Anda di halaman 1dari 19

ARA-114 SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR

SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR


CINA DAN JEPANG

Naufal Falah Muzaki 212020127


Rika Ayu Junita 212020120
Cahya Adi Prastya 212020102
Penjelasan Singkat

Arsitektur Jepang Arsitektur Cina


Arsitektur Jepang awal terlihat pada jaman prasejarah di Arsitektur China mengacu pada suatu
rumah sederhana dan took-toko yang disesuaikan dengan gaya arsitektur yang telah menjelma
populasi pemburu-pengumpul. Pengaruh dari Dinasti Han dan terwujudkan di Asia dalam
cina melalui korea melihat pengenalan toko gandum lebih berabad-abad yang lalu. Prinsip
kompleks dan ruang pemakaman seremonial. Struktural dari arsitektur China sudah
Pengenalan buddhisme ke Jepang di abad ke-6 adalah tinggal dan bertahan Sebagian besar
katalis untuk bangunan candi dalam skala besar dengan tanpa perubahan. Karena sejak dinasti
menggunakan teknik yang rumit dalam konstruksi kayu. Tang, Arsitektur China pasti
Pengaruh dari Dinasti Tang Cina dan Dinasti Sui mempunyai suatu pengaruh utama
menyebabkan fondasi ibukota permanen pertama di pada gaya Arsitektur Jepang, Korea,
Nara.tata letak jalan yang digunakan ibukota Cina Chang- Taiwan dan Vietnam.
an sebagai contoh untuk desain.
LATAR BELAKANG
Arsitektur China mengacu pada suatu gaya arsitektur yang telah menjelma dan terwujudkan di Asia dalam
berabad-abad yang lalu. Prinsip Struktural dari arsitektur China sudah tinggal dan bertahan Sebagian besar
tanpa perubahan. Karena sejak dinasti Tang, Arsitektur China pasti mempunyai suatu pengaruh utama pada
gaya Arsitektur Jepang, Korea, Taiwan dan Vietnam. Ada corak tertentu yang umum dalam Arsitektur China,
yang paling utama dalam gaya arsitektur china adalah penekanannya pada bidang horisontal, khususnya pada
panggung yang berat dan juga suatu atap yang luas hingga terlihat mengapung diatas dasar tanah. Dengan
dinding yang berpola vertikal, Begitu berlawanan dengan Arsitektur Barat
Kronologi Dinasti di China
Peradaban dari kebudayaan china memiliki prestasi yang sangat penting bagi peradaban dunia hingga
sekarang. Prinsip yang mendasarinya adalah kebudayaan china yang mengalami perubahan dari zaman ke
zaman tergantung dari dinasti yang berkuasa di china. Berikut merupakan beberapa dinasti yang ada dan
berkembang di china : 1. Dinasti Shang (1570-1045 SM)
Sebelum Dinasti Shang berkembang ada dinasti yang bernama dinasti hsia (2205 –
1570 SM), namun peradabannya tidak diketahui setelah itulah muncul dinasti shang.
Pada waktu itu masyarakat Dinasti Shang sudah mengenal suatu kepercayaan yaitu
memelihara artifak.

Dinasti ini terpusat dalam provinsi Henan di China.


Selain itu banyak peninggalan yang ditemukan pada
waktu itu diantaranya keramik yang paling terkemuka dan
besar, guci yang dipakai orang sebagai jembatan/kendi
penguburan.
2. Dinasti Chou (1045-265 SM)
Para raja pada Dinasti Shang tidak mampu mengendalikan pemerintahan dan meningkatnya kekuatan
suku-suku bangsa Chou. Kebudayaan-kebudayaan pada zaman Dinasti Shang dirubah salah satunya
tentang aturan tempat duduk keturunan raja.
Beberapa momentum yang terjadi pada zaman Dinasti Chou :

• Raja tidak mampu mengendalikan pemerintahan sehingga dinasti chou


menguasainya
• Kebudayaan dirubah salah satunya tentang aturan tempat duduk
keturunan raja
• Banyak menghasilkan karya seni diantaranya lukisan padasutra, pahatan
pada kayu, serta teknik memasang kaca keramik yang menandai gaya pada
dinasti chou
• Peradaban cenderung ketimutan sebab rakyat pada waktu itu dipaksa
melarikan diri dari penyerangan suku lain sehingga ibu kota dipindahkan
dari Xi’an ke Luoyang
3. Dinasti Chin (221-226 SM)
Walaupun singkat, sejarah dinasti Chin merupakan suatu peradaban penting alam sejarah China.

Beberapa momentum yang terjadi pada zaman Dinasti Chou :

• Dinasti Chou bersifat ketimuran, diakhiri dengan konsolidasi


kekuasaan dibawah kaisar Shin Huang Ti pada dinasti Chin.
• Shin huang ti memerintah dengan penuh semangat sehingga
kerajaannya tersebut kuat.
• Hasil kebudayaannya terkenal adalah peninggalan kuburan kaisar
Shin Huang Ti yang dimakamkan pada suatu gundukan tanah
penguburan raksasa di Provinsi Shansi.
• Disekitar kuburan tersebut terdapat 6000 terra cotta figur manusia
dan kuda yang menyerupai pasukan kerajaan tujuannya untuk
melindungi gereja bawah tanah Shin Huang Ti
• Seni dan Arsitektur Negeri China dari zaman Neolithic ( Zaman Batu Baru) sampai abad 20,
memilikiprestasi yang paling penting bagi peradaban dunia hingga sekarang.
• Prinsip struktral dari Arsitektur Cina sudah tinggal dan bertahansebagian besar tanpa
perubahan, perubahan yang utama hanya detil yang menghias.Karena sejak Dinasti Tang,
Arsitektur Cina pasti mempunyai suatu pengaruh utama pada gayaArsitektur Jepang, Korea,
Taiwan dan Vietnam.
Filosofi dalam Perkembangan Ilmu Arsitektur Cina antara lain :
•Tien Yuan Ti Fang
-filosofi yang mengatakan bahwa -Dimana jika ditelisik lebih mendalam, bentuk
langit berbentuk bulat kotak/persegi merupakanlambang keteraturan
dan intelektualitas manusia dan bentuk bundar
merupakan lambangketidakteraturan sifat alam.
-Filosofi ini diterapkan pada bangunan arsitektur
Cina yang berfungsi tempat-tempat pemujaan
kebesaran Tuhan memiliki bentuk dasar 4 bulat
-sedangkan bumi itusebenarnya kotak (persegi). (lingkaran)sedangkan permukiman masyarakat
memiliki bentuk dasar kotak.
• Yin Yang • Feng Shui

-konsep dualitas yang saling bertentangan satu - Feng Shui adalah tradisi dari arsitektur Cina yang umumnya
dan lainya namunmemiliki maksud untuk saling berhubungan dengan pemilihan site, mendesain, konstruksi,
melengkapi demi terciptanya keseimbangan, dekorasi interior dan eksterior.
keselarasan dankeharmonisan alam ini. - Kalau diartikan per kata Feng berarti angin dan Shui berarti
-Simbolisasinya merupakan roda lingkaran air.
anasir Yin dan Yang, dimanamasing-masing
anasir menguasai setengah bidang lingkaran
yang melambangkan hukumkeseimbangan, juga
roda siklus kehidupan yang berputar aktif dan - Feng Shui mengkombinasikan antara Surga, Bumi, dan
tidak statis. Manusiauntuk mencari keselarasan antara lokasi yang dipilih,
orientasi, doktrin alam dan nasib manusia itusendiri.
- Kemudian Feng Shui juga dipengaruhi oleh keberadaan
suatu lima elemen dasar, yaitu kayu,api, tanah(bumi), logam,
dan air. Dan kelima unsur tersebut di disimbolkan dengan arah
mata anginyang berbeda-beda.
CIRI KHAS/LAGAM

- sebagian besar arsitektur tradisional - Courtyard : Penggunaan halaman terbuka adalah fitur umum
Cina, mempunyai halaman atau dalam berbagai jenis arsitektur Cina. Ini terlihat jelas dalam
ruang terbuka yang dikelilingi oleh Siheyuan, yang terdiri dari ruang kosong dikelilingi oleh
bangunan. Hal tersebut sangat bangunan terhubung dengan satu sama lain baik secara
berbeda sekali dengan kebanyakan langsung atau melalui beranda.
dengan bangunan dibelahan dunia - "Sky well" : Meskipun halaman terbuka yang luas kurang
lainnya, umumnya area terbuka yang umum ditemukan dalam arsitektur Cina selatan, konsep "ruang
mengelilingi bangunan. terbuka" dikelilingi oleh bangunan, yang terlihat di kompleks
- Layout ruang tertutup pada halaman utara, dapat dilihat pada struktur bangunan selatan
arsitektur tradional China dapat dikenal dengan "Sky well". Struktur ini pada dasarnya sebuah
dibagi dalam dua bentuk, yaitu: halaman relatif tertutup terbentuk dari persimpangan bangunan
berdekatan, dan menawarkan lubang kecil ke langit melalui
ruang atap dari lantai atas.
HIRARKI

- Hirarki pada bangunan arsitektur tradisional Cina didasarkan pada


penempatan yang cermat pada bangunan di sebuah kompleks.
- Bangunan dengan pintu menghadap ke depan properti dianggap lebih penting
daripada mereka yang menghadapi sisi.
- Bangunan yang menghadap ke selatan di bagian belakang bersifat pribadi
dengan pencahayaan sinar matahari yang lebih tinggi, dikhusukan untuk anggota
keuarga yang lebih tua atau untuk kamar leluhur.
- Bangunan menghadap ke timur dan barat umumnya untuk anggota yang
keluarga yang lebih muda, sedangkan bangunan di dekat bagian depan biasanya
untuk pegawai dan pembantu.
Bangunan yang menghadap ke depan di belakang komplek digunakan terutama
untuk kamar perayaan ritual dan untuk penempatan ruang leluhur.
- Dalam beberapa kompleks halaman, halaman tengah dan bangunannya
dianggap lebih penting daripada sekelilingnya, yang terakhir biasanya digunakan
sebagai tempat penyimpanan atau kamar budak atau dapur.
PENEKANAN HORISONTAL

- Bangunan klasik China, terutama mereka orang kaya


dibangun dengan penekanan pada luas bukan pada tinggi
rendahnya bangunan, bentuk panggung dan atap besar
serta bangunan yang tinggi tidak baik ditekankan.
- Ini kebalikan dari arsitektur Barat, yang cenderung
tumbuh tinggi dan mendalam. Arsitektur Cina lebih
menekankan dampak visual dari lebar bangunan.
- Lorong-lorong dan istana di Kota Terlarang, misalnya,
memiliki langit-langit agak rendah bila dibandingkan
dengan bangunan megah setara di Barat, tetapi penampilan
eksternal mereka menunjukkan bentuk kekaisaran Cina.
Ide-ide ini telah mempengaruhi dalam arsitektur Barat
modern.
KONSTRUKSI

- Sementara penggunaan batu dan bata sebagai bahan bangunan


pada arsitektur adat Cina, dapat dilihat pada beberapa bagian
purba dari Tembok Besar Cina

- Material untuk bahan bangunan


utama pada arsitektur tradional China
berupa kayu, batu bata, batu.
- Bangunan pagoda tertua yang pernah
ada dengan bahan kayu yang masih
bertahan hingga kini berlokasi di Ying
County Shanxi.
STRUKTUR ARSITEKTUR CINA KUNO

Pondasi, digunakan pondasi umpak. Pada bangunan kelas atas,


pondasi ini dihiasi dengan ukiran.
Struktural balok kayu, digunakan untuk tiang-tiang utama, kontruksi
atap. Balok-balok ini biasanya diekspos, yang merupakan bagian
unsur dekoratif.
Sambungan Struktural,
menggunakan lubang dan pen,
sambungan lurus berkait, sambungan
ekor burung, kemudian dipasak
(bukan dengan paku). Dengan
penggunaan sistem ini, bangunan
akan bersifat fleksibal yang dapat
menyerap guncangan, getaran dan
gerakan tanah dari gempa bumi tanpa
kerusakan signifikan terhadap
strukturnya.
Atap, kebanyakan dengan sudut kemiringan yang cukup
tinggi (model gabled), kadang dengan atap tunggal atau
bertumpuk. Pada bangunan orang kaya atau agama,
biasanya atap dengan lengkungan yang besar dan pada
puncak atap dihiasi dengan patung-patung keramik. Selain
berfungsi sebagai hiasan, hiasan tersebut berfungsi juga
sebagai stabilitas atap.

Di beberapa daerah pegunungan di Cina, kadang-kadang atap


diperpanjang atau dimasukkan dari dinding bangunan untuk
membentuk matouqiang (dinding kepala kuda), yang berfungsi
sebagai pencegah api dari bara api yang terbang.
LATAR BELAKANG
Perkembangan sejarah arsitektur Jepang secara singkat diperkirakan
dimulai sejak awal periode Yomon (ca. 8000~300 BC.). Kemudian
dilanjutkan dengan beberapa periode, yaitu Yayoi (ca. 300 BC. ~ AD.
300) dan periode berikutnya adalah periode Tomb atau Kofun (ca.
300~552).
Setelah ketiga periode di atas berjalan, muncul satu kepercayaan asli
bangsa Jepang yang berkembang pada waktu itu, yaitu Shinto (the Way
of God). Mereka menyebutnya Tuhan mereka sebagai kami, karena itu
kata kami dapat diartikan pula sebagai dewa atau Tuhan. Shinto
merupakan satu kepercayaan asli (primitif) dengan sifat universal.
Bentuk
bangunan kuilnya merupakan ciri khas dari arsitektur tradisional Jepang
(native architecture).
Pada tahun 552 AD., Budhisme masuk ke Jepang melalui Korea (melalui kerajaan Paekche). Pada waktu
itu Budhisme berkembang sangat pesat terutama di Kota Nara, dan perkembangan tersebut meliputi
agama (dengan munculnya enam aliran di dalam agama Buda), kebudayaan, arsitektur, seni, dan
sebagainya. Pola dan bentuk bangunan kuil-kuilnya terpengaruh dari arsitektur dan budaya Cina sangat
kuat sekali, baik dari struktur bangunannya maupun bentuk tampilannya.
Perkembangan Budhisme diawali sejak periode Asuka (552~645) dan dilanjutkan pada periode Nara
(646~793).
Dari perjalanan kedua periode tersebut, arsitektur kuil berkembang pesat, dan style yang muncul pada
waktu itu, adalah wayou (native style= Japanese style architecture). Merupakan style dengan keaslian
bentuk dan tampilannya mencirikan awal dari berkembangnya arsitektur Budhis di Jepang. Dengan
berbagai macam aliran dalam Budhisme yang berkembang di Kota Nara, berkembang pula berbagai
macam bangunan kuil mulai pagoda sampai pada permukimannya. Dengan bentuk dan detail detail
arsitekturnya menjadikan awal dari perkembangan arsitektur bangunan kuil-kuil di Jepang.
Zen
552 M 794 M karayou 1134 M painting 1614 M 1912-1926
Wayou /
Asuka Heinan (Chinese Muromachi (seni Edo M
Native Style
style) lukis) Taisho
Budha masuk melalui art of
kerajaan paekche 646 M Wayou / 1186 M garden (seni 1574 M 1687-1911 M
Di kota Nara Nara Native Style Kamakura penataan Momoyama Meiji
taman)
Periode Nara (646~793)
Dari perjalanan kedua periode tersebut, arsitektur kuil berkembang pesat, dan style yang
muncul pada waktu itu, adalah wayou (native style= Japanese style architecture). Merupakan
style dengan keaslian bentuk dan tampilannya mencirikan awal dari berkembangnya arsitektur Budhis di
Jepang. Dengan berbagai macam aliran dalam Budhisme yang berkembang di Kota Nara, berkembang pula
berbagai macam bangunan kuil mulai pagoda sampai pada permukimannya. Dengan bentuk dan detail-detail
arsitekturnya menjadikan awal dari perkembangan arsitektur bangunan kuil-kuil di Jepang.
Pada periode Heian (794~1185)
Pada periode ini ada dua sekte besar yang banyak berperan di dalam
pengembangannya. Kedua sekte tersebut adalah, sekte Shingon dan sekte Tendai. Kedua
sekte ini mengembangkan ajaran tentang esoterik Budhisme (dari aliran Mahayana) dengan mandalanya
(kosmik diagram). Untuk sekte Shingon mempunyai kompleks kegiatan yang berpusat di atas gunung Koya di
propinsi Wakayama. Sedangkan sekte Tendai berpusat di atas gunung Hie yang terletak di perbatasan antara
propinsi Kyota dan Shiga. Pada periode ini perkembangan dari style untuk kuil-kuil Buda, masih bertahan
dengan wayou (Japanese style). Bangunan-bangunan kuil dengan pola perletakan kompleks kuilnya menjadi
ciri khas pada periode tersebut. Demikian juga dengan lukisanlukisan dengan konsep mandalanya
berkembang dengan pesat, dan menjadi ciri dari periode tersebut.
Pada periode Kamakura (1186~1333)
Muncul beberapa sekte baru dalam agama Buda, di antaranya adalah Zen Budisme
yang berkembang pesat di Jepang. Waktu itu perkembangannya melalui dua sekte
besar, yaitu sekte Rinzai dan sekte Soutou. Dapat dikatakan, bahwa kedua sekte yang
mereka bawa dari Cina dapat masuk ke dalam kehidupan masyarakat, termasuk
arsitektur Zen yang terlihat pada bangunan kuil maupun huniannya. Selain sekte yang
berkembang melalui Zen Budhisme, ada, beberapa sekte lain dari agama Buda yang
juga berkembang, di antaranya sekte Judou, sekte Joudou-shin dan sekte Nichiren.
Meskipun demikian, pada awalnya Japanese style (wayou) masih bertahan, namun
dalam proses perjalanannya style baru yang masuk dibawa dari Cina Zen style
(zenshuyou) atau juga disebut karayou (Chinese style), mengalami perkembangan
pesat. Style ini berkembang terutama pada bangunan-bangunan kuil, pola lay out
bangunan ataupun detail-detail arsitektur menjadikan ciri khas bangunan Zen Budhisme
di Jepang.

Japanese style Chinese style - Bangunan Kuil


(wayou) (Karayo) - Pola Layout
Bangunan
Sekte Rinza Sekte Rinza - Detail Arsitektur
Sekte Soutou

Anda mungkin juga menyukai