Abdullah Bin Hudzafah
Abdullah Bin Hudzafah
muslimin yang ikut serta dalam pembebasan negeri Syam. Dia diserahi misi penting
untuk memerangi penduduk Kaisariah, sebuah kota benteng di wilayah Palestina,
tepatnya di tepi Laut Tengah. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala menakdirkan
Abdullah bin Hudzafah radhiyallahu ‘anhu gagal dalam salah satu pertempuran,
sehingga akhirnya ia ditangkap oleh tentara Romawi.
Kemudian Ibnu Hudzafah radhiyallahu ‘anhu dijebloskan ke dalam penjara dan tidak
diberi makan dan minum selama tiga hari. Setelah itu ia disuguhi arak dan daging
babi agar ia memakannya. Akan tetapi, Ibnu Hudzafah radhiyallahu ‘anhu menolak
mencicipinya. Akhirnya sampai berhari-hari ia tidak menyentuh makanan dan
minuman sehingga ia hampir mati. Kemudian Heraklius mengeluarkannya dan
bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu enggan minum arak dan makan
daging babi padahal engkau dalam kondisi terpaksa dan kelaparan?” Ia menjawab,
“Ketahuilah! Kondisi darurat memang telah menjadikan hal tersebut halal bagi saya
dan tidak ada keharaman bagi saya memakannya. Akan tetapi, saya lebih memilih
untuk tidak memakannya, sehingga saya tidak memberikan kesempatan kepadamu
untuk bersorak melihat kemalangan Islam.”
Demi menjaga martabatnya, Heraklius berkata, “Hai Ibnu Hudzafah! Maukah kamu
mengecup kepalaku? Saya akan membebaskanmu dan melepaskanmu?” Ibnu
Hudzafah radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Baiklah, dengan syarat engkau harus
melepaskan semua tawanan kaum muslimin yang berada di dalam penjara kalian
saat itu ada lebih dari 300 tawanan.” Lantas Umar radhiyallahu ‘anhu berdiri
menghampiri Ibnu Hudzafah radhiyallahu ‘anhu dan mengecup kepalanya, lalu para
sahabat lainnya mengikutinya.
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah,
Pustaka Arafah Cetakan 1
Abdullah bin Hudzafah radhiyallahu ‘anhu adalah salah seorang panglima kaum
muslimin yang ikut serta dalam pembebasan negeri Syam. Dia diserahi misi penting
untuk memerangi penduduk Kaisariah, sebuah kota benteng di wilayah Palestina,
tepatnya di tepi Laut Tengah. Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala menakdirkan
Abdullah bin Hudzafah radhiyallahu ‘anhu gagal dalam salah satu pertempuran,
sehingga akhirnya ia ditangkap oleh tentara Romawi.
Kemudian Ibnu Hudzafah radhiyallahu ‘anhu dijebloskan ke dalam penjara dan tidak
diberi makan dan minum selama tiga hari. Setelah itu ia disuguhi arak dan daging
babi agar ia memakannya. Akan tetapi, Ibnu Hudzafah radhiyallahu ‘anhu menolak
mencicipinya. Akhirnya sampai berhari-hari ia tidak menyentuh makanan dan
minuman sehingga ia hampir mati. Kemudian Heraklius mengeluarkannya dan
bertanya kepadanya, “Apa yang membuatmu enggan minum arak dan makan
daging babi padahal engkau dalam kondisi terpaksa dan kelaparan?” Ia menjawab,
“Ketahuilah! Kondisi darurat memang telah menjadikan hal tersebut halal bagi saya
dan tidak ada keharaman bagi saya memakannya. Akan tetapi, saya lebih memilih
untuk tidak memakannya, sehingga saya tidak memberikan kesempatan kepadamu
untuk bersorak melihat kemalangan Islam.”
Demi menjaga martabatnya, Heraklius berkata, “Hai Ibnu Hudzafah! Maukah kamu
mengecup kepalaku? Saya akan membebaskanmu dan melepaskanmu?” Ibnu
Hudzafah radhiyallahu ‘anhu menjawab, “Baiklah, dengan syarat engkau harus
melepaskan semua tawanan kaum muslimin yang berada di dalam penjara kalian
saat itu ada lebih dari 300 tawanan.” Lantas Umar radhiyallahu ‘anhu berdiri
menghampiri Ibnu Hudzafah radhiyallahu ‘anhu dan mengecup kepalanya, lalu para
sahabat lainnya mengikutinya.
Sumber: Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah,
Pustaka Arafah Cetakan 1