Anda di halaman 1dari 3

MACAM-MACAM METODE SINTESIS UNTUK SUATU

MATERIAL DAN KEUNGGULANNYA

1. Metode Lanxide (Stir Casting)


Stir Casting adalah suatu proses penting dari produk komposit dimana material bahan
penguat digabungkan dalam cairan logam dengan cara pengadukan (rader,2001).
Keunggulan: Pemilihan proses stir casting dalam pembuatan material ini dikarenakan
teknik ini dapat membuat komposit logam dengan distribusi partikel keramik (Al2O3) yang
merata dan homogen untuk dapat mendapat sifat mekanis yang baik.

2. Metode Perlakuan Panas (Heat Treatment)


Metode pembentukan yang dilakukan pada daerah temperature rekristalisasi logam
yang diproses. Akibat konkretnya ialah logam bersifat lunak pada temperature tinggi.
Keunggulan: bahwa deformasi yang diberikan kepada benda kerja dapat relative
besar, hal ini dikarenakan sifat lunak dan sifat ulet pada benda kerja, sehingga gaya
pembentukan yang dibutuhkan relative kecil, serta benda kerja mampu menerima perubahan
bentuk yang besar tanpa retak.

3. Metode Perlakuan Dingin


Metode pembentukan yang dilakukan pada daerah temperature dibawah temperature
rekristalisasi, pada umumnya pengerjaan dingin dilakukan pada suhu temperature kamar, atau
tanpa pemanasan. Pada kondisi ini, logam yang dideformasi terjadi peristiwa pengerasan
regangan. Logam akan bersifat makin keras dan makin kuat, tetapi makin getas bila
mengalami deformasi, bila dipaksakan adanya suatu perubahan bentuk yang besar, maka
benda kerja akan retak akibat sifat getasnya.
Keunggulan: kondisi permukaan benda kerja yang lebih baik dari pada yang diproses
dengan pengerjaan panas, hal ini dikarenakan tidak adanya proses pemanasan yang dapat
menimbulkan kerak pada permukaan. Contoh, proses penarikan kawat, dan pembentukan
pelat.

4. Metode Ekstrusi
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap. Proses
Ekstrusi pada Logam yaitu bahan baku dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak.
Setelah itu dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut
melalui sebuah die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan
penampang die. Khusus untuk ekstrusi plastik proses pemanasan dan pelunakan bahan baku
terjadi di dalam barrel akibat adaya pemanas dan gesekan antar material akibat putaran screw.
Keunggulan: bisa membuat benda dengan penampang yang rumit, bisa memproses
bahan yang rapuh karena pada proses ekstrusi hanya bekerja tegangan tekan, sedangkan
tegangan tarik tidak ada sama sekali. Aluminium, tembaga, kuningan, baja dan plastik adalah
contoh bahan yang paling banyak diproses dengan ekstrusi. Contoh barang dari baja yang
dibuat dengan proses ekstrusi adalah rel kereta api.

5. Metode Powder Metallurgy


Powder Metallurgy adalah proses dimana sejumlah kecil komponen dihasilkan
dengan pengepresan dan sinter serbuk logam dan serbuk keramik bersama-sama.
Pengepresan adalah operasi yang paling penting. Komponen dalam bentuk tertentu diperoleh
dengan pemadatan serbuk dalam cetakan (die) dengan tenaga yang cukup, mksudnya:.
a. Kerapatan yang diperlukan produk terpenuhi,
b. Terjadi deformasi plastis partikel serbuk dengan demikian luas kontak cukup memberikan
kekuatan.
c. Menghasilkan adhesi dan penempelan secara dingin.
d. Memungkinkan partikel akhirnya terikat bersama selama penyinteran
Keunggulan:
a. Komponen dapat dibuat sampai tingkat ukuran yang teliti tanpa finishing.
b. Proses ini mampu memproduksi komponen-komponen dengan titik cair tinggi seperti misalnya
perkakas tungsten karbid.
c. Komposisi yang dikehendaki lebih teliti dari pada pengecoran.
d. Mampu memproduksi paduan logam yang tidak dapat ber campur dalam keadaan cair, misal
tembaga-timah hitam, tembagatungsten.
e. Non logam seperti grafit dapat dicampurkan secara merata dalam konsentrasi tembaga.
f. Komponen dapat dibuat dengan sifat-sifat tanpa bentuk yang khusus termasuk kontrol
kerapatan dan tahan pakai.

6. Metode Kopresipitasi
Kopresipitasi merupakan salah satu metode yang digunakan untuk sintesis keramik
dengan penambahan zat aditif berupa NH4OH. Dalam metode ini digunakan serbuk logam,
yaitu serbuk Mg yang dilarutkan terlebih dahulu dengan asam kuat HNO3 yang kemudian
diencerkan dengan akuades. Pada sampel tersebut diberi penambahan NH4OH sedikit demi
sedikit sampai terbentuk endapan. Penelitian yang akan dilakukan ini menekankan pada
pengaruh suhu kalsinasi terhadap kristalografi serbuk brucite yang dihasilkan dengan
metodekopresipitasi.
Keunggulan: dapat menghasilkan material yang berukuran nano.

7. Metode Spin Coating


Spin coating merupakan sebuah metode yang umum dan sederhana untuk pelapisan
material polimer pada wafer silikon. Setelah larutan pelapis diteteskan pada wafer, sudut dari
pelapisan ditentukan dengan gaya sentrifugal yang dikendalikan dari larutan menyebar
pada wafer, dan pada kecepatan tinggi ( 2000- 4000 rpm ) lapisan tipis terbentuk (Hak-jukim,
2002).
Keunggulan: dapat mencapai ketebalan yang sangat kecil.
8. Metode Pemesinan (Machining)
Metode pemotongan logam disebut sebagai proses pemesinan adalah proses
pembuatan dengan cara membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga
diperoleh produk akhir dengan bentuk, ukuran, dan surface finish yang diinginkan.
Keunggulan: Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi proses pembuangan material
(material removal proces), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan fleksibilitas
(keluwesan) yang besar.

9. Metode Leblanc
Suatu metode yang bertujuan untuk menghasilkan secara efektif soda dari garam.
Esensi dari proses ini adalah penggunaan marmer (kalsium karbonat) sebagai ganti besi.
Keunggulan: Proses Leblanc dapat menghasilkan soda dengan kualitas lebih baik
daripada metoda sebelumnya. Namun, proses ini menghasilkan sejumlah produk samping
seperti asam sulfat, asam khlorida, kalsium khlorida, kalsium sulfida dan hidrogen sulfida.

10. Metode Solvay


Satu abad setelah usulan proses Leblanc, inventor Belgia Ernest Solvay (1838-1922)
mengusulkan proses Solvay (proses soda-amonia), yang lebih maju dari aspek kimia dan
teknologi. Telah diketahui sejak awal abad 19 bahwa soda dapat dihasilkan dari garam
denagn amonium karbonat (NH4)2CO3. Solvay yang berpengalaman dengan mesin dan
dapat mendesain proses produksi tidak hanya dari sudut pandang kimia tetapi juga dari sudut
pandang teknologi kimia. Dia berhasil mengindustrialisasikan prosesnya di tahun 1863.
Keuntungan terbesar proses Solvay adalah penggunaan reaktor tanur bukannya
reaktor tangki. Air garam yang melarutkan amonia dituangkan dari puncak tanur dan
karbondioksida ditiupkan kedalam tanur dari dasar sehingga produknya akan secara kontinyu
diambil tanpa harus menghentikan reaksi. Sistem Solvay menurunkan ongkos secara
signifikan, dan akibatnya menggantikan proses Leblanc.Satu-satunya produk samping proses
Solvay adalah kalsium khlorida, dan amonia dan karbondioksida disirkulasi dan digunakan
ulang. Dalam produksi soda dari garam, poin penting adalah pembuangan khlorin. Dalam
proses Leblanc, khlorin dibuang sebagai gas asam khlorida, namun di proses Solvay, khlorin
dibuang sebagai padatan tak berbahaya, kalsiu m khlorida. Karena keefektifan dan
keefisienan prosesnya, proses Solvay dianggap sebagai contoh proses industri kimia.

Sumber : http://masudahkusuma.blogspot.co.id/2011/10/macam-macam-metode-
sintesis-untuk-suatu.html

Anda mungkin juga menyukai