PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Fisioterapi dada merupakan beberapa tindakan; drainase postural, perkusi
dan vibrasi dada, latihan pernapasan dan batuk efektif.Fisioterapi dada
adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat berguna bagi penderita
penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis.
Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi ini
sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi
pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.Jadi tujuan pokok fisioterapi
pada penyakit paru adalah mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot
pernafasan dan membantu membersihkan sekret dari bronkus dan untuk
mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran
sekret.Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan
pencegahan pada penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan
restriktif termasuk kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif karena
kelainan parenkim paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi
mekanik.
B. Tujuan Pelaksanaan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah setelah dilakukan pendidikan
kesehatan tentang fisioterapi dada, keluarga mampu memahami dan
melakukan fisioterapi dada pada anak.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang fisioterapi dada
diharapkan:
a. Keluarga memahami tentang pengertian fisioterapi dada.
b. Keluarga mampu memahami manfaat dari fisioterapi dada.
c. Keluarga mampu melakukan fisioterapi dada pada anak.
1
C. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media
a. Leaflet
b. LCD
3. Waktu dan Tempat
Waktu: Jumat, 5 Mei 2017
Tempat: Ruang Anak RSUD Ulin Banjarmasin
D. Setting Tempat
Keterangan :
: LCD
: Fasilitator
: Penyaji
: Moderator
: Observer
: Perseptor Klinik
: Perseptor Pembimbing Akademik
: Peserta
2
E. Pengorganisasian
1. Pendahuluan
2. Penyampaian materi
3. Penutup
F. Kriteria Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang fisioterapi dada yang benar.
3
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Tema : Fisioterapi Dada
Sasaran : Keluarga Pasien
Hari/Tanggal : Jum’at, 05 Mei 2017
Tempat : Ruang Anak RSUD Ulin Banjarmasin
Waktu : 20 menit
A. Analisa Situasi
Kebanyakan masyarakat dan orang tua kurang memahami tentang
fisioterapi dada. Kebiasaan yang ada di masyarakat menganggap gejala batuk
pilek adalah hal yang biasa terjadi pada anak-anaknya dan hanya
memberikan obat agar batuk pilek anaknya berkurang dan sembuh. Untuk
itulah kami mahasiswa-mahasiswi profesi ners STIKES Sari Mulia
Banjarmasin akan memberikan penyuluhan tentang fisioterapi dada pada
pasien anak-anak.
B. Pokok Bahasan
1. Pengertian Fisioterapi dada
2. Tujuan Fisioterapi dada
3. Indikasi Fisioterapi dada
4. Kontraindikasi Fisioterapi dada
5. Tata cara pelaksanaan Fisioterapi dada
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
D. Alat Bantu
1. Leaflet
2. LCD
4
E. Kegiatan Penyuluhan
5
F. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
Diharapkan :
a. Media yang di sampaikan
1) Tulisan rapi dan bisa di baca oleh peserta (leaflet)
2) Tidak terlalu berbelit-belit (ringkas)
3) Terpisah antara gambar dengan tulisan sehingga tidak
membingungkan peserta penyuluhan (jika ada)
b. Fasilitas yang memadai sehingga membantu lancarnya penyuluhan
2. Evaluasi proses
Diharapkan :
a. Penyuluhan berjalan dengan lancar.
b. Peserta datang tepat waktu sesuai dengan yang diharapkan.
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan :
a. Peserta mengerti apa yang dijelaskan.
b. Peserta bertanya jika merasa kurang jelas atau kurang paham.
c. Peserta memahami apa yang disampaika penyaji.
d. Peserta mampu menjawab pertanyaan tentang fisioterapi dada
6
LAMPIRAN : MATERI
FISIOTERAPI DADA
1. Definisi Fisioterapi Dada
Fisioterapi adalah suatu cara atau bentuk pengobatan untuk
mengembalikan fungsi suatu organ tubuh dengan memakai tenaga alam.
Dalam fisioterapi tenaga alam yang dipakai antara lain listrik, sinar, air,
panas, dingin, massage dan latihan yang mana penggunaannya disesuaikan
dengan batas toleransi penderita sehingga didapatkan efek pengobatan.
Fisioterapi dada adalah salah satu dari pada fisioterapi yang sangat
berguna bagi penderita penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun
kronis. Fisioterapi dada ini walaupun caranya kelihatan tidak istimewa tetapi
ini sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki
ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.
Teknik I : Clapping/Perkusi
Perkusi adalah tepukan dilakukan pada dinding dada atau punggung
dengan tangan dibentuk seperti mangkok. Tujuan melepaskan sekret yang
tertahan atau melekat pada bronkhus. Perkusi dada merupakan energi
8
mekanik pada dada yang diteruskan pada saluran nafas paru. Perkusi
dapat dilakukan dengan membentuk kedua tangan deperti mangkok.
Prosedur kerja :
1) Tutup area yang akan dilakukan clapping dengan handuk untuk
mengurangi ketidaknyamanan.
2) Anjurkan pasien untuk rileks, napas dalam dan lambat untuk
meninggkatkan relaksasi.
3) Perkusi pada tiap segmen paru selama 1-2 menit dengan kedua tangan
fleksi membentuk mangkok yaitu jari dan ibu jari secara berhimpitan
4) Secara bergantian lakukan fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
secar cetan menepuk dada ( Kecepatan dari perkusi masih kontroversi,
sebagian mengatakan bahwa teknik yang cepat lebih efektif, tetapi ada
yang mengatakan bahwa teknik yang lambat lebih santai sehingga klien
lebih suka yang lambat).
5) Hindari daerah-daerah klavikula, sternum, scapula, vertebra, ginjal,
limpa.
Vibrating
Vibrasi merupakan getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan
perawat yang secara manual pada dinding dada klien dengan tujuan
menggerakkan secret ke jalan napas yang besar.
Prosedur kerja :
1) Meletakkan kedua telapak tangan tumpang tindih diatas area paru
yang akan dilakukan vibrasi dengan posisi tangan terkuat berada di
luar
2) Anjurkan pasien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat melalui
mulut (Purse lips breathing).
9
3) Lakukan vibrasi atau menggetarkan tangan dengan tumpuan pada
pergelangan tangan saat pasien ekspirasi dan hentikan saat pasien
inspirasi
4) Istirahatkan pasien
5) Ulangi vibrasi hingga 3X, minta pasien untuk batuk.
Batuk Efektif
Batuk efektif merupakan suatu metode batuk dengan benar dimana dapat
energi dapat dihemat sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan
dahak secara maksimal (Smeltzer, 2001).
11
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Alih
Bahasa: Agung Waluyo,dkk. Jakarta: EGC.
Kusyati Eni Ns, dkk. 2006. Ketrampilan Dan Prosedur Laboratorium Keperawatan
Dasar. Jakarta: EGC.
Perry, Peterson, Potter. 2005. Buku Saku Ketrampilan Dan Prosedur Dasar.
Edisi5.Alih Bahasa: Rosidah, Monika Ester. Jakarta: EGC.
12