Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Pembuatan Zat Warna Diagram Alir Proses Kain Hasil Pencelupan

Proses Diazotasi

pH 4 1% pH 6 1% pH 4 2% pH 6 2%
Proses Kopling

Evaluasi Hasil Pencelupan


Ketuaan Warna

Bahan Variasi Ŧmaks k/s Zat


Warna

Kain 1 1% Zat 600 1.937202583


Warna (pH 4)

Kain 2 1% Zat 590 1.593359791


Warna (pH 6)
Resep Pencelupan
Resep Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Kain 3 2% Zat 610 1.753747188

Skema Proses Pencelupan Berat 5.58 gram 5.61 gram 5.65 gram 5.49 gram Warna (pH 4)
Bahan
Poliamida Kain 4 2% Zat 600 1.57159923
Zat Warna % OWF 1% 1% 2% 2%
CH3COOH
Zat Warna Warna (pH 6)
100 oC
Levelling CH3COOH 4 6 4 6
Pembasah
(pH)
S
U Pembasah 1 ml/l 1 ml/l 1 ml/l 1 ml/l
H
U Lavelling 2 ml/l 2 ml/l 2 ml/l 2 ml/l
30 oC
Agent
Vlot 1:20 1:20 1:20 1:20
10’ 20’ 50’ 70’
Waktu
Grafik Beda Warna Diskusi
Pada pembuatan zat warna sintetik mengunakan Pembuatan Zat
komponen diazo p-nitroanilin dan komponen kopling
asam H pada pH 3 (asam) menghasilkan zat warna asam Warna Azo dengan
avelling karena molekulnya yang kecil, memiliki guguss
pelarut sulfonat dan merupakan garam natrium asam Komponen Diazo (P-
organik yang anionnya berwarna. proses diazotasi
dilakukan pada suhu 0-50 derajat Celcius sebab gugus Nitroanilin) dan
nitro pada p-nitroanilin yang merupakan gugus penarik
elektron membuatnya lebih reaktif. Garam Komponen Kopling
diazoniumnya yang tidak stabil terutama pada suhu tinggi
dan air dapat mengalami hidrolisis. proses kopling (H Acid) pada pH
dilakukan pada pH <3 agar komponen diazo bisa
mengisi posisi orto dari gugus anilin. Zat warna ini Asam
memiliki ketahanan luntur terhadap sinar dan gosok
baik, tetapi ketahanan cucinya kurang bagus. pada Disusun oleh :
proses pencelupannya yang dilakukan pada suasana Kelompok 5
asam (pH 4 dan pH 6) dengan persen zat warna yang Rd. Sarah F.S. (16020105)
berbeda, ternyata terjadi hasil pencelupan kain Fasha Yakarima (16020107)
Evaluasi Tahan Luntur Cuci, Tahan poliamida yang berbeda. untuk kain dengan persentase Evangelista Felicia (16020120)
Gosok Kering dan Tahan Gosok Basah zat warna 1% OWF pada pH 4 maupun 6, kain berwarna
Tyas Aditya Dewi (16020122)
berbeda yaitu abu-abu dan hijau. begitu pula dengan kain
yang dicelup dengan persentase zat warna 2% OWF. hal
Muhammad Ridho B. (16020126)
Bahan Variasi Uji Ketahanan Luntur
ini dapat etrjadi karena efek batokromik akibat pengaruh Nama Dosen : Ika Natalia M., S.ST., MT.
Cuci Gosok
pelarut yang digunakan dan reaksi subtitusi yang terjadi Asisten Dosesn : Witri A.S., S.ST., MT.
pada saat proses kopling. dapat dikatakan bahwa zat Anna S
warna yang dihasilkan memiliki sifat yang tidak stabil
Kain 1

Kain 2
1% Zat Warna
(pH 4)
1% Zat Warna
(pH 6)
4

4
4/5

4/5
3/4

3
5

5
3/4

4
terhadap perubahan pH larutan sehingga menimulkan
hasil pencelupan yang berbeda.

Kesimpulan
2K4
Kain 3 2% Zat Warna 4 4/5 4 5 4
(pH 4)
Ÿ Zat Warna yang terbentuk pada proses
Kain 4 2% Zat Warna 4 4/5 3/4 5 5 pengkoplingan p-nitroanilin dengan asam H adalah
(pH 6) zat warna asam lavelling yang warnanya tidak stabil
terhadap perubahan pH larutan celup.
Ÿ Zat warna asam lavelling memiliki ketahanan luntur
yang baik terhadap sinar maupun gosok, tetapi
ketahanan luntur terhadap cucinya kurang bagus.
2017

Anda mungkin juga menyukai