Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

No. Dokumen : SOP/VII/UKP/041/07/2016

No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 11 JUI 2016

Halaman : 1-2

dr. Esha Krestriana


UPTD PUSKESMAS
NIP.1968033120021004
SUSUKAN

1. Pengertian Pemberian anastesi lokal adalah tehnik untuk menghilangkan atau mengurangi sensasi
atau rasa sakit di bagian tubuh tertentu yang bersifat reversibel
2. Tujuan Menjadi acuan bagi petugas dalam pemberian anastesi.
Mengurangi rasa sakit dan memberikan kenyamanan pada pasien yang menjalani tindakan
pembedahan dan gigi
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 449.1/KEP-VII/008/05/2016 tentang Jenis – Jenis
Sedasi Yang Dapat Dilakukan
4. Referensi -
5. Alat dan a. Kasa steril
bahan b. Povidon iodin
c. Alkohol
d. Duk steril
e. Sarung tangan
f. Spuit 1 cc
g. Spuit 3 cc
h. Lidokain 1%
i. Etilklorida
j. Precaine ( anestesi topikal )
k. Lembar inform concent
6. Langkah- Pra Anastesi
langkah a. Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis tindakan yang akan dilakukan
termasuk manfaat dan kerugian akibat pemberian anestesi lokal Sebelum dilakukan
tindakan anestesi.
b. Petugas mengisi lembar informed concent dan meminta pasien atau keluarga pasien
untuk menandatanganinya, apabila pasien sudah mengerti tentang penjelasan
tersebut.
Anestesi Topikal
Cara melakukan anastesi 1opical oles adalah :
a. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkannya, kemudian memakai sarung
tangan
b. Petugas mengeringkan 1opical1 mukosa untuk mencegah larutnya bahan anastesi
1opical.
c. Petugas mengoleskan bahan anastesi 1opical melebihi area yang akan disuntik ± 15
detik karena kurang dari waktu tersebut obat tidak efektif. Sedangkan untuk pasien
bayi dapat menggunakan syring tanpa jarum untuk mengoleskan 1opical aplikasi.
Petugas harus mempertahankan anastesi 1opical pada 1opical1 mukosa minimal 2
menit,agar obat bekerja efektif, karena salah satu kesalahan yang dibuat pada
d. pemakaian anastesi 1opical adalah kegagalan operator untuk memberikan waktu yang
cukup bagi bahan anastesi 1opical untuk menghasilkan efek yang maksimum.
No. Dokumen : SOP/VII/UKP/042/07/2016

No. Revisi : 00 dr. Esha Krestriana


SOP
PUSKESMAS SUSUKAN Tgl Terbit : 11 JULI 2016 NIP. 196803312002121004

Halaman : 2-2

Cara melakukan anastesi 2opical spray adalah :


a. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkannya, kemudian memakai sarung
tangan
b. Petugas menyemprotkan bahan anastesi spray pada area anastesi terus menerus
selama 3-7 detik dari jarak 8-23 cm.
c. Petugas menyemprotkan anastesi spray sampai kulit mulai memutih, tetapi tidak
sampai membekukan kulit
Anestesi Infiltrasi
Tahap melaksanakan infiltrasi anastesi :
a. Petugas mencuci tangan hingga bersih, mengeringkannya, kemudian memakai sarung
tangan
b. Petugas membersihkan kulit yang akan dianestesi dengan kasa alkohol. Untuk luka
terbuka dibersihkan dengan kasa dan Nacl atau povidon iodin
c. Petugas mengambil bahan anestesikum dengan spuit 1cc atau 3 cc, aspirasi sedikit
sampai tidak ada udara yang tertinggal
d. Petugas memasukkan jarum pada ujung luka atau kulit dan dorong masuk ke arah
bawah antara mukosa dan kulit mengikuti garis dimana jarum jahitnya akan masuk dan
keluar
e. Petugas mengaspirasi dan kemudian menginjeksikan anestesi tersebut sambil menarik
jarum ke titik dimana jarum masuk. Apabila tidak melakukan aspirasi maka setelah
memasukkan spuit sampai dalam kemudian menariknya sambil menyemprotkan
perlahan-lahan
f. Petugas mencabut jarum dengan membelokkan kembali jarum sepanjang garis lain
dimana akan direncanakan dibuat jahitan
g. Petugas mengulangi proses penusukkan jarum pada ujung luka di sebelahnya, sehingga
seluruh daerah yang kemungkinan akan dijahit sudah teranestesi
h. Petugas menunggu beberapa lama dan lakukan penekanan lembut pada kulit
i. Petugas menanyakan pada pasien apakah masih terasa nyeri atau kebas
j. Petugas dapat melakukan tindakan, apabila pasien sudah tidak merasakan nyeri.
7. Bagan Alir -

8. Unit terkait a. Ruangan tindakan


b. R. gawat darurat
c. Ruangan Ibu dan anak
d. Ruangan kesh gigi dan mulut
e. Ruangan pemeriksaan umum

9.Dokumen terkait Rekam medis


10.Rekaman historis

NO Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai