Anda di halaman 1dari 1

Sumber : https://www.youtube.com/watch?

v=l4OuU0Rw0EQ

Singapore adalah negara dengan luas 719,9 km², namun memiliki jumlah penduduk yang
yang terus bertambah dari tahun k tahunnya. Pada saat kedatang orang jepang ke Singapora, masalah
pemenuhan tempat tinggal menjadi masalah utama negara ini. Pada saat ini banyak masyarakat yang
bertempat di tinggal di area kumuh ataupun ruko-ruko tua yang terdapat di singapore. Solusi
pemecahan pemenuhan rumah ini pun dapat terpecahkan sekitar tahun 1959 dibawah kepemimpinan
Pap Tok. Pap Tok memperkenalkan HDB sebagai solusi minimnya pemenuhan lahan permukiman.
Slum area dam ruko yang padat dapat di ubah menjadi lebih baik melalui pembangunan HDB.

HDB pertama dibangun dengan tujuan dapat menyediakan property dengan harga terjangkau
untuk setiap orang. Lebutuhan yang meningkat pada tahun 1970 permintaan HDB semakin meningkat
hingga membentuk suatu kota. Toa Payoh adalah perintis kota baru yang dilengkapi dengan berbagai
macam fasilitas umum, sehingga dapat mempermudah aktivitas masyarakat. Di pahun 1980 sebanyak
85% penduduk tinggal di HDB dan sebagain kota berrvolusi. Pemenuhan kebutuhan bertempat tinggal
telah di penuhi pada tahun 1990an pembangunan HDB bertujuan untuk meningkatkan kualitas
lingkungan hidup dan membangun identitas untuk daerah dan lingkungan tempat tinggal. Hal ini
dilakukan dengan peremajaan HDB lama yang dilakukan dengan cara meningkatkan standar fasilitas
yang di tawarkan seperti perbaikan lift dan memperkenalkan perbaikan rumah yang sesuai dengan
standar yang telah di tetapkan.

Setelah beberdapa tahun berlalu, HDB sangat mempengaruhi singapore. PAP bertujuan untuk
membangun sebuah rumah dengan kepemilikkan. Sebanyak 54.430 HDB flat di bangun untuk
masyarakat berpendapatan rendah dan sebanyak 21 000 pada tahun pertama berdirinya HDB. Pada
25 mei 1961 terdapat kebakaran yang terjadi di bukit ho sweet dimana sebanyak 16 000 orang
kekurangan rumah. Pemerintah menjawab masalah tersebut dengan melakukan pembangunan HDB
selama 9 bulan. Pada tahun 1964 kepemilikkan HDB di singapore meningkat hingga kurang lebih 90%.
Peningkatan tersebut dilakukan oleh pemerintah dengan mengijinkan CPF untuk melakukan kredit
dalam pembelian HDB dengan storan perbulannya.

Masalah kekurangan rumah dan kawasan kumuh dapat diselesaikan melalui pembangunan
HDB pertama kalinya. Pemabngunan HDB dapat mengakomodasi pertumbuhan penduduk dengan
memberikan kenyamanan dan fasilitas untuk melayani kebutuhan masayrakat. Terdapat beragam
fasilitas yang dibangun dengan memberikan rasa kebersamaan dalam bertempat tinggal di HDB.

Anda mungkin juga menyukai