By Kelompok 7b dan 8b
DEFINISI
Karakteristik Sosial
Budaya
Masyarakat Cina (Tionghoa) pada umumnya bermata
pencaharian sebagai pedagang.
Menganut ajaran-ajaran:
a. Daoism (Taoism): merupakan ajaran yang menggabungkan
antara anarkisme dan kepercayaan bahwa kebenaran di luar
pemahaman manusia dapat diperoleh dengan cara bersemedi
atau tasawuf.
b. Confucianisme: mengajarkan mengenai tata cara menjalani
kehidupan dan bagaimana cara berfikir bijak.
c. Buddhism (dikenal dengan sebutan ajaran Buddha):
merupakan ajaran yang berasal dari luar Tionghoa, namun
karena cara berfikirnya sejalan dengan ajaran daoism, maka
ajaran ini dapat diterima oleh masyarakat Tionghoa.
Budaya masyarakat Tionghoa berkaitan dengan unsur
kepercayaan pada ajaran leluhur mereka.
Kesenian/budaya Cina: kaligrafi, lukisan, riasan wajah dalam
opera, barongsai, tahun baru Imlek.
Feng Shui
Ajaran
Feng Shui
merupakan suatu
metode yang
digunakan
masyarakat
Tionghoa dalam
menentukan arah
orientasi kota,
rumah, atau gua
untuk
memperoleh
energi dari elemen
georafis dan
lansekap seperti
air, gunung dan
celestial bodies.
Praktek ini
sudah ada
semenjak ajaran
Taoisme.
Filosofinya
berupa
keseimbangan
alam antara Yin
Karakteristik
Ruang dan
Bangunan
2. Penekanan pada
bentuk atap yang
khas.
3. Elemen-elemen
struktural yang
terbuka (yang
kadang-kadang
disertai dengan
ornamen ragam hias)
4. Penggunaan warna
Elemen-elemen
Struktural Terbuka
Elemen Pembentuk
Ruang
Arsitektur Cina
Klenteng
Secara
fisik
bangunan
klenteng
pada
umumnya
terdiri dari empat bagian.
Halaman Depan
Halaman ini untuk upacara
keagamaan.
Ruang Suci Utama
Merupakan bagian utama dari kelenteng.
Ruang-ruang tambahan
ruang
ini
sering
dibangun
kemudian setelah ruang suci
utama berdiri karena kebutuhan
yang meningkat.
Bangunan samping
Digunakan untuk menyimpan
peralatan upacara dan perayaan
keagamaan.
Ruko
Ruko yang ada di sepanjang Pecinan
digunakan untuk tempat berdagang /
berjualan sekaligus tempat tinggal warga
Tionghoa. Bangunan dan rumah yang ada di
kawasan Pecinan dapat terlihat dari ciri ciri
fisiknya yang pada umumnya berupa
bangunan berlantai dua. Lantai satu pada
umumnya dipakai sebagai tempat usaha,
sedangkan lantai dua sebagai tempat
tinggal.
Rumah Tinggal
Kondisi lingkungan dan
penjajahan Belanda
mempengaruhi rumah
Tionghoa pada abad ke19. Berikut adalah
contoh pencampuran
arsitektur Cina dan
Belanda.
LANJUTA
N
ContohArsitektur
ArsitekturChina
China
Contoh
China Town di
Vancouver, Canada
memiliki arsitektur khas
balcony-style yaitu
memadukan gaya
arsitektur timur dan
barat (hibrida).
Bangunan tersebut
diperuntukkan sebagai
aktivitas komersial.
Terdapat pula dua
gerbang berbentuk atap
yang khas dari etnis
Tionghoa.
Gerbang utama menuju
pusat kebudayaan
China. Gerbang
millenium melintasi
Jalan Pender di bagian
barat kota, dimana
bangunan tersebut
KLENTENG SAMPOKONG
Penyebaran budaya etnis
Tionghoa di tanah Jawa
dikarenakan alasan
perdagangan dan usaha
menyelamatkan diri dari
pemerintahan Ching dan
akhirnya membentuk koloni
permukiman.
Arsitektur Tionghoa
berkembang pada abad ke-14
dan didominasi oleh etnis dari
China Selatan.
Budaya kehidupan
masyarakatnya sendiri sudah
bercampur dengan masyarakat
Jawa dan tidak lagi
menggunakan bahasa Tionghoa
sebagai bahasa sehari-hari,
namun adanya akulturasi
dengan penggalan Jawa.
THANK YOU