Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH BACK MASSAGE DENGAN AROMATERAPI LAVENDER

TERHADAPPENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA


KEDUNGASRI KECAMATAN RINGINARUM

Achmad Alikin*),Asti Nuraeni**), Mamat Supriyono***),


*) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
**) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***) Staff Dinas Kesehatan Kota Semarang

ABSTRAK

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang sering ditemukan pada lansia. Hipertensi terjadi karena
menurunnya elastisitas arteri yang disebabkan oleh proses menua. Penelitian bertujuan untuk mengetahui
pengaruh back massage dengan aromaterapi lavender terhadap penurunan tekanan darah pada lansia
hipertensi di Desa Kedungasri Kecamatan Ringinarum. Penelitin ini menggunakan quasi eksperiment
dengan jenis nonequivalent control group design. Sampel sebanyak 26 responden yang dibagi menjadi
kelompok perlakuan dan kelompok pembanding. Uji analisis yang digunakan adalah uji Wilcoxon. Hasil
uji analisis pada kelompok perlakuan diperoleh hasil nilai p sistolik = 0.007 dan hasil nilai p diastolik =
0.031 sedangkan pada kelompok pembanding diperoleh hasil nilai p sistolik = 0.482 dan hasil nilai p
diastolik = 0.048 maka dapat diartikan bahwa ada pengaruh yang signifikan pemberian back massage
dengan aromaterapi lavender terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi.

Kata kunci : Lansia, Hipertensi, Back Massage, Aromaterapi Lavender, Penurunan tekanan darah

ABSTRAC

Hypertension is a disease that is often found in the elderly. Hypertension occurs because of decreased
arterial elasticity caused by the aging process. The study aimed to determine the effect of back massage
with lavender aromatherapy to decrease blood pressure in elderly hypertensive in the Village Kedungasri
District of Ringinarum. This research is to use quasi experiment with types of nonequivalent control group
design. Sample of 26 respondents were divided into treatment group and the comparison group. The test
results of the analysis results obtained in the treatment group p value = 0.007 systolic and the results of the
diastolic value = 0.031, while the results obtained in the comparison group p value = 0.482 systolic, and
the result value diastolic p = 0.048, it means that there is a significant effect giving a back massage with
lavender aromatherapy to decrease blood pressure in elderly hypertensive.

Keyword : Elderly, Hypertension, Back Massage, Aromatherapy Lavender, reduction in blood pressure

Pengaruh Back Massage dengan Aromaterapi Levender terhadap pen……(A.Alikin, 2014) 1


Pendahuluan

Komunitas adalah kumpulan orang-orang yang Penduduk Lansia di indonesia pada tahun 2011
berbagi beberapa hal penting dari hidup mereka. terdapat sebanyak 12.813.435 jiwa dengan laki-
Komunitas mengacu pada kumpulan orang- laki 6.847.897 jiwa dan perempuan 5.965.538
orang yang berinteraksi satu sama lain dan jiwa dari total jumlah penduduk sebanyak
kepentingan siapa atau karakteristik umum 241.182.182 jiwa. Penduduk lansia di jawa
membentuk dasar untuk rasa persatuan atau tengah pada tahun 2011 terdapat sebanyak
memiliki (Allender, dan Spraley, 2005, hlm.6). 2.334.679 jiwa dengan laki-laki 1.036.890 jiwa
dan perempuan 1.297.786 jiwa dari total
Komunitas merupakan sasaran dalam pelayanan penduduk di jawa tengah sebanyak 32.485.926
keperawatan. Komunitas yang dapat diberikan jiwa (KemenKes, 2012). Penduduk lansia yang
pelayanan keperawatan secara langsung yaitu ada di kabupaten Kendal pada tahun 2012
salah satunya pelayanan pada kelompok risiko terdapat sebanyak 112.821 jiwa (Kendalkab,
(Depkes, 2006, dalam Efendi & Makhfudli, 2013).
2009, hlm.7).
Penyakit pada lansia yang berkaitan erat dengan
Kelompok risiko yang mendapat pelayanan proses menua secara umum dikelompokan
keperawatan komunitas salah satunya yaitu menjadi empat jenis yaitu gangguan sirkulasi
kelompok lansia. Lansia adalah orang yang darah, gangguan metabolisme hormonal,
berusia lebih dari 65 tahun (Setyonegoro, 1984, gangguan pada persendian dan berbagai macam
dalam Tamher, S dan Noorkasiani, hlm. 2). neoplasma. Gangguan pada sirkulasi darah, yaitu
Lansia merupakan bagian dari proses tumbuh salah satunya penyakit hipertensi (Azizah, 2011,
kembang, dimana manusia berkembang dari hlm.21). Penyakit hipertensi merupakan penyakit
bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi yang sering ditemukan pada lansia. Hipertensi
tua. Lansia merupakan suatu proses alami yang terjadi karena menurunnya elastisitas arteri yang
mana semua orang akan menjadi tua dan masa disebabkan oleh proses menua (Wahyunita dan
ini seseorang mengalami kemunduran fisik, Fitrah, 2010, hlm.22). Penyakit jantung dan
mental dan sosial secara bertahap (Azizah, 2011, serebrovaskuler merupakan penyebab lebih dari
hlm.1). Menua merupakan suatu proses separuh kematian pada usia diatas 60 tahun, dan
berkurangnya daya tahan tubuh dalam kematian akibat penyakit kardiovaskuler
menghadapi rangsangan dari dalam maupun luar menurun dengan pengobatan penyakit hipertensi
tubuh. Proses penuaan merupakan akumulasi (Azizah, 2011, hlm. 27).
secara progresif dari berbagai perubahan
fisiologi organ tubuh yang berlangsung seiring Prevalensi lansia dengan hipertensi di indonesia
berlalunya waktu, dan proses menua akan tahun 2007 berdasarkan pengukuran tekanan
meningkatkan kemungkinan terserang penyakit darah sebanyak 63,5%, berdasarkan diagnosis
bahkan kematian (Azizah, 2011 hlm.7). tenaga kesehatan sebanyak 22,3% dan riwayat
minum obat sebanyak 23,1% (Bapenkes Depkes
Penduduk diseluruh dunia diperkirakan mulai RI, 2009, hlm.113). Prevalensi lansia dengan
tahun 2010 akan terjadi ledakan jumlah hipertensi di Jawa tengah tahun 2007
penduduk lanjut usia. Hasil prediksi berdasarkan pengukuran tekanan darah sebanyak
menunjukkan bahwa presentase penduduk lanjut 67,4%, berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
usia akan mencapai 9,77 persen dari total sebanyak 19,4% dan riwayat minum obat
penduduk pada tahun 2010 dan menjadi 11,34 sebanyak 20,3% (Bapenkes Depkes RI, 2008,
persen pada tahun 2020 (Menegpp, 2009, hlm.1).

2 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK, Vol….)


hlm.111). Prevalensi hipertensi di kabupaten massage dengan teknik massage berupa selang
kendal tahun 2007 berdasarkan pengukuran seling tangan, remasan, gesekan, eflurasi,
tekanan darah sebanyak 37,5%, berdasarkan petriasi dan tekanan menyikat (Purwanto, 2013,
diagnosis tenaga kesehatan sebanyak 10,3% dan hlm.32).
riwayat minum obat sebanyak 11,1% (Bapenkes
Depkes RI, 2008, hlm.110). Back massage membutuhkan minyak selama
proses terapi dimana minyak berfungsi untuk
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan melicinkan tubuh dan memudahkan gerakan-
peneliti pada bulan Januari 2014 didapatkaan gerakan tangan selama malakukan massage
data jumlah lansia di Desa Kedungasri sebanyak (Trisnowiyanto, 2012, hlm.20). Minyak yang
325 dan jumlah kunjungan lansia yang menderita digunakan bisa berupa minyak aromaterapi yang
hipertensi ke puskesmas pembantu Kedungasri terbuat dari campuran minyak pembawa dengan
sebanyak 30 pasien (Puskesmas pembantu minyak atsiri yang diratakan ke permukaan kulit
Kedungasri, 2013). Sedangkan berdasarkan (Koensoemardiyah, 2009, hlm.20-21).
survey langsung yang dilakukan peneliti dari 13
orang lansia yang menderita hipertensi Massage dengan minyak aromaterapi
semuanya menyukai aromaterapi lavender. mempunyai sifat menurunkan tekanan darah
(Jaelani, 2009, hlm.86). Salah satu metode
Perawat mempunyai peranan yang sangat massage bisa menggunakan teknik back massage
penting dalam merawat lansia dengan hipertensi dengan minyak aromaterapi. Aromaterapi adalah
dimana peran perawat pada lansia yaitu pemberi suatu metode yang menggunakan minyak atsiri
asuhan keperawatan langsung (Care giver), guna meningkatkan kesehatan fisik dan
pendidik klien lansia (Edukator), advokasi klien mempengaruhi kesehatan emosi
(Client advocate), dan konselor (Consultant). (Koensoemardiyah, 2009, hlm.1). Dalam
Perawat komunitas dalam memberikan asuhan aromaterapi, minyak atsiri masuk kedalam tubuh
keperawatan langsung pada pasien lansia dengan melalui berbagai cara yaitu melalui internal dan
hipertensi yaitu berupa pencegahan primer, eksternal. Insternal seperti ingesti dan inhalasi,
pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier. sedangkan eksternal seperti massage dan
hidrotherapy (Jaelani, 2009, hlm.20-28).
Kegiatan pencegahan sekunder pada lansia Aromaterapi lavender adalah aromaterapi yang
dengan hipertensi diantaranya yaitu berupa berasal dari bunga lavender dimana bunganya
pemberian terapi modalitas (Ayu, 2011, hlm.11- berwarna lembayung muda. Sari minyaknya
12). Terapi modalitas pada lansia dengan diambil dari bagian pucuk bunga dimana minyak
hipertensi salah satunya yaitu relaksasi. lavender dimana mempunyai sifat menenangkan
Relaksasi dapat dihasilkan salah satunya dengan dan memberikan kesegaran (Purwanto, 2013,
cara massage. Massage dapat memberikan hlm51).
relaksasi melalui mechanoreceptors tubuh yang
mengatur kehangatan, tekanan dan sentuhan Desain Penelitian
menjadi mekanisme relaksasi. mechanoreceptors
adalah sel yang menstransduksi rangsangan Desain penelitian adalah quasi eksperiment
mekanik dan menyampaikan sinyal ke sistem dengan menggunakan jenis penelitian
saraf pusat. Massage mempunyai banyak jenis nonequivalent control group design. Kelompok
metode aplikasi yang digunakan sebagai media penelitian yaitu kelompok lansia yang
penyembuhan penyakit. Salah satu metode yang mengalami hipertensi di Desa Kedungasri
dapat digunakan dalam massage yaitu back Kecamatan Ringinarum. Kelompok tersebut

Pengaruh Back Massage dengan Aromaterapi Levender terhadap pen……(A.Alikin, 2014) 3


dibagi menjadi dua kelompok, kelompok satu sebagian besar responden yang menderita
diberi perlakuan dan kelompok dua tidak diberi hipertensi berusia lansia
perlakuan. Responden dibagi menjadi dua
kelompok, kelompok pertama sebagai kelompok Lansia seiring bertambahnya usia menyebabkan
eksperimen sebanyak 13 responden dimana yang elastisitas pembuluh arteri berkurang, sehingga
mendapat perlakuan back massage dengan volume darah yang mengalir menjadi sedikit
aromaterapi lavender sedangkan kelompok sehingga untuk memenuhi kebutuhan darah
kedua sebanyak 13 responden sebagai kelompok dalam jaringan, organ jantung harus memompa
pembanding dimana tidak mendapat perlakuan. darah lebih kuat akibatnya tekanan darah
meningkat. Pada lansia pengaturan metabolisme
Hasil dan Pembahasan kalsium juga terganggu, yang mana
menyebabkan banyaknya kalsium yang beredar
Hasil penelitian yang berupa gambaran umum bersama dalam aliran darah akibatnya darah
lokasi penelitian, karakteristik responden menjadi pekat sehingga tekanan darah
meliputi usia dan jenis kelamin, tekanan darah meningkat. Kalsium yang banyak dalam aliran
sebelum dan sesudah, dan pengaruh back darah juga menyebabkan terjadinya endapan
massage dengan aromaterapi lavender terhadap kalsium di dinding pembuluh darah akibatnya
penurunan tekanan darah. terjadi aterosklerosis yang menyebabkan
pembuluh darah mengalami penyempitan
Gambaran lansia yang menderita hipertensi
sehingga aliran darah terganggu dan memacu
berdasarkan usia
peningkatan tekanan darah (Dewi, dan Familia,
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden 2010, hlm.45).
berdasarkan usia kelompok perlakuan
Gambaran lansia yang menderita hipertensi
Usia (th) Frekuensi (f) Persentase (%) berdasarkan jenis kelamin
60-74 10 76.9
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden
75-90 3 23.1
berdasarkan jenis kelamin kelompok perlakuan
Jumlah 13 100.0
Jenis kelamin Frekuensi (n) Persentase (%)
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden Laki-laki 5 38.5
berdasarkan usia kelompok Perempuan 8 61.5
Jumlah 13 100.0
Usia (th) Frekuensi (f) Persentase (%)
60-74 12 92.3
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden
75-90 1 7.7
berdasarkan jenis kelamin kelompok
Jumlah 13 100.0
pembanding
Kelompok perlakuan sebagian besar responden
Jenis kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
berusia 60-74 tahun sebanyak 10 orang yang
Laki-laki 6 46.2
mana mencapai 76.9% dari jumlah responden.
Perempuan 7 53.8
Kelompok pembanding sebagian besar
Total 13 100.0
responden berusia 60-74 tahun sebanyak 12
orang yang mana mencapai 92.3% dari jumlah
Kelompok perlakuan sebagian besar responden
responden. Hasil tersebut sama dengan Kenia
berjenis kelamin perempuan sebanyak 8 orang
(2013), yang mana diperoleh hasil bahwa

4 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK, Vol….)


yang mana mencapai 61.5% dari jumlah kunjungan diperoleh hasil bahwa sebelum
responden. Kelompok pembanding sebagian kunjungan rata-rata tekanan darah responden
besar responden berjenis kelamin perempuan sebesar 166.15/94.23 mmHg. Pada kelompok
sebanyak 7 orang yang mana mencapai 53.8% perlakuan, sebelum diberikan back massage
dari jumlah responden. Hasil tersebut sama menunjukan bahwa rata-rata responden
dengan Retno (2012), didapatkan hasil bahwa mengalami hipertensi pada tekanan sistolik
sebagian besar responden yang menderita tetapi tidak pada tekanan diastolik dan pada
hipertensi berjenis kelamin perempuan. kelompok pembanding sebelum dilakukan
kunjungan juga menunjukan bahwa rata-rata
Pada lansia insiden hipertensi lebih tinggi terjadi responden mengalami hipertensi baik pada
pada perempuan daripada laki-laki. Hal ini tekanan sistolik maupun diastolik.
berkaitan dengan masa menopause yang dialami
oleh perempuan. Pada perempuan yang Pada lansia terjadi penurunan kadar renin
mengalami menopause jumlah hormon estrogen dikarenakan menurunnya jumlah nefron akibat
dalam tubuhnya menurun sehingga kadar HDL proses menua. Hal ini menyebabkan suatu
dalam tubuh juga menurun, dimana HDL sirkulus vitiosus yaitu berupa hipertensi
berperan dalam pencegahan terjadinya glomerulo sklerosis yang berlangsung terus
aterosklerosis. Kadar HDL dalam tubuh yang menerus. Pada lansia juga terjadi peningkatan
menurun menyebabkan pembuluh darah sensitivitas terhadap asupan natrium, dimana
mengalami penyempitan sehingga tekanan darah makin bertambahnya usia makin sensitif
meningkat (Sofia, dan Familia, 2010, hlm.47). terhadap peningkatan atau penurunan kadar
natrium. Selain itu juga terjadi penurunan
Tekanan darah sebelum diberikan back elastisitas pembuluh darah perifer akibat proses
massage dengan aromaterapi lavender menua sehingga akan meningkatkan resistensi
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden pembuluh darah perifer yang pada akhirnya akan
mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan
berdasarkan tekanan darah sebelum perlakuan
darah (Sofia, dan Familia, 2010, hlm.47).
Tekanan darah Frekuensi (f) Mean Min Max
Tekanan darah sesudah diberikan back
Sistolik sebelum 13 161.54 140 195
massage dengan aromaterapi lavender
Diastolik sebelum 13 89.62 80 100
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tekanan darah sesudah perlakuan
berdasarkan tekanan darah sebelum kunjungan
Tekanan darah Frekuensi (f) Mean Min Max
Tekanan darah Frekuensi (f) Mean Min Max Sistolik sesudah 13 150.38 125 185
Sistolik sebelum 13 166.15 140 230 Diastolik sesudah 13 85.77 70 100
Diastolik sebelum 13 94.23 80 130
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi responden
Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok berdasarkan tekanan darah sesudah kunjungan
perlakuan menunjukkan bahwa sebelum
perlakuan back massage dengan aromaterapi Tekanan darah Frekuensi (f) Mean Min Max
lavender rata-rata tekanan darah responden Sistolik sesudah 13 162.69 130 210
sebesar 161.54/89.62 mmHg. Sedangkan pada Diastolik sesudah 13 100.00 80 130
kelompok pembanding yang hanya dilakukan

Pengaruh Back Massage dengan Aromaterapi Levender terhadap pen……(A.Alikin, 2014) 5


Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa sesudah

perlakuan back massage dengan aromaterapi


lavender rata-rata tekanan darah responden Tabel 5.10Hasil uji analisis data kelompok
menjadi 150.38/85.77 mmHg. Sedangkan pada perlakuan dan kelompok pembanding
kelompok pembanding yang hanya dilakukan
kunjungan diperoleh hasil bahwa sesudah Nilai P
kunjungan rata-rata tekanan darah responden Sistolik sebelum perlakuan-
.007
Sistolik sesudah perlakuan
menjadi 162.69/100 mmHg. Pada kelompok
Diastolik sebelum perlakuan-
perlakuan sesudah diberikan back massage Diastolik sesudah perlakuan
.031
menunjukan bahwa tekanan darah mengalami Sistolik sebelum kunjungan-
penurunan baik pada tekanan sistolik maupun .482
Sistolik sesudah kunjungan
diastolik. Sedangkan pada kelompok Diastolik sebelum kunjungan-
.048
pembanding sesudah dilakukan kunjungan Diastolik sesudah kunjungan
tekanan darah sistolik mengalami penurunan
tetapi tekanan diastolik justru mengalami Pada kelompok perlakuan setelah diberikan back
peningkatan. massage dengan aromaterapi lavender, sebesar
84.6% responden tekanan sistoliknya mengalami
Pada prinsipnya Massage dapat memberikan penurunan, sebesar 7.7% responden tekanan
efek relaksasi melalui mechanoreceptors tubuh sistoliknya mengalami peningkatan dan sebesar
yang mengatur kehangatan, tekanan dan 7.7% responden yang tekanan sistoliknya tetap.
sentuhan menjadi mekanisme relaksasi. Sedangkan pada tekanan diastolik, sebesar
mechanoreceptors adalah sel yang 53.8% responden mengalami penurunan, sebesar
menstransduksi rangsangan mekanik dan 7.7% responden mengalami peningkatan dan
menyampaikan sinyal ke sistem saraf pusat. sebesar 38.5% responden tekanan diastoliknya
Back massage dengan aromaterapi lavender tetap.
selama 10-15 menit dapat meningkatkan
relaksasi otot, menghilangkan kekakuan otot, Pada kelompok pembanding setelah dilakukan
mengurangi kejang otot dan kram, menurunkan kunjungan, sebesar 38.5% responden tekanan
pembengkakan dan nyeri otot, serta mengurangi sistoliknya mengalami penurunan, sebesar
jaringan parut (Setyoadi dan Kushariyadi, 2011, 23.0% responden tekanan sistoliknya mengalami
hlm.134). peningkatan dan sebesar 38.5% responden yang
tekanan sistoliknya tetap. Sedangkan pada
Pengaruh back massage dengan aromaterapi tekanan diastolik, sebesar 7.7% responden
lavender terhadap penurunan tekanan darah mengalami penurunan, sebesar 53.8% responden
mengalami peningkatan dan sebesar 38.5%
Tabel 5.9 Penurunan tekanan darah pada
responden tekanan diastoliknya tetap.
kelompok perlakuan dan kelompok pembanding
Berdasarkan hasil uji analisis yang telah
Back massage Non back massage
dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon
Sistolik Diastolik Sistolik Diastolik pada kelompok perlakuan menunjukkan hasil
Peningkatan 1 1 3 7
nilai p sistolik = 0.007 dan hasil nilai p diastolik
Penurunan 11 7 5 1
= 0.031 sehingga ada pengaruh yang signifikan
Tetap 1 5 5 5
pemberian back massage dengan aromaterapi
lavender terhadap penurunan tekanan darah pada
Jumlah 13 13 13 13

6 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK, Vol….)


lansia hipertensi. Sedangkan pada kelompok (2013) melaporkan bahwa terapi pijat adalah
pembanding menunjukan hasil nilai p sistolik = intervensi yang aman, efektif, yang berlaku dan
0.482 dan hasil nilai p diastolik = 0.048 sehingga biaya-efektif dalam mengendalikan tekanan
tidak ada pengaruh yang signifikan kunjungan darah perempuan pra-hipertensi dan dapat
terhadap penurunan tekanan darah sistolik tetapi digunakan di pusat-pusat perawatan kesehatan
ada pengaruh yang signifikan kunjungan dan bahkan di rumah (Givi, 2013).
terhadap penurunan tekanan darah diastolik.
Maka dapat diartikan bahwa Ha diterima, artinya Simpulan dan saran
ada pengaruh yang signifikan pemberian back Berdasarkan hasil penelitin yang dilakukan di
massage dengan aromaterapi lavender terhadap Desa Kedungasri Kecamatan Ringinarum
penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi. diperoleh simpulan sebagai berikut gambaran
Back massage dengan aromaterapi lavender lansia yang menderita hipertensi berdasarkan
dapat meningkatkan sirkulasi permukaan yang usia pada kelompok perlakuan maupun
mengurangi beban kerja jantung, menurunkan kelompok pembanding sebagian besar responden
tekanan darah, mempercepat sisa metabolisme berusia 60-74 tahun dan gambaran lansia yang
dan gizi, meningkatkan sirkulasi darah di menderita hipertensi berdasarkan jenis kelamin
jaringan, meningkatkan sirkulasi, dan pada kelompok perlakuan maupun kelopok
merangsang aliran darah keseluruh pembuluh pembanding sebagian besar responden berjenis
darah yang lebih dalam (Setyoadi dan kelamin perempuan.
Kushariyadi, 2011, hlm.135).
Tekanan darah sebelum pemberian back
Wiyoto (2011, hlm.6) melaporkan efek relaksasi massage dengan aromaterapi lavender diperoleh
otot dapat mengurangi gejala tekanan darah hasil pada kelompok perlakuan menunjukkan
sistolik dan diastolik, mengurangi kecemasan bahwa rata-rata responden menderita hipertensi
dan depresi, sehingga penderita hipertensi pada tekanan sistolik tetapi tidak pada tekanan
keluhannya dapat dikurangi. Aorella, Skooga, diastolik. Pada kelompok pembanding yang
dan Carleson(2005) melaporkan efek relaksasi hanya dilakukan kunjungan diperoleh hasil
pada massage dapat mengurangi tekanan darah bahwa sebelum kunjungan rata-rata responden
sistolik dan diastolik, sedangkan Hernandes., et menderita hipertensi baik pada tekanan sistolik
al (2002) melaporkan efek relaksasi otot dapat maupun tekanan diastolik.
mengurangi gejala tekanan darah sistolik dan Tekanan darah sesudah pemberian back massage
diastolik.
dengan aromaterapi lavender diperoleh hasil
Hasil penelitian Arifin (2012).menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan menunjukkan
bahwa terjadi penurunan tekanan darah yang bahwa terjadi penurunan tekanan darah pada
signifikan pada kedua kelompok baik yang tekanan sistolik maupun tekanan diastolik.
diberikan Communication Back Massage Sedangkan pada kelompok pembanding yang
maupun Back Massage, sedangkan antara hanya dilakukan kunjungan diperoleh hasil
Communication Back Massage dan Back bahwa terjadi penurunan tekanan sistolik
Massage tidak ada perbedaan dalam menurunan sedangkan tekanan diastolik mengalami
tekanan darah. Penelitian lainnya, Retno (2012 peningkatan.
hasil penelitian menunjukan tekanan darah Pengaruh back massage dengan aromaterapi
mengalami penurunan yang signifikan setelah lavender terhadap penurunan tekanan darah
diberi slow stroke back massage. Sedangkan givi

Pengaruh Back Massage dengan Aromaterapi Levender terhadap pen……(A.Alikin, 2014) 7


diperoleh hasil pada kelompok perlakuan pemberian back massage dengan aromaterapi
menunjukkan hasil ada pengaruh yang signifikan lavender terhadap penurunan tekanan darah pada

kelompok perlakuan menunjukkan hasil ada Dengan Wewangian Alami. Jakarta: Penebar
pengaruh yang signifikan pemberian back Swadaya
massage dengan aromaterapi lavender terhadap Ayu Henny Achjar, Komang. (2011). Asuhan
penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi. Keperawatan Komunitas : Teori &
Sedangkan pada kelompok pembanding Praktik. Jakarta : EGC
menunjukan hasil tidak ada pengaruh yang Azizah, Lilik Ma’rifatul. (2011). Keperawatan
signifikan kunjungan terhadap penurunan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu
tekanan darah sistolik tetapi ada pengaruh yang Bapenkes,Depkes RI. (2008). Riset Kesehatan
signifikan kunjungan terhadap penurunan Dasar (Riskesdas) 2007 Laporan
tekanan darah diastolik. Jawa Tengah. Jakarta : Diakses tanggal 12
desember 2013
Berdasarkan hasil simpulan kesimpulan diatas http://www.dinkesjatengprov.go.id/download/mi
maka saran-saran yang dapat disampaikan antara /riskesdas_jateng2007.pdf
lain bagi Masyarakat yaitu, salah satu cara yang
bisa diterapkan oleh masyarakat dalam Bapenkes, Depkes RI.(2009). Riset Kesehatan
menurunkan tekanan darah pada lansia Dasar (Riskesdas) 2007. Jakarta.
hipertensi yaitu melalui terapi back massage Diakses tanggal 11 desember 2013
dengan aromaterapi lavender dengan cara http://www.k4health.org/sites/default/fil
perlakuan selama 10-15 menit dalam setiap tiga es/laporanNasional%20Riskesdas%2020
hari sekali. Sedangkan bagi Institusi Pendidikan, 07.pdf
dalam proses pembelajaran dapat menjadikan Dalimartha, Setiawan., Purnama, Basuki T.,
hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi Sutarina, Nora., Mahendra., Darmawan,
cara menurunkan tekanan darah pada lansia Rahmat. (2008). Care Your Self
hipertensi. Dan bagi Profesi Keperawatan hasil hipertensi. Jakarta : Penebar Plus+
penelitian salah satu intervensi mandiri yang diakses tanggal 22 desember 2013
dapat dilakukan perawat dalam menurunkan http://books.google.co.id/books?id=l9Gp
tekanan darah pada pasien lansia hipertensi yaitu kjB_TpcC&pg=PA27&dq=penatalaksan
berupa pemberian back massage dengan aan+non+farmakologi+hipertensi&hl=e
aromaterapi lavender selama 10-15 menit setiap n&sa=X&ei=TA63Up2qA8n_rAf85YC
tiga hari sekali. ADQ&redir_esc=y#v=onepage&q=pena
talaksanaan%20non%20farmakologi%2
Daftar pustaka 0hipertensi&f=false
Arifin, Rizal. (2012). Perbedaan Efendi, Ferry, & Makhfudli. (2009).
Keperawatan Kesehatan Komunitas
Communication Back Massage dan Back
Massage dalam Menurunkan Tekanan Teori dan Praktek Dalam Keperawatan.
Darah Pada Klien dengan Lansia Jakarta: Salemba Medika
dengan Hipertensi. Surabaya : Fakultas Effendy, Nasrul. (1998). Dasar-Dasar
Keperawatan Kesehatan Masyarakat,
Keperawatan Universitas Airlangga
Agusta, Andria. (2000). Aromaterapi Cara Sehat Ed.2. Jakarta : EGC

8 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK, Vol….)


Fallen, R dan Dwi K, R. Budi. (2010). Catatan Made Kenia. Ni. (2012). Pengaruh Relaksasi
Kuliah Keperawatan Komunitas. (Aromaterapi Mawar) Terhadap
Yogyakarta : Medical Book Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia
Kusnanto. (2004). Pengantar Dasar-Dasar Hipertensi. Kediri : STIKES RS Baptis
Profesi dan Praktik Keperawatan Kediri
professional. Jakarta : EGC

Maryam, R. Siti ; Ekasari , Mia Fatma ; Badan Penelitian Kesehatan Departemen


Rosidawati ; Jubaedi,Ahmad ; Batubara, Kesehatan RI. Diakses pada tanggal 12
irwan. (2011). Mengenal Usia Lanjut desember 2013
Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba http://indonesia.digitaljournals.org/index
Medika .php/idnmed/article/download/700/699
Meiliya, eny., wahyuningsih, Esty., dan Yulianti, Setyohadi, & Kushariyadi. (2011). Terapi
Devi. .(2009).Buku Ajar Praktik Modalitas Keperawatan pada Klien
Keperawatan Klinis Kozier & Erb, Edisi Psikoeriatrik. Jakarta: Salemba Medika
1. Jakarta : EGC diakses pada tanggal 5 Stanhope, Marcia, & Lancaster, Jeannete.
januari 2014 (2004).Community & Public Health
http://books.google.co.id/books?id=9tLa Nursing Sixth Edition. Missouri: Mosby
DcEaV7wC&pg=PR7&dq=lokasi+peng Setiadi. (2012). Konsep dan Praktik penulisan
ukuran+tekanan+darah&hl=en&sa=X&e Riset Keperawatan. Yogyakarta
i=IvbIUsKqIsGOrQeA84GICQ&redir_e Graha Ilmu
sc=y#v=onepage&q=lokasi%20penguku Tamher, S., Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia
ran%20tekanan%20darah&f=false Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
Mubarak, Wahit Iqbal. (2005). Pengantar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Keperawatan Komunitas 1. Jakarta: di akses pada tanggal 22 desember 2013
Sagung Seto http://books.google.co.id/books?id=m4D
Muttaqin, Arif. (2009). Pengantar Asuhan CnlySI-
Keperawatan Klien Dengan Gangguan YC&pg=PA1&dq=lanjut+usia&hl=en&
Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba sa=X&ei=Phq3UvO3NIfKrAeiIQ&redir
Medika _esc=y#v=onepage&q=lanjut%20usia&f
Nugroho, Wahjudi. (2000). Keperawatan =false
Gerontik Edisi 2. Jakarta : EGC Wahyunita, Vina Dwi & Fitrah. (2010).
Purwanto, Budhi. (2013). Herbal dan Memahami Kesehatan Pada Lansia.
keperawatan komplementer (Teori, Jakarta: Trans Info Media
praktik, hukum dalam asuhan Widyo Retno, Anastasi. (2012). Tindakan Slow
keperawatan). Jakarta : Nuha Medika Stroke Back Massage dalam
Rahajeng, Ekowati, & Tuminah, Sulistyowati. Menurunkan Tekanan Darah pada
(2009). Prevalensi Hipertensi dan Penderita Hipertensi. Kediri : STIKES
Determinannya di Indonesia. Jakarta : RS Baptis Kediri
Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi

Pengaruh Back Massage dengan Aromaterapi Levender terhadap pen……(A.Alikin, 2014) 9


Wiyoto, Bambang Trisno. (2011). Remedial
Massage: Panduan Pijat Penyembuhan
Bagi Fisioterapis, Praktisi, dan
Instruktur. Yogyakarta: Nuha Medika

10 Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan (JIKK, Vol….)

Anda mungkin juga menyukai