Anda di halaman 1dari 5

Desain Grafis di Percetakan

Digital
Tri Wibowo
/
September 7, 2012

Menjadi seorang desainer grafis pada sebuah perusahaan digital printing


tidaklah mudah, bukan hanya keahlian penguasaan software yang anda kuasai,
tetapi terpenting adalah workflow kerja dan insting desain yang kuat. berikut saya
beberkan beberapa hal berkenaan dengan keahlian desain grafis di perusahaan
Digital Printing.

1. Penguasaan Software

Jangan ngaku desain grafis jika anda hanya tahu


menguasai software sakti Adobe Photoshop. Banyak saya lihat desainer-
desainer di percetakan digital yang "berpangku tangan" pada software satu ini.
Bayangkan saja didalam satu software anda mengerjakan project kartu nama,
baleho, editing buku, bahkan desain nota.
Kuasailah software-software lain seperti Coreldraw, Adobe Illustrator, Adobe
Indesign, Quarkxpress, Adobe Pagemaker, Macromedia Freehand, Cinema
3D. Anda tak perlu "memasteri" semua software tersebut, cukup menguasai
dasarnya saja, lalu biarkan pengetahuan workflow anda yang mengaturnya.
Bukan hanya itu saja, anda juga harus bisa menguasai Windows di komputer
anda. jangan mengharapkan orang lain atau teknisi untuk mengatasi kerusakan
di Windows anda....minimal anda harus bisa melakukan Instalasi ulang
Operating System anda.
2. Beli Software
Saya tidak menganjurkan hal ini, tetapi saya sendiri senang membeli software
bajakan yang hemat dikantong. Hanya dengan mengeluarkan uang Rp. 40.000
anda sudah bisa memiliki Adobe CS6 Master Collection terbaru, itu sudah
tercakup Illustrator dan Indesign.
Dengan software yang lengkap anda bisa bekerja dengan lebih tenang, tanpa
kebingungan mencari software atau mendownload software jika terjadi
kesalahan pada software desain anda.
Jangan hanya suka mengcopy software dari teman sejawat dan
seprofesi....percayalah anda tak akan bisa menjadi lebih baik darinya.
3. Mencontek

Banyak desain-desain handal didunia berawal dari


mencontek desain yang sudah ada. Ini bagus buat pemula, tetapi jangan terlalu
sering dan jangan terlalu mirip seperti aslinya. Saya melihat karya orang lain
hanya sebatas memancing inspirasi keluar, boleh saja anda mencontek tentang
garis besarnya, atau warnanya, atau estetika desainnya, tetapi jangan
mencontek seluruh karyanya. Bagaimana bisa karya anda dihargai jika anda
sendiri tidak bisa menghargai karya orang lain.

4. Komputer Canggih dan Ruang Kerja Yang Nyaman


Anda pasti kesal menunggu membuka sebuah project baleho berukuran 5x12
meter (di photoshop) di komputer yang hanya memiliki 2 gb RAM, Pentium Dual
Core dan VGA Card Nvidia jenis FX. Mintalah pada pimpinan anda agar
menyediakan komputer yang mumpuni, tak perlu sebuah Mac yang mahal.
Cukup komputer dengan processor Quad Core, Memory 8 Gb dan Graphic Card
Nvidia atau AMD terkini. Atur ruang kerja yang nyaman bagi anda serta
berventilasi yang baik, jangan pernah juga meremehkan kursi tempat anda
duduk, belilah kursi empuk untuk bokong anda dan meja yang besar yang cukup
untuk meletakkan Kamera DSLR anda, Graphic Tablet dan berbagai macam
tetek bengek lainnya.
5. Kejayaan Keluarga Adobe

Ini
sering terjadi jika project yang ditanggani terlalu banyak sedangkan tenggat
waktu yang ditetapkan klien begitu dekat. Disini perlu adanya workflow kerja
antara software yang anda kuasai. Jika mengerjakan Baleho yang rumit dan kecil
(1x2,1x6, atau 1x1) anda bisa menggunakan Photoshop, jika anda mendapat
project kartu nama, pembuatan Logo, desain artistik gunakanlah selalu software
vector seperti Illustrator, jika project buku, nota, tabel atau sejenisnya
gunakanlah software Indesign.
LUPAKANLAH CORELDRAW..... mengapa saya mengatakan demikian. inilah
salah satu rahasia saya dalam mendesain cepat.
Semua keluarga Adobe, memiliki integrasi yang sempurna dalam kolaborasi
antar Photoshop - Illustrator - Indesign dan sebaliknya. Illustrator tidak bisa meng
copy-paste ke Coreldraw, tetapi Coreldraw bisa meng copy-paste ke Illustrator.
Ini yang menjadi salah satu masalahnya. Dalam mendesain baleho yang
memiliki format logo, pekerjaan akan menjadi lebih mudah jika kita meng copy-
paste dari Illustrator ke Photoshop, lebih hebatnya lagi gambar logo berubah
menjadi Vector Smart di Photoshop sehingga pembesaran dan pengecilan logo
bisa dilakukan tanpa membuat logo pecah. Copy-paste dari Illustrator ke
Indesign bisa anda pecah lagi dan bisa diedit kembali di Indesign. Saya
menggunakan Coreldraw hanya untuk membuat baleho besar yang hanya terdiri
dari warna dan kata-kata saja, karena lebih ringan dan cepat.
6. Jangan Remehkan Office

Jangan remehkan software "kantoran" yang satu ini. Software yang


satu ini banyak diremehkan oleh para desainer di percetakan. Tabel di Excel bisa
jadi "missing link" di dunia desain grafis. Tabel di Excel bisa anda export ke PDF
sehingga bisa dibuka menjadi murni vector di Illustrator atau di Coreldraw,
dengan beberapa penyesuaian tabel tersebut bisa anda export kembali ke
Photoshop sehingga menghemat waktu pengerjaan desain anda. Begitu juga
dengan Word, anda pasti pernah diminta mengetik begitu banyak kata-kata
dalam sebuah desain terutama di pemuatan buku, Gunakan Word untuk meng
copy-paste ke Indesign, mudah bukan?....
7. Sering Browsing
Sering-seringlah browsing ke situs-situs desain dan artwork desainer lain. Atau
bergabunglah ke komunitas-komunitas desain di Facebook. Banyak manfaat
yang bisa anda dapatkan disana, selain teman, anda bisa mendapatkan
inspirasi, pengetahuan dan meningkatkan branding keahlian anda.
Maka....bergaullah.
8. Sehat

Sehatlah....karena dengan badan sehat pikiran dan ide-ide


cemerlang keluar dengan segar dari otak anda. Bersepeda kekantor menjadi
pilihan banyak desainer grafis untuk menghilangkan stress karena mendesain
seharian. Keluarlah dan anda tak akan tahu apa yang akan anda temukan diluar
sana.

Anda mungkin juga menyukai