Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

UJI KAPASITOR

DISUSUN OLEH :
DIMAS ADJIE SAPUTRO
1402101

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI MINYAK DAN


GAS BUMI BALIKPAPAN
2015
ISI LAPORAN:

KATA PENGANTAR

BAB I
Pembacaan nilai kapasitansi kapasitor

BAB II
Pembacaan kondisi masing masing kapasitor

BAB III
Pengisian muatan listrik pada masing-masing elco

BAB IV
Pengosongan muatan listrik pada masing-masing elco

BAB V
UjiCoba :
5.1 Proses pengisian kapasitor (elco dari table III)
5.2 Proses pengosongan kapasitor (elco dari table IV)

Kesimpulan
Daftar Pustaka
Kata Pengantar
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah swt karena kita telah
di berikan curahan nikmat dan kasih sayang yang berlimpah ruah . Tidak lupa
shalawat serta salam semoga terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
saw , keluarganya , sahabatnya dan kita umatnya .

Alhamdulillah akhirnya saya berhasil menyusun makalah pengisian dan


pengosongan kapasitor (Elektronika) . Saya menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna , oleh karena itu apabila ada masukan silahkan di
mohon memperbaiki makalah ini dan sifatnya membangun . Semoga makalah ini
dapat di manfaatkan dengan sebaik – baiknya dan dapat membantu di masa
mendatang .

Balikpapan , 29 – 10 – 2015

Penyusun

Dimas Adjie Saputro


BAB I
Cara Membaca Nilai Kapasitansi Kapasitor

Untuk mengetahui nilai kapasitansi kapasitor, beberapa kapasitor memiliki nilai kapasitansi dalam farad
yang langsung tercetak pada komponennya. Kapasitor yang langsung tercetak nilai kapasitansinya biasanya
memiliki ukuran yang besar sehingga terdapat tempat yang cukup untuk mencetak nilai kapasitor dan juga lengkap
dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya. Misalnya pada kapasitor elco, disana dengan jelas tertulis
kapasitansinya sebesar 22uF/25v.

Akan tetapi, Kapasitor yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka
saja. Untuk yang bertuliskan dua angkas aja, maka satuannya adalah pF (pico Farads). Sebagai contoh, kapasitor
yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi kapasitor tersebut adalah 47pF.

Untuk kapasitor yang bertuliskan 3 digit pada bagian badan kapasitornya, maka angka pertama dan kedua
menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah factor pengali. Faktor pengali sesuai dengan angka
nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000 dan seterusnya. Misalnya pada kapasitor keramik
tertulis 104 seperti terlihat pada
Gambar-1, maka kapasitansinya adalah 10 x 10.000 = 100.000pF atau = 100nF.

Gambar-1. Kapasitor yang MemilikiKode 104

Contoh lain misalnya tertulis 222, artinya kapasitansi kapasitor tersebut adalah 22 x 100 = 2200 pF = 2.2
nF. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel-1 berikut.
KodePadaKapasitor Nilai
nn (angkadari 01 - 99) nn pF
101 0,0001 µF
102 0,001 µF
103 0,01 µF
104 0,1 µF
221 0,00022 µF
222 0,0022 µF
223 0,022 µF
224 0,22 µF
331 0,00033 µF
332 0,0033 µF
333 0,033 µF
334 0,33 µF
471 0,00047 µF
472 0,0047 µF
473 0,047 µF
474 0,47 µF
Tabel-1. NilaiKapasitansiKapasitor

Pada beberapa jenis kapasitor ada juga yang menggunakan toleransi yang biasanya menggunakan kode
huruf. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel-2 berikut.
Tabel-2. ToleransiKapasitor
BAB II
Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka – Kapasitor atau disebut juga
dengan Kondensator adalah merupakan salah satu Komponen Elektronika Pasif yang paling banyak digunakan
dalam rangkaian peralatan elektronika. Fungsi Kapasitor yang dapat menyimpan muatan istrik dalam waktu
sementara membuat nya menjadi Komponen Elektronika yang penting. Artikel sebelumnya telah membahas
tentang Jenis-jenis Kapasitor beserta Fungsi danSimbolnya, maka untuk kesempatan ini akan membahas
tentang Cara Membaca dan Menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan Kode Angka dan Huruf-nya.

Satuan Kapasitansi Kapasitor adalah Farad, tetapi Farad merupakan satuan yang besar untuk sebuah Kapasitor
yang umum dipakai oleh Peralatan Elektronik. Oleh Karena itu, Satuan-satuan yang merupakan turunan dari
Farad menjadi pilihan utama produsen dalam memproduksi sebuah Kapasitor agar dapat digunakan oleh
peralatan Elektronika. Satuan-satuan tersebut diantaranya adalah : Micro Farad (µF), Nano Farad (nF) danPiko
Farad (pF ).

Berikut ini adalah ukuran turunan Farad yang umum digunakan dalam menentukan Nilai Kapasitansi sebuah
Kapasitor :

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)


1µF = 1.000nF (nano Farad)
1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)

Cara Membaca Nilai Kapasitor Elektrolit (ELCO)

Untuk Kapasitor Elektrolit atau ELCO, nilai Kapasitansinya telah tertera di label badannya dengan jelas. Jadi
sangat mudah untuk menentukan nilainya. Contoh 100µF 16V, 470µF 10V, 1000µF 6.3V ataupun 3300 µF
16V. Untuk lebih Jelas silakan lihat gambar dibawah ini :

Nilai Kapasitor pada gambar diatas adalah 3300µF (baca : 3300 Micro Farad)

Hal yang perlu diingat adalah Kapasitor Elektrolit (ELCO) merupakan jenis Kapasitor yang memiliki Polaritas
(+) dan (-) sehingga perlu hati-hati dalam pemasangannya. Seperti Gambar diatas, di badan Kapasitor juga
terdapat tanda yang menunjukkan Polaritas arah Negatif (-) dari sebuah Kapasitor Elektrolit. Disamping itu,
daya tahan Panas Kapasitor juga tertulis dengan jelas di label badannya. Contohnya 85°C dan 105°C.
Cara Membaca Nilai Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas dan Kapasitor non-Polaritas
lainnya

Untuk Kapasitor Keramik, Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyester atau Kapasitor Non-
Polaritas lainnya, pada umumnya dituliskan Kode Nilai dibadannya. Seperti 104J, 202M, 473K dan lain
sebagainya. Maka kita perlu menghitungnya ke dalam nilai Kapasitansi Kapasitor yang sebenarnya.

Contoh untuk membaca Nilai Kode untuk Kapasitor Keramik diatas dengan Tulisan Kode 473Z. Cara
menghitung Nilai Kapasitor berdasarkan kode tersebut adalah sebagai berikut :
Kode : 473Z
Nilai Kapasitor = 47 x 103
Nilai Kapasitor = 47 x 1000
Nilai Kapasitor = 47.000pF atau 47nF atau 0,047µF

Huruf dibelakang angka menandakan Tolerans dari Nilai Kapasitor tersebut, Berikut adalah daftar Nilai
Toleransinya :

B = 0.10pF
C = 0.25pF
D = 0.5pF
E = 0.5%
F = 1%
G= 2%
H = 3%
J = 5%
K = 10%
M = 20%
Z = + 80% dan -20%

473Z = 47,000pF +80% dan -20% atauberkisarantara 37.600 pF ~ 84.600 pF.


Jika di badan badan Kapasitor hanya bertuliskan 2 angka, Contohnya 47J maka perhitungannya adalah sebagai
berikut :

Kode : 47J

Nilai Kapasitor = 47 x 100


Nilai Kapasitor = 47 x 1
Nilai Kapasitor = 47pF

Jadi Nilai Kapasitor yang berkode 47J adalah 47 pF ±5% yaitu berkisar antara 44,65pF ~ 49,35pF

Jika di badan Kapasitor tertera 222K maka nilai Kapasitor tersebut adalah :

Kode : 222K

Nilai Kapasitor = 22 x 102


Nilai Kapasitor = 22 x 100
Nilai Kapasitor = 2200pF
Toleransinya adalah 5% :
Nilai Kapasitor =2200 – 5% = 1980pF
Nilai Kapasitor = 2200 + 5% = 2310pF

Jadi Nilai Kapasitor dengan Kode 222K adalah berkisar antara 1.980 pF ~ 2.310 pF.

Untuk Kapasitor Chip (Chip Capacitor) yang terbuat dari Keramik, nilai Kapasitansinya tidak dicetak di badan
Kapasitor Chip-nya, maka diperlukan Label Kotaknya untuk mengetahui nilainya atau diukur dengan
Capacitance Meter (LCR Meter atau Multimeter yang dapat mengukur Kapasitor).
BAB III
Pengisian muatanlistrik pada masing-masing elco .
Pengisian :
Bila sebuah kapasitor di isi sebuah hambatan yang cukup besar ,maka
tegangan yang melintang kapasitor akan naik. Kenaikan tegangan semakin lama
semakin lambat karena muatan yang sudah berada di dalam kapasitor akan
melawan pertambahan muatan itu ,Perlawanan ini semakin lama semakin kuat
sesuai dengan bertambah besarnya jumlah muatan dalam kapasitor .
Pada proses pengisian diamsumsikan bahwa kapasitor mula-mula tidak
bermuatan t = 0 dan muatan mengalir melalui resistor dan mengisi kapasitor.
Dengan t = RC yang merupakan konstanta waktu ,maka di peroleh juga arus dan
potensial pada kapasitor sebagai potensial fungsi waktu .
BAB IV
Pengosonganmuatanlistrikpadamasingmasingelco.

Pada proses Pengosongan juga timbul/terjadi induktansi diri dalam


rangkaian sehingga potensial pun turun secara osilasi teredam saat beda potensial
mencapai nol, arus mencapai maksimum sehingga kapasitor terisi penuh dalam
arah berlawanan. Proses ini terjadi berulang kali sehingga terjadi osilasi teredam
dalam bentuk grafik.
BAB V
UJI COBA
Proses pengisian kapasitor

Siapkan alat dan bahan:


Kapasitor
Kabel tunggal
Multimeter
Project board
Resistor
Baterai
Dengan hasil coba tersebut didapat perhitungan sebagai berikut:
C = 16v/4,7 mickro farad
R = 47 10-1 +/- 5% = 47 . 0,1 +/- 5%
4,7 +/- 5:100 = 0,235 ohm
Dengan tegangan yang dihasilkan dari daya 9 volt melalui kapasitor adalah (8,1)
Kesimpulan :
- Pada proses pengisian tegangan kapastior akan naik dan pada proses
pengosongan maka tegangan pada kapasitor akan menurun atau sama
dengan nol .
- Pada kapasitor bisa lewati oleh arus searah (DC) dan arus bolak balik
(AC), namun pada rangkain searah pengisian kapasitor tidak terisi
sepenuhnya .
- Pada pengisian kapasitor terjadi pada rangkain tertutup , di mana arus
pada hambatan akan mengalir pada kapasitor .
- Waktu pada pangisiin kapasitor bergantung pada besar RC (konstanta
waktu).
CIRI KAPASITOR YANG BAIK

Bagaimana sebenarnya mengetahui ciri-ciri Kapasitor/Kondensator yang rusak? Pertanyaan ini


sering sekali ditanyakan oleh para pelanggan kami, sebenarnya selain menganalisa kerusakan
kapasitor/kondensator dengan menggunakan multy tester ada cara lain yang lebih mudah untuk
mengetahui kapasitor rusak atau tidak, walaupun tidak menjamin 100% cara ini tepat, tetapi
setidaknya ini menjadi langkah awal untuk mendeteksi kerusakan pada kapasitor.

Sebenarnya teknik ini sering sekali dipraktekan oleh para teknisi yang tidak memiliki alat ukur
multy tester, caranya pun cukup mudah, yakni hanya dengan melihat bagian body atau bentuk
dari kapasitor yang ingin di periksa, jika pada fisik kapasitor/kondensator terlihat
menggelembung, maka ini sudah menjadi salah satu indikator dari ciri-ciri kapasitor/kondensator
yang rusak.

Selain Menggelembung (gendut) dari bentuk aslinya, ada satu cara lagi yang mungkin bisa lebih
akurat, yaitu melihat apakah kapasitor/kondensator mengeluarkan cairan seperti lelehan lilin atau
cairan yang agak lengket, umumnya cairan yang keluar agak berminyak, jika ciri ini terlihat
maka sudah dipastikan bahwa kapasitor itu rusak.

Mudah bukan? tapi sekali lagi, cara ini tidak menjamin keakuratan dalam menganalisa kerusakan
kapasitor/Kondensator, tetap diperlukan cara yang lebih akurat, yakni menggunakan alat ukur
multy tester atau bisa juga dengan tang ampere. dan untuk kapasitornya sendiri, ini berlaku untuk
kapasitor/kondensator apa saja, seperti kapasitor/kondensator Ac,Kulkas,Mesin Cuci,Pompa Air,
dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
- http://www.slideshare.net/AnnisaYulia/makalah-pengisian-dan-pengosongan
- http://www.geocities.ws/handounimed/medianerdi/karakteristik_pengisian_dan_peng
osongan_kapasitor.html
- http://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-kapasitor/

Anda mungkin juga menyukai