Makalah Keselamatan Kerja
Makalah Keselamatan Kerja
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam Laboratorium Bakteriologi”
ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.
Di dalam penulisan laporan ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan tidak lupa kami mohon maaf bila terjadi
kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki
bentuk maupaun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat menjadi lebih baik.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti melakukan
percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan terjadinya bahaya
dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun yang bersifat berbahaya.
Selain itu, peralatan yang ada di dalam Laboratorium juga dapat mengakibatkan bahaya yang tak jarang
berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan praktikum jika tidak mengetahui cara dan
prosedur penggunaan alat yang akan digunakan .
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya kerja
dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang bersifat luka
permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam yang dapat menyebabkan penyakit kronis
maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas – fasilitas dan peralatan penunjang Praktikum yang
sangat mahal harganya. Semua kejadian ataupun kecelakaan kerja di laboratorium sebenarnya dapat
dihindari dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui dan selalu mengikuti prosedur kerja yang aman
di laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan
pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan
atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja.
Keamanan laboratorium merupakan hal yang penting, sebagai upaya keselamatan dalam melaksanakan
pemeriksaan/praktikum di laboratorium, dengan tujuan melindungi pekerja/praktikan dan orang
disekitarnya dari resiko terkena gangguan kesehatan yang ditimbulkan laboratorium.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian dan tujuan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dalam lab bakteriologi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
laboratorium bakteriologi
PEMBAHASAN
Adalah “upaya perlindungan untuk tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja agar selalu dalam
keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan
efisien.”
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang
berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis
pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik pekerja
serta orang yang berada di sekelilingnya.
Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi
sehingga menciptakan kesenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Tidak ada sesuatu di
tempat kerja yang terjadi secara kebetulan tetapi karena ada alasan-alasan yang jelas dan dapat
diperkirakan sebelumnya. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus dilakukan secara
teratur dan berkesinambungan.
Tujuan K3 ”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 :mewujudkan
masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, sehingga akan tercapai suasana
lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik, mental,
sosial, dan bebas kecelakaan.”
d. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuan fisik dan psikis pekerjanya
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dari keselamatan
dan kesehatan kerja antara lain :
”Menurut Gary J. Dessler (1993), untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman
dan sehat kepada setiap pekerja dan untuk melindungi sumber daya manusia.”
”Menurut Suma’mur (1992), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
a. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
”Menurut pendapat Suma’mur (1992), menyebutkan bahwa dalam aneka pendekatan keselamatan dan
kesehatan kerja antara lain akan diuraikan pentingnya perencanaan yang tepat, pakaian kerja yang
tepat, penggunaan alatalat perlindungan diri, pengaturan warna, tanda-tanda petunjuk, label-label,
pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha-usaha terhadap kebisingan.”
”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Kep. 463/MEN/1993, tujuan dari keselamatan dan
kesehatan kerja adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera,
sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan
tenaga kerja yang sehat fisik, mental, sosial, dan bebas kecelakaan.”
1. Ventilasi
2. Wastafel
3. Meja kerja
4. Emergency Alarm
1. Jas laboratorium
2. Masker
3. Autoclave
5. Inkubator
6. Sepatu laboratorium
1. Nyaman dipakai
3. Berwarna Terang/putih
4. Berkancing(Non Resleting)
5. Panjang jas sampai Lutut dan dengan Lengan sampai pergelangan tangan
1. Sepatu Latex/Karet
Tahan bahan kimia dan memberikan daya tarik extra pada permukaan licin.
2. Sepatu Buthyl
Melindungi kaki terhadap ketone, aldehyde, alcohol, asam, garam, dan basa.
3. Sepatu Vinyl
Tahan terhadap pelarut, asam, basa, garam, air, pelumas dan darah.
4. Sepatu Nitrile
Tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia.
D. Rambu Prasyarat/ Wajib Dilaksanakan dalam Lab Bakteriologi
Rambu peringatan
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih,
sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda
dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Dalam keseharian, kita tidak terlepas dari kegiatan cuci tangan, tapi seberapa yakinkah bahwa tangan
anda bebas dan nantinya tidak akan terinfeksi oleh kuman? karena memang, terkadang kita jatuh sakit
sementara sang dokter mengatakan infeksi bisa dari mana saja termasuk dari kebiasaan cuci tangan
yang kurang tepat.
Ribuan bahkan jutaan kuman yang tidak kasat mata ada disekitar kita. Sadar atau tidak sadar, mau atau
tidak mau, kita akan melakukan kontak atau bahkan impossible untuk terhindar sama sekali (steril).
Karena itulah, kapan saja di saat kondisi badan lemah terutama anak-anak, sistem pertahan tubuh
(immunitas) tidak mampu melawan keganasan (patogenitas) kuman-kuman yang masuk ke dalam tubuh
tanpa kita sadari, baik melalui makanan dan minuman, setelah bekerja, bermain ataupun keluar dari
kamar kecil. Yang pada akhirnya kita akan jatuh sakit.
9. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama 15-20
detik
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik, yang
lebih dikenal dengan sampah, yang kehadirannya pada suatu saatdan tempat tertentu tidak dikehendaki
lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.Ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan
kimia senyawa organik dananorganik. dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadirannya
berdampak negatifterhadap lingkungan.
Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan laboratorium. Limbah ini memiliki sifat
khas yang berbeda dengan limbah yang berasal dari kegiatan industri karenabiasanya memiliki
keragaman jenis limbah yang sangat tinggi walaupun dari setiap macambahan yang dibuang tersebut
jumlahnya tidak banyak. Artinya limbah laboratorium kimiameskipun volumenya masih relatif kecil
dibandingkan dengan limbah industri, namunjustru mengandung jenis B3 yang sangat bervariasi dengan
konsentrasi yang relatif tinggi.Oleh karena itu, limbah ini harus dikelola secara benar agar tidak
menimbulkanpencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan masyarakat. Limbah laboratorium dapat
berasal dari berbagai sumber, yaitu:
4. Produk upaya penanganan limbah, misalnya jarum suntik sekali pakai setelah di autoklaf
Penggolongan limbah:
a. limbah padat
b. limbah cair
c. limbah gas
2. Berdasarkan Klasifikasinya
i. Padatan anorganik
1) Netralisasi
Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2 Sebaliknya,
limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H2SO4 atau HCI.Parameter netralisasi adalah
pH dan sebagai indikator dapat digunakan Phenol Phtalein(PP.). Zat ini akan berubah pada pH 6-8
sehingga cukup aman digunakan jika pH limbahberkisar antara 6,5-8,5.
Kontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaOkarena dapat
mengikat As, Zn, Ni. Mn dan Hg.
3) Reduksi-Oksidasi
Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi(redoks) sehingga
terbentuk zat yang kurang/tidak toksik.
4) Penukaran Ion
Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation, sedangkan anion beracun dapat diserapoleh resin
anion.
1) Metode Desinfeksi: penanganan limbah (terutama cair) dengan cara penambahan bahan-bahan
kimia yang dapat mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi tidakaktif.
c. Limbah Radioaktif
Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan memakai radioaktif sekecilmungkin,
menciptakan disiplin kerja yang ketat dan menggunakan alat yang mudah didekontaminasi. Penanganan
limbah radioaktif dibedakan berdasarkan:
1) Bentuk : cair, padat dan gas, tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (γ), Tinggi-rendahnya
aktifitas, Panjang-pendeknya waktu paruh.
a. Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan memakai proses peluruhan,peguburan dan
pembuangan.
b. Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan limbah radioaktif, seperti BadanTanaga
Atom Nasional (BATAN).
d. limbah umum
Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam wadah kantong plastik diikat kuatdan dibakar di
insinerator.
Laboratorium merupakan suatu tempat untuk melakukan percobaan dan penelitian, yang dilakukan oleh
mahasiswa, pelajar, dosen, peneliti dan lainnya. Percobaan ini dilakukan menggunakan berbagai alat
dan bahan khusus yang bisa saja menyebabkan terjadinya kecelakaan, jika dilakukan dengan cara yang
salah atau tidak tepat. Kecelakaan juga dapat terjadi akibat kelalaian atau kecerobohan dalam bekerja,
sehingga dapat membuat cedera pada pelaku dan bahkan pada orang disekitarnya, karena itu
keselamatan kerja di laboratorium menjadi dambaan bagi pelaku dilaboratorium, maka bekerjalah
dengan baik dan benar.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan praktikum di laboratorium bakteriologi,
yaitu:
1) Hindari penyebaran percikan bahan infeksi dari spesimen (mis : saat penanaman /pembakaran
dengan sengkelit
4) Cuci tangan pada saat yang tepat dengan sabun/desinfektan, jangan menyentuh mulut, hidung
dan mata saat bekerja
7) Hindari luka/tertusuk pada saat bekerja (lakukan segala sesuatu dengan hati-hati)
c. Menyediakan tempat tersendiri untuk peralatan yang digunakan dan telah terkontaminasi
dengan bakteri
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala aspek yang
berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis
pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan karakteristik pekerja
serta orang yang berada di sekelilingnya. Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik, daya
kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga menciptakan kesenyamanan kerja dan keselamatan
kerja yang tinggi.
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari
dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih,
sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku mencuci tangan berbeda
dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
a. Metode Desinfeksi
b. Metode Pengenceran (Dilution)
c. Menyediakan tempat tersendiri untuk peralatan yang digunakan dan telah terkontaminasi
dengan bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
http://santii.blog.uns.ac.id/2010/02/28/keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-laboratorium/
http://e-journal.uajy.ac.id/3052/3/2TS11587.pdf
http://fkg.unair.ac.id/filer/buku%20pedmn%20K3PSTKG.pdf
http://dinkes.magetankab.go.id/node/11
https://www.academia.edu/5609829/LIMBAH_LABORATORIUM
www.biologi.unud.ac.id/ind/wp.../sop-laboratorium-di-biologi.doc
http://www.perkuliahan.com/makalah-keselamatan-kerja-di-laboratorium/
http://jdih.depnakertrans.go.id/data_puu/KEPMEN_BULAN_K3_386.pdf
https://www.scribd.com/doc/24950388/Standar-Operasional-Ruang-Media-Mikrobiologi#scribd