Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA TN.

H
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (ELIMINASI)
E.T. CAUSA BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA (BPH)
DI RUANG KENANGA RS TNI AD GUNTUR

A. PENGKAJIAN
Tanggal : 06 Oktober 2017
Jam : 11.00 WIB

a. Identitas Klien
Nama : Tn. H
Umur : 78 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pensiun Telkom Cikajang
Alamat : Kp. Areng Kolot Rt/Rw 001/007 Barusuda Cigedug
Pendidikan : SR
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Tanggal Masuk RS : 03 Oktober 2017
NO CM : 101807
Diagnosa Medis : BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)
Tanggal Pengkajian : 06 Oktober 2017

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. P
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Sukasirna Rt/Rw 003/001 Girijaya Cikajang
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Hub. Dengan klien : Anak Kandung Klien
1. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
a. Saat Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan mengeluh sulit BAK dan nyeri pada saat BAK
b. Saat Pengkajian
Klien mengatakan mengeluh nyeri post operasi pada tanggal 06 Oktober 2017
Riwayat Penyakit Sekarang
a. Provoking/Paliatif :
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan bertambah apabila terasa ingin BAK dan nyeri
berkurang apabila tidak terasa ingin BAK
b. Quality :
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tertusuk-tusuk
c. Region :
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan pada bagian perut bagian bawah
d. Severity :
Skala nyeri yang dipilih oleh klien adalah skala 3 (kategori nyeri sedang) dari rentang
skala nyeri 1-5
e. Time :
Klien mengatakan bahwa nyeri

Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan bahwa tidak mempunyai riwayat penyakit lain dan belum pernah
mengalami sakit sampai dirawat di rumah sakit dan hanya mengalami sakit biasa seperti
demam, batuk dan pilek.

Riwayat Kesehatan Keluarga


Klien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit
yang diturunkan seperti hipertensi dan diabetes melitus, penyakit yang sering dialami
keluarganya hanya penyakit-penyakit yang tidak berat seperti batuk, pilek dan demam
yang langsung dapat ditangani dengan istirahat ataupun dengan dibawa ke pelayanan
kesehatan terdekat seperti puskesmas ataupun klinik
Genogram

Keterangan :
: Laki – Laki : Meninggal
: Perempuan
: Isteri
: Klien / Pasien
: Tinggal Serumah
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan

Pola Kesehatan Fungsional


a. Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
keluarganya. Kebersihan dirumah sangat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan keluarganya. Apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung dibawa ke
pelayanan kesehatan terdekat, karena klien mengatakan lebih baik langsung ditangani oleh
ahli dalam bidang pelayanan medis
b. Nutrisi Metabolik
Hari : Jum’at
Tanggal : 06 Oktober 2017 BB: 80 / TB: 175 Cm (Saat sakit)
No Jenis Sehat Sakit

1 Pola Makan
Keb. Kalori Tidak Terkaji 1744 Kal
Jenis Nasi : Nasi putih Nasi : Bubur
Lauk : Ikan asin, tahu, Lauk : Telur ayam, tahu
tempe Sayur : Sop bening
Sayur : Tumis Kangkung
Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis
Frekuensi 3 x Sehari 3 x Sehari
Diet Khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan Disukai Semua makanan suka Tidak milih-milih
Kesulitan Menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi Palsu Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Normal Normal
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada

2 Pola Minum
Jenis Air putih dan Kopi Air putih
Frekuensi 7 x Perhari 4 x Perhari
Jumlah 1400 ml Oral: 400 ml, Parenteral:
1100 ml
Kebutuhan Cairan Tidak terkaji 1500
Jumlah Tetesan *) Tidak ada 15 TPM
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman yang disukai Air putih Air putih
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
Hari : Sabtu
Tanggal : 07 Oktober 2017
No Jenis Sehat Sakit

1 Pola Makan
Keb. Kalori Tidak Terkaji 1744 Kal
Jenis Nasi : Nasi putih Nasi : Bubur
Lauk : Ikan asin, tahu, Lauk : Telur ayam, tahu
tempe Sayur : Sop jagung
Sayur : Tumis kangkung
Porsi 1 porsi habis 1 porsi habis
Frekuensi 3 x Sehari 3 x Sehari
Diet Khusus Tidak ada Tidak ada
Makanan Disukai Semua makanan suka Tidak milih-milih
Kesulitan Menelan Tidak ada Tidak ada
Gigi Palsu Tidak ada Tidak ada
Nafsu Makan Normal Normal
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada

2 Pola Minum .
Jenis Air putih dan Kopi Air putih
Frekuensi 7 x Perhari 4 x Perhari
Jumlah 1400 ml Oral: 400 ml, Parenteral:
1100 ml
Kebutuhan Cairan Tidak terkaji 1500
Jumlah Tetesan *) Tidak ada 15 TPM
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minuman yang disukai Air putih Air putih
Usaha mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
c. Pola Eliminasi
Hari : Jumat
Tanggal : 06 Okober 2017
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat

1 BAB
Frekuensi 1 x perhari 1 x perhari
Warna Kuning Kuning
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Berat jenis feces/konsitensi Lembek Lembek
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada

2 BAK
Frekuensi 3 x perhari Pakai Kateter
Jumlah output Tidak terkaji 500 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Masalah Tidak ada Tidak ada
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
Hari : Sabtu
Tanggal : 07 Okober 2017
No Jenis Sebelum dirawat Selama dirawat

1 BAB
Frekuensi 1 x perhari 1 x perhari
Warna Kuning Kuning
Masalah Tidak ada masalah Tidak ada masalah
Berat jenis feces/konsitensi Lembek Lembek
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada

2 BAK
Frekuensi 3 x perhari Pakai Kateter
Jumlah output Tidak terkaji 300 cc
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Masalah Tidak ada Tidak ada
Cara mengatasi masalah Tidak ada Tidak ada
d. Pola Aktifitas Sehari-hari
No Jenis Sehat Selama dirawat
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

1. Mandi √ √
2. Berpakaian √ √
3. Eliminasi √ √
4. Mobilisasi ditempat tidur √ √
5. Berpindah √ -
6. Berjalan √ -

7. Berbelanja √ -

8. Memasak √ -

9. Naik tangga √ -

10. Pemeliharaan rumah √ -

Ket.: 0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain – alat
4 = Tergantung/tidak mampu

e. Peronal Hygiene

No Jenis Selama Dirawat

1. Mandi Frekuensi : 2 x selama dirawat


Jenis : Spond

2. Berpakaian
Frekuensi : 2 x perhari

3. Mobilisasi Tempat Tidur


Frekuensi : ≤ 12 x Perhari

4. Menyikat Gigi
Frekuensi : 1 x selama dirawat

5. Keadaan Kuku
Bersih, pendek

6. Keramas
Belum pernah
f. Pola Persepsi Kognitif
Berbicara : Klien dapat berbicara dan banyak mengungkapkan rasa
nyerinya.
Bahasa : Bahasa yang digunakan klien baik dirumah maupun di
rumah sakit menggunakan bahasa sunda
Kemampuan membaca : Klien bisa membaca dengan dibuktikan membaca papan
nama dari perawat
Tingkat ansietas : Klien nampak gelisah dan menceritakan keluhan nyeri
yang dirasakan
Kemampuan Berinteraksi : Klien dapat berinteraksi dengan keluarga yang
menugguinya dan pada perawat.

g. Pola Istirahat Tidur


No Jenis Sebelum Masuk RS Selama Dirawat

1. Tidur Siang
Lama Tidur 1-2 jam 2 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Mempermudah tidur Suasana tenang Suasana tenang
Mempermudah bangun Suara berisik Suara berisik

2. Tidur Malam
Lama Tidur 8 jam 4 jam
Keluhan Tidak ada Tidak terlalu nyenyak
Mempermudah tidur Suasana tenang Suasana tenang
Mempermudah bangun Suara berisik Suara berisik
h. Pola Konsep Diri
Gambaran diri : Klien menerima semua perubahan fisik saat sakit
karena klien meyakini semua ini adalah ujian dari
Alloh SWT
Ideal Diri : Klien mengatakan ingin cepat-cepat sembuh dan dapat
pulang supaya bisa berkumpul kembali dengan
keluarga.
Harga Diri : Klien tidak merasa malu dengan keadaannya sekarang
ini, orang terdekat yang menjenguk banyak
mendo’akan untuk kesembuhan klien.
Identitas Diri : Klien dirumah adalah seorang ayah dengan 6 orang
anak
Peran Diri : Selama dirawat peran kepala rumah tangga mejadi
terganggu, karena klien dirawat dirumah sakit

i. Pola Peran dan Hubungan


Klien adalah seorang kepala keluarga dan hanya tinggal dengan istrinya, anak-anaknya
sudah menikah dan punya tempat tinggal masing-masing. Hubungan dengan
lingkungan tempat tinggal klien baik, tidak mempunyai konflik ataupun masalah
mengenai kehidupan bersosial di masyarakat.
j. Pola Reproduksi dan seksual
Klien seorang ayah yang mempunyai 6 orang anak, 4 anak perempuan dan 2 anak laki-
laki. Selama dirumah sakit klien tidak bisa melakukan seksual sebagaimana mestinya
k. Pola Pertahanan Diri atau Koping
Dalam menyelesaikan permasalahan baik dirumah maupun saat dirawat klien dan
keluarga mengutamakan jalan bermusyawarah agar setiap permasalahan punya jalan
keluarnya. Selain bermusyawarah klien pun dalam mengatasi stres dan permasalahan
selalu berserah diri kepada yang Maha Kuasa.
l. Pola Keyakinan dan Nilai
Klien beragama islam, klien selama dirawat berusaha untuk beribadah shalat dan terus
berdoa untuk kesembuhannya.
2. Pemeriksaan fisik
Kesadaran
√ Compos Mentis
GCS : E4 M6 V5
Skala GCS
Mata (Eye) : □ 4 Spontan
□ 3 Terhadap perintah / suara
□ 2 Terhadap nyeri
□ 1 Tidak ada respon
Nilai, Eye : 4

Bicara (Verbal) : □ 5 Terorientasi


□ 4 Bingung
□ 3 Kata – kata yang tidak teratur
□ 2 Tidak dapat dimengerti
□ 1 Tidak ada
Nilai, Verbal : 5

Gerak (Motorik) : □ 6 Mematuhi perintah


□ 5 Melokalisasi nyeri
□ 4 Penarikan karena nyeri
□ 3 Fleksi abnormal
□ 2 Ekstensi abnormal
□ 1 Tidak ada respon
Nilai, Motorik : 6

Tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Suhu : 36,5 ºC
Nadi : 80 X/menit
Skala mengukur kekuatan nadi :
0 Tidak ada
1+ Nadi Menghilang, hampir tidak teraba, mudah
menghilang
2+ Mudah teraba, nadi normal
3+ Nadi penuh, meningkat
4+ Nadi mendentum keras, tidak dapat hilang

Irama : Reguler
Kualitas : Kuat
Pernafasan : RR 20 X/menit,
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada
Head to toe
Kepala
Bentuk dan ukuran kepala : □ Dolichepalus (lonjong), □ Brakhiocepalus (Bulat),
□ Ada luka, □ Darah, □ Hidrocepalus,
□ tidak ada nyeri tekan
Warna rambut : □ Hitam, □ Beruban, □ Kuning, □ Coklat, □ Warna
buatan
Kebersihan rambut : □ Bersih, □ Kotor
(□ ketombe, □ kutu, □ berminyak, □ rontok)
Penglihatan : Visus : □ Jelas, □ Rabun, □ Buta
Sklera : □ Putih, □ Ikterik, □ Kemerahan
Konjungtiva : □ Anemis, □ Tidak
Kelopak Mata : □ Oedema, □ Ptosis, □ Peradangan, □ Luka,
□ Normal
Bulu Mata : □ Rontok, □ Tidak
Konjunctiva : □ Perubahan Warna, Merah muda
Warna Iris : Hitam
Reaksi Pupil : □ Bulat/simetris □ Tidak Simetris □ Dilatasi
□ Konstriksi
□ Dilatasi saat cahaya terang/kontriksi saat cahaya
redup
□ Reaksi lambat, □ Miosis □ Midriasis, □ Nistagmus, □
Strabismus
Pemeriksaan Visus : □ Dengan Snellen Chart (OD :................, OS
:...................)
□ Tanpa Snellen Chart (Ketajaman Baik / Kurang)*
Lapang Pandang : □ Normal, □ Haemi Anoxia, □ Haemoxia
Tekanan Bola Mata : □ Tonometri (........................),□ Dengan Palpasi (tidak
ada nyeri tekan)
Bentuk Telinga : Sejajar dengan mata □ Nyeri Tekan, □ Peradangan, □
Pendarahan, □ Perforasi
Pendengaran : □ Jelas, □ Tidak Jelas, □ Tidak mendengar
Dengan Arloji : terdengar baik
Uji Weber : □ Seimbang, □ Lateralisasi Kanan, □ Lateralisasi Kiri
Tidak terkaji
Uji Rinne : □ Hantaran tulang lebih keras, □ Lemah, □ Sama
dibanding hantaran udara
Tidak terkaji
Uji Swabach : □ Memanjang, □ Memendek, □ Sama Tidak terkaji
Kebersihan Telinga : □ Bersih, □ Kotor, □ Ada lesi, □ Serumen berlebihan
Hidung : □ Bersih, □ Kotor, □ Ada Lesi, □ Perdarahan
Pernafasan cuping hidung ( + / - ), □ Pembesaran
/Polip
Penggunaan alat O2 : □ Ada (□ Nasal Canul, □ Binasal Canul, □ Simple
Mask,
□ RM, □ NRM) Pemeberian O2 :
........................L/Menit
Rumus yang digunakan :
(RR x Volume Tidal x Efektivitas Alat Pernafasan),

Efektifitas Alat :
Nasal Canul / Binasal (20-40%), maks pemberian
O2 : 1-6 Liter, Simple Mask (40-60%), Maks
pemberian O2 : 5-8 Liter, Rebreathing Mask (60-
80%), Maks pemberian O2 : 8 – 12 L, Non
Rebreathing Mask (99%) Maks pemberian O2 : 12
Liter
□ Tidak
Mukosa bibir : □ Bersih, □ Kotor
Bibir : □ Sianosis sentral/kebiruan, □ Pucat, □ Kehitaman,
□ Pecah2,
□ Normal
Mulut : □ Bersih, □ Kotor, □ Benda Asing, □ Suara
Lidah : □ Bersih, □ Berbintik – bintik, □ Bintik Berjamur, □
Perdarahan, □ Abses, □ Uvula Simetris/Tidak, □ Ada
lesi,
Gigi : □ Bersih, □ Kotor, □ Gigi Palsu, □ Caries, □ Gigi
tanggal, □ Ginggivitis
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada

Pemeriksaan Wajah
Inspeksi : □ Klien Rileks, □ Tegang, □ Adanya Kelumpuhan Otot
Facialis
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid : □ ada, □ tidak
Peningkatan JVP : □ ada (5+.......cm), □ tidak
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada

Pemeriksaan Payudara dan Ketiak


Inspeksi : □ Ukurang Payudara, □ Bentuk Simetris, □Adanya
Pembengkakan (tidak ada), Warna Kulit (Coklat),
Perubahan warna areola (tidak ada), Putting : Cairan
yang keluar (-), Ulkus (-), Pembengkakan (-)
Keluhan : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada

Pemeriksaan Dada
Paru – paru
Inspeksi : Pergerakan dada : □ simetris □ Tidak
Retraksi dinding dada : □ ada □ Tidak
Keadaan : □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta
Bentuk dada : □Tnormal □ barel chest □
pigeon
i chest □ funnel chest
Tindakan yang harus dilakukan
d : tidak ada
a
Palpasi : Pergerakan dada : □ simetrsi □ tidak
k
Taktil/vocal fremitus : □ simetrsi □ tidak
Tindakan yang harus dilakukan : tidak ada

Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan


□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan : tidak ada

Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler


Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi
kering □ krepitasi □ wheezing □ pleural fiction
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada

Punggung
Inspeksi : Keadaan : Normal □ ada lesi
□ ada jaringan sikatrik
□ penyakit kulit penyerta
Bentuk punggung : □ normal □ skoliosis □
kifosis
□ lordosis
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada
Palpasi : Pergerakan punggung : □ simetris □ tidak
Taktil/vocal fremitus : □ simetris □ tidak
(getaran rendah □ kiri □
kanan)
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada
Perkusi : □ sonor □ hipersonor □ resonan □ kurang resonan
□ dullness
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada
Auskultasi : □ vesikuler □ bronkhial □ bronkhovesikuler
Suara tambahan : □ ronkhi basah □ ronkhi
kering □ krepitasi □ wheezing □ pleural fiction
Tindakan yang harus dilakukan : Tidak ada

Jantung
Insepeksi : Normal
Palpasi : Palpasi dinding thoraks teraba
(□ lemah, □ kuat, □ tidak teraba)
Auskultasi : Bunyi jantung □ S1 = S2, □ S1 > S2, □ S1 < S3
Keluhan yang terkait : Tidak ada
Tindakan yang dilakukan : Tidak ada
Abdomen
Keterangan klien : Flatus (+), Ket : sering
Inspeksi : □ datar, □ cekung, □ cembung/membusung
Masa / benjolan : □ ada ( region.......................) □ tidak
Gambaran bayangan pembuluh darah vena abdomen
□ Spider navi
□ Terlihat pada bagian atas abdomen dan mengalir ke
bawah
□ Bagian bawah abdomen menuju ke atas
□ Bagian tengah menuju ke atas atau ke bawah
Auskultasi : Bunyi peristaltic usus : 35 X/menit
Bunyi peristaltic : □ Borborygmi (bunyi usus
melengking)
□ meteorismus (penimbunan Gas)
□ normal
Palpasi : Hepar : Pembesaran hepar : □ ada □ tidak ada,
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Lien : Pembesaran limpa : □ ada □ tidak ada
Nyeri tekan □ ada □ tidak
Apendiks : Nyeri tekan □ ada □ tidak
(Batasnya............)
Ginjal : □ teraba □ tidak

Perkusi : □ Timpani □ Pekak

Pemeriksaan Ascites : Shiffing Dullnes ( -)

Undulasi (-)

Genetalia
Genetalia Pria
Inspeksi : Rambut pubis (□ bersih □ tidak), Lesi ( - ),
Benjolan ( - )
Lubang uretra : Penyumbatan ( - ),
Hipospadia (dibawah) (-), Epispadia
(diatas) ( - )
Palpasi : Penis : Nyeri tekan ( - ),
Benjolan ( - ),
Scrotum dan testis : Benjolan ( - ), nyeri tekan (-)
Kelainan yang tampak pada scrotum: Tidak ada
Hidrochele ( - ), Scrotal Hernia ( - ), Epididimistis ( - ),
Torsi pada saluran sperma (-), Tumor Testicular ( - )
Inspeksi dan palpasi hernia : Inguinal Hernia ( - ), Femoral Hernia ( - )
Muskuloskeletal ( Ekstremitas ) 4 5
Inspeksi : otot tangan kanan/kiri dan kaki kanan/kiri simetris
5 3
3
Palpasi : oedem tangan kanan ( - ) tangan kiri ( - )
oedem kaki kanan ( - ) kaki kiri ( - )
Skala Kekuatan
Keterangan :
0 Kontraksi otot tidak terdeteksi
1 Kejapan yang hampir tidak terdeteksi atau bekas
kontraksi dengan obeservasi atau palpasi
2 Pergerakan aktif bagian tubuh dengan
mengeliminasi gravitasi
3 Pergerakan aktif hanya melawan gravitasi dan
sedikit tahanan
4 Pergerakan aktif melawan gravitasi dan sedikit
tahanan
5 Pergerakan aktif melawan tahanan penuh tanpan
adanya kelelahan otot ( Kekuatan otot normal ).
3. Riwayat Psikologis
1) Status Nyeri:
Menurut skala intensitas numerik
NO INTENSITAS NYERI DESKRIPSI
1. □ Tidak Nyeri Pasien mengatakan tidak merasa nyeri
2. □ Nyeri Ringan Pasien mengatakan sedikit nyeri atau ringan
3. □ Nyeri Sedang Pasien mengatakan nyeri sedang atau masih bisa
ditahan, pasien nampak gelisah, pasien mampu
sedikit berpartispasi dalam perawatan
4. □ Nyeri Berat Pasien mengatakan nyeri tidak dapat ditahan atau
berat, pasien sanga gelisah, fungsi mobilitas dan
perilaku pasien berubah
5. □ Nyeri Sangat Berat Pasien mengatakan nyeri tidak tertahankan atau
sangat berat, perubahan ADL yang mencolok
(ketergantungan), putus asa

2) Status Emosi
 Bagaimana ekspresi hati dan perasaan klien : Klien merasa tenang apabila
tidak terasa nyeri
 Tingkah laku yang menonjol : Sering memegangi area nyeri dan mengeluh
nyeri
 Suasana yang membahagiakan klien : Apabila ada anak-anaknya menjenguk
 Stressing yang membuat perasaan klien tidak nyaman : apabila terasa nyeri
pada luka post operasi

3) Gaya Komunikasi
Apakah klien tampak hati – hati dalam berbicara ( Ya / Tidak )*, apakah pola
komunikasinya ( Spontan / Lambat )*, apakah klien menolak untuk diajak
komunikasinya ( Ya / Tidak )*, apakah komunikasi klien jelas ( Ya / Tidak )*,
Apakah klien menggunakan bahasa isyarat ( Ya / Tidak )*.

4) Pola Interaksi
 Kepada siapa klien berespon : pada keluarga, perawat dan dokter
 Siapa orang yang dekat dan dipercaya klien : istri dan anak pertamanya
 Bagaimanakah klien dalam berinteraksi ( Aktif / Pasif )*,
 Tipe kepribadian klien ( Terbuka / Tertutup )*

5) Pola Pertahanan
Bagaimana mekanisme klien dalam mengatasi masalahnya : Berdoa.
6) Dampak di Rawat di Rumah Sakit
Apakah ada perubahan secara fisik dan psikologis selama klien dirawat di Rumah
Sakit : klien merasa lemas dan nyeri untuk beraktifitas saat dirawat di rumah sakit

4. Pemeriksaan Status Mental dan Spritual


1) Kondisi Emosi / Perasaan Klien
 Apa suasana hati yan menonjol pada klien ( Sedih / Gembira )*Biasa saja
 Apakah emosinya sesuai dengan ekspresi wajahnya ( Ya / Tidak )*

2) Kebutuhan Spritual Klien


 Kebutuhan untuk beribadah ( Terpenuhi / Tidak Terpenuhi )
 Masalah – masalah dalam pemenuhan kebutuhan spiritual : Masalah nyeri
memang mengganggu ibadah sehari-hari tetapi klien memaksakan untuk
melakukan ibadah ditempat tidur
 Upaya untuk mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan spritual : Beribadah
ditempat tidur dengan hanya gerakan-gerakan kecil.

3) Tingkat Kecemasan Klien


No Komponen Yang Cemas Ringan Cemas Sedang Cemas Berat Panik
Dikaji
1. Orientasi terhadap □ Baik □ Menurun □ Salah □ Tidak Ada
orang, tempat, dan Reaksi
waktu
2. Lapang persepsi □ Baik □ Menurun □ Menyempit □ Kacau
3. Kemampuan □ Mampu □ Mampu dengan □ Tidak □ Tidak ada
menyelesaikan bantuan mampu Tanggapan
masalah
4. Proses Berfikir □ Mampu □ Kurang □ tidak □ Alur
berkonsentrasi mampu mampu pikiran
dan mengingat mengingat dan mengingat dan kacau
dengan baik berkonsentrasi berkonsntrasi
dengan baik
5. Motivasi □ Baik □ Menurun □ Kurang □ Putus Asa

5. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Pemeriksaan Keterangan

Pemeriksaan Normal

Kimia

Kreatinin 1,42 0,6 - 1,1 mg/dl

Asam urat 5,2 3,4 – 7 mg/dl

Urinalisis

Urine rutin :

- Warna Kuning Kuning

- Ph 5,0 5,5 – 7,0

- Berat jenis 1,020 1.002 – 1,030

- Keton Negatif Negatif

- Nitrit Negatif Negatif

- Protein (++) Negatif

- Reduksi Negatif Negatif

- Urobilin Normal

- Bilirubin Negatif Negatif

- Sedimen

- Leukosit 2-4 <6

- Erittrosit >50 <1

- Sel epitel 3-5

Silinder

- Hialin 0-1 Negatif

- Granular 1-3 Negatif

-
6. Therapy

Frekuensi
Obat Yang Jenis Cara Dosis Keterangan /
No Pemberian
diberikan Golongan Obat Pemberian Obat Riwayat Obat
Waktu (jam)
Ringer Laktat
1.
Cefobactam IV
2.
Pronalges Anus 08 16 20 3x1
3.
Tranxamin 2 x1
4.

B. ANALISA DATA

NO TANGGAL DATA PROBLEM ETIOLOGI

1 Jumat, 06 DS: Klien mengatakan Nyeri Akut BPH


Oktober 2017
nyeri pada luka bekas
Obstruksi saluran
operasi di bagian bawah kencing bawah
perut, nyeri saat BAK,
nyeri seperti ditusuk- Residual urine tinggi
tusuk, skala nyeri 3
Tekanan intravesika
(nyeri sedang) meningkat
DO: terdapat bekas luka
post operasi dibagian Sensifitas meningkat
bawah perut
Nyeri akut

2 Sabtu, 07 DS: Klien mengatakan Retensi urine BPH


Oktober 2017
susah BAK
DO: terpasang kateter, Obstruksi saluran
kencing bawah
urine output 500 cc

Residual urine tinggi

Tekanan intravesika
meningkat

Refleks berkemih
meningkat

Urgensi

Retensi urine

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan tekanan intravesika meningkat
2. Retensi urine berhubungan dengan urgensi

D. NURSING CARE PLANNING

TGL/JAM NO NOC NIC


DP
Jumat, 06 1 Setelah dilakukan asuhan pain manajement
Oktober keperawatan selama 2x24 jam - Lakukan pengkajian nyeri
2017 /11.00 diharapkan nyeri berkurang secarakomprehensif termasuk
WIB lokasi, karakteristik, durasi,
dengan tujuan:
frekuensi, kualitas dan faktor
- Pain level presipitasi
- Pain control - Gunakan teknik komunikasi
- Comfort level terapeutik untuk mengetahui
Kriteria hasil: penglaman nyeri paisen
- Mampu mengontrol - Lakukan penanganan nyeri
nyeri (tahu penyebab (farmakologi)
nyeri, mampu Analgetic administration
mngguakan teknik - Tentukn lokasi, karakteristik,
non farmakologi kualitas dan derajat nyeri
untuk mengurangi sebelum pemberian obat.
nyeri, mencari - Cek instrksi dokter tentang
bantuan) jenis obat, dosisdan frekuensi
- Melaporkan bahwa - Cek riwayat alergi (skin test)
nyeri berkurang - Pilih analgesic yang diperlukan
dengan menggunakan atau kombinasi dari analgetik
manajemen nyeri. ketika pemberian lebihdari satu
- Mampu mengenali - Tentukan pilihan analgesic
nyeri ( skala, tergantung tipe dan beratnya
intensitas, frekuensi nyeri.
dan tanda nyeri) - Tentkan analgesic pilihan rute
- Menyatakan pemberian dan dosis optimal
rasanyaman setelah - Pilih rute emberian secara IV
nyeri berkurang. untuk pengobatan nyeri secara
teratur.
- Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgetic
pertama kali
- Berikan analgesik tepat waktu
terutama sat nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik
tanda dan gejala.

Sabtu, 07 2 Setelah dilakukan asuhan Urinary Retention Care


Oktober keperawatan selama 2x24 jam - Monitor intake dan output
2017/ 15.00 diharapkan retensi urine dapat - Monitor penggunaan obat
WIB normal dengan tujuan: antikolionergik
- Urinary elimination - Katerisasi jika perlu
- Urinary continence
Dengan kriteria hasil:
- Kandung kemih
kosong secara penuh
- Tidak ada residu urine
> 100-200 cc
- Bebasdari ISK
- Tidak ada spasme
bladder
- Balance cairan
seimbang

E. IMPLEMENTASI

TGL/JAM NO IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


DP
Jumat, 06 1 Pain Management S: Klien mengatakan nyeri TTD
Oktober 1. Melakukan pengkajian
2017/ pada luka bekas operasi di
nyeri
11.00 WIB secarakomprehensif bagian bawah perut, nyeri
termasuk lokasi,
saat BAK, nyeri seperti
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan ditusuk-tusuk, skala nyeri 3
faktor presipitasi
2. Mengguunakan teknik (nyeri sedang)
komunikasi terapeutik
O: terdapat bekas luka post
untuk mengetahui
penglaman nyeri paisen operasi dibagian bawah
3. Melakukan penanganan
perut
nyeri (farmakologi)
Analgetic administration A: nyeri belum teratasi
- Tentukan lokasi,
P:
karakteristik, kualitas
dan derajat nyeri - Memonitoring nyeri
sebelum pemberian
- Mengakaji retensi
obat.
- Cek instrksi dokter urine
tentang jenis obat,
dosisdan frekuensi
- Cek riwayat alergi
(skin test)
- Pilih analgesic yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgetik ketika
pemberian lebihdari
satu
- Tentukan pilihan
analgesic tergantung
tipe dan beratnya nyeri.
- Tentkan analgesic
pilihan rute pemberian
dan dosis optimal
- Pilih rute emberian
secara IV untuk
pengobatan nyeri
secara teratur.
- Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgetic
pertama kali
- Berikan analgesik tepat
waktu terutama sat
nyeri hebat
- Evaluasi efektivitas
analgesik tanda dan
gejala.

Sabtu, 07 2 Urinary Retention Care S: Klien mengatakan susah TTD


Oktober - Monitor intake dan
2017/ output BAK
15.00 WIB - Monitor penggunaan O: terpasang kateter, urine
obat antikolionergik output 500 cc
- Katerisasi jika perlu
A: Retensi urine belum
teratasi
P: klien terpasang kateter

F. EVALUASI

TGL/JAM NO DP EVALUASI PARAF

Jumat, 06 1 S: Klien mengatakan nyeri pada luka bekas operasi di TTD


Oktober
bagian bawah perut, nyeri saat BAK, nyeri seperti
2017/11.00
WIB ditusuk-tusuk, skala nyeri 3 (nyeri sedang)
O: terdapat bekas luka post operasi dibagian bawah
perut
A: nyeri belum teratasi
P:
- Memonitoring nyeri
- Mengakaji retensi urine
I: Mengkaji skala nyeri
E: Klien tidak mengalami nyeri

Sabtu, 07 2 S: Klien mengatakan susah BAK TTD


Oktober
O: terpasang kateter, urine output 500 cc
2017
15.00 WIB A: Retensi urine belum teratasi
P: klien terpasang kateter
I: memonitor intake dan output, memasang
kateterdengan output 500cc
E: Klien bisa pulang

Anda mungkin juga menyukai