PSDA merupakan upaya manusia dalam mengendalikan hubungan timbal balik
antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS. Fungsi PSDA adalah untuk menjaga, mengendalikan dan mengembangkan siklus hidrologi agar tetap sesuai dengan kaidahnya.
Pengembangan sumber daya air dibagi menjadi 3 aspek
1. Filosofi, menurut Departemen Kimpraswil 2004
Tingkatan Rumusan Penetapan
Pengolahan Sumber Daya
Nasional Presiden Air Nasional Wadah koordinasi tingkat Provinsi Gubernur provinsi. Wadah koordinasi tingkat Kabupaten Walikota kabupaten.
2. Yuridis, hukum-hukum yang mengatur tentang air.
3. Rekayasa, salah satunya dengan cara pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS) DAS adalah total luas daratan yang memberikan kontribusi air ke sungai. Unit analisa dalam perencanaan wilayah DAS terbagi menjadi 4 antara lain: Wilayah administrasi Wilayah ekonomi Wilayah homogen Wilayah DAS Penyebab degradasi kondisi DAS Keadaan alam geomorfologi Iklim / curah hujan yang tinggi Aktivitas manusia Berdasarkan sensus yang dilakukan oleh BPDAS 2006 diperoleh hasil lahan kritis 23.306.233 Ha dan lahan sangat kritis 60.890.567 Ha.
Peraturan yang mengatur pengembangan sumber daya air
UUD 1945 pasal 33 ayat 3
UU No 11 tahun 1974 tentang pengairan UU No 24 tahun 1992 tentang penataan ruang UU No 23 tahun 1997 tentang lingkungan hidup UU No 41 tahun 1999 tentang kehutanan UU No 7 tahun 2004 tentang sumber daya air PP No 47 tahun 1997 tentang RTRWN RPP pengolahan DAS terpadu