Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, maka persaingan

perusahaan, khususnya antar perusahaan yang sejenis akan semakin ketat.

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi

persaingan tersebut, maka diperlukan suatu penanganan dan pengelolaan

sumber daya yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan baik (Guntur dan

Widyawati, 2014).

Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk dapat mengkoordinasikan

penggunaan seluruh sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara

efisien dan efekif, juga dituntut untuk dapat menghasilkan keputusan-

keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan dimasa

yang akan datang (Guntur dan Widyawati, 2014).

Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah memperoleh laba

atau keuntungan yang maksimal. Kemampuan untuk memperoleh laba dalam

dunia bisnis disebut dengan profitabilitas (Winarno et al, 2015). Profitabilitas

adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dalam hubungannya

dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Agus Sartono,

2010:122 seperti yang dikutip oleh Shintya et al, 2017). Dengan demikian

setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan profitabilitasnya,

karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu perusahaan maka

1
2

kelangsungan hidup perusahaan tersebut akan lebih terjamin (Shintya et al,

2017).

Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On

Assets (ROA). ROA merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas

yang dimaksudkan untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan

keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk

operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (Andayani et al, 2016).

Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas (ROA) antara lain: margin

laba bersih, perputaran total aktiva, laba bersih, penjualan, total aktiva, aktiva

tetap, aktiva lancar, dan total biaya (Kasmir, 2008:89 seperti yang dikutip

oleh Andayani et al, 2016). Dalam penelitian ini, faktor yang akan diteliti

yang diduga berpengaruh terhadap profitabilitas antara lain penjualan dan

perputaran piutang.

Penjualan ialah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli,

mempengaruhi dan memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan

kebutuhannnya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian

mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak (Moekijat,

2000:488).

Penjualan dapat dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Penjualan dari

suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor

penentu dalam kegiatan perusahaan. Kondisi ini memotivasi perusahaan

dalam pelaksanaan sistem penjualan kredit yang baik dalam usaha

meningkatkan laba (Denny, 2014).


3

Penjualan dapat juga mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Semakin

tingginya penjualan bersih yang dilakukan oleh perusahaan dapat mendorong

semakin tingginya laba kotor yang mampu diperoleh, sehingga dapat

mendorong semakin tinggiya profitabilitas perusahaan (Andayani et al,

2016).

Selain penjualan, faktor yang diduga memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas adalah perputaran piutang. Piutang merupakan tagihan

perusahaan kepada pembeli atau pihak lain yang menjual produk perusahaan

secara kredit (Martono, 2010:95 seperti yang dikutip oleh Guntur dan

Widyawati, 2014).

Piutang timbul karena adanya transaksi penjualan barang atau jasa secara

kredit. Ini berarti perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau

perusahaan lain. Piutang sebagai unsur modal kerja dalam kondisi berputar,

yaitu dari kas, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin cepat perputaran

piutang makin baik kondisi keuangan perusahaan berarti semakin cepat modal

kembali (Chakiki dan Djawoto, 2016).

Dalam penelitian ini perusahaan yang akan digunakan sebagai populasi

adalah perusahaan property karena perusahaan tersebut bisa dikatakan

menyediakan kebutuhan pokok. Selain itu, perusahaan ini selalu mempunyai

kinerja keuangan yang baik dan perusahaan yang bergerak di bidang property

sudah tidak asing lagi (Ruhmana dan Ardini, 2017).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penelitian ini akan meneliti

penjualan, perputaran piutang dan profitabilitas yang lebih mendalam dan


4

penyusunannya dalam bentuk tugas akhir dengan judul “PENGARUH

PENJUALAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP

PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PROPERTY”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah yang diajukan adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan

property?

b. Bagaimana pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas perusahaan

property?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk menguji pengaruh penjualan terhadap profitabilitas pada perusahaan

property.

b. Untuk menguji pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada

perusahaan property.
5

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki kegunaan sebagai berikut:

a. Bagi Pembaca

Berguna untuk menambah wawasan serta dapat juga dijadikan sebagai

bahan referensi bagi pembaca dan juga sebagai bahan masukan serta

sumber informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya sehingga

hasilnya dapat lebih baik dari penelitian terdahulu.

b. Bagi Peneliti

Berguna untuk menambah pemahaman serta pengetahuan baru kepada

peneliti tentang pengaruh penjualan dan perputaran piutang serta menjadi

persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir.

c. Bagi Perusahaan

Berguna untuk memberikan informasi bagi perusahaan tentang hal yang

mempengaruhi profitabilitas serta sebagai dasar pertimbangan, referensi,

dan masukan bagi pihak manajemen perusahaan khususnya yang telah

terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia dalam menilai kinerja dan

menjalankan aktivitasnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam hal ini ada beberapa hal yang digunakan sebagai ruang lingkup

penelitian, antara lain:

a. Variabel
6

Berdasarkan model yang digunakan dalam penelitian ini maka variabel

yang digunakan terdiri dari:

1. Variabel Bebas (X) atau Independen Variabel

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah

penjualan, perputaran piutang.

2. Variable Terikat (Y) atau Dependen Variabel

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat

dalam penelitian ini adalah profitabilitas.

b. Tempat melakukan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data dari laporan

keuangan pada perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pembahasan penelitian

ini, penulis membagi pembahasan dalam lima bab yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang hal-hal mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang

lingkup penelitian dan sistematika penulisan.


7

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori yang diambil dari beberapa kutipan

buku, yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga berisi

tentang penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan perumusan

hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis penelitian, definisi operasional

variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, data

penelitian dan metode analisis data.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang kajian atau analisis terhadap materi yang

penulis angkat sesuai dengan judul yang disampaikan.

BAB V : KESIMPULAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat oleh penulis

beserta saran-saran yang mungkin berguna bagi perusahaan

sebagai masukan.
8
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan keuangan itu terdiri dari neraca

dan perhitungan rugi laba serta laporan perubahan modal, dimana

neraca menunjukkan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan

modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan

perhitungan (laporan) rugi laba memperlihatkan hasil-hasil yang telah

dicapai oleh perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode

tertentu, dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan

penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal

perusahaan (Munawir, 2012:5 seperti yang dikutip oleh Guntur dan

Widyawati, 2014).

Laporan keuangan memiliki tujuan masing-masing sesuai dengan

kebijakan perusahaan dan harus diterapkan sesuai prinsip-prinsip

akuntansi yang berlaku (Guntur dan Widyawati, 2014). Tujuan laporan

keuangan dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Tujuan umum, menyajikan

laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan

secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima; 2) Tujuan Khusus,

memberi informasi tentang kekayaan, kewajiban, kekayaan bersih,

proyeksi laba, perubahaan kekayaan dan kewajiban, serta informasi

9
10

yang relevan (Harahap, 2011:133 seperti yang dikutip oleh Guntur dan

Widyawati, 2014).

2.1.2 Penjualan

Penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

dengan memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa yang

ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah

pihak yang terkait baik dibayar secara tunai maupun kredit (Andayani

et al, 2016)

Penjualan tunai adalah penjualan yang pembayarannya diterima

sekaligus (langsung lunas). Sedangkan penjualan kredit adalah

penjualan yang dilakukan secara non-tunai, dalam hal ini laba yang

diharapkan adalah lebih besar daripada penjualan tunai (Guntur dan

Widyawati, 2014).

Penjualan harus dapat menutupi biaya sehingga dapat

meningkatkan keuntungan, maka perusahaan dapat menentukan

langkah yang akan diambil untuk mengantisipasi kemungkinan naik

atau turunnya penjualan pada tahun yang akan datang (Brigham dan

Houston, 2006 seperti yang dikutip oleh Andayani et al, 2016).

Penjualan yang meningkat maka akan menambah laba, laba yang

didapat akan disimpan dalam bentuk kas yang secara langsung

perusahaan akan lebih mudah untuk membiayai kegiatan-kegiatan

operasional jangka pendeknya (Andayani et al, 2016).


11

2.1.3 Perputaran Piutang

Piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lainnya yang

memiliki jangka waktu tidak lebih dari satu tahun (Kasmir, 2012:41

seperti yang dikutip oleh Fahrunnisa, 2016). Perputaran piutang

merupakan salah salah satu bentuk investasi yang dilakukan oleh pihak

peusahaan. Apabila perputaran piutang dikelola secara efisien dan

efektif oleh perusahaan, yang bertujuan untuk menghasilkan laba.

Semakin cepat periode berputarnya piutang menunjukan semakin cepat

penjualan kredit dapat kembali menjadi kas (Agus Sartono, 2010:119

seperti dikutip oleh Fahrunnisa, 2016).

Rasio ini dihitung dengan hanya memasukan penjualan kredit

karena penjualan kas tidak menimbulkan piutang. Karena laporan

keuangan jarang mengungkapkan penjualan kas dan kredit secara

terpisah, maka rasio ini sering kali harus dihitung dengan menggunakan

angka penjualan bersih (yaitu dengan mengasumsikan bahwa penjualan

kas tidak signifikan). Cara langsung untuk menentukan rata-rata piutang

adalah menambahkan saldo awal dan saldo akhir piutang pada periode

tersebut dan membaginya dengan dua. Rasio perputaran piutang

menunjukan ratarata seberapa sering, secara rata-rata, piutang berubah,

yaitu diterima dan ditagih sepanjang tahun (K.R Subramanyam dan

Jhon J. Wild, 2010:143 seperti yang dikutip oleh Julyana, 2017).


12

2.1.4 Profitabilitas

1) Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubungan dengan penjualan total aktiva maupun modal

sendiri. Dari defini ini terlihat jelas bahwa sasaran yang akan dicari

adalah laba perusahaan (Santoso, 2013).

2) Jenis-Jenis Profitabilitas

Terdapat beberapa jenis rasio yang dapat digunakan untuk

mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Adapun jenis-jenis

profitabilitas sebagai berikut (Kasmir, 2011:199 seperti yang dikutip

oleh Santoso, 2013):

a. Profit Margin on Sale

Merupakan margin laba berdasarkan pada penjualan, rasio ini

merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur

margin laba atas penjualan. Cara pengukuran rasio ini adalah

dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan

penjualan bersih.

b. Retrun on Asset (ROA)

Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume

penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti

bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.


13

c. Return On Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila

diukur dari modal pemilik. Semakin besar rasio ini maka semakin

bagus terhadap kinerja keuangan perusahaan.

d. Basic Earning Power

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba

diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak

dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio ini maka

semakin baik.

e. Earning Per Share ( EPS )

Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar

saham menghasilkan laba bagi perusahaan.

f. Contribution Margin

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba

yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya.

Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol

pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga

perusahaan dapat menikmati laba.

2.2 Penelitian Terdahulu

Pembahasan yang dilakukan pada penelitian ini merujuk pada penelitian

terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Berikut
14

ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian

ini:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


1. Dwi Kartika Pengaruh Volume Pengaruh Penjualan cukup kuat dan
et al. (2010). Penjualan signifikan terhadap NPM (-50,5%) dan
Terhadap Rasio GPM (-61,3%) dengan arah hubungan yang
Profitabilitas pada negatif karena volume penjualan berlaku
PT X. sebagai denominator pada formula kedua
rasio tersebut. Sedangkan pengaruhnya
terhadap ROI dan ROE tidak signifikan.

2. Clairene E.E Perputaran Modal Perputaran Modal Kerja dan Perputaran


Santoso Kerja dan Piutang pada PT. Pegadaian (Persero)
(2013). Perputaran periode 2000-2011 secara bersama-sama
Piutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Pengaruhnya Profitabilitas Perusahaan.
Terhadap
Profitablitas pada
PT Pegadaian
(Persero).

3. Nurul Pengaruh Perputaran piutang berpengaruh terhadap


Widyawati Penjualan dan laba bersih pada perusahaan farmasi di
(2014) Perputaran Bursa Efek Indonesia. Penjualan
Piutang Terhadap mempunyai pengaruh dominan terhadap
Laba Bersih Pada laba bersih karena mempunyai koefisien
Perusahaan determinasi parsialnya paling besar.
Farmasi.

4. Dera Srikandi Pengaruh Perputaran piutang dan ukuran perusahaan


Fahrunnisa Perputaran berpengaruh signifikan terhadap
(2016) Piutang dan Profitabilitas (ROA).
Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Profitabilitas
Pada Perusahaan
Manufaktur Sub
Sektor Otomotif
yang terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia.
15

5. Winarno et al. Faktor-faktor Market share (pangsa pasar), leverage, dan


(2015) yang pertumbuhan penjualan secara parsial tidak
mempengaruhi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
profitabilitas profitabilitas, sedangkan intensitas modal
perusahaan dan total asset secara parsial memiliki
manufaktur yang pengaruh positif dan signifikan terhadap
listed di Bursa profitabilitas.
Efek Indonesia.

6. Lina Pengaruh  Penjualan dan likuiditas berpengaruh


Andayani et Penjualan Dan signifikan terhadap profitabilitas pada
al. (2016) Likuiditas Perusahaan Perdagangan, Jasa dan
Terhadap Investasi di Bursa Efek Indonesia.
Profitabilitas  Penjualan berpengaruh positif dan
Pada Perusahaan signifikan terhadap profitabilitas pada
Perdagangan, Jasa Perusahaan Perdagangan, Jasa dan
Dan Investasi Di Investasi di Bursa Efek Indonesia.
Bursa Efek  Likuiditas berpengaruh negatif dan
Indonesia Tahun signifikan terhadap profitabilitas pada
2014. Perusahaan Perdagangan, Jasa dan
Investasi di Bursa Efek Indonesia.
 Penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap likuiditas pada
Perusahaan, Jasa dan Investasi di Bursa
Efek Indonesia.

7. Futhika Dewi Pengaruh Perputaran piutang berpengaruh positif


Ruhmana dan Perputaran terhadap profitabilitas perusahaan property
Lilis Ardini Piutang, yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia,
(2017) Persediaan dan sedangkan Perputaran persediaan dan skala
Skala Perusahaan perusahaan tidak berpengaruh positif
terhadap terhadap profitabilitas perusahaan property
profitabilitas yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
perusahaan
property.

8. Yulisa Pengaruh Perputaran modal kerja dan pertumbuhan


Ermanda dan Perputaran Modal penjualan berpengaruh positif secara
Hilda Kerja dan signifikan terhadap profitabilitas
Purnamawati Pertumbuhan perusahaan.
(2017) Perjualan
Terhadap
Profitabilitas.

9. Mella Nur Analisis Pengaruh Leverage dan pertumbuhan penjualan secara


16

Shintya et al. Leverage Dan simultan memiliki pengaruh yang positif


(2017) Pertumbuhan dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA)
Penjualan pada perusahaan sub sektor kosmetik yang
Tehadap terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Profitabilitas
Pada Perusahaan
Sub Sektor
Kosmetik Yang
Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia.
10. Dewi Indriani Pengaruh Perputaran piutang dan arus kas
et al. (2017) Perputaran berpengaruh signifikan terhadap likuiditas
Piutang Dan Arus perusahaan.
Kas Terhadap
Likuiditas PT.
Astra
Internasional,
Tbk.

2.3 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, landasan teori seperti diuraikan diatas maka kerangka pemikiran

ini dapat ditunjukkan seperti pada gambar sebagai berikut:

(+)
Penjualan
(X1) H1
Profitabilitas
(Y)

(+)
Perputaran Piutang H2
(X2)
2.1 Kerangka Pemikiran

Perputaran piutang yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan

dalam mengelola piutangnya dengan baik. Piutang yang dikelola dengan baik
17

akan menyebabkan resiko piutang tak tertagih menjadi kecil. Hal ini akan

meningkatkan profitabilitas seiring lancarnya jumlah penjualan (Ruhmana

dan Ardini, 2017).

2.4 Perumusan Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, landasan teori diatas,

maka hipotesisnya sebagai berikut:

H1= Penjualan berpengaruh secara positif terhadap profitabilitas perusahaan

property.

H2= Perputaran piutang berpengaruh secara positif terhadap profitabilitas

perusahaan property.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, artinya data yang diperoleh dari perusahaan bukan berdasarkan

penjelasan-penjelasan namun dalam bentuk angka-angka dan lebih dapat

dipercaya keasliannya karena laporan keuangannya telah diaudit oleh akuntan

publik.

3.2 Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Variabel Bebas (X) atau Independen Variabel

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(terikat). Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini antara lain:

a. Penjualan

Penjualan adalah transaksi penjualan yang dilakukan oleh

perusahaan baik secara tunai maupun kredit, sehingga pembeli

mendapatkan kemudahan dalam hal pembayaran dan hal ini juga

salah satu yang dapat meningkatkan jumlah pembeli maupun

pembelian yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi pada

laba (Guntur dan Widyawati, 2014). Pengukuran variabelnya

berdasarkan rupiah pada tahun 2015-2017.

18
19

b. Perputaran piutang

Perputaran piutang adalah kemampuan dana yang tertanam dalam

piutang berputar dalam satu periode tertentu melalui penjualan

(Guntur dan Widyawati, 2014). Pengukuran variabelnya dapat

dihitung dengan rumus:

Penjualan kredit
Perputaran Piutang =
Piutang Rata-rata

3.2.2 Variable Terikat (Y) atau Dependen Variabel

Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat

dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang berkaitan

dengan hasil penjualan dan penggunaan sumber-sumber yang ada pada

perusahaaan (Ruhmana dan Ardini, 2017). Pengukuran variabelnya

dapat dihitung dengan rumus:

Laba Setelah Pajak


ROA =
Total Aktiva

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi yaitu sekumpulan objek yang akan dijadikan sebagai bahan

penelitian (penelahan) dengan ciri mempunyai karakteristik yang sama

(Supangat, 2013:3 seperti yang dikutip oleh Fahrunnisa, 2016). Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek
20

Indonesia dengan tahun penelitian 2015 - 2017. Metode pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purpose sampling.

Sampel yang diambil secara tidak acak dan dipilih berdasarkan kriteria

sebagai berikut:

a. Perusahaan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2017.

b. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan selama periode

2013–2017.

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan data

sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media

perantara yaitu media internet.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama

dilakukan melalui studi pustaka, yaitu melalui jurnal-jurnal akuntansi

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap kedua,

pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet.


21

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis linier berganda. Apabila variabel bebas lebih dari satu maka

persamaan regresi yang digunakan yaitu regresi linier berganda

(Supangat, 2010:336 seperti yang dikutip oleh Fahrunnisa, 2016).

Nantinya akan dilakukan pengelolaan data melalu software SPSS

(Statitical Package for Social Science). Bentuk persamaan dari regresi

linier berganda ini adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012:261 seperti

yang dikutip oleh Santoso, 2013):

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Profitabilitas (ROA)

X1 = Penjualan

X2 = Perputaran Piutang

a = Bilangan Konstanta

b1 = Koefisien regresi variabel penjualan

b2 = koefisien regresi variabel perpputaran piutang

e = Tingkat kesalahaan (error term)

3.5.2 Uji Asusmsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan model regresi

yang baik. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini antara lain:
22

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dalam penelitian ini dapat dilakukan dalam

pendekatan grafik Uji normalitas menguji apakah dalam sebuah

model regresi, baik variabel dependen maupun variabel independen

atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Guntur dan

Widyawati, 2014).

Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal (Santoso, 2009:214 seperti yang dikutip oleh

Guntur dan Widyawati, 2014). Diuji dengan uji statistik Sample

Kolmogorov-Smirnov Test (K-S) dengan uji 1 sample. Kriteria uji

ini jika nilai signifikan > 0,05 maka data terdistribusi secara normal,

sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka data tidak terdistribusi

secara normal (Ruhmana dan Ardini, 2017).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidakpastian varians dari residuals

dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian ini dapat

dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik scatter – plot

(Ghozali, 2011:106 seperti yang dikutip oleh Ruhmana dan Ardini,

2017).
23

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar anggota

serangkaian data observasi baik data time series maupun cross

section (Guntur dan Widyawati, 2014).

d. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi linear

berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas dimana akan

diukur keeratan hubungan antarvariabel bebas tersebut melalui

besaran koefisien korelasi (r). Dikatakan terjadi multikolinearitas,

jika koefisienkorelasi antarvariabel bebas lebih besar dari 0,60.

Dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, jika koefisien korelasi

antarvariabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,60 (Fahrunnisa,

2016).

3.5.3 Pengujian Hipotesis

a. Uji Kelayakan Model (Uji – F)

Uji kelayakan model bertujuan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen yang dimasukkan dalam model merupakan

penjelas variabel dependen (Ghozali, 2011 seperti yang dikutip oleh

Ruhmana dan Ardini, 2017 ).

b. Uji Hipotesis (Uji – t)

Uji – t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan

variabel independen secara individu dengan variabel dependen

(Ruhmana dan Ardini, 2017).

Anda mungkin juga menyukai