) baru.

Selain upacara yang berkaitan dengan lingkungan hidup (life cycle) ada
juga upacara yang berkaitan dengan peristiwa alam diantaranya;
1. Upacara menanam padi
2. Upacara menyiang
3. Upacara sorang sirih
4. Upacara tolak bala.

Adat Istiadat Suku Sakai Dalam Melestarikan Hutan Dan Sungai

Peta Masalah dan Alternatif Pemecahan Pelestarian Hutan Dan Sungai

PENUTUP

Kesimpulan

SARAN

Berdasarkan simpulan diatas, maka saran/rekomendasi yang diajukan


dirumuskan sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai