Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana Agama Menjamin Kebahagian?

Bahagia adalah perasaan senang dan gembira karena bisa mencapai keinginan atau cita-cita yang
dituju dan diimpikan selama itu tetap dalam kebaikan. Bahagia itu sederhana, sesederhana kita
tersenyum dan bersyukur dengan apa yang sudah kita punya. Hadist Nabi Muhammad SAW
tentang bahagia:

“Yang namanya kaya (ghina’) bukanlah dengan banyaknya harta (atau banyaknya kemewahan
dunia). Namun yang namanya ghina’ adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Ibnu Qoyyim al Jauziyyah : untuk menggapai kebahagiaan itu mengharuskan adanya kondisi hati
yang sehat (Qolbun Salim)

Karakter hati yang sehat :


Hati yang penuh keimanan
Selalu berpikiran ke akhirat
Selalu mendorong pemiliknya untuk kembali kepada Allah
Selalu berzikir kepada Allah
Melaksanakan shalat
Menjaga waktu
Amal yang berkualitas

Penyebab hati sakit :


Banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik
At Tamanni (berangan-angan)
Menggantungkan diri kepada selain Allah
Asy Syab’u (terlalu kenyang)
Terlalu banyak tidur
Berlebihan melihat hal-hal yang tidak berguna
Berlebihan dalam berbicara

Indikator Orang Bahagia (Ustman bin Hasan al Khaubawi)


Sumber rejekinya ada di negaranya
Mempunyai keluarga yang saleh yakni istri dan anak-anak yang membanggakan dan
membahagiakan
Berada di bawah penguasa yang adil dan tidak zhalim
Rejekinya dapat membantu orang lain untuk mendekatkan diri kepada Allah
Meski kaya tetapi berorientasi akhirat
Semangat dalam ibadah
Tidak banyak bicara hal-hal yang tidak berguna
Menjaga kewajiban shalat
Bersifat wara’
Bergaul dengan orang sholeh dan sholeha
Tawadu, tidak sombong
Dermawan
Bermanfaat bagi orang lain
Tidak lupa akan kematian

Anda mungkin juga menyukai