EKG Dasar
EKG Dasar
Contoh :
EKG: Irama sinus, reguler, HR:93 x/menit, Axis ke kiri, Gelombang P
normal, PR interval < 0,2 detik, QRS kompleks < 0,12 s, ST-T change
(-), R di V5/6 + S di V1 < 35, R/S di V1 < 1.
Kesan; Normal EKG
Pola Interprestasi EKG :
1. Lihat apakah EKG tersebut berirama sinus atau tidak. Irama sinus
memiliki ciri sebagai berikut:
Berasal dari SA node
Karena adanya gel P tapi belum tentu berasal dari SA node.
Jadi anda harus bandingkan di dalam satu lead harus
mempunyai bentuk gel P yang sama.
Selalu ada satu gelombang P yang diikuti oleh satu komplek
QRS dan satu gelombang T
2. Lihat irama yang terbentuk. Apakah reguler atau
aritmia/disritmia. Caranya adalah memperhatikan gelombang R.
Jarak antar gelombang R atau R-R harus sama. Atau jarak
gelombang P/P-P harus sama untuk sebuah EKG yang normal.
3. Lihat HR. Cara ini tidak perlu dijabarkan tersendiri karena setiap
anak kedokteran pasti tahu menghitung HR pada sebuah EKG.
4. Lihat Axis.
Perhatikan Gambar berikut:
Normalnya:
Isoelektrik
Di V1-V6 bisa naik 2 kotak kecil atau turun 0,05 kotak kecil.
Patologis:
Elevasi: AMI atau perikarditis
Depresi: Iskemia atau terjadi setelah pemakaian digoksin
Gelombang T
Normal
Sama dengan gelombang P
Dapat positif di lead I, II, V3-V6 dan negatif di VR
Patologis:
Runcing: Hiperkalemia
Tinggi lebih dari 2/3 R dan datar: Hipokalemia
Inversi: bisa normal (di lead III, VR, V1, V2 dan V3 (pada orang kulit
hitam) atau iskemia, infark, RVH dan LVH, emboli paru, Sindrom WPW,
dan Block cabang berkas.
Blok jantung:
1. Derajat 1:
satu gel P: satu Kompleks QRS interval PR > 0,2 Second.
2. Derajat 2:
Weckenbach: PR interval awalnya noramal dan makin lama makin
panjang lalu tidak ada gelombang P, kemudian siklus berlanjut lagi.
Mobitz 2: P timbul kadang-kadang
3. Derajat 3 (total):
QRS lebar, Frekuensi QRS < 50 kali/menit.
P dan QRS tidak berhubungan.
4. RBBB:
QRS > 0,12 second,
pola RSR’.
R’ dominan di V1.
5. LBBB:
QRS > 0,12 second
Pola M di lead V6
6. Bifascular: Hemiblok anterior kiri (Axis kiri dengan S dalam pada sadapan
II dan III) ditambah RBBB
Terkadang ketika merekam EKG terlihat gambaran gelombang P yang tidak jelas.
Untuk membedakan ini dengan Fibrilasi Atrium dapat dilihat iramanya. Pada
fibrilasi atrium irama sangat tidak teratur. Dan berbeda dengan Atrial Flutter atau
atrial takikardi, pada Atrial Fibrilasi dijumpai garis dasar yang rata.
Beberapa gambaran di bawah ini sangat khas pada kelainan irama . Contohnya
adalah sebagai berikut:
a. Ventrikular takikardi
b. Ventrikular ekstrasistol
Suatu kelainan tidak akan bermakna jika ditemukan di satu lead saja. Berikut
daftar lead yang mengalami kelainan dan tempat suspect kelainan tersebut: