NAMA NIM
1) ARIF RAHMAN GAFAR 2016210018
2) MEIDA HESNAWATI 2016210024
3) ROSIANA PRATIWI 2016210007
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Standar Akuntansi Sektor Publik.
Adapun makalah tentang Standar Akuntansi Sektor Publik telah kami
usahakan semaksimal mungkin dengan bantuan berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Standar
Akuntansi Sektor Publik ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat
memberikan inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen.
Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk
perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga
bagi stekeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang lebih
bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan
tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik
untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak
eksternal. Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan
laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu
proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang
bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.
Informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi sektor publik.
Informasi keuangan berfungsi memberikan dasar pertimbangan untuk
pengambilan keputusan. Informasi akuntansi merupakan alat untuk
melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara efektif, bukan tujuan akhir
sektor publik itu sendiri. Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih
bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang
dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi.
Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus juga
dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan. Untuk itulah kelompok kami
yang mana mendapatkan kesempatan untuk menyajikan pembahasan
mengenai pelaporan keuangan sektor publik berusaha untuk menyampaikan
Pelaporan Keuangan Sektor Publik secara singkat, padat dan jelas.
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Standar Akuntansi
Sektor Publik
2. Untuk dapat mengetahui lingkup Standar Akuntansi Sektor Publik
3. Untuk dapat mengetahui ragam dan hubungan antar Standar Akuntansi
Sektor Publik
4. Untuk dapat mengetahui apa saja kebutuhan Standar Akuntansi Sektor
Publik di Indonesia
5. Untuk dapat menjelaskan teknik penyusunan standar
6. Untuk dapat menjelaskan Standar nomenklatur
7. Untuk dapat menjelaskan Standar Akuntansi Sektor Publik
8. Untuk dapat menjelaskan Standar audit sektor publik
9. Untuk dapat menjelaskan Standar Akuntansi Biaya Sektor Publik
BAB II
PEMBAHASAN
Pertanggungjawaban
Publik Penganggaran Publik
Akuntansi
Sektor
Publik Realisasi Anggaran
SPAP Audit Sektor Publik
Publik
SPKN
F. Standar Nomenklatur
1) Definisi Nomenklatur
Nomenklatur didefinisikan sebagai daftar perkiraan/akun buku besar
yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkan
perencanaan, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban, dan pelaporan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari
sisi internal organisasi laporan keuangan sektor publik merupakan alat
pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi
eksternal, laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban terhadap publik
dan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Akuntansi sektor publik bertujuan
untuk memberi informasi yang bertujuan untuk pengambilan keputusan ekonomi,
sosial, politik, dan sebagai bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta
untuk memberi informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Menurut Hadi, masalah pertama dalam LKPP adalah pemerintah telah mencatat
realisasi PNBP dan belanja lainnya dari untung/rugi selisih kurs dalam LRA tahun
2012 masing-masing Rp2,09 triliun dan Rp282,93 miliar.
"Belanja bantuan sosial Rp1,91 triliun yang sudah dicairkan tetapi dana yang
belum tersalurkan sampai 31 Desember 2012 tidak disetor ke kas negara dan
penyaluran bantuan sosial yang tidak sesuai sasaran Rp269,98 miliar," jelasnya.
Masalah LKPP yang ketiga, pemerintah belum menelusuri sebagian aset dari eks-
BPPN sebesar Rp8,79 triliun dan aset properti eks-PPA sebesar Rp1,21 triliun.
"Selain itu pemerintah juga tidak dapat memberikan penjelasan yang memadai
atas penambahan fisik SAL Rp33,49 miliar dan tidak dapat menunjukkan sumber
dokumen atas koreksi pencatatan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran sebesar
Rp30,89 miliar," demikian Hadi Poernomo.
Editor: Maryat
COPYRIGHT © ANTARA 2013
Di sisi lain, tantangan juga timbul dari kepercayaan pemerintah pada akuntan
publik yang merencanakan pada masa datang laporan audit diakui sebagai dasar
perhitungan pajak oleh dirjen pajak. Tentu saja jika wacana ini dilaksanakan maka
akan semakin besar peluang pasar jasa akuntan publik di Indonesia. Tantangan
dari wacana pemerintah ini adalah jumlah akuntan publik masih sedikit. Saat ini
jumlah akuntan publik baru 1100 orang dan jumlah KAP baru 400 kantor.