Stroke adalah penyakit otak yang paling destruktif dengan konsekuensi berat. Stroke
tidak hanya akan menimbulkan kecacatan yang dapat membebani seumur hidup tapi juga
ancaman kematian bagi pasien.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau
dipulihkan jika obat stroke yang berfungsi menghancurkan bekuan darah disuntikkan
kurang dari tiga jam sejak serangan (periode emas).
Obat yang diberikan biasanya diberikan berdasarkan penyebab stroke , dan akibat yang
ditimbulkan oleh stroke tersebut, seperti obat depresi (untuk mengatasi gangguan psikis),
dan memerlukan respirator (alat bantu nafas).
Antikoagulan (anti penggumpalan) tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi
dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan
menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.
Sekali terkena serangan stroke tidak membuat Anda terbebas dari stroke. Di samping
dampak menimbulkan kecacatan, masih ada kemungkinan dapat terserang kembali di
kemudian hari.
Pasca stroke biasanya penderita memerlukan rehabilitasi serta terapi psikis seperti terapi
fisik, terapi okupasi, terapi wicara, dan penyediaan alat bantu di unit orthotik prostetik.
Juga penanganan psikologis pasien, seperti berbagi rasa, terapi wisata, dan sebagainya.
Bahaya yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke berulang yang
dapat fatal atau kualitas hidup yang lebih buruk dari serangan pertama.
Bahkan ada pasien yang mengalami serangan stroke sebanyak 6-7 kali. Hal ini
disebabkan pasien tersebut tidak mengendalikan faktor risiko stroke.
Bagi mereka yang sudah pernah terkena serangan stroke, Gaya hidup sehat haruslah jadi
pilihan agar tidak kembali diserang stroke, seperti: berhenti merokok, diet rendah lemak
atau kolesterol dan tinggi serat, berolahraga teratur 3 X seminggu (30-45 menit), makan
secukupnya, dengan memenuhi kebutuhan gizi seimbang, menjaga berat badan jangan
sampai kelebihan berat badan, berhenti minum alkohol dan atasi stres.