Askep BPH TGL 6
Askep BPH TGL 6
H
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (ELIMINASI)
E.T. CAUSA BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)
DI RUANG KENANGA RS TNI AD GUNTUR
A. PENGKAJIAN
Tanggal : 06 Oktober 2017
Jam : 11.00 WIB
a. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 78 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pensiun Telkom Cikajang
Alamat : Kp. Areng Kolot Rt/Rw 001/007 Barusuda Cigedug
Pendidikan : SR
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Tanggal Masuk RS : 03 Oktober 2017
NO CM : 101807
Diagnosa Medis : BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)
Tanggal Pengkajian : 06 Oktober 2017
Keterangan :
: Laki – Laki : Meninggal
: Perempuan
: Isteri
: Klien / Pasien
: Tinggal Serumah
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
1 Pola Makan
Keb. Kalori Tidak Terkaji 1744 Kal
Jenis Nasi : Nasi putih Nasi : Bubur
Lauk : Ikan asin, tahu, Lauk : Telur ayam, tahu
tempe Sayur : Sop bening
Sayur : Tumis Kangkung
Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis
Frekuensi 3 x Sehari 3 x Sehari
Diet Khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan Disukai Semua makanan suka Tidak milih-milih
Kesulitan Menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi Palsu Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Normal Normal
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
2 Pola Minum
Jenis Air putih dan Kopi Air putih
Frekuensi 7 x Perhari 4 x Perhari
Jumlah 1400 ml Oral: 400 ml, Parenteral:
1100 ml
Kebutuhan Cairan Tidak terkaji 1500
Jumlah Tetesan *) Tidak ada 15 TPM
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman yang disukai Air putih Air putih
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
Hari : Sabtu
Tanggal : 07 Oktober 2017
No Jenis Sehat Sakit
1 Pola Makan
Keb. Kalori Tidak Terkaji 1744 Kal
Jenis Nasi : Nasi putih Nasi : Bubur
Lauk : Ikan asin, tahu, Lauk : Telur ayam, tahu
tempe Sayur : Sop jagung
Sayur : Tumis kangkung
Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis
Frekuensi 3 x Sehari 3 x Sehari
Diet Khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan Disukai Semua makanan suka Tidak milih-milih
Kesulitan Menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi Palsu Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Normal Normal
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
2 Pola Minum .
Jenis Air putih dan Kopi Air putih
Frekuensi 7 x Perhari 4 x Perhari
Jumlah 1400 ml Oral: 400 ml, Parenteral:
1100 ml
Kebutuhan Cairan Tidak terkaji 1500
Jumlah Tetesan *) Tidak ada 15 TPM
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman yang disukai Air putih Air putih
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
c. Pola Eliminasi
Hari : Jumat
Tanggal : 06 Okober 2017
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat
1 BAB
Frekuensi 1 x perhari 1 x perhari
Warna Kuning Kuning
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Berat jenis feces/konsitensi Lembek Lembek
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
2 BAK
Frekuensi 3 x perhari Pakai Kateter
Jumlah output Tidak terkaji 500 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Masalah Tidak ada Tidak ada
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
Hari : Sabtu
Tanggal : 07 Okober 2017
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat
1 BAB
Frekuensi 1 x perhari 1 x perhari
Warna Kuning Kuning
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Berat jenis feces/konsitensi Lembek Lembek
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
2 BAK
Frekuensi 3 x perhari Pakai Kateter
Jumlah output Tidak terkaji 300 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Masalah Tidak ada Tidak ada
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
d. Pola Aktifitas Sehari-hari
No Jenis Sehat Selama dirawat
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1. Mandi √ √
2. Berpakaian √ √
3. Eliminasi √ √
4. Mobilisasi ditempat tidur √ √
5. Berpindah √ -
6. Berjalan √ -
7. Berbelanja √ -
8. Memasak √ -
9. Naik tangga √ -
Ket.: 0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain – alat
4 = Tergantung/tidak mampu
e. Peronal Hygiene
2. Berpakaian
Frekuensi : 2 x perhari
4. Menyikat Gigi
Frekuensi : 1 x selama dirawat
5. Keadaan Kuku
Bersih, pendek
6. Keramas
Belum pernah
f. Pola Persepsi Kognitif
Berbicara : Klien dapat berbicara dan banyak mengungkapkan rasa
nyerinya.
Bahasa : Bahasa yang digunakan klien baik dirumah maupun di
rumah sakit menggunakan bahasa sunda
Kemampuan membaca : Klien bisa membaca dengan dibuktikan membaca papan
nama dari perawat
Tingkat ansietas : Klien nampak gelisah dan menceritakan keluhan nyeri
yang dirasakan
Kemampuan Berinteraksi : Klien dapat berinteraksi dengan keluarga yang
menugguinya dan pada perawat.
1. Tidur Siang
Lama Tidur 1-2 jam 2 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Mempermudah tidur Suasana tenang Suasana tenang
Mempermudah bangun Suara berisik Suara berisik
2. Tidur Malam
Lama Tidur 8 jam 4 jam
Keluhan Tidak ada Tidak terlalu nyenyak
Mempermudah tidur Suasana tenang Suasana tenang
Mempermudah bangun Suara berisik Suara berisik
h. Pola Konsep Diri
Gambaran diri : Klien menerima semua perubahan fisik saat sakit
karena klien meyakini semua ini adalah ujian dari
Alloh SWT
Ideal Diri : Klien mengatakan ingin cepat-cepat sembuh dan dapat
pulang supaya bisa berkumpul kembali dengan
keluarga.
Harga Diri : Klien tidak merasa malu dengan keadaannya sekarang
ini, orang terdekat yang menjenguk banyak
mendo’akan untuk kesembuhan klien.
Identitas Diri : Klien dirumah adalah seorang ayah dengan 6 orang
anak
Peran Diri : Selama dirawat peran kepala rumah tangga mejadi
terganggu, karena klien dirawat dirumah sakit
Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 80 X/menit
Skala mengukur kekuatan nadi :
0 Tidak ada
1+ Nadi Menghilang, hampir tidak teraba, mudah
menghilang
2+ Mudah teraba, nadi normal
3+ Nadi penuh, meningkat
4+ Nadi mendentum keras, tidak dapat hilang
Irama : Reguler
Kualitas : Kuat
Pernafasan : RR 20 X/menit,
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada
Head to toe
Kepala
Bentuk dan ukuran kepala : □ Dolichepalus (lonjong), □ Brakhiocepalus (Bulat),
□ Ada luka, □ Darah, □ Hidrocepalus,
□ tidak ada nyeri tekan
Warna rambut : □ Hitam, □ Beruban, □ Kuning, □ Coklat, □ Warna
buatan
Kebersihan rambut : □ Bersih, □ Kotor
(□ ketombe, □ kutu, □ berminyak, □ rontok)
Penglihatan : Visus : □ Jelas, □ Rabun, □ Buta
Sklera : □ Putih, □ Ikterik, □ Kemerahan
Konjungtiva : □ Anemis, □ Tidak
Kelopak Mata : □ Oedema, □ Ptosis, □ Peradangan, □ Luka,
□ Normal
Bulu Mata : □ Rontok, □ Tidak
Konjunctiva : □ Perubahan Warna, Merah muda
Warna Iris : Hitam
Reaksi Pupil : □ Bulat/simetris □ Tidak Simetris □ Dilatasi
□ Konstriksi
□ Dilatasi saat cahaya terang/kontriksi saat cahaya
redup
□ Reaksi lambat, □ Miosis □ Midriasis, □ Nistagmus, □
Strabismus
Pemeriksaan Visus : □ Dengan Snellen Chart (OD :................, OS
:...................)
□ Tanpa Snellen Chart (Ketajaman Baik / Kurang)*
Lapang Pandang : □ Normal, □ Haemi Anoxia, □ Haemoxia
Tekanan Bola Mata : □ Tonometri (........................),□ Dengan Palpasi (tidak
ada nyeri tekan)
Bentuk Telinga : Sejajar dengan mata □ Nyeri Tekan, □ Peradangan, □
Pendarahan, □ Perforasi
Pendengaran : □ Jelas, □ Tidak Jelas, □ Tidak mendengar
Dengan Arloji : terdengar baik
Uji Weber : □ Seimbang, □ Lateralisasi Kanan, □ Lateralisasi Kiri
Tidak terkaji
Uji Rinne : □ Hantaran tulang lebih keras, □ Lemah, □ Sama
dibanding hantaran udara
Tidak terkaji
Uji Swabach : □ Memanjang, □ Memendek, □ Sama Tidak terkaji
Kebersihan Telinga : □ Bersih, □ Kotor, □ Ada lesi, □ Serumen berlebihan
Hidung : □ Bersih, □ Kotor, □ Ada Lesi, □ Perdarahan
Pernafasan cuping hidung ( + / - ), □ Pembesaran
/Polip
Penggunaan alat O2 : □ Ada (□ Nasal Canul, □ Binasal Canul, □ Simple
Mask,
□ RM, □ NRM) Pemeberian O2 :
........................L/Menit
Rumus yang digunakan :
(RR x Volume Tidal x Efektivitas Alat Pernafasan),
Efektifitas Alat :
Nasal Canul / Binasal (20-40%), maks pemberian
O2 : 1-6 Liter, Simple Mask (40-60%), Maks
pemberian O2 : 5-8 Liter, Rebreathing Mask (60-
80%), Maks pemberian O2 : 8 – 12 L, Non
Rebreathing Mask (99%) Maks pemberian O2 : 12
Liter
□ Tidak
Mukosa bibir : □ Bersih, □ Kotor
Bibir : □ Sianosis sentral/kebiruan, □ Pucat, □ Kehitaman,
□ Pecah2,
□ Normal
Mulut : □ Bersih, □ Kotor, □ Benda Asing, □ Suara
Lidah : □ Bersih, □ Berbintik – bintik, □ Bintik Berjamur, □
Perdarahan, □ Abses, □ Uvula Simetris/Tidak, □ Ada
lesi,
Gigi : □ Bersih, □ Kotor, □ Gigi Palsu, □ Caries, □ Gigi
tanggal, □ Ginggivitis
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada
Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : □ Klien Rileks, □ Tegang, □ Adanya Kelumpuhan Otot
Facialis
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : □ ada, □ tidak
Peningkatan JVP : □ ada (5+.......cm), □ tidak
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada
Pemeriksaan Dada
Paru – paru
Inspeksi : Pergerakan dada : □ simetris □ Tidak
Retraksi dinding dada : □ ada □ Tidak
Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta
Bentuk dada : □Tnormal □ barel chest □
pigeon
i chest □ funnel chest
Tindakan yang harus dilakukan
d : tidak ada
a
Palpasi : Pergerakan dada : □ simetrsi □ tidak
k
Taktil/vocal fremitus : □ simetrsi □ tidak
Tindakan yang harus dilakukan : tidak ada
Punggung
Inspeksi : Keadaan : Normal □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta
Bentuk punggung : □ normal □ skoliosis □
kifosis
□ lordosis
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada
Palpasi : Pergerakan punggung : □ simetris □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetris □ tidak
(getaran rendah □ kiri □
kanan)
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada
Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada
Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi
kering □ krepitasi □ wheezing □ pleural fiction
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada
Jantung
Insepeksi : Normal
Palpasi : Palpasi dinding thoraks teraba
(□ lemah, □ kuat, □ tidak teraba)
Auskultasi : Bunyi jantung □ S1 = S2, □ S1 > S2, □ S1 < S3
Keluhan yang terkait : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada
Abdomen
Keterangan klien : Flatus (+), Ket : sering
Inspeksi : □ datar, □ cekung, □ cembung/membusung
Masa / benjolan : □ ada ( region.......................) □ tidak
Gambaran bayangan pembuluh darah vena abdomen
□ Spider navi
□ Terlihat pada bagian atas abdomen dan mengalir ke
bawah
□ Bagian bawah abdomen menuju ke atas
□ Bagian tengah menuju ke atas atau ke bawah
Auskultasi : Bunyi peristaltic usus : 35 X/menit
Bunyi peristaltic : □ Borborygmi (bunyi usus
melengking)
□ meteorismus (penimbunan Gas)
□ normal
Palpasi : Hepar : Pembesaran hepar : □ ada □ tidak ada,
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Lien : Pembesaran limpa : □ ada □ tidak ada
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Apendiks : Nyeri tekan □ ada □ tidak
(Batasnya............)
Ginjal : □ teraba □ tidak
Undulasi (-)
Genetalia
Genetalia Pria
Inspeksi : Rambut pubis (□ bersih □ tidak), Lesi ( - ),
Benjolan ( - )
Lubang uretra : Penyumbatan ( - ),
Hipospadia (dibawah) (-), Epispadia
(diatas) ( - )
Palpasi : Penis : Nyeri tekan ( - ),
Benjolan ( - ),
Scrotum dan testis : Benjolan ( - ), nyeri tekan (-)
Kelainan yang tampak pada scrotum: Tidak ada
Hidrochele ( - ), Scrotal Hernia ( - ), Epididimistis ( - ),
Torsi pada saluran sperma (-), Tumor Testicular ( - )
Inspeksi dan palpasi hernia : Inguinal Hernia ( - ), Femoral Hernia ( - )
Muskuloskeletal ( Ekstremitas ) 4 5
Inspeksi : otot tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri simetris
5 3
3
Palpasi : oedem tangan kanan ( - ) tangan kiri ( - )
oedem kaki kanan ( - ) kaki kiri ( - )
Skala Kekuatan
Keterangan :
0 Kontraksi otot tidak terdeteksi
1 Kejapan yang hampir tidak terdeteksi atau bekas
kontraksi dengan obeservasi atau palpasi
2 Pergerakan aktif bagian tubuh dengan
mengeliminasi gravitasi
3 Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan
sedikit tahanan
4 Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit
tahanan
5 Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpan
adanya kelelahan otot ( Kekuatan otot normal ).
3. Riwayat Psikologis
1) Status Nyeri:
Menurut skala intensitas numerik
NO INTENSITAS NYERI DESKRIPSI
1. □ Tidak Nyeri Pasien mengatakan tidak merasa nyeri
2. □ Nyeri Ringan Pasien mengatakan sedikit nyeri atau ringan
3. □ Nyeri Sedang Pasien mengatakan nyeri sedang atau masih bisa
ditahan, pasien nampak gelisah, pasien mampu
sedikit berpartispasi dalam perawatan
4. □ Nyeri Berat Pasien mengatakan nyeri tidak dapat ditahan atau
berat, pasien sanga gelisah, fungsi mobilitas dan
perilaku pasien berubah
5. □ Nyeri Sangat Berat Pasien mengatakan nyeri tidak tertahankan atau
sangat berat, perubahan ADL yang mencolok
(ketergantungan), putus asa
2) Status Emosi
Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : Klien merasa tenang apabila
tidak terasa nyeri
Tingkah laku yang menonjol : Sering memegangi area nyeri dan mengeluh
nyeri
Suasana yang membahagiakan klien : Apabila ada anak-anaknya menjenguk
Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman : apabila terasa nyeri
pada luka post operasi
3) Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati – hati dalam berbicara ( Ya / Tidak )*, apakah pola
komunikasinya ( Spontan / Lambat )*, apakah klien menolak untuk diajak
komunikasinya ( Ya / Tidak )*, apakah komunikasi klien jelas ( Ya / Tidak )*,
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ( Ya / Tidak )*.
4) Pola Interaksi
Kepada siapa klien berespon : pada keluarga, perawat dan dokter
Siapa orang yang dekat dan dipercaya klien : istri dan anak pertamanya
Bagaimanakah klien dalam berinteraksi ( Aktif / Pasif )*,
Tipe kepribadian klien ( Terbuka / Tertutup )*
5) Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme klien dalam mengatasi masalahnya : Berdoa.
6) Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien dirawat di Rumah
Sakit : klien merasa lemas dan nyeri untuk beraktifitas saat dirawat di rumah sakit
5. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Pemeriksaan Keterangan
Pemeriksaan Normal
Kimia
Urinalisis
Urine rutin :
- Urobilin Normal
- Sedimen
Silinder
-
6. Therapy
Frekuensi
Obat Yang Jenis Cara Dosis Keterangan /
No Pemberian
diberikan Golongan Obat Pemberian Obat Riwayat Obat
Waktu (jam)
Ringer Laktat
1.
Cefobactam IV
2.
Pronalges Anus 08 16 20 3x1
3.
Tranxamin 2 x1
4.
B. ANALISA DATA
Tekanan intravesika
meningkat
Refleks berkemih
meningkat
Urgensi
Retensi urine
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan intravesika meningkat
2. Retensi urine berhubungan dengan urgensi
E. IMPLEMENTASI
F. EVALUASI