Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah memeberi Rahmat dan
HidayahNya, sehingga kami dari KELOMPOK 3 dapat menyelesaikan tugas
makalah BIOMEDIK tentang ”PENGANTAR MIKROBIOLOGI dan
PENGENDALIANMIKROBA”.Penulis menyadari bawa dalam penyusunan
makalah ini, masih terdapat kesalahan dan kekurangan, baik dari segi materi
pembahasan maupun dari teknik penulisannya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang baik demi kesempurnaaan makalah ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam penyusununan makalah ini, semoga di kesempatan
berikutnya makalah ini dapat lebih baik dari yang sekarang.
Penulis
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1LatarBelakang
Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap
sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan
antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan
sendirinya. Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran kecil. Walaupun
mikroorganisme tersebut kecil tapi mikroorganisme memiliki kebutuhan dan pertumbuhan
hidupnya.Tetapi biarpun ukurannya kecil, mikroorganisme juga memiliki kebutuhan
layaknya makhluk hidup yang lain. Kebutuhan tersebut dapat berupa fisik maupun kimia.
Selain itu, mikroorganisme juga melakukan proses perkembangbiakkan. Proses
perkembangbiakkan dilakukan oleh mikroorganisme agar mereka tidak punah. Dalam
pertumbuhan mikroorganisme, mereka memiliki beberapa fase pertumbuhan sel dan
pertumbuhan mikroorganisme dapat dikendalikan oleh beberapa cara.
1.2RumusanMasalah
1. Apa itu Pengantar Mikrobiologi ?
2. Bagaimana cara Pengendalian Mikroba ?
1.3Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud pengantar mikrobiologi
2. Untuk mengetahui cara pengendalian mikroba
1
BAB II.
PEMBAHASAN
Robert Hooke adalah seorang peneliti dari Inggris yang pertama kali menemukan mikroskop.
Hasil pengamatan Robert Hooke dipublikasikan dengan judul Micrographia (1664). Hasil
karyanya yang lain adalah membuat deskripsi tentang jamur benang mikroskopik yang
tumbuh di permukaan kulit serta melakukan pengamatan mikroskopi jaringan dengan struktur
yang berupa ruang-ruang kecil. Ruang-ruang kecil tersebut selanjutnya dikenal sebagai Sel.
Antony Van Leeuwenhoek adalah seorang penguji rasa anggur dari Belanda, yang juga
bekerja di pabrik tirai dari linen. Dia selalu menggunakan kaca pembesar untuk menguji
2
kualitas bahan tekstil, selanjutnya ia mengembangkan lensa menjadi mikroskop sederhana.
Dengan mikroskop ini, dia melakukan pengamatan berbagai jasad renik yang hidup dalam
setetes air. Leeuwenhoek adalah orang pertama yang mendeskripsikan hewan mikroskopik
yang disebut protozoa dan bakteri. Semua bentuk kehidupan itu disebut animalcules.
Leeuwenhoek juga menemukan bakteri dari mulut manusia.
2.1.2 Beberapa hal yang menjadi alasan dasar untuk mempelajari mikrobiologi
diantaranya:
mikrobiologi industri,
mikrobiologi pertanian,
mikrobiologi kedokteran,
mikrobiologi pangan,
fisiologi mikrobia,
genetika mikroba
.
3
2.1.5 Ada pula yang membagi berdasarkan habitat mikrobia, misalnya,
mikrobiologi tanah
mikrobiologi air,
mikrobiologi lautan
mikrobiologi rumen. (nafik, 2011)
beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang
4
2.1.7.1 klasifikasi bakteri
1) Eubacteria
2) Archeobacteria
2.1.7.2 klasifikasi alga
1) cyanophyta
2) chlorophyta
3) euglenophyta
4) pyrrophyta
5) chrysophyta
6) phaeophyta
7) rhodophyta
2.1.7.3 klasifikasi jamur
1) phycomycetes
2) ascomycetes
3) basidiomycetes
4) deuteromycetes
2.1.7.4 klasifikasi protozoa
1) Rhizopoda
2) Mastigophora
3) Ciliata
4) Sporozoa
2.1.7.5 klasifikasi virus
A. Kelompok virus DNA
1) Parvoviridae
2) Papovaviridae
3) Adenoviridae
4) Herpesviridae
5) Poxviridae
6) Hepadnaviridae
B. Kelompok irus RNA
1) Picornaviridae
2) Flaviviridae
3) Togaviridae
4) Bunyaviridae
5
5) Arenaviridae(bencoolen, 2011)
Berbagai macam sarana proses fisik telah tersedia untuk mengendalikan populasi
mikroba. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan cara mematikan mikro-organisme,
menghambat pertumbuhan dan metabolismenya, atau secara fisik menyingkirkannya. Cara
pengendalian mana yang digunakan tergantung kepada keadaan yang berlaku pada situasi
tertentu.
Pemberian suhu tinggi/terutama pada uap bertekanan, merupakan salah satu cara yang
paling efisien dan efektif untuk mensterilkan sesuatu bahan. Namun demikian bahan-bahan
tertentu yang biasa digunakan di laboratorium, rumah-rumah penduduk, dan rumah-rumah
sakit mudah rusak bila dikenai suhu tinggi. Prosedur sterilisasi pilihan seperti radiasi,
penggunaan berkas elektron, atau penyaringan harus digunakan untuk mensterilkan bahan-
bahan yang akan rusak bila diberi suhu tinggi.
Dengan demikian pemilihan suatu bahan kimia untuk penggunaan praktis dipengaruhi
juga oleh hasil antimikrobial yang diharapkan daripadanya.
Cara kerja zat-zat kimia dalam menghambat atau mematikan mikroorganisme itu
berbeda-beda, beberapa diantaranya mengubah struktur dinding sel atau membran sel yang
lain menghambat sintetis komponen-komponen seluler yang vital atau yang mengubah
6
keadaan fisik bahan selular. Pengetahuan mengenai perilaku khusus tentang bagaimana suatu
zat kimia menghasilkan efek anti mikroba sangat berguna baik untuk mempertimbangkan
kemungkinannya bagi penggunaan praktis maupun untuk mengusulkan perbaikan-perbaikan
apa yang mungkin dilakukan untuk merancang bahan bahan kimia baru.
Temperature
Jenis mikroba
Lingkungan
Sterilisasi
Proses pembinasaan seluruh bentuk kehidupan dari mikroba pada sebuah objek atau didalam
suatu material.
Disinfeksi
Proses pembinasaan patogen vegetatif namun tidak termasuk endospora dan virus. Bakteri
yang menghasilkan endospora contohnya Bacillus anthraxis.
Bakteriostatis
Suatu kondisi pertumbuhan bakteri dan multiplikasinya dihambat, namun bakteri tersebut
tidak mati.
7
Aseptis
Kondisi ketiadaan patogen pada suatu obyek atau daerah. Teknik aseptik dirancang dengan
tujuan untuk mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh. Filtrasi udara, sinar UV,
penggunaan masker, sarung tangan, dan sterilisasi peralatan merupakan keseluruhan faktor
yang dibutuhkan untuk mencapai asepsis.
Sanitasi
Status fisiologis
Bakteri dalam pertumbuhan mudah terbunuh karena sel-sel belum tumbuh secara sempurna.
Ketika mikroba telah membentuk endospora, endospora tersebut bersifat lebih resisten
dibanding sel vegetati. Contohnya Endospora clostridiumbotulinom tahan dalam air mendidih
selama berjam-jam. Umumnya Endospora clostridiumbotulinom tinggal dibawah tanah
Lingkungan
Targetnya membran sel karena membran sebagai pelindung dan sebagai alat transpor. Agen-
agen ini merusak protein dan asam-asam nukleat sehingga bakteri baru tidak dapat
berkembang. Kerusakan ikatan tersebut mengakibatkan denaturasi protein dan dapat terjadi
kerusakan pada DNA dan RNA (DNA dan RNA merupakan pebawa pesan genetik).
Panas
8
Panas kering (terhadap uap air)
Pasteurisasi
Dengan menggunakan suhu rendah yaitu 63OC. Louis pasteur dengan melakukan percobaan
yaitu pencegahan kerusakan bir dan anggur dengan menggunaka pemanasan yang cukup
untuk mikroba. Dengan menggunakan suhu yang rendah saja karena jika dengan
menggunakan suhu yang tinggi maka akan dapat merusak warna.
Dengan menggunakan suhu 131˚ C dengan waktu 0,5 detik. Biasanya UHT ini digunakan
pada produsen susu kemasan).
Autolavisasi
Digunakan untuk sterilisasi alat-alat filtrasi atau penyinaran mikroba. Temperatur yang
digunakan rendah tergantung pada jenis mikroba dan intesitas aplikaisnya.
Tekanan osmosis
9
Penggunaan larutan garam dan gula berkonsentrasi tinggi dalam pengawetan makanan
didasarkan pada efek tekanan osmosis.
Radiasi ionisasi
Fenol (asam karbol) dengan konentrasi 1% fenol memiliki efek anti bakterial.
Hologen
Memiliki efektivitas antimikroba baik sendiri-sendiri ataupun dalam kombinasi: Clorine (C2)
& Iodine (I2)
Contohnya: perak, merkuri, dan koper dapat bersifat germisidas atau antisptik.
Aldehida
Formaldehida
Formalin
Agen oksidasi
10
2.2.6 Pengendalianmikroorganismedalam beberapa aspek:
Pengendalianhayatiolehmikroorganismebaikjamurataupunbakteridapatterjadimelaluisatuataub
eberapamekanismeseperti: antibiosis, kompetisi, hiperparasit,
induksiresistensidanmemacupertumbuhantanaman (Cook dan Baker, 1974., Van
Loon,2000.,Kloeppet et al,1999.,Schippers et al, 1987). Mekanisme antibiosis
merupakanpenghambatanpatogenolehsenyawametabolik yang
dihasilkanolehagensiahayatiseperti: enzim, senyawa-senyawa volatile,
zatpelisisdansenyawaantibiotiklainnya. Salah
satucontohadalahagensiahayatikelompokjamur.Jamurdiketahuimampumenghasilkanbermaca
msenyawaberacun (toksis) untukmelawanorganismalainnya (Burge,
1988).Dalammengkolonisasisuatusubstratjamurmempunyaikemampuanuntukmenghasilkanse
jumlahprodukektraselular yang
bersifatracun.Kemampuanjamurmenghasilkansuatuantibiotiksangatlahpentingdalammenentuk
ankemampuannyauntukmengkolonisasidanmengaturkeberadaannyadalamsuatusubstrat.Antibi
otikdapatjugamengakibatkanterjadinyaendolisisatauautolisisyaitupecahnyasitoplasmasuatusel
olehenzim yangdiikutikematian yang mungkindisebabkankekuranganhara,
antibiotikataupunkerusakandinding sel. Dengandemikianberhasiltidaknyasuatu
organismepengendalihayatisebagaiagensiahayatibergantungpadakemampuanantibiotik yang
dihasilkannyamenekanpertumbuhandanperkembanganpatogentanaman (Baker dan Cook,
1982)
Kompetisiadalahsuatumekanismepenekananaktivitaspatogenolehagensiahayatiterhadapsumbe
r-sumberterbatassepertizatorganik, zatanorganik, ruangdanfaktor –
faktorpertumbuhanlainnya.Salah
satucontohadalahpersainganakanruang/tempatpadaakar.Contohektomikorizamerupakanagensi
a yang
dapatdigunakansebagaiagenpengendalihayati.Jamurtersebutmampumembungkussecaraefektif
seluruhakardanmenempatibagianrizosfersehinggaapabilaadamikroorganismelainsepertimisaln
yaArmilariamelleaatauPhytophthoraspp,
makapatogentersebuttidakdapatlagimengkolonisasibagiantersebut.
Pengendalianmikroorganismedalambahanmakananperludilakukansupayabahanmakantersebut
tidakcepatrusakataubusuk.Kerusakanbahanmakananolehmikroorganismeterjadikarenamikroor
ganismetersebutberkembangbiakdanbermetabolismesedemikianrupasehinggabahanmakanan
mengalamiperubahansedemikianrupa yang
menyebabkanrusaknyabahanmakanantersebut.Faktor-faktor yang
mempengaruhiperkembangbiakanmikroorganismediantaranya
1. Waktu generasi
2. Faktor intrinsik
3. Faktor ekstrinsik
4. Faktor proses
5. Faktro implisit(blog, 2014)
11
BAB III.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
Penulis akui makalah tentang Mikrobiologi ini masih banyak kekurangannya. Baik
dari segi isi maupun tulisan. Oleh karena itu mohon di maklumi, mengingat penulis masih
dalam proses belajar. Penulis berharap makalah ini dapat di gunakan untuk menunjang proses
belajar-mengajar.
12
DAFTAR PUSTAKA
bencoolen, r. (2011, februari 23). klasifikasi mikrobiologi. Dipetik oktober 15, 2016, dari
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com:
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/sejarah-ruang-lingkup-kedudukan-dan.html
blog, s. (2014, september 21). pengendalian mikroba. Dipetik oktober 15, 2016, dari
https://evavatonah.wordpress.com: /2014/09/21/mikroorganismepengendalian
jatmiko, a. (2009, oktober 19). pengantar mikrobiologi. Dipetik oktober 15, 2016, dari
http://blitarnursingcybercenter.blogspot.co.id:
http://blitarnursingcybercenter.blogspot.co.id/2009/10/pengantar-mikrobiologi.html
nafik, D. i. (2011, juni). pengantar mikrobiologi. Dipetik oktober 15, 2016, dari
http://dhikhwannafik.blogspot.co.id: http://dhikhwannafik.blogspot.co.id/p/pengantar-
mikrobiologi.html
putri, e. (2015, november 27). pengantar mikrobiologi. Dipetik oktober 15, 2016, dari
http://mynewblogmetry.blogspot.co.id: http://mynewblogmetry.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-
false-false-false-en-us-x-none.html)
13