Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Jamu beras kencur adalah jamu yang berasal dari campuran kencur dan
juga beras. Jamu ini memiliki khasiat untuk menambah nafsu makan pada
anak – anak.Walaupun memiliki kandungan yang sangat berguna pada
manusia, khususnya anak – anak, pengolahan kencur menjadi jamu sudah
jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang kurang
diketahui masyarakat atau proses pengolahannya yang rumit. Dewasa ini,
banyak masyarakat ataupun orang tua yang tidak sempat membuat jamu
beras kencur, karena tidak mempunyai banyak waktu untuk mengolah
kencur tersebut. Selain itu, rasa dan aroma dari jamu beras kencur kurang
disukai oleh anak – anak.

Ruang lingkup usaha yang saya rintis ini masih dalam usaha skala
kecil, tetapi usaha ini bisa sangat menjanjikan karena produk makanan
yang kami produksi dapat dinikmati oleh semua kalangan.Usaha yang
akan kami mulai adalah usaha yang bergerak dalam bidang pengolahan
makanan (industry kecil) yang memanfaatkan kencur dan beras sebagai
produk minuman khas daerah yang kaya akan manfaat dan kandungan
gizinya. Usaha ini mungkin masih jarang diminati banyak orang, karena
kebanyakan mereka hanyamembuat produk untuk disajikan dirumah saja,
namun oleh karena itu kami berusahauntuk mengembankan usaha ini agar
dapat lebih maju lagi dan menunjukan citra yang baik. Produk yang
dihasilkan yaitu berupa beras kencur instant yang dikemas dalam
pengemas plastic PP.

1.2. TUJUAN USAHA

A. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan.


B. Memanfaatkan potensi lokal untuk hal yang bermanfaat dan
produktif.
C. Menumbuhkan budaya riset.

1
1.3. DASAR TEORI

A. Jamu Beras Kencur


Definisi dari jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-
menurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
(Undang-Undang Kesehatan RI No 23,1992).

Pembuatan jamu biasanya menggunakan beberapa macam


tumbuhan yang diambil langsung dari alam. Biasanya menggunakan
bagian rimpang, daun, kulit batang dan buah namun juga ada yang
menggunakan bahan hewani seperti empedu kambing atau tangkur
buaya (Banuerah, 2009). Salah satu contoh jamu adalah jamu beras
kencur. Jamu ini menggunakan campuran bahan beras dan kencur
yang dipercaya menghilangkan pegal-pegal pada tubuh (Banuerah,
2009).

Tanaman kencur masuk adalam family Zingiberaceae. Kencur


banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit gigi, obat gosok, antiseptik dan
lain sebagainya. Bagian akar rimpang yang banyak dimanfaatkan
sebagai obat sakit gigi, obat gosok dan lain sebagainya. Bagian rimpang
mempunyai beberapa senyawa aromatik yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai bahan dasar industri farmasi (Astuti dkk., 1996).

Daun kencur berbentuk bulat lebar dengan panjang 10-12 cm dan


lebar 8-10 cm. Sirip daun tipis dari pangkal, tumbuh mendatar di atas
permukaan tanah dengan jumlah daun tiga hingga empat helai (Astuti
dkk., 1996).7

Rimpang kencur berada di dalam tanah bergerombol dan bercabang


dengan bentuk rimpang di tengah. Kulit ari pada rimpang berwarna
coklat dan bagian dalam putih dan berbau tajam.

2
Klasifikasi dari Kaempferia galanga L. menurut Steenis (1988)
adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Monokotiledon

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Kaempferia

Spesies : Kaempferia galanga L.

Rimpang kencur mempuyai beberapa kandungan senyawa yang


banyak dimanfaatkan pada pengobatan metode herbal. Senyawa yang
terdapat pada kencur antara lain adalah pati (4,14 %), mineral (13,73 %)
dan minyak atsiri (0,02 %) berupa asam metil kanil, dan penta dekaan,
asam sinamik, borneol, kamphene, dan alkaloid (Herbie, 2015).

Bahan lain dari ampas adalah beras yang mempunyai nama latin
Oryza sativa. Beras sangat banyak dikembangkan dan dikomsumi oleh
masyarakatAsia (Reddy dan Bhotmage, 2013). Beras merupakan butir
padi yang sudah dibuang kulitnya (Sediaoetama, 1997). Beras
mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi mencapai 78,9 g/100 g
bahan. Karbohidrat utama yang terkandung dalam beras adalah pati. Pati
beras terdiri dari dua polimer glukosa yaitu amilosa dan amilopektin
(Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1981). Wahono (2006)
menjelaskan bahwa biomassa pati yang terkandung dalam beras
berpotensi untuk dikonversi menjadi bioetanol. Pati akan dipecah
terlebih dahulu menjadi monomer glukosa. Setelah itu akan terjadi tahap
fermentasi monomer glukosa menjadi bioetanol dengan reaksi:

C6H12O6 => 2 C2H5OH + 2 CO2

Glukosa Etanol Karbon dioksisa (gas)

3
BAB II
PROSES PRODUKSI

2.1. ALAT

Peralatan Produksi :

No Uraian Jumlah

1. Wajan 3
2. Kompor 3
3. Pisau 5
4. Blender 3
5. Saringan 3
6. Baskom 8
7. Pengaduk 6
8. Plastik 20
9. Sendok 10
10. Sealer 5
11. Timbangan digital 3
12. Gas 3

2.2. BAHAN

No Uraian Volume/jumlah (kg,lt,bks)

1. Kencur 250
2. Beras 50
3. Kayu manis 0,5
4. Cengkeh 0,5
5. Gula Pasir 500
6. Gula Jawa 100

4
2.3. TAHAPAN PROSES

2.4. PROSES PRODUKSI

A. Kencur yang akan digunakan dalam pembuatan kencur instan


dicuci bersih dan dikupas atau dikerok, kemudian diparut hingga
lembut/halus. Sementara beras disangrai dan kemudian ditumbuk
hingga halus (menjadi tepung beras), sedangkan kayu manis dan
cengkeh dicuci dan direbus hingga mendapatkan ekstrak berwarna
coklat dan berbau harum.

B. Kencur yang telah diparut kemudiann diperas untuk diambil


sarinya. Demikian juga dengan kayu manis dan cekeh yang telah
derebus kemudian disaring. Air kayu manis dan cengkeh tersebut
dicampur ke dalam sari kencur untuk kemudian disaring kembali.

C. Hasil penyaringan ditambahkan gula dan gula jawa kemudian


diaduk-aduk hingga seluruh gula pasir dan gula jawa yang
dicampurkan dapat terlarut sempurna.

5
D. Setelah tercampur rata, larutan tersebut dimasak dalam wajan
dengan api sedang. Dalam pemasakan ini perlu diperhatikan agar
wajan yang digunakan harus dalam kondisi yang benar-benar bersih
dan terbebas dari segala kotoran khususnya minyak. Adanya minyak
sisa gorengan akan menyebabkan kegagalan proses pembuatan kencur
instan.

E. Selama pemasakan, pengadukan harus terus dilakukan untuk


menghindari penggumpalan atau kegosongan. Pemasakan terus
dilakukan hingga terbentuk adonan yang kental dan berkesan
berminyak

F. Jika adonan sudah kental maka dilakukan pengadukan terus


dilakukan hingga adonan mengental dan terbentuk serbuk atau bubuk.
Dalam keadaan masih panas, serbuk yang terbentuk harus
dihancurkan /dihaluskan menggunakan pengaduk hingga menjadi
serbuk yang lembut. Penghancuran yang dilakukan dalam keadaan
dingin, akan sulit dilakukan mengingat serbuk tersebut telah
mengeras. Selanjutnya diangkat dari wajan dan didinginkan.

G. Serbuk yang telah dihancurkan, kemudian diayak hingga diperoleh


beras kencur instan yang benar-benar lembut. Untuk serbuk yang
belum lolos ayakan, dapat dihancurkan lagi.

H. Campur beras yang telah dihaluskan dan serbuk kencur instan


hingga tercampur merata, kemudian kemas beras kencur instan
menggunakan plastik PP dengan berat @30 gram.

2.5. PERHITUNGAN EKONOMI


Modal awal kami berjumlah Rp. 25.000.000,- Perhitungan analisis usaha :
RC Ratio, cash flow, BEP

Volume/jumlah Harga satuan Total harga


No Uraian
(kg,lt,bks) (Rp) (Rp)
I FIXED COST (FC)
1. Wajan 3 100.000 300.000
2. Kompor 3 150.000 450.000
3. Pisau 5 10.000 50.000
4. Blender 3 250.000 750.000
5. Saringan 3 10.000 30.000
6. Baskom 8 10.000 80.000
7. Pengaduk 6 5.000 30.000
8. Plastik 20 5.000 100.000
9. Sendok 10 1.000 10.000

6
10. Sealer 5 100.000 500.000
11. Timbangan digital 3 300.000 900.000
12. Gas 3 400.000 1.200.000
Biaya tetap (FC) 4.400.000
II VARIABEL COST (VC)
1. Kencur 250 15000 3.750.000
2. Beras 50 12000 600.000
3. Kayu manis 0,5 60000 30.000
4. Cengkeh 0,5 115000 57.500
5. Gula Pasir 500 11000 5.500.000
6. Gula Jawa 100 20000 2.000.000
7. Tenaga Kerja 6 7.750.000
8. Biaya Operasional 300.000
Biaya variabel (VC) 19.987.500
III Total Biaya (FC+VC) 24.387.500

7
BAB III
PEMASARAN

3.1. PELUANG PASAR

Peluang terjualnya produk jamu beras kencur instan ini besar, karena
jumlah pesaing yang memproduksi produk yang sama dengan produk kami
sedikit dan jarang orang yang mampu membuat jamu beras kencur instan.
Selain itu, produk jamu instan ini tergolong produk baru, sehingga
konsumen cenderung lebih tertarik dengan sesuatu yang baru, unik dan
instan.

A. Wilayah yang kita jadikan target yaitu wilayah Kabupaten


Temanggung.
B. Kami melihat banyaknya peluang bisnis pada minuman instan,
hingga kami memanfaatkan peluang ini.
3.2. METODE PEMASARAN

A. Perkenalan bisnis

Produk yang kami hasilkan merupakan minuman instan yang


menyehatkandengan harga yang terjangkau. Produk jamu beras kencur
yang sangat baik di konsumsi oleh masyarakatProduk jamu beras
kencur ini berbeda dengan yang lain karena kami tidak menggunakan
bahan pengawet dan menggunakan bahan bahan yang berkualitas.

B. Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat


mendukung bisnis

Beras Kencur instan ini berbahan baku kencur dengan bahan bahan
lainnya. Oleh karena itu kami berniat bekerja sama dengan
pembudidaya tanaman kencur dan aren gula serta bahan-bahan
pelengkapnyayang sudah terjamin mutunya.

8
C. Menciptakan inovasi pada design yang ditawarkan
Produk kami ini yang pertama: beras kencur instan ini untuk
kedepannya kami berinovasi untuk membuat beras kencur instan
dengan berbagai variasi bentuk selain serbuk atau bubuk.

D. Meningkatkan kualitas pelayanan


Setelah melakukan pemasaran produk, kami dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangannya dengan cara meminta kepada konsumen
untuk mengkritik dan memberikan saran pada produk kami. Sehingga
kami akan meningkatkan kualitas dan diversifikasi produk untuk
memuaskan konsumen.

E. Media Pemasaran
Kami akan mempromosikan produk kami dengan menggunakan
jejaring social.

9
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi usaha

Usaha kami adalah usaha yang bergerak dibidang makanan dan minuman
herbal dengan hasil produksi yaitu minuman beras kencur instan. Mengapa
kami memilh beras kencur instan sebagai usaha kami dikarenakan
keberadaan bahan baku yang melimpah di daerah kami,selain itu masih
sedikit produsen beras kencur yang menyajikannya dalam bentuk instan
sehingga peluang untuk usaha ini sangat besar.

4.2. Deskripsi lokasi usaha

Lokasi usaha bertempat di Jl. Kadar Maron Sidorejo, Temanggung. Lokasi


ini dipilih karena tempatnya cukup strategis dekat dengan sekolah,
kampus, perumahan, pabrik, serta mudah dalam hal transportasi sehingga
peluang usaha di tempat ini memiliki prospek yang cukup bagus. Lokasi
usaha juga dekat dengan bahan baku, serta dijangkau berbagai fasilitas
seperti listrik, air, sanitasi yang baik dan lain – lain.

4.3. Fasilitas dan Peralatan Produksi

Fasilitas yang ada di lokasi produksi meliputi listrik, air, sanitasi, dan
tempat istirahat. Selain itu terdapat juga transportasi untuk membawa
bahan baku dari pemasok. Peralatan yang digunakan merupakan peralatan
yang sederhana meliputi, pisau, wajan, kompor, pengaduk kayu, blender,
baskom plastik, saringan, timbangan, sendok dan juga menggunakan sealer
untuk alat pengemas.

4.4. Bahan Baku

A. Kencur

10
Biasanya rimpang kencur yang digunakan berasal dari kencur gajah
atau kencur emprit yang mempunyai kualitas tinggi, yaitu memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Sehat, tidak busuk dan tidak kisut

2. Segar, belum terlalu lama disimpan

3. Cukup Tua

4. Bersih dari kotoran

B. Beras
Beras yang akan digunakan sebagai campuran pembuatan beras
kencur instan harus dipilih dari beras yang belum terlalu lama
disimpan, tidak berbau menyengat. Dalam hal ini dapat digunakan
beras pecah butir, karena nantinya beras ini akan dihancurkan pula.
Sebelum digunakan beras disangrai dan kemudian ditumbuk hingga
halus.

C. Kayu Manis
Kayu manis yang akan digunakan dalam pembuatan beras kencur
instan adalah kayu manis yang masih baru (belum terlalu lama
disimpan) serta masih memiliki bau/aroma yang segar dan tajam.
Sebelum digunakan, kayu manis tersebut harus dicuci terlebih dahulu
hingga bersih.

D. Cengkeh
Cengkeh yang digunakan yaitu bunga cengkeh yang sudah
dikeringkan dan berwarna hitam.

E. Gula Jawa
Gula jawa yang digunakan harus berwarna coklat dan bebas dari
segala kotoran. Selain itu, tidak boleh menggunakan gula campuran
agar dihasilkan rasa beras kencur instan yang enak dan berkualitas.

F. Gula Pasir
Gula pasir yang digunakan haruslah berwarna putih bersih dan bebas
dari segala kotoran.

4.5. Analisa Ekonomi

A. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja dalam pengolahan beras kencur instan adalah 5


orang dengan rincian biaya naker adalah:
Manager : 1 tenaga kerja x Rp 2.500.000 = Rp 2.500.000
Produksi : 3 tenaga kerja x 1.000.000 = Rp 3.000.000
Keuangan : 1 tenaga kerja x 1.250.000 = Rp 1.250.000

11
Pemasaran: 1 tenaga kerja x 1.000.000 = Rp 1.000.000 +
Rp 7.750.000

B. Kapasitas Produksi

Produksi kami dalam jangka waktu 1 hari sebesar 450 bungkus (@ 30


gr) dengan harga Rp. 3.000,00 / bungkus.

C. Biaya Pemasaran, Administrasi dan Umum

Biaya pemasaran, administrasi dan umum untuk produk beras kencur


instan adalah sebagai berikut :

Biaya cetak laporan : Rp.160.000,-


Biaya ADM : Rp.140.000,-
Total Biaya Operasional : Rp.300.000,- ( 1 bulan )

D. Sumber pembiayaan dan penggunaan dana

Biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan produk beras kencur instan


berasal dari modal pribadi pemilik usaha yaitu sebesar Rp.
25.000.000,-Untuk rincian penggunaan dana yaitu sebagai berikut :

Biaya Produksi : Rp. 16.712.500,-


Biaya Operasional : Rp. 300.000,-
Tenaga Kerja : Rp. 7.750.000,- +
Total biaya produksi perbulan : Rp. 24.762.500,-

Biaya produksi 1 hari Rp. 990.500,- (25 hari kerja)

E. Proyeksi Laba Rugi

Jika daya tahan mesin 1 tahun dan bahan baku dapat tersedia dapat
terjual selama 1 hari, maka :
Biaya penghapusan alat/mesin per hari : (5% x Rp. 4.400.000,-)/360 =
Rp. 611,-
Biaya bahan per hari : Rp. 477.500,-

12
Dengan perkiraan 450 bungkus beras kencur instan yang dapat
diproduksi untuk satu kali produksi, sehingga ditetapkan dengan harga
jual Rp. 3000/kemasan.
Total pendapatan : Rp. 1.350.000,-
Perkiraan keuntungan per hari (kotor) : Rp. 1.350.000 – Rp. 668.500 =
Rp. 681.500,-
Sehingga dalam waktu satu bulan keuntungan bersih yang diperoleh:
Pendapatan : Rp. 33.750.000,-
Total biaya produksi dan tenaga kerja : Rp. 24.762.500,-
Penghapusan alat : Rp 27.175,- -
Laba bersih : Rp 8.960.325,-

Dengan biaya produksi sebesar Rp. 668.500,- / hari maka dengan hal
1.350 .000
tersebut dapat dihasilkan R/C sebesar = 2.019447 / hari
668.500
( UNTUNG )

F. BEP

BEP = FC
1 – VC
P
= 4.400.000
1 - 19.987.500
33.750.000
= 10.731.707,3
Titik kembali modal kami adalah apabila pendapatan kami telah
mencapai Rp 10.731.707,3 dimana kami tidak mengalami keuntungan
dan kerugian.

13
14
BAB V

KESIMPULAN

Usaha produk kesehatan beras kencur instan ini termasuk usaha yang cukup
menjajikan dengan omset yang tinggi, namun para wirausaha harus tetap
memperhatikan kualitas agar tidak mengecewakan konsumen. Wirausahawan
harus mampu menganalisis peluang produk di pasaran dengan menggunakan
analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threatment) demi
mengembangkan usahanya agar lebih baik dan lancar.

Agar tidak menimbulkan kegagalan usaha di tengah jalan, seorang


wirausaha harus memiliki planning yang maksimal agar usaha berkembang
dengan cepat. Dan perusahaan kami akan selalu mendengar setiap kritikan dari
konsumen dan selalu berinovasi dalam produksi kami.

15

Anda mungkin juga menyukai