Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR MIKROBIOLOGI DAN PENGENDALIAN MIKROBA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 :


1. CIKITA MEGI DUWY KURNIA (201604032)
2. HALIMATUS SADIYAH (201604005)
3. KISDYANI ANGGITA PUTRI (201604065)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memeberi Rahmat dan
HidayahNya, sehingga kami dari KELOMPOK 3 dapat menyelesaikan tugas
makalah BIOMEDIK tentang ”PENGANTAR MIKROBIOLOGI dan
PENGENDALIANMIKROBA”.Penulis menyadari bawa dalam penyusunan
makalah ini, masih terdapat kesalahan dan kekurangan, baik dari segi materi
pembahasan maupun dari teknik penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang baik demi kesempurnaaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam penyusununan makalah ini, semoga di kesempatan
berikutnya makalah ini dapat lebih baik dari yang sekarang.

Mojokerto, 11 Oktober 2016

Penulis

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... i


Daftar Isi ........................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN .............................................................................. 2
2.1Pengantar Mikrobiologi .............................................................. 2
2.1.1Sejarah Mikrobiologi ............................................................ 3
2.1.2 Alasan dasar untuk mempelajari mikrobiologi ................ 3
2.1.3 Pendekatan taksonomis .................................................... 3
2.1.4 Kaitan dengan ilmu lain ................................................... 3
2.1.5 Habitat mikrobia .............................................................. 4
2.1.6 Ruang lingkup mikrobiologi ............................................ 4
2.1.7 Klasifikasi mikrobiologi .................................................. 4
2.1.7.1 Klasifikasi bakteri .................................................... 4
2.1.7.2 Klasifikasi alga ......................................................... 5
2.1.7.3 Klasifikasi jamur ...................................................... 5
2.1.7.4 Klasifikasi protozoa ................................................. 5
2.1.7.5 Klasifikasi virus ....................................................... 5
2.2Pengendalian Mikroba ................................................................ 6
2.2.1 Tujuan pengendalian mikroba ......................................... 7
2.2.2 Kondisi pengendalian mikroba ........................................ 7
2.2.3 Cara pengendalian mikroba ............................................. 8
2.2.4 Metode dalam kontrol mikroba........................................ 8
2.2.5 Jenis disinfektan ............................................................... 10
2.2.6 Pengendalian mikroba dalam beberapa aspek ................. 10
BAB III. PENUTUP ...................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................ 12
3.2 Saran .......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

ii
BAB I.
PENDAHULUAN

1.1LatarBelakang

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap
sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan
antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan
sendirinya. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran kecil. Walaupun
mikroorganisme tersebut kecil tapi mikroorganisme memiliki kebutuhan dan pertumbuhan
hidupnya.Tetapi biarpun ukurannya kecil, mikroorganisme juga memiliki kebutuhan
layaknya makhluk hidup yang lain. Kebutuhan tersebut dapat berupa fisik maupun kimia.
Selain itu, mikroorganisme juga melakukan proses perkembangbiakkan. Proses
perkembangbiakkan dilakukan oleh mikroorganisme agar mereka tidak punah. Dalam
pertumbuhan mikroorganisme, mereka memiliki beberapa fase pertumbuhan sel dan
pertumbuhan mikroorganisme dapat dikendalikan oleh beberapa cara.

Berbagai kondisi dapat mempengaruhi pengendalian pertumbuhan mikroba seperti


temperatur, jenis mikroba, struktur fiisologis dan lingkungan. Seperti makhluk hidup lainya,
pertumbuhan mikroba tidak lepas dari pengaruh lingkungan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi itu dapat berupa faktor fisika, faktor kimia, maupun faktor biologi. Faktor
temperatur merupakan faktor lingkungan terpenting yang mempengaruhi pertumbuhan
kehidupan mikroba.

1.2RumusanMasalah
1. Apa itu Pengantar Mikrobiologi ?
2. Bagaimana cara Pengendalian Mikroba ?

1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud pengantar mikrobiologi
2. Untuk mengetahui cara pengendalian mikroba

1
BAB II.
PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Mikrobiologi

Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi (mikros = kecil/sangat kecil; bios =


hidup/kehidupan) mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisme
yang termasuk golongan mikroba (jasad renik). Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari
jasad hidup yang terlalu kecil, sulit diamati dengan mata telanjang tanpa bantuan alat
pembesar. Jasad yang sangat kecil ukurannya disebut mikrobia. Objek kajiannya biasanya
adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri,
fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun
sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat
penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasianggur
(wine) dan membuat serumrabies..Perkembanganbiologi yang pesat pada abad ke-19 terutama
dialami pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain:
biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan
dari cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu
gizi, teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.

2.1.1 Sejarah Mikrobiologi yang melibatkan ilmuwan-ilmuwan biologi antara lain

 Robert Hooke (1635-1703)

Robert Hooke adalah seorang peneliti dari Inggris yang pertama kali menemukan mikroskop.
Hasil pengamatan Robert Hooke dipublikasikan dengan judul Micrographia (1664). Hasil
karyanya yang lain adalah membuat deskripsi tentang jamur benang mikroskopik yang
tumbuh di permukaan kulit serta melakukan pengamatan mikroskopi jaringan dengan struktur
yang berupa ruang-ruang kecil. Ruang-ruang kecil tersebut selanjutnya dikenal sebagai Sel.

 Antony Van Leeuwenhoek (1632 – 1723)

Antony Van Leeuwenhoek adalah seorang penguji rasa anggur dari Belanda, yang juga
bekerja di pabrik tirai dari linen. Dia selalu menggunakan kaca pembesar untuk menguji

2
kualitas bahan tekstil, selanjutnya ia mengembangkan lensa menjadi mikroskop sederhana.
Dengan mikroskop ini, dia melakukan pengamatan berbagai jasad renik yang hidup dalam
setetes air. Leeuwenhoek adalah orang pertama yang mendeskripsikan hewan mikroskopik
yang disebut protozoa dan bakteri. Semua bentuk kehidupan itu disebut animalcules.
Leeuwenhoek juga menemukan bakteri dari mulut manusia.

 Paul Ehrlich dan Christian Gram

Pengamatan mikrobia secara mikroskopik selanjutnya diikuti dengan berkembangnya teknik


pewarnaan metilen biru yang diperkenalkan oleh Paul Ehrlich (1881). Teknik pewarnaan sel
bakteri dikembangkan lebih lanjut oleh Christian Gram (1884) yang dikenal dengan Teknik
Pewarnaan Gram. Teknik ini merupakan teknik pewarnaan diferensial untuk klasifikasi
bakteri, yang tergantung pada struktur dinding sel bakteri.(jatmiko, 2009)

2.1.2 Beberapa hal yang menjadi alasan dasar untuk mempelajari mikrobiologi
diantaranya:

• Mikroba mempunyai pengaruh besar terhadap kesehatan manusia.


• Mikroorganisme memberikan wawasan ke dalam proses kehidupan di segala bentuk.
• Mikroba berperan penting dalam menjaga keseimbangan alam.
• Mikroorganisme merupakan materi essensial bagi kesejahteraan manusia dalam hal
pangan ataupun industry.
• Mikroba dapat berperan sebagai bioremediator.
• Mikroba dapat menjadi alat penelitian ilmiah.

2.1.3 Berdasarkan pendekatan taksonomis, mikrobiologi dibagi menjadi

 Virology : kajian tentang virus


 Bakteriologi: kajian tentang bakteri
 mikologi: kajian tentang jamur
 protozoologi.Kajian tentang protozoa ( hewan bersel satu)
 Algalogi/fikologi: kajian tentang alga

2.1.4 Kaitan dengan imu lain dan cakupan masalah

 mikrobiologi industri,
 mikrobiologi pertanian,
 mikrobiologi kedokteran,
 mikrobiologi pangan,
 fisiologi mikrobia,
 genetika mikroba
.

3
2.1.5 Ada pula yang membagi berdasarkan habitat mikrobia, misalnya,

 mikrobiologi tanah
 mikrobiologi air,
 mikrobiologi lautan
 mikrobiologi rumen. (nafik, 2011)

2.1.6 Ruang lingkup mikrobiologi

beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang

1) karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan


2) karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu hidup
bebas, khususnya bakteri
3) keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana dan mengapa muncul
bermacam-macam mikroorganisme
4) keberadaan mikroorganisme dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan
5) peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi
6) bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat membantu dalam
memahami proses-proses biologi organisme yang lebih besar termasuk manusia

2.1.7 Klasifikasi mikrobiologi


Sistem klasifikasi mikrobiologi didasarkan pada hirarkhi taksonomi atau penataan
kelompok atau kategori yang menempatkan takson spesies pada suatu ujung dan kingdom di
ujung lainnya. Taksonomi yang lengkap merupakan klasifikasi yang terdiri atas taksa
kingdom sampai spesies. Takson kingdom pada garis besarnya terdiri atas devisio-devisio,
takson devisio terdiri atas kelas-kelas, takson kelas terdiri atas ordo-ordo, takson ordo terdiri
atas famili-famili, takson famili terdiri atas genera, takson genus terdiri atas spesies-spesies,
dan takson spesies terdiri atas varietas atau formaspesialis (bentuk khusus). Secara ringkas,
taksa yang dimaksud adalah sebagai berikut :

di dalam kelompok ini serupa pada sebagian terbesar ciri-cirinya


.mikroorganisme sebagaimana bentuk-bentuk kehidupan yang lain, diberi nama menurut
nomenklatur siste biner. Tujuan utama suatu nama ialah memberi cara pengacuan suatu
mikroorganisme, setiap organisme ditandakan dengan nama genus dan istilah biasa atau
diskriptif yang disebut epitet spesies, keduanya itu menggunakan bahasa latin. Nama genus
elalu huruf besar epitet spesies dengan huruf kecil. Kedua komponen tersebut bersama-sama
disebut nama ilmiahdan selalu dicetak miring contohnya Neisseria gonorrhoraoeae(putri,
2015)

4
2.1.7.1 klasifikasi bakteri
1) Eubacteria
2) Archeobacteria
2.1.7.2 klasifikasi alga
1) cyanophyta
2) chlorophyta
3) euglenophyta
4) pyrrophyta
5) chrysophyta
6) phaeophyta
7) rhodophyta
2.1.7.3 klasifikasi jamur
1) phycomycetes
2) ascomycetes
3) basidiomycetes
4) deuteromycetes
2.1.7.4 klasifikasi protozoa
1) Rhizopoda
2) Mastigophora
3) Ciliata
4) Sporozoa
2.1.7.5 klasifikasi virus
A. Kelompok virus DNA
1) Parvoviridae
2) Papovaviridae
3) Adenoviridae
4) Herpesviridae
5) Poxviridae
6) Hepadnaviridae
B. Kelompok irus RNA
1) Picornaviridae
2) Flaviviridae
3) Togaviridae
4) Bunyaviridae

5
5) Arenaviridae(bencoolen, 2011)

2.2 Pengendalian Mikroba

Berbagai macam sarana proses fisik telah tersedia untuk mengendalikan populasi
mikroba. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara mematikan mikro-organisme,
menghambat pertumbuhan dan metabolismenya, atau secara fisik menyingkirkannya. Cara
pengendalian mana yang digunakan tergantung kepada keadaan yang berlaku pada situasi
tertentu.

Pemberian suhu tinggi/terutama pada uap bertekanan, merupakan salah satu cara yang
paling efisien dan efektif untuk mensterilkan sesuatu bahan. Namun demikian bahan-bahan
tertentu yang biasa digunakan di laboratorium, rumah-rumah penduduk, dan rumah-rumah
sakit mudah rusak bila dikenai suhu tinggi. Prosedur sterilisasi pilihan seperti radiasi,
penggunaan berkas elektron, atau penyaringan harus digunakan untuk mensterilkan bahan-
bahan yang akan rusak bila diberi suhu tinggi.

Tersedia beribu-ribu zat kimia dipakai untuk mengendalikan mikroorganisme. Penting


sekali memahami ciri-ciri pembeda masing-masing zat ini dan organisme yang dapat
dikendalikannya serta bagaimana zat-zat tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya. Setiap zat
kimia mempunyai keterbatasan dalam keefektifannya, bila digunakan dalam kondisi praktis
keterbatasan-keterbatasan ini perlu di amati. Tujuan yang dikehendaki dalam hal
pengendalian mikroorganisme tidak selalu sama. Pada beberapa kasus mungkin perlu
mematikan semua organisme (sterilisasi) sedangkan pada kasus-kasus lain mungkin cukup
mematikan sebagian mikroorganisme tetapi tidak semua (sanitasi).

Dengan demikian pemilihan suatu bahan kimia untuk penggunaan praktis dipengaruhi
juga oleh hasil antimikrobial yang diharapkan daripadanya.

Cara kerja zat-zat kimia dalam menghambat atau mematikan mikroorganisme itu
berbeda-beda, beberapa diantaranya mengubah struktur dinding sel atau membran sel yang
lain menghambat sintetis komponen-komponen seluler yang vital atau yang mengubah

6
keadaan fisik bahan selular. Pengetahuan mengenai perilaku khusus tentang bagaimana suatu
zat kimia menghasilkan efek anti mikroba sangat berguna baik untuk mempertimbangkan
kemungkinannya bagi penggunaan praktis maupun untuk mengusulkan perbaikan-perbaikan
apa yang mungkin dilakukan untuk merancang bahan bahan kimia baru.

2.2.1 Pengendalian mikroba dilakukan untuk:

1. Mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.

2. Membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi.

3. Mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme.

2.2.2 Kondisi yang mempengaruhi pengendalian mikroba adalah:

Temperature

Jenis mikroba

Struktur fisiologis, dan

Lingkungan

Mikroorganisme dapat dikendalikan dengan beberapa cara, dapat dengan diminimalisir,


dihambat dan dibunuh dengan sarana atau proses fisika atau bahan kimia.

2.2.3 Pengendalian dapat dilakukan dengan cara:

Sterilisasi

Proses pembinasaan seluruh bentuk kehidupan dari mikroba pada sebuah objek atau didalam
suatu material.

Disinfeksi

Proses pembinasaan patogen vegetatif namun tidak termasuk endospora dan virus. Bakteri
yang menghasilkan endospora contohnya Bacillus anthraxis.

Bakteriostatis

Suatu kondisi pertumbuhan bakteri dan multiplikasinya dihambat, namun bakteri tersebut
tidak mati.

7
Aseptis

Kondisi ketiadaan patogen pada suatu obyek atau daerah. Teknik aseptik dirancang dengan
tujuan untuk mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh. Filtrasi udara, sinar UV,
penggunaan masker, sarung tangan, dan sterilisasi peralatan merupakan keseluruhan faktor
yang dibutuhkan untuk mencapai asepsis.

Sanitasi

Mengurangi patogen pada peralatan makan untuk mengamankan kesehatan masyarakat


dengan cara pencucian secara mekanik/kimia.

Status fisiologis

Bakteri dalam pertumbuhan mudah terbunuh karena sel-sel belum tumbuh secara sempurna.
Ketika mikroba telah membentuk endospora, endospora tersebut bersifat lebih resisten
dibanding sel vegetati. Contohnya Endospora clostridiumbotulinom tahan dalam air mendidih
selama berjam-jam. Umumnya Endospora clostridiumbotulinom tinggal dibawah tanah

Lingkungan

Dengan menggunakan tingkat keasaaman Ph.

Kinerja dari agen-agen pembunuh mikroba target utamanya membran sel.

Targetnya membran sel karena membran sebagai pelindung dan sebagai alat transpor. Agen-
agen ini merusak protein dan asam-asam nukleat sehingga bakteri baru tidak dapat
berkembang. Kerusakan ikatan tersebut mengakibatkan denaturasi protein dan dapat terjadi
kerusakan pada DNA dan RNA (DNA dan RNA merupakan pebawa pesan genetik).

2.2.4 Metode-metode fisik dalam kontrol mikroba

 Panas

Panas dibagi atas 2, yaitu:

 Bentuk panas basah (bersentuhan langsung dengan cair).

8
 Panas kering (terhadap uap air)

 Pasteurisasi

Dengan menggunakan suhu rendah yaitu 63OC. Louis pasteur dengan melakukan percobaan
yaitu pencegahan kerusakan bir dan anggur dengan menggunaka pemanasan yang cukup
untuk mikroba. Dengan menggunakan suhu yang rendah saja karena jika dengan
menggunakan suhu yang tinggi maka akan dapat merusak warna.

 HTST (High Temperature Short Time)

Dengan menggunakan suhu 72˚ C dengan waktu 15 detik.

 LTLT (Long Temperature Long Time)

Dengan menggunakan suhu 61˚ C dengan waktu 30 menit.

 UHT (Ultra High Temperature)

Dengan menggunakan suhu 131˚ C dengan waktu 0,5 detik. Biasanya UHT ini digunakan
pada produsen susu kemasan).

 Sterilisasi panas kering

- Pembakaran langsung (direct flaming)

- Pekerjaan di laboratorium mikrobiologi ketika mensterilkan loop inokulasi.

 Sterilisasi udara panas

Bahan-bahan yang akan disterilkan di tempatkan di dalam sebuah oven. Dengan


menggunakan suhu 170˚C dengan waktu 2 jam.

 Autolavisasi

Digunakan untuk sterilisasi alat-alat filtrasi atau penyinaran mikroba. Temperatur yang
digunakan rendah tergantung pada jenis mikroba dan intesitas aplikaisnya.

 Tekanan osmosis

9
Penggunaan larutan garam dan gula berkonsentrasi tinggi dalam pengawetan makanan
didasarkan pada efek tekanan osmosis.

 Radiasi ionisasi

Contohnya : sinar gamma

Metode ini dilakukan untuk menyeleksi disinfektan.

2.2.5 Jenis-jenis disinfektan:

 Fenol dan fenolik

Fenol (asam karbol) dengan konentrasi 1% fenol memiliki efek anti bakterial.

 Hologen

Memiliki efektivitas antimikroba baik sendiri-sendiri ataupun dalam kombinasi: Clorine (C2)
& Iodine (I2)

 Alkohol untuk merusak protein.


Contohnya etanol dan isopropanol. Kosentrasi optimum yang direkomendasikan untuk
ethanol yaitu 70%. Ethanol bersifat kurang efektif dibanding larutan ethanol.
 Senyawa logam berat

Contohnya: perak, merkuri, dan koper dapat bersifat germisidas atau antisptik.

 Aldehida
 Formaldehida
 Formalin
 Agen oksidasi

10
2.2.6 Pengendalianmikroorganismedalam beberapa aspek:

1. Pengendalian Mikroorganisme dalam Pencegahan Penyakit

Pengendalianhayatiolehmikroorganismebaikjamurataupunbakteridapatterjadimelaluisatuataub
eberapamekanismeseperti: antibiosis, kompetisi, hiperparasit,
induksiresistensidanmemacupertumbuhantanaman (Cook dan Baker, 1974., Van
Loon,2000.,Kloeppet et al,1999.,Schippers et al, 1987). Mekanisme antibiosis
merupakanpenghambatanpatogenolehsenyawametabolik yang
dihasilkanolehagensiahayatiseperti: enzim, senyawa-senyawa volatile,
zatpelisisdansenyawaantibiotiklainnya. Salah
satucontohadalahagensiahayatikelompokjamur.Jamurdiketahuimampumenghasilkanbermaca
msenyawaberacun (toksis) untukmelawanorganismalainnya (Burge,
1988).Dalammengkolonisasisuatusubstratjamurmempunyaikemampuanuntukmenghasilkanse
jumlahprodukektraselular yang
bersifatracun.Kemampuanjamurmenghasilkansuatuantibiotiksangatlahpentingdalammenentuk
ankemampuannyauntukmengkolonisasidanmengaturkeberadaannyadalamsuatusubstrat.Antibi
otikdapatjugamengakibatkanterjadinyaendolisisatauautolisisyaitupecahnyasitoplasmasuatusel
olehenzim yangdiikutikematian yang mungkindisebabkankekuranganhara,
antibiotikataupunkerusakandinding sel. Dengandemikianberhasiltidaknyasuatu
organismepengendalihayatisebagaiagensiahayatibergantungpadakemampuanantibiotik yang
dihasilkannyamenekanpertumbuhandanperkembanganpatogentanaman (Baker dan Cook,
1982)

Kompetisiadalahsuatumekanismepenekananaktivitaspatogenolehagensiahayatiterhadapsumbe
r-sumberterbatassepertizatorganik, zatanorganik, ruangdanfaktor –
faktorpertumbuhanlainnya.Salah
satucontohadalahpersainganakanruang/tempatpadaakar.Contohektomikorizamerupakanagensi
a yang
dapatdigunakansebagaiagenpengendalihayati.Jamurtersebutmampumembungkussecaraefektif
seluruhakardanmenempatibagianrizosfersehinggaapabilaadamikroorganismelainsepertimisaln
yaArmilariamelleaatauPhytophthoraspp,
makapatogentersebuttidakdapatlagimengkolonisasibagiantersebut.

2. Pengendalian mikroorganisme dalam Bahan Makanan

Pengendalianmikroorganismedalambahanmakananperludilakukansupayabahanmakantersebut
tidakcepatrusakataubusuk.Kerusakanbahanmakananolehmikroorganismeterjadikarenamikroor
ganismetersebutberkembangbiakdanbermetabolismesedemikianrupasehinggabahanmakanan
mengalamiperubahansedemikianrupa yang
menyebabkanrusaknyabahanmakanantersebut.Faktor-faktor yang
mempengaruhiperkembangbiakanmikroorganismediantaranya

1. Waktu generasi
2. Faktor intrinsik
3. Faktor ekstrinsik
4. Faktor proses
5. Faktro implisit(blog, 2014)

11
BAB III.
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk, sifat, kehidupan, dan


penyebaran jasad renik atau mempelajari tentang kehidupan makhluk kecil yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Materi mikrobiologi mencakup bakteriologi, hewan
bersel satu (protozoologi), tentang jamur (mikologi) terutama jamur tingkat rendah, seperti
phycomycetes, ascomycetes, dan deuteromycetes.

3.2. Saran

Penulis akui makalah tentang Mikrobiologi ini masih banyak kekurangannya. Baik
dari segi isi maupun tulisan. Oleh karena itu mohon di maklumi, mengingat penulis masih
dalam proses belajar. Penulis berharap makalah ini dapat di gunakan untuk menunjang proses
belajar-mengajar.

12
DAFTAR PUSTAKA

bencoolen, r. (2011, februari 23). klasifikasi mikrobiologi. Dipetik oktober 15, 2016, dari
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com:
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/sejarah-ruang-lingkup-kedudukan-dan.html

blog, s. (2014, september 21). pengendalian mikroba. Dipetik oktober 15, 2016, dari
https://evavatonah.wordpress.com: /2014/09/21/mikroorganismepengendalian

jatmiko, a. (2009, oktober 19). pengantar mikrobiologi. Dipetik oktober 15, 2016, dari
http://blitarnursingcybercenter.blogspot.co.id:
http://blitarnursingcybercenter.blogspot.co.id/2009/10/pengantar-mikrobiologi.html

nafik, D. i. (2011, juni). pengantar mikrobiologi. Dipetik oktober 15, 2016, dari
http://dhikhwannafik.blogspot.co.id: http://dhikhwannafik.blogspot.co.id/p/pengantar-
mikrobiologi.html

putri, e. (2015, november 27). pengantar mikrobiologi. Dipetik oktober 15, 2016, dari
http://mynewblogmetry.blogspot.co.id: http://mynewblogmetry.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-
false-false-false-en-us-x-none.html)

13

Anda mungkin juga menyukai