STROKE
Instalasi Gawat Darurat
Disusun Oleh :
Muhammad Ibtissam, dr
Dokter penanggung jawab pasien :
H Awaluddin Noor, dr., Sp.S
Dokter Pendamping :
Eva Maya, dr.
Nama : Ny. N
Umur : 60 tahun
Agama : Islam
Alamat : Citiusari
I. ANAMNESIS
rumah sakit yang terjadi secara mendadak saat os sedang beristirahat (pukul
Keluhan disertai dengan mulut mencong ke kanan. Keluhan disertai baal dan
kesemutan pada lengan sebelah kanan. Keluhan disertai dengan bicara rero dan Os
masih mengerti pembicaraan. Keluhan juga disertai nyeri kepala yang tidak begitu
hebat dan tidak dirasakan berputar. Keluhan tidak disertai mual dan muntah,
penurunan kesadaran dan kejang. Keluhan juga tidak disertai dengan penglihatan
ganda, penglihatan gelap sesaat, pusing berputar, telinga berdenging, tersedak saat
makan dan minum serta baal sekitar mulut. BAB dan BAK tidak ada kelainan.
disangkal. Os memiliki riwayat darah tinggi sejak kurang lebih 10 tahun yang
lalu, tidak rutin kontrol dan tidak mengkonsumsi obat-obatan. Riwayat penyakit
jantung tidak ada. Riwayat kencing manis sebelumnya tidak ada. Kegiatan sehari-
hari os bekerja sebagai montir alat berat dan jarang berolahraga. Riwayat stroke
Keadaan umum
Nadi : 92 x/ menit
Pernapasan : 18 x/ menit
Suhu : 36,5 0C
Abdomen : Datar, nyeri tekan (-), bising usus (+) normal, hepar lien tidak
teraba
3. Saraf Otak
N.I : Penciuman : baik
NV : Sensorik
Oftalmikus : normal / normal
Maksilaris : normal / normal
Mandibularis : normal / normal
Motorik :N/N
N VII : Gerakan wajah : asimetris
Plica nasolabialis : kanan lebih dangkal
Angkat alis mata : simetris
Memejamkan mata : simetris
Rasa kecap 2/3 bagian depan lidah: tidak dilakukan
pemeriksaan
4. Motorik
Kekuatan Tonus Atrofi Fasikulasi
Anggota badan atas 3/5 N/N Tidak ada Tidak ada
Anggota badan bawah 3/5 N/N Tidak ada Tidak ada
5. Sensorik
Permukaan Dalam
Anggota badan atas N/N N/N
Batang tubuh N/N N/N
Anggota badan bawah N /N N/N
Gambar/ Cap :
6. Koordinasi
Cara bicara : Disartri
Tremor : Tidak ada
Tes telunjuk hidung : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tes tumit lutut : Tidak dilakukan pemeriksaan
Tes romberg : Tidak dilakukan pemeriksaan
7A.Refleks Fisiologis
Kanan Kiri
Anggota badan atas : Biceps : ↑ +
Triceps : ↑ +
Radius : ↑ +
Dinding perut : Epigastrik : Tidak dilakukan pemeriksaan
Hipogastrik : Tidak dilakukan pemeriksaan
Mesogastrik : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kremaster : Tidak dilakukan pemeriksaan
Anggota badan bawah : Patella : ↑ +
Achilles : ↑ +
7B.Klonus
Patella : - -
Achilles : - -
7C.Refleks Patologi
Hoffman Tromner : - -
Babinski : - -
Chaddock : - -
Oppenheim : - -
Gordon : - -
Rosalimo : - -
Schaeffer : - -
Mendel Betherew : - -
7D.Refleks Primitif
Glabella : -
Mencucut mulut : -
Palmomental : -
8. Fungsi Otonom
BAK dan BAB tidak terganggu
IV. Resume
Perempuan, 60 tahun
dengan diplopia, blackout, onion skin, tersedak saat makan dan minum dan
Riwayat penyakit dahulu yaitu hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan
KEADAAN UMUM
Suhu : 36,5°C
STATUS NEUROLOGI :
4. Motorik : paraparese
DIAGNOSIS DIFERENSIAL :
Pemeriksaan Penunjang:
1. CT-Scan
2. Laboratorium
3. EKG
Terapi
Umum
Penatalaksanaan ABC
Rawat inap
Tirah baring
Fisioterapi
Khusus
Cticolin 4x 250 mg
Aspirin 2x80 mg
OMZ 1x1 iv
Amlodipin 5 mg 0-0-1
Prognosis
global yang terjadi secara mendadak akibat gangguan peredaran darah di otak
yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam)
dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang
manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh
(global) yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan hal – hal yang harus kita
Hal di atas sangat penting diperhatikan karena banyak sekali penyakit yang
berhubungan dengan otak yang menimbulkan gejala yang serupa dengan stroke
CVA (Cerebro Vascular Accident) merupakan kelainan fungsi otak yang timbul
yang dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja dengan gejala-gejala
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabakan cacat berupa
kelumpuhan anggota gerak, gangguan bicara, proses berpikir, daya ingat dan
CVA Infark adalah sindrom klinik yang awal timbulnya mendadak, progresif
cepat, berupa defisit neurologi fokal atau global yang berlangsung 24 jam terjadi
terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke
otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri-
arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung (arcus aorta) (Suzanne,
2002: 2131)
penyebab stroke, maka secara patologis stroke bisa dibagi menjadi stroke
perdarahan dan stroke infark. Di mana, stroke infark adalah kematian sebagian
jaringan otak yang disebabkan oleh hambatan aliran darah menuju jaringan otak
oleh emboli atau trombus. Stroke infark memiliki faktor risiko berdasarkan
frekuensi penyebab infark, seperti hipertensi (52 persen), penyakit jantung (38
Umumnya, stroke infark terjadi pada saat bangun tidur atau sedang
pembuluh darah otak. Stroke perdarahan ini terjadi pada waktu peningkatan emosi
atau aktivitas fisik. Biasanya terjadi pada usia 50-75 tahun, serta bagi mereka
dua kelompok yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang
dapat diubah. Yang termasuk faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah umur,
jenis kelamin, ras/etnik dan turunan. Sedangkan faktor risiko yang dapat diubah
merokok, peminum alkohol dan orang yang sebelumnya pernah menderita stroke.
penanganan yang berbeda pula. Penyebab stroke infark adalah trombus. Trombus
yang lepas dan menyangkut di pembuluh darah lebih distal disebut emboli.
Sementara emboli berasal dari thrombus yang terlepas dari dinding pembuluh
darah. Gumpalan emboli ini akan berkelana menyusuri pembuluh darah. Dan
ketika emboli ini memasuki pembuluh darah yang sempit di kepala, maka dia
Prognosis stroke infark ini jauh lebih baik daripada stroke hemorrhagic
Penanganan stroke infark dan stroke hemorrhagic memang sangat berbeda. Pada
mempertahankan perfusi otak. Sementara dalam stroke infark tujuan kita adalah
mempertahankan fungsi otak yang bisa diselamatkan dan mengencerkan atau
bagi masyarakat awam tetaplah sama antara stroke hemorrhagic dan stroke infark.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam penanganan stroke ini diawali dengan
Menurut Hudak dan Gallo dalam buku keperawatn Kritis (1996: 258-260), yaitu:
1. Lobus Frontal
a. Defisit Kognitif : kehilangan memori, rentang perhatian singkat, peningkatan
kehilangan kontrol diri dan hambatan sosial, penurunan toleransi terhadap stres,
b. Non Dominan
Defisit perseptual (gangguan dalam merasakan dengan tepat dan menginterpretasi
tepat)
DAFTAR PUSTAKA
1. Kelompok Studi Serebrovaskuler dan Neurogeriatri Perdossi. 1999.
Konsensus nasional pengelola stroke di indonesia 1-9. Jakarta.
2. WHO. 1989. Recommendation on Stroke Prevention, diagnosis and
therapy in Stroke. Stroke; 20:1407-31.
3. Lamsudin R. 1998. Stroke profile in Yogyakarta : morbidity, mortality, and
risk factors of stroke. In : Lamsudin R., Wibowo S., Nuradyo D., Sutami S.
(eds). Recent Management of Stroke. BKM 1998; Suppl XIV 53-69.