Anda di halaman 1dari 1

3.

Patofisiologi Penyebab dari gagal ginjal kronik antara lain adanya nefrotik diabetic, hipertensi tak
terkontrol, glomerulus nefritis, keturun/herediter, uropati, obstruksi. Pada waktu terjadi kegagalan
ginjal sebagian nefron diduga utuh sedangkan yang lain rusak. Nefron yang utuh hipertrofi dan
memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorbsi walaupun dalam keadaan
penurunan glomerulus filtration rate , volume filtrasi yang harus diangkutpun menjadi lebih besar
dari pada yang direabsobsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus selanjutnya karna
jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai dengan retensi produk sisa
sehingga menyebabkan penumpukan sisa metabolisme pada ginjal dan terjadi pembengkakan yang
mengakibatkan nyeri. (Smeltzer dan Bare, 2002) Penderita gagal ginjal kronis mempunyai kadar
serum prostat yang meningkat dan hipoksemia besar diakibatkan karena kegagalan ginjal yang rusak
dalam pembentukan hidrosik vitamin D, bentuk aktif vitamin D yang normal mengalami fariasi
abnormalis yaitu perikarditis, kulit sering berwarna pucat merupakan hasil dari akumulasi
pigmenurin, warna kulit juga secara material dipengaruhi oleh anemia yang presisten . Titik dimana
timbulnya gejala-gejala pada pasien menjadi lebih jelas da muncul gejala-gejala yang khas kegagalan
ginjal kira-kira fungsi ginjal lebih kurang 80% sampai 90%. Pada tingkat renal yang demikian, nilai
kreatinin turun sampai 15 ml/menit atau lebih dari itu. Gejala-gejala uremi timbulnya begitu lambat
sehingga pasien dan keluarga tidak peduli terhadap waktu datangnya serangan. Gejala-gejala yang
lazim adalah gejala dini berupa kecapaian mental dan fisik karena terjadi gangguan sistem hormonal
yaitu penurunan hormon eritropoitin yang mana berfungsi sebagai pembentukan sel darah merah,
karena suplai darah semakin sedikit maka oksigen dalam perifer menurun sehingga energi tubuh juga
menurun maka hambatan mobilits fisik bisa terjadi, mudah tersinggung, gejala yang lebih lanjut
berupa anoreksia , mual muntah ataupun tidak dikarenakan ureum kreatinin yang meningkat dan
berada dalam saluran cerna sehingga dapat menyebabkan gangguan nutrisi. (Smeltzer dan Bare,
2002) Edema yang disertai lekukan dikarenakan penurunan filtrasi yang terjadi pada glomerolus
menyebabkan peningkatan cairan dalam vaskuler dan menyebabkan peningkatan tekanan vaskuler
yang menyebabkan difusi cairan ke intersisial dan terjadi edema (Smeltzer dan Bare, 2002). Pruritus
mungkin tidak ada, tetapi mungkin juga sangat parah karena kegagalan ginjal yang terjadi
menyebabkan penurunan filtrasi pada glomerolus dan terjadi penumpukan sisa metabolisme tubuh
divaskuler dan nilai ureum kreatinin menungkat kemudian dikeluarkan melalui keringat lewat pori-
pori kulit karena proses pengeluaran lewat pori-pori kulit sehingga terjadi penumpukan pada kulit
dan terjadi gangguan integritas kulit yaitu gatal-gatal. (Smeltzer dan Bare, 2002)

Anda mungkin juga menyukai