Manusia adalah ciptaan Allah yang berharkat dan bermartabat lebih tinggi dari semua ciptaan
Tuhan. Manusia itu berharkat dab bermartabat lebih tinggi dari semua ciptaan Tuhan karena:
Dibuat langsung oleh tangan Allah sendiri, tidak sama dengan ciptaan lain Allah hanya berfirman dan
semua jadi; Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah Penciptanya; Manusia menjadi
Makhluk yang hidup karena hembusan nafas Allah; Manusia tidak bisa sama dengan Allah
Penciptanya karena manusia diambil dari Debu Tanah.
1.Segambar dengan Allah Penciptanya dalam arti bahwa Allah adalah Suci karena itu Allah
menciptakan manusia dengan peragai yang suci sehingga manusia itu suci tidak berdosa dan
memiliki hati nurani yang suci , Kasih, Kekudusan, Kemuliaan dan Kebenara yang memampukan
manusia hidup bergaul dengan Allah dan tetap memiliki kerinduan untuk bersekutu dengan Allah
Penciptanya .
2.Serupa dengan Allah dalam arti bahwa Allah adalah satu Pribadi karena itu Allah menciptakan
manusia menjadi satu Pribadi sama seperti Allah adalah satu pribadi. Satu Pribadi artinya memiliki
Pikiran, perasaan dan kehendak. Manusia menjadi satu pribadi berate manusia itu memiliki pikiran,
perasaan dan kehendak yang harus dikembangkan dan hati nurani yang suci berfungsi untuk
mengetahui apa yang baik dan apa yang jahat. Allah berbicara kepada manusia melalui hati Nurani
itu sebabnya kalau manusia mau melakukan apa yang tidak berkenan kepada Tuhan, hati nurani
bercicara bahwa jangan itu dosa.
3.Allah menghembuskan Nafas hidup melalui hidung manusia itu berarti Allah mau supaya manusia
sadar bahwa ia tidak hidup kalau bukan nafas dari Allah supya manusia lebih menyadi bahwa
hidupku ada di dalam Tangan Dia yang menciptakan saya, saya harus menyembah Dia.
4. Allah mengambil manusia dari debu tanah dengan maksud supaya manusia lebih rendah dari Allah
Penciptanya dan hidup bergantung kepada Allah yang menciptakan dia dan tidak akan sombong dan
berusaha mau menyamai Allah penciptanya.
Manusia jatuh kedalam dosa karena tidak taat pada perintah Allah, manusia mendengar Iblis yang
menjelek-jelakkan Allah di depan Hawa dan Hawa mulai meragukan Tuhan Allah Penciptanya dan
membuka hati kepada omongan Iblis akhirnya menuruti tawan Iblis untuk mengambil Buah yang
dilarang itu dan dimakan maka jatuhlah mereka ke dalam dosa. Akibat karena dosa maka:
1…Gambar Allah menjadi rusak, Kesucian menjadi noda mengakibatkan hati nurani berusaha
menjauh dari Allah Penciptanya, Kasih menjadi tidak sempurna, Kekudusan dinodai, kemulian
menjadi hilang, kebenaran menjadi hilang
2…Rupa Allah menjadi rusak, Kepribadian terganggu karena hati nurani berbalik menudu manusia
karena dosa akhirnya pikiran menjadi sia-sia, perasan menjadi takut, malu, kacau balau, tidak tenang
dan kendak men jadi kehendak diri sendiri tampa pimpinan Tuhan.
3…Manusia sudah tidak memuliakan Allah dan akhirnya manusia semakin tidak mengenal Allah
Penciptanya.
4…Manusia mengalami kematian secara roani dan kematian secara jesmaiah. Terjadi perpisaahan
manusia dengan Allah dan perpisahan antara tuhun dan roh, jiwa.
Mahasiswa Kristen belajar tentang Hukum dengn maksud supaya mereka memiliki
pemikiran yang konprehensip mengenai peranan orang Kristen dalam rangka penegakan
Hukum yang adil dan benar dalam hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia yang kita
cintai ini. Karena itu Subkajian yang akan dikaji dalam pembelajaran Hukum adalah:
Dengan kajian ini maka diharapkan Mahasiswa Kristen akan memiliki Indikator hasil belajar
yang konprehensip memahami peranannya dalam rangka penegakan Hukum.
JENIS-JENIS HUKUM
Secara garis besarnya hukum di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua jenis, yakni Hukum
Publik dan Hukum Hukum Privat.
a. Hukum Publik , Hukum yang mengatur hubungan Warga Negara dengan Negara
yang menyangkut kepentingan umum. Dan hukum Publik ini dibagi atas b eberapa
jenis hukum lagi yakni Hukum Tata Negara, Hukum Administrasi Negara, dan hukum
Pidana.
b. Hukum Privat atau Hukum Perdata, Hukum himpunan kaidah kidah yang pada
Asasnya mengatur tentang hubungan antara orang yang satu kepada yang lain.
Terutama yang ada kaitannyan denga perseorangan/individu. Hukum ini terdiri dari
beberapa Hukum antara lain:
a. Hukum perseorangan ( Pribadi dan Kekeluargan)
b. Hukum kekeluargaan
c. Hukum Kebendaan dan Hukum Waris
d. Hukum pembuktian dan Kedaluwarsa
B. HUKUM DAN MASYARAKAT
Pada Pasl 1 ayat 3 UUD 45, Mengungkapkan bahwa Negara Republik Indonesaia
adalah Negara Hukum. Menunjukkan bahwa Negara RI ini adalah Negara yang
menghargai Hukum. Hukum dijadikan dasar segala Kebijaksanaan, dan Pelaksanaan
Pemerintah, berbangsa dan bernegara. Bahkan Hukum juga menunjukkan tingginya
asas keadilan. Setiap warga Negara sama kedudukannya di dalam hukum menurut
UUD 45 Pasal 27 ayat 1. Itupun menunjukkan bahwa masyarakat warga Negara
mempunyai hak yang sama, kewajiban yang sama dalam hukum dan dalam
pemerintahan. Pada dasarnya masyarakat ingin berbuat sebebas-bebasnya tetapi
kebebasan kita terikat oleh kewajiban menghormati orang lain dan hukum dibuat
untuk mengatur hal tersebut dan kebebasan inilah maka hukum itu hadir dalam
kehidupan masyarakat. Secara Sosiologis hukum perlu memperhatikan fakta social
dalam pekerjaan atau tugasnya, ia harus diserap dalam hukum yang kelak akan
sasaran penerapannya. Salah satu hal yang diharapkan dari masyarakat modern
sekarang ini ialah kesadaran yang tinggi untuk menggunakan hukum secara adil dan
benar supaya terjadi masyarakat adil, makmur dan sejahtera dalam hidup bersama
dan berdampingan dengan sesamanya.
2. HUKUM TAURAT
Taurat diberikan kepada manusia sebagai penuntun umat Tuhan sampai janji
Allah digenapi, yakni Yesus Kristus yang akan menjadi Juruselamat UmatNya dari
Dosa. Hukum Taurat juga merupakan cermin untuk mengenal dosa. Dasar
hukum Taurat bukan iman melainkan siapa yang melakukannya akan hidup
karena Taurat. Tidak ada seorangpun dibenarkan kerena hukum taurat,
melainkan justru mereka berada di bawah kutuk hukum taurat, karena ada
tertulis terkutuklah orang tidak setia melakukan hukum taurat. Hukum Taurat
diberikan supaya mereka dapat mentaati hukum Taurat tetapi manusia tetap
tidak bisa mentaati akhirnya Firman Allah katakana manusia telah berbuat dosa
dan kehilangan kemuliaan Allah dan tidak ada seorang pun yang dibenarkan di
hadapan Allah karena melakukan hukum taurat dan semua orang yang hidup
dari pekerjaan hukum taurat berada di bawah kutuk hukum taurat (Glt 3:9-14).
3. HUKUM KASIH.
Hukum kasih adalah pengenapan dari Janji Allah bahwa Umat Tuhan tidak akan
hidup lagi dibawah hukum taurat tetapi Umat Tuhan akan hidup oleh Iman
kepada Yesus Kristus karena mereka percaya bahwa Yesus adalah Tuhan,
Juruselamat, Tabib, Raja kita dan Imanuel kita dan Yakin bahwa Yesus Telah
menebus kita dari kutuk Hukum Taurat kita sekarang disebut anak-anak Allah
karena menerima Yesus. Sekarang Umat Tuhan hidup dalam Zaman ANUGRAH
dimana kasih Allah menyempurnakan manusia yang berdosa dengan
menghapus dosanya dan menyucikan dari segala kejahatannya dan
menganugrahkan benih ilahi sehingga manusia yang menerima Yesus, akan
mampu hidup dalam Hukum Kasih. Benih ilahi ialah Roh Kudus yang akan
menuntun kita peda seluruh kebenaran Allah( Glt 3:9-29; 1Yoh 3:6-10; 1:9, Yoh
16:8-13; Roma 10:9,10, I Yoh 5:10-21). Hukum Kasih ini menurut Tuhan Yesus
ada dua dimensi ( Mat 22: 37-40), yakni:
Dari kedua Hukum Kasih ini tergantung seluruh hukum. Hukum Kasih ini
menurut Tuhan Yesus merupakan suatu perintah baru karena didasarkan pada
kasih Kristus, yakni Kasih yang rela mengampuni kesalahan orang lain.( 1 Yoh
4:7-21).
KESIMPULAN.
Sekarang kita sudah tahu bahwa hukum itu adalah “PERLINDUNGAN KEPENTINGAN
MANUSIA” dan kepentingan manusia itu akan dilindungi oleh hukum dengan bentuk Kaidah
atau Norma ( Dasar hukum yang merupakan ukuran pokok dalam mempertimbangkan
sesuatu). Hukum pertama diberikan oleh Allah kepada manusia di taman Eden tetapi
manusia tidak sanggup mentaati hukum itu maka akibatnya sampai pada saat ini manusia
tetap menjadi pelanggar hukum. Dimana terdapat sekumpulan manusia yang tidak memiliki
hukum berarti orang itu adalah Pemberontak. Menurut Firman Allah , Allah telah
memberikan tiga kali hukum kepada manusia yakni Hukum Amanat di Taman Eden, Hukum
Taurat dan hukum Kasih. Dan kita sekaramg berada dalam Zaman Anugrah atau berada
dalam Hukum Kasih dan bukan dibawah Hukum Taurat yang berarti bahwa kalau ada orang
bersalah diberikan kesempatan bertobat atau memperbaiki kelakuannya.