Anda di halaman 1dari 22

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR 1

DOSEN : Dr. Sherly Asriany ST. MT

Nama : Windri Devi Natalia Panjaitan

NIM : 2123201030

Tugas Individu : Perkembangan Arsitektur Timur/Asia : Cina

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS KHAIRUN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Pada makalah ini, penulis
akan membahas mengenai “Perkembangan Arsitektur Timur/Asia : Cina”. Dengan
diselesaikannya makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis menyadari bahwa makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
penulis senantiasa membuka diri dalam menerima masukan berupa kritik dan saran dari
pembaca guna penyempurnaan makalh ini.
BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Cina memiliki peradaban tertua kedua di dunia, perkembangan seni dan arsitektur Cina
sudah ditemukan sejak zaman Neolitikum atau sekitar tahun 2000 SM. Bersama dengan
arsitektur Eropa dan Arab, arsitektur Cina kuno adalah komponen penting dalam sistem
arsitektur dunia. Selama perkembangannya yang panjang, secara bertahap membentuk ke
dalam suatu gaya yang menampilkan seorang pekerja kayu menggabungkan ukiran batu,
konstruksi hantam bumi, bangunan melengkung serta berbagai teknik lainnya. Seperti yang
terjadi di Mesir, Mesopotamia dan peradaban lainnya timbulnya suatu zaman kebudayaan
yang tinggi tarafnya letaknya selalu berdekatan dengan sebuah sungai, hal ini terjadi pula
pada peradaban Cina Kuno yaitu di sekitar sungai Huang Huo.

Para pekerja Cina telah membuat berbagai keajaiban dalam dunia arsitektur sebagai
contoh Tembok besar Cina, Kota Terlarang, dan Makam Kaisar Qin Pertama. Bangunan
Kuno Cina memiliki sejarah yang panjang yang dapat di telusuri kembali ke Dinasti Shang
(16SM – 771 SM). Bangunan memiliki prinsip struktur dan tata letak tersendiri.
Perkembangan arsitektur Cina kuno mengalami tiga masa puncak yaitu pada periode Dinasti
Qin dan Han, Dinasti Qui dan Tang serta periode Dinasti Ming dan Qing. Pada ketiga periode
tersebut telah dibangun sejumlah besar bangunan yang representatif diantaranya istana,
makam, kota serta proyek-proyek pertahanan dan irigasi. Dalam proses perkembangan yang
panjang, teknik arsitektur yang luar biasa dikombinasikan dengan desain artistik yang baik
yang menimbulkan keunikan pada seni arsitektur Cina. Selain dari keunikan arsitekturnya,
Cina memiliki filosofi yang unik diantaranya Feng Shui/Hong Shui dan yang paling terkenal
adalah Yin danYang. Terdapat pula prinsip-prinsip dalam arsitektur Cina yang akan di bahas
pada makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana sejarah Cina menurut waktunya?

1.2.2 Filosofi apa sajakah yang terdapat pada Arsitektur Cina?

1.2.3 Apa saja prinsip Arsitektur Cina?

1.2.4 Apa saja Kronologi Dinasti Di Cina?


1.2.5 Bagaimana permukiman dan perkotaan di Cina?

1.2.6 Bagaimana penggolongan struktur arsitektur Cina?

1.2.7 Bagaimana corak arsitektur Kerajaan Cina?

1.2.8 Bagaimana corak arsitektur Agama di Cina?

1.2.9 Bagaimana bentuk arsitektur Xi’an di Cina?

1.3.0 Bagaimana bentuk arsitektur benteng di Cina?

1.3.1 Bagaimana bentuk Arsitektur Tempat ibadah di Cina?

1.3.2 Bagaimana bentuk rumah tradisional di Cina?

1.3.3 Bagaimana bentuk Jembatan di Cina?

1.3.4 Bagaimana bentuk Kuburan di Cina?

1.3.5 Bagaimana bentuk Taman di Cina?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui sejarah Cina

1.3.2 Mengetahui filosofi di Cina

1.3.3 Mengetahui lebih dalam prinsip-prinsip Arsitektur Cina

1.3.4 Mengetahui kronologi Dinasti di Cina

1.3.5 Mengetahui bentuk permukiman dan perkotaan di Cina?

1.3.6 Mengetahui penggolongan struktur arsitektur Cina?

1.3.7 Mengetahui corak arsitektur Kerajaan Cina?

1.3.8 Mengetahui corak arsitektur Agama di Cina?

1.3.9 Mengetahui bentuk arsitektur Xi’an di Cina?

1.4.0 Mengetahui bentuk arsitektur benteng di Cina?

1.4.1 Mengetahui bentuk Arsitektur Tempat ibadah di Cina?


1.4.2 Mengetahui bentuk rumah tradisional di Cina?

1.4.3 Mengetahui bentuk Jembatan di Cina?

1.4.4 Mengetahui bentuk Kuburan di Cina?

1.4.5 Mengetahui bentuk Taman di Cina?

BAB 2

2.1 Sejarah Cina

Cina memiliki peradaban yang tua di dunia.

Sekitar abad ke-14M, sudah terdapat suatu pusat


kebudayaan Cina di perbatasan antara pegunungan dan
dataran rendah Cina utara yang diperintah Dinasti Shang
atau Jin. Dalam abad ke-11 SM, negeri ini ditaklukkan
suku Chou (sampai abad ke-8 SM) tetapi pada tahun 212
SM Raja Ch’in berhasil menguasai seluruh negeri ini dan
mengangkat dirinya sebagai kaisar. Pemberontakan yang terjadi dimana-mana berakhir
dengan munculnya Liu Ti sebagai kaisar pertama Dinasti Han. Pada Zaman Han terjadi
perluasan Cina secara besar-besaran tetapi kehancuran terjadi sesudah pemberontakan kaum
tani oleh kelompok Topi Kuning dan beberapa resolusi istana. Tahun 220 negeri ini pecah
menjadi tiga kerajaan, tetapi kembali bersatu dibawah Dinasti Swei (598 SM). Sesudah
mengalami kemakmuran pada Dinasti Tang (618-970), Cina kembali pecah menjadi
kerajaan-kerajaan kecil, tetapi kemudian bersatu lagi dibawah Dinasti Sung (975 SM) .Tahun
1276 Cina ditaklukkan bangsa Mongol dibawah pemerintahan Dinasti Yuan. Dinasti Ming
yang memerintah kemudian diusir Dinasti Manchu.

Secara politis Cina mencapai kekuasaan teritorial dalam abad ke-


18. Tahun 1898 Cina diperintah janda Kaisar Ts’u-Hsi. Pemberontakan
Boxer berhasil ditumpas, tetapi pada tahun 1911 meletus revolusi dan
setahun kemudian Cina menjadi Republik. Tahun 1934 mulailah
“Long March” komunis yang membawa mereka sampai ke Shensi.
Terjadilah perebutan kekuasaan. Pemerintah nasional (Chang-Kai-Sek) dipaksa bekerjasama
dengan komunis. Lalu berdirilah negara komunis luas wilayah China sekitar 9.5 juta
kilometer persegi dan dihuni oleh beragam etnis seperti suku Han, Zhuang, Uygur, Hui, Yi,
Tibetan, Miao, Manchu, dan Mongol. Sistem kepercayaannya adalah memuja roh nenek
moyang. Pada masa dinasti Chou, 1027-256 SM muncul ajaran Konfusianisme, Lao-tse, Mo
Ti dan Mencius. Pada masa dinasti Chou sistem pertananian dikelola dengan baik. Sistem
pembajakan sawah meluas hingga Asia Tenggara ketika terjadi ekspansi wilayah dan budaya
ke bagian selatan Cina.

2.2 Filosofi Arsitektur Cina

Fiosofi arsitektur Cina sangat dipengaruhi oleh filosofi kepercayaan ajaran


Konsfusianisme, Taoisme dan Budhisme. Taoisme adalah gabungan anarkisme dan
kepercayaan bahwa kebenaran di luar pemahaman manusia dapat diperoleh dengan cara
semedi, terdapat 8 konsep dasar ajaran Taoisme yaitu :

1. Hubungan antara alam dan manusia, interaksi antara lingkungan dan masyarakat.

2. Siklus transformasi kehidupan dialam semesta dan

3. Penyembahan terhadap nenek moyang.

Ajaran filosofi masyarakat Cina lainnya adalah Konfusianisme, ajaran tersebut


mengajarkan tentang tata cara menjalani kehidupan dan bagaimana berfikir dengan bijak.
Berikut filosofi yang terdapat dalam masyarakat Cina :

 Tien Yuan Ti Fang, yaitu filosofi yang mengatakan bahwa langit berbentuk
bulat sedangkan bumi itu sebenarnya kotak (persegi). Dimana jika ditelisik lebih
mendalam, bentuk kotak/persegi merupakan lambang keteraturan dan
intelektualitas manusia dan bentuk bundar merupakan lambang ketidakteraturan
sifat alam. Filosofi ini diterapkan pada arsitektur Cina, dimana bangunan yang
berfungsi tempat-tempat pemujaan kebesaran Tuhan memiliki bentuk dasar 4
bulat (lingkaran) sedangkan permukiman masyarakat memiliki bentuk dasar
kotak.
 Filosofi Tien-Yen-Chih-Chi, artinya di antara langit dan manusia,
menggambarkan peralihan dua alam yang disimbolkan dalam bentuk bundar-
segiempat-bundar.
 Yin Yang Adalah sebuah konsep dualitas yang saling bertentangan (oposisi) satu
dan lainya namun memiliki maksud untuk saling melengkapi demi terciptanya
keseimbangan, keselarasan dan keharmonisan alam ini. Simbolisasinya
merupakan roda lingkaran anasir Yin dan Yang, dimana masing-masing anasir
menguasai setengah bidang lingkaran yang melambangkan
hukum keseimbangan, juga roda siklus kehidupan yang
berputar aktif dan tidak statis. Contoh Yin-Yang: Utara-
Selatan, Laki-Perempuan, Air-Api, Siang-Malam. Aplikasi
Yin-Yang dalam ilmu arsitektur Cina adalah pada
pengguanaan sumbu-sumbu berlawanan pada tiap bangunan Cina seperti Utara
Selatan, Timur Barat.
 Feng Shui Feng Shui adalah tradisi dari arsitektur Cina yang umumnya
berhubungan dengan pemilihan site, mendesain, konstruksi, dekorasi interior dan
eksterior. Kalau diartikan per kata Feng berarti angin dan Shui berarti air. Feng
Shui mengkombinasikan antara Surga, Bumi, dan Manusia
untuk mencari keselarasan antara lokasi yang dipilih,
orientasi, doktrin alam dan nasib manusia itu sendiri.
Kemudian Feng Shui juga dipengaruhi oleh keberadaan
suatu lima elemen dasar, yaitu kayu, api, tanah(bumi),
logam, dan air. Dan kelima unsur tersebut di disimbolkan dengan arah mata angin
yang berbeda-beda.

2.3 Prinsip Arsitektur Cina

Kebudayaan asli cina dulunya mengenal prinsip-prinsip dasar yana dipergunakan didalam
kehidupannya. Adapun prinsip dasar yang digunakan oleh seni arsitektur cina adalah sebagai
berikut :

a. Memfokuskan bumi bukan surga, mengutamakan ilmu pengetahuan bukan kemuliaan.


Disusun berdasarkan aturan-aturan yang dapat dimengerti secara rasional.
Intelektualitas menjadi latar dari masyarakat tradisional Cina, di mana kota-kota
didominasi birokrat terlatih, terutama dalam bidang sastra, walaupun secara umum
sejarah Cina adalah sejarah negeri agraris.
b. Axial planning dan simetri. Hunian seperti memiliki sumbu yang membagi sehingga
terlihat lay out hunian terbagi atas dua sisi yang sama persis yang melambangkan
keseimbangan. Ruang-ruangnya terpisah dan terdapat courtyard ditengah yang pada
akhirnya dianggap sebagai ruang utama pada komposisi secara keseluruhan.
Kebalikan dari bangunan, desain taman nya berbentuk asimetris.
c. Courtyard merupakan ruang terbuka yang terletak di tengah bangunan. Ruang terbuka
ini bersifat lebih privat dan biasanya di gabung dengan kebun. Courtyard ini memiliki
arti dan aturan-aturan serta fungsi yang beragam misalnya
sebagai pembatas, ventilasi, memudahkan pergerakkan udara
maupun memasukkan cahaya. Courtyard merupakan ruang
yang mendapat perhatian utama karena ruang inilah yang
digunakan untuk menyambut tamu dari luar.
d. Prinsip hierarkial diterapkan cukup ketat pada arsitektur Cina. Bangunan yang
memiliki pintu di depan dan menghadap lahan, memiliki hierarki yang lebih tinggi
ketimbang bangunan dengan pintu di samping. Bangunan yang menghadap ke selatan
dengan terpaan matahari yang melimpah untuk anggota keluarga tertua sebagai
bentuk penghormatan. Bangunan yang menghadap ke timur dan barat untuk anggota
keluarga yang lebih muda. Sementara bangunan yang dekat dengan area terdepan
biasanya untuk para penjaga dan pembantu.
e. Konsep Horizontal dan Kosmologi. Orientasi horizontal dengan penekanan bentuk
yang melebar dan berkesan ringan merupakan ciri arsitektur Cina lainnya.
f. Bentuk kotak diaplikasikan pada kebanyakan banguan Cina yang diaplikasikan dalam
empat gerbang pada empat orientasi, utara-selatan, timur-barat. Biasanya bentuk
kotak ini sendiri dapat ditemukan pada banguan-bangunan permukiman masyarakat
Cina pada umumnya.
g. Bentuk bulat diaplikasikan sebagai titik pusat yang secara kosmologis merupakan
imitasi dunia langit. Simbolisasinya merupakan sebuah titik di dalam sebuah
lingkaran, mengandung arti bahwa segala sesuatu di jagad raya (termasuk manusia)
berawal dari suatu titik, dan nantinya akan menuju kembali ke titik asalnya pula
(pusat). Bentuk dasar bulat berhubungan erat dengan hal-hal yang bersifat keTuhanan
(Langit) yaitu pada bentuk dasar banguan seperti kuil, dan tempat-tempat pemujaan
lainya.
h. Hirarki dan status, prinsip ini dibedakan berdasarkan kelas masyarakat hal-hal yang
tercakup diantaranya jumlah courtyard, karna tiang, bentuk dan kerumitan atap serta
jumlah trave hall: 9 (kaisar), 7 (putra mahkota) 5 (mandarin) 3 (rakyat biasa).
i. Struktur yang diterapkan pada rangka atap dengan sistem saling tumpang, bukan
kuda-kuda penyangga miring, kolom sebagai pendukung beban atap dinding sebagai
pembatas non struktural dan sistem bracket.
j. Penggunaan orientasi arah mata angin selatan. Ini diaplikasikan pada beberapa
banguan kuno Cina seperti istana-istana, permukiman dan pada Kota Terlarang.
Dimana dengan penggunan orientasi Selatan, seluruh bangunan banguan tersebut
menghadap ke arah selatan, selain itu gerbang utama pun terletak di sisi sebelah
selatan. Hal ini lebih karena kepercayaan masyarakat cina akan filosofi Feng Shui
dimana arah Selatan melambangkan kedamaian hidup, panjang umur serta kesuksesan
pada karir. Selain menghindari dari cahaya matahari menghadap selatan juga
menghalangi datangnya angin dingin dari utara.
k. Penggunan sumbu Timur Barat dan Utara-Selatan pada banguan Cina diaplikasikan
pada peletakan gerbang-gerbang utama yang diletakan pada arah utara-selatan, timur
barat .
l. Banguan di Cina juga memiliki pembagian (separasi) bangunan tergantung fungsi dan
kegunaanya masing-masing. Ruang yang ada ditengah adalah ruang yang mendapat
perhatian utama karena ruang inilah yang digunakan untuk menyambut tamu dari luar.
m. Halaman adalah salah satu yang mendapat perhatian dari arsitektur Cina, hal ini
mengacu pada filosofi Feng Shui dan Yin Yang. Natah ini juga sudah diperindah
dengan keberadaan taman masyarakat Cina yang sangat indah.
n. Tata nilai (mandala), terdapat perbedaan bagian-bagian rumah (courtyard)
berdasarkan kegunaan dan kesakralannya.
o. Prinsip bentuk atap bangunan tradisional Cina adalah
1. melambangkan fungsi dan tingkatan bangunan
2. penyaluran beban di tengah dan di tepi
3. merupakan ungkapan dari bentuk gunung.
Konsep bentuk atap tradisional Cina yaitu simetri dan bentuk segitiga.
2.4 Kronologi Dinasti Di Cina

Peradaban dari kebudayaan cina memiliki prestasi yang sangat penting bagi peradaban
dunia hingga sekarang. Prinsip yang mendasarinya adalah kebudayaan cina yang mengalami
perubahan dari zaman kezaman tergantung dari dinasti yang berkuasa di cina. Adapun dinasti
yang ada dan berkembang di cina adalah seperti berikut

1. Dinasti Shang (1570-1045 SM)

Sebelum dinasty shang berkembang ada dinasti yang bernama dinasty hsia (2205-
1570SM), namun peradabannya tidak banyak diketahui setelah itu munculah dinasty shang.
Peradaban dari dinasty shang tumbuh dan berkembang secara langsung dari periode buaya
pada jaman neolithik. Suatu jangka waktu yang penting diawal perkembangan sejarah cina.
pada zaman dinasty shang masyarakatnya sudah hidup menetap pada sebuah desa atau
perkampungan. Masyarakat pada waktu itu sudah mengenal suatu kepercayaan yaitu
memelihara artifak. Yang menjadi bukti adanya prosesi penguburan jenasah dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu desa pada jaman dinasty ini terpusat dalam propinsi Henan di cina.
Selain itu banyak peninggalan yang ditemukan pada waktu itu diantaranya keramik yang
paling terkemuka dan besar, guci yang dipakai sebagai jambangan /kendi penguburan, serta
kapal yang menyatakanorang-orang pada jaman dinasty shang mempunyai beberapa
gambaran pemujaan. Raja-raja pada jaman ini juga membangun pusara yang diperuntukan
untuk upacara keagamaan.

Peradaban dinasty shang kemudian mengalami perkembangan terutama pada masa


kerajaan yin. Masa kerajaan yin informasi tentang politik ekonomi, budaya, agama, geografi,
ilmu perbintangan, penanggalan, obat/kedokteran dan seni sudah ada. Terbukti dari
penemuan pada kerajaan yin.

2. Dinasti Chou (1045-265 SM)

Para raja pada dinasty Shang tidak mampu mengendalikan pemerintahan dan
meningkatknya kekuatan suku-suku bangsa Chou. Hal ini mendapat tanggapan dari dinasty
Chou untuk menguasainya. Kebudayan-kebudayaan pada jaman dinasty Shang dirubah salah
satu contohnya tentang aturan tempat duduk keturunan raja. Perubahan kebudayaan tersebut
tidak sepenuhnya dilakukan namun ada yang masih dipertahankan seperti sarana yang
dipakai sebagai penghormatan terhadap nenek moyang. Didalam perkembangan dinasty Chou
banyak hasil karya seni yang dihasilkan diantaranya lukisan pada sutra, pahatan pada kayu,
serta teknik pada memasang kaca keramik yang sekaligus menandai adanya gaya dan
pengembangan baru pada dinasty ini. Peradaban dari dynasty ini lebih cenderung ketimuran
sebab rakyat pada waktu itu dipaksa melarikan diri dari penyerangan suku lainnya sehingga
ibukotanya dipindahkan dari Xi’an ke Luoyang

3. Dinasti Chin (221-206 SM)

Walaupun singkat, sejarah dinasty Chin merupakan Suatu


peradaban penting dalam sejarah Cina. Dinasty Chou yang
kerajaannya lebih bersifat ketimuran. Itu diakhiri dengan suatu
konsolidasi ekuasaan dibawah kaisar Shih Huang Ti. Shih Huang
Ti memerintah kerajaannya dengan penuh semangat sehingga
menjadikan kerajaannnya tersebut kuat. Hasil-hasil kebudayaan pada jaman ini yang terkenal
adalah peninggalan dari kuburan kaisar Shih Huang Ti yang dimakamkan pada suatu
gundukan tanah penguburan raksasa dibarat Lau provinsi Shansi. Disekitar kuburan tersebut
terdapat keindahan 6000 terra cotta figur manusia dan kuda yang memiliki tujuan untuk
melindungi gereja bawah tanah Shih Huang Ti. Figur-figur tersebut didandani sehingga
menyerupai pasukan-pasukan kerajan dan dilengkapi chavioteers dan pemanah, seperti
halnya prajurit-prajurit muda.

4. Dinasti Han (206 SM – 220 M)

Setelah Kaisar Shih Huang Ti meninggal, kekuatan kerajaan kerajaan dinasti Chin tak
dapat ipertahankan sehingga kekuasaannya dikendalikan oleh kekaisaran Han. Adapun hasil-
hasil karya seni serta karya arsitektur yang terdapat pada dinasti Han adalah :

a. Lukisan Lukisan – lukisan pada jaman ini lebih menceritakan potret mengenai
kekuasaan kaisar. Ada pula lukisan yang menceritakan tentang alam baka dan legenda
tentang pahlawan masa lampau.
b. Pusara dan Pusara Artifak Pusara adalah salah satu karya arsitektur yang ditemukan
pada dinasti Han. Taknologi ilmu bangunannya cukup canggih.Terlihat pada
konstruksi lokasi penguburan yang rumit. Kuburan-kuburan pada zaman ini memiliki
perbedaan (khas) dimana terdapat miniatur rumah dan didalam kuburannya berisi
binatang kesayangan para pelayan, dan berbagai macam sortiran objek dalam
kehidupan sehari-hari. Kamar bawah tanah pangeran Liu Sheng adalah salah satu
contohnya.
5. Enam Dinasti (220-589 M)
Setelah dinasti Han mengalami kerobohan dilanjutkan dengan enam dinasti untuk
mengendalikan kerajaan-kerajaan dalam periode ini. Kesenian Cina telah dipengaruhi oleh
gagasan lain, termasuk pengembangan kearah yang bersifat religius. Adapun sistem
kepercayaan yang mereka anut adalah Konfusianisme dan Taoisme. Ajaran tersebut
mengajarkan untuk bersikap baik kepada orang tua, mengsihi alam dan legenda rakyat.
a. Seni Budha Efek agama yang mengacu pada seni dipengaruhi oleh Budhisme yang
datang dari India. Setelah empat abad dengan satu penerangan gaya serta pokok
penciptaan suatu kategori Arsitektur dan Seni Budha yang baru dalam tradisi Cina.
Salah satu hasil karya seni yang masih tetap dipelihara adalah lukisan tembok yang
berdasarkan pada cerita-cerita dianggap suci.
b. Ada pula batu raksasa yang berisi ukiran Dewa Budha di
pegunungan Henan, Provinsi Shensi. Pagoda kayu merupakan
salah satu karya arsitektur yang mendasari stupa orang india
dan menara dinasti Han.

6. Dinasti Tang (618-907 M)

Pada dinasti ini terjadi beberapa pergantian kepemimpinan sehingga berakhir pada
kepemimpinan raja Tai-Tsung dengan pemerintahan stabil mencuat kehidupan
perekonomiannya semakin makmur. Hasil – hasil karya yang ada pada Zaman ini yaitu:

a. Lukisan
b. Seni Menghias
7. Dinasti Sung (960-1279M)
Kaisar Sung pada masa pemerintahannya berusaha untuk menjaga
perdamaian dan persahabatan dengan daerah-daerah disekitarnya yang
pernah menjadi musuhnya. Karya-karya seni serta arsitektur mulai
menunjukkan suatu introspeksi dan perbaikan dari sebelumnya. Gaya-
gaya arsitektur pada waktu itu melahirkan karya-karya baru diantaranya puncak menara yang
berbeda dengan yang lainnya. Atap yang dobengkokkan merupakan suatu karakter tersendiri.
Balok-balok lintang disusun sedemikian rupa untuk menahan beban dari atap. Pagoda
menjadi salah satu jenis struktur religius yang paling utama.
8. Dinasti Yuan (1279-1368M) (Mongolia)

Adanya invasi mongol mengakibatkan perubahan besar terutama dalam bidang seni dan
karya-karya arsitektur. Di dalam arsitektur, Mongol telah membuat sebuah kontribusi
substansiil dalam hal struktur yang selain menekankan massa di dalam bangunannya.
Struktur-struktur kerajaan pada umumnya dibangun dengan membentuk sebuah simetris.
Bahan-bahan yang banyak digunakan adalah dari batu pualam.

2.5 Permukiman dan Perkotaan

1. The Forbidden City


Kota terlarang adalah suatu kawasan istana yang berbentuk persegi panjang yang
terdiri dari 800 bangunan yang terletak di tengah-tengah kota Beijing. Kota Terlarang
adalah rumah bagi pemerintahan dua dinasti yaitu dinasti Ming dan Qing. Kota ini
dibangun pada awal abad ke 15 tepatnya antara tahun 1409-1420. Kota Terlarang ini
dilingkari dinding dengan panjang 24 kilometer dan tinggi tembok 15 meter. Disebut
Kota Terlarang karena sejak awal berdirinya yaitu pada tahun 1420 sampai runtuhnya
dinasty Qing pada tahun 1912 Kota tersebut hanya boleh dimasuki
oleh orang-orang pemerintahan dan anggota keluarga kerajaan dan tidak boleh orang
biasa atau masyarakat umum untuk memasukinya.

Tampak depan The Forbidden City


Denah kota terlarang

Aula dan istana di dalam Kota besar yang terlarang, sebagai contoh, mempunyai
pagu/langit-langit yang agak rendah manakala dibandingkan ke padanan bangunan yang
mengesankan di dalam Arsitektur Barat, tetapi penampilan yang eksternal mereka
cenderung alami dan menceritakan tentang Kerajaan. Ini tentu saja tidak berlaku bagi pagoda,
yang setidak-tidaknya secara relatif jarang menampilkan kesan alam daerah China. Ide ini telah
membuka jalan menuju Arsitektur Modern, Aula dan istana di dalam Kota besar yang
terlarang, sebagai contoh, mempunyai pagu/langit-langit yang agak rendah manakala
dibandingkan ke padanan bangunan yang mengesankan di dalam
Arsitektur Barat, tetapi penampilan yang eksternal mereka
cenderung alami dan menceritakan tentang Kerajaan. Ini tentu
saja tidak berlaku bagi pagoda, yang setidak-tidaknya secara
relatif jarang menampilkan kesan alam daerah China. Ide ini telah
membuka jalan menuju Arsitektur Modern, sebagai contoh dapat kita lihat dalam melalui
gambar 1.1 yang didesain oleh Arsitek Jørn Utzon.

Corak penting yang lain adalah penekanan pada simetri,


yang berarti suatu perasaan, pengertian dan kehebatan ini
berlaku dari istana hingga ke rumah petani. Satu perkecualian
terkemuka adalah di dalam perancangan kebun, cenderung
asimetri dan bukan simetri. Seperti Lukisan gulungan Cina,
prinsip yang mendasari komposisi kebun akan menciptakan arus yang kronis.

Bangunan Cina dapat dibangun baik dengan warna merah maupun batu bata abu-),
tetapi struktur kaku dari kayulah yang paling umum; karena kayu lebih mampu untuk
menahan gempabumi, tetapi peka terhadap api. Atap Bangunan Cina pada umumnya
dibengkokkan, ada penggolongan tegas tentang yang berbeda jenis nok atap, hampir sama
dengan lapisan kayu tiang sejajar rancangan klasik Eropa.
Salah satu dari banyak aula istana berisi tahta kerajaan kaisar Warna-warna tertentu,
angka-angka dan arah utama di dalam Arsitektur tradisional Cina mencerminkan
kepercayaan di dalam masyarakat China, di mana sifat alami dari alam adalah sesuatu hal
yang tidak bisa dihubungkan dengan suatu prinsip atau Tuhan. Walaupun Tradisi Barat
secara berangsur-angsur mengembangkan tubuhnya dari literatur Arsitektur. Tetapi sedikit
sekali ditulis dalam sejarah China, dan teks yang paling awal, " Kaogongji", tidak pernah
diperdebatkan. Bagaimanapun, gagasan tentang keselarasan kosmis dan order dari kota
besar pada umumnya ditafsirkan pada paling dasar dari masyarakat cina, maka suatu
reproduksi " yang ideal" kota besar tidak pernah hidup. Beijing yang direkonstruksi
sepanjang 16th dan 15th adalah contoh yang baik dari perencanaan kota Cina tradisional.
2.6 Penggolongan Struktur

Yu Bazaar.

Puncak atap Cina Selatan tradisional Jiangnan.


Penggolongan Cina untuk arsitektur meliputi:

• lou ( Multistory bangunan)


• tai ( teras)
• ting ( paviliun)
• ge (Two-Story paviliun)
• ta ( Pagoda Cina)
• xuan (beranda dengan Jendela)
• xie ( Paviliun atau rumah teras)
• wu (Ruang sepanjang koridor)
2.7 ARSITEKTUR KERAJAAN
Ada corak arsitektur tertentu yang disediakan untuk Kaisar Negeri China yang paling
nyata adalah pekerjaan ubin atap yang kuning; kuning adalah warna kerajaan, ubin atap
yang berwarna kuning masih menghiasi kebanyakan dari bangunan di dalam Kota besar
Yang terlarang itu.Kuil Surga, bagaimanapun, menggunakan pekerjaan ubin atap biru untuk
menandakan langit. Kolom Kaku Kayu dari bangunan, seperti halnya permukaan dari
dinding, cenderung di cat merah di dalam warna
pekerjaan ubin atap kuning dan dinding merah gambaran kota besar
terlarang terlihat dari bangunan di bawah salju.

Ukiran sembilan naga di dinding suatu simbol lencana yang


disediakan dalam rejim kerajaan, berat dan digunakan pada
arsitektur kerajaan letaknya pada atap, pada balok dan
tiang, dan pada pintu Hanya bangunan yang digunakan
oleh keluarga kerajaan yang diijinkan untuk mempunyai
sembilan gan ( ruang antara dua kolom) hanya gerbang yang digunakan oleh Kaisar bisa
mempunyai lima bangunan melengkung, dengan satu pusat, tentu saja yang disediakan
untuk Kaisar.
Peramalan dengan angka sangat mempengaruhi Arsitektur Kerajaan, karenanya
penggunaan angka sembilan banyak terdapat dalam konstruksi ( sembilan adalah angka
yang terbaik bagi mereka ) dan memberi alasan mengapa Kota besar Yang terlarang di
Beijing dikatakan kepada mempunyai 9,999. Yang menurut dongeng ada 10,000 ruang di
dalam surga. Pentingnya arah timur ( arah dari peningkatan matahari) di dalam
mengorientasikan dan mendudukkan bangunan Kerajaan adalah suatu format ttg pemujaan
matahari dan ditemukan di dalam banyak kultur jaman kuno, di mana seorang penguasa
harus sejajar dengan garis Matahari.
2.6 ARSITEKTUR AGAMA
Kuil longhua adalah suatu Kuil Budha yang dipersembahkan kepada
Buddha Materiya terletak di Kotamadya, Negeri China. Walaupun
kebanyakan dari sekarang ini bangunannya direnovasi, kuil tetap
memelihara yang secara perancangan arsitekturalnya keaslian suatu
biara dari Sekte China tersebut.Kuil ini adalah yang paling besar, yang
paling asli dan kuil jaman kuno lengkap yang kompleks di kota Shanghai.

Secara umum, Arsitektur Budha mengikuti gaya yang kerajaan Cina. Suatu Biara
Budha yang besar secara normal mempunyai suatu medan aula, menempatkan patung
Bodhisattva dalam aula agung, menempatkan patung Buddhas. Menempatkan untuk
biarawan dan biarawati di antara kedua sisi tempat tersebut. Biara Budha kadang-kadang
juga mempunyai pagoda, yang mana boleh
menempatkan barang peninggalan Dari Buddha
Ghautama, pagoda yang lebih tua cenderung
untuk ditempatkan di keempat sisi bangunan,
sedang pagoda yang lainnya di tempatkan di
delapan sisi bangunan.

Daoist arsitektur, pada umumnya mengikuti


gaya commoners'. Pintu masuk utama
bagaimanapun pada umumnya di sisi, ke luar
dari takhyul tentang setan yang mungkin
mencoba untuk masuk, pendapat dari feng shui.
Berlawanan dengan Buddhists, di dalam suatu
kuil Daoist dewa yang utama ditempatkan; aula
yang merupakan pusat perhatian paling depan, dewa yang lebih sedikit di belakang aula dan
di sisi aula.

Pada persetujuan Perencanaan Kota tradisional cina, Beijing telah dirancang


dari utara ke selatan dengan poros pusat di tengah, garis itu mewakili kekuasaan
kerajaan dan itu terus berjalan menembus kunci kantor pemerintahan, bangunan,
tempat kediaman kerajaan, dan pintu gerbang utama. Setelah Revolusi komunis tahun
1949, kebanyakan tembok di kota tua itu telah dirobohkan dan digantikan dengan
jalan. Bagaimanapun, beberapa pintu gerbang masih dipelihara. Sepanjang tahun
1950an Tiananmen (Gerbang Kedamaian Surga, yang juga dikenal denagn Tian'An
Men), berlokasi sepanjang utara selatan yang berpusat diselatan kota terlarang, telah
dibangun kembali dan bangunan perseginya telah diperlebar ke selatan untuk menjaga
kerumunan orang benyak pada saat pawai. Instalasi utama telah ditambahkan di
sekitar persegi Tiananmen, mencakup aula yang besar bagi orang-orang, yang
dibangun tahun 1959, terdapat pertemuan pembuat undang-undang. Beberapa blok
timur kota terlarang dan persegi Tiananmen adalah jalan Wangfujing, kota besar yang
paling terkenal sebagai pusat perbelanjaan.
2.7 XI’AN

Xi'An atau Sian, adalah sebuah kota besar di kawasan


China bagian utara, Xi’An ber-Ibukota di Shaanxi ( Shen-Hsi)
Provinsi, industri dan budaya berpusat di Lembah Sungai Wei
dengan penduduk yang bermatapencaharian dibidang agraris.
Hasil-hasil produksinya meliputi kapas, perlengkapan elektrik,
permesinan, dan pupuk.Salah satu universitas terkenal yaitu Jiaotong Universitas ( 1896)
ada di
kawasan Xi’An.

Hal menonjol dari kota ini adalah pusara tentang Kaisar Cina pertama, Qin
Shihuangdi ( Ch'In Shih-Huang-Ti), penggalian arkeologis yang dimulai 1977,
Musium Shaanxi,merupakan tempat penyimpanan sebagian dari penemuan
arkeologis,diantaranya Big and Little Goose Pagodas, sisa-sisa patung Budha pada
abad ke 7, Masjid Agung yang telah melayani orang Islam kota besar sejak abad ke 8,
dan tembok kota yang dibangun pada dinasti Ming (1368-1644). Penemuan terkenal
lainya meliputi makam kaisar Tang (618-907), empat tumuli ( gundukan tanah
penguburan), yang dikatakan sebagai pusara raja-raja dinasti Zhou ( Chou) ( 1045?-
256 BC).

2.8 Benteng

The Great Wall

Tembok besar Cina dibangun zig-zag melintas sepanjang kawasan Cina bagian
utara. Tembok besar ini dibangun sebagian demi sebagian tiap abadnya, dan tiap
bagian-bagiannya terdapat jarak. Oleh karena itu Tembok Besar Cina buka satu
tembok panjang yang solid, namun gabungan dari beberapa tembok-tembok dan jika
digabungkan menjadi satu, panjang keseluruhan tembok besar Cina kira-kira
mencapai 4000 mil atau 6400 kilometer. Tembok Besar Cina ini memiliki tinggi 25
kaki (7,5 meter) dan lebar 30 kaki (9 meter). Tembok Besar ini mengalami
pembangunan hingga pertengahan tahun 1600, dan merupakan pembanguan terlama
yang pernah terjadi di bumi.
Sejak jaman dahulu masyarakat Cina membangun tembok
yang tinggi adalah
untuk perlindungan. Begitu pula dengan Tembok Besar Cina.
Pada jaman dahulu,
tepatnya 2000 tahun yang lalu, kaisar Cina pertama, Shih Huang
Ti membangun
tembok perlindungan di bagian utara daerah kekuasaannya, itulah
yang disebut
sebagai tembok besar pertama di Cina. Setelah berabad-abad lamanya tembok besar
tersebut sudah banyak yang runtuh. Akhirnya pada akhir tahun 1400 Dinasti yang
berkuasa saat itu yaitu dinasti Ming kembali membangun tembok-tembok yang telah
runtuh. Tembok ini berfungsi sebagai perlindungan bagi masyarakat Cina saat itu dari
serbuan bangsa Mongolia, yang saat itu memiliki
pasukan yang sangat kuat. Dinasti
Ming juga sudah memperpanjang tembok tersebut
menuju ke selatan dan akhirnya
hampit melingkari kota Beijing, ibukota saat itu.

Awalnya para konstruktor membuat tembok tersebut dengan metode temboktembok


jaman dahulu, yaitu dengan membungkus tanah dengan bingkai kayu, namun tembok-
tembok itu akhirnya runtuh tidak lama kemudian. Maka pada saat pemerintahan dinasti
Ming, mereka inggin membuat tembok itu lebih kuat. Hal ini
dilakukan dengan terlebih dahulu membuat pondasinya dengan batu granit dan
temboknya sendiri di bentuk dengan bata dan batu. Disana juga dibuat menara untuk
mengawasi para Mongolian.

2.9 Tempat Ibadah

Arsitektur kuil di Cina mengaplikasikan bentuk dasar segitiga memadat ke atas.


Sehingga terlihat seperti bentuk gunung yang memanjang yang mengambil filsafat langit
berada di atas. Namun ada beberapa kuil yang mengambil filsafat dari berbagai ilmu
pengetahuan sehingga terdapat berbagai macam aplikasi dari bangunan kuil di Cina,namun
pada intinya kuil-kuil di Cina memiliki tingkatan-tingkatan

Altar Surga
Altar surga terletak 3 kilometer disebelah selatan kota terlarang. Kota ini dibangun pada abad ke 15
pada masa pemerintahan dinasti Ming. Altar ini merupakan altar yang paling terkenal di kota Beijing.

3.0 Rumah Tradisional Cina

Rumah tradisional China memiliki gaya yang sangat unik dimana rumah terbagi
menjadi beberapa ruang yang terpisah oleh taman dimana tiaptiap bagian rumah memiliki
fungsi dan kegunaan tersendiri. Yang unik dari rumah tradisional cina adalah hampir tiap
bagian interior memiliki hiasan dekorasi yang cukup mencolok baik dengan ukiran maupun
warna-warnanya. Selain itu kebanyakan rumah tradisional Cina mengguanakan material
nonpermanen dimana ini dipengaruhi oleh filosofi ajaran Tao dimana ’Semua yang ada di
alam adalah fana’. Selian itu keunikan lainya adalah bentuk atapnya dimana atap-atap
bangunan Cina berberntuk melengkung keatas pada ujungnya. Menurut kepercayaan Cina
bahwa bentuk ini menangkal segala pengaruh maupun roh jahat dari luar rumah.

Pada arsitektur rumah Cina dikenal juga pembagian ruang-ruang dalam rumah sesuai
dengan kegunaan dan kesakralannya selain itu rumah tradisional Cina juga mengenal
pembagian rumah menurut sumbu Utara-Selatan atau Timur-
Barat. Adapun denah rumah tradisional Cina adalah sebagai
berikut :

3.1 Jembatan

Seperti fungsi jembatan pada umumnya, jembatan di Cina juga berfungsi sebagai
penghubung dua wilayah yang dipisahkan oleh sungai. Jembatan Sederhana pembatas antar
desa Jembatan pembatas antar dinasti Jembatan-jembatan di Cina hanya dipakai sebagai
sarana tempat untuk menyeberang ke satu daerah ke daerah lain yang dipisahkan oleh
sebuah sungai atau danau. Jembatan sederhana biasanya tidak memiliki struktur yang kuat
karena hanya sebagai sarana yang praktis,sedangkan jembatan pemisah dengan melewati
danau atau sungai besar memiliki struktur yang kuat dan telah teruji pada masa itu jembatan
tak pernah roboh hingga kini walaupun tak pernah dipugar.

3.2 Kuburan
Ketika kaisar Ch’In Shin Huang Ti yang pernah menjadi penguasa terkuat di Cina itu
meninggal dan dimakamkan dalam suatu gundukan tanah penguburan raksasa di barat laut
provinsi Shansi. Kuburan kerajaan terdapat lebih dari 6000 terra-cotta figur manusia dan
kuda berniat untuk melindungi gereja bawah tanah kaisar Ch’In Shin Huang Ti. Figur-figur
tersebut dengan hati-hati didandani sehingga menyerupai salah satu dari pasukan-pasukan
berjalan dan dilengkapi charioteers dan pemanah, seperti halnya prajurit-prajurit muda
namun Sekarang seiring berjalannya waktu, angkatan perang mula-mula dicat dengan warna
yang lebih terang

Konstruksi lokasi penguburan yang rumit memberi suatu indikasi yang kuat mengenai
teknologi ilmu bangunan yang canggih serta harus tetap hidup.] Orang- Orang pada dinasti
Han yang mewah melengkapi bagian dalam dari kuburan mereka dengan suatu obyek
miniatur yang luas yang pada umumnya didandani seperti tiruan dari pemilikan nyata seperti
binatang atau bangunan. yang disebut ming-chi'i yang berarti barang-barang roh. Materi ini
telah digunakan sebagai pengganti untuk kepemilikan yang berharga. Ming-chi’i pada
umumnya memproduksi ceramic dan telah dipasangi kaca yang berwarna-warni dan dicat.
Kuburan khas pada Dinasti ini berisi miniatur rumah, binatang kesayangan, para pelayan,
dan bermacam-macam sortiran object dari kehidupan sehari-hari. Walaupun kebesaran
Ming-chi’i berkurang, mutu artifacts yang ditemukan terkubur memperlihatkan pemborosan
dalam Dinasti Han untuk menyaingi kebesaran Dinasti Shang. Kamar Pusara Bawah tanah
Pangeran Liu Sheng dan isterinya Tou yang meninggal sekitar 120 SM ditemukan di
Provinsi Hopeh sekitar tahun 1968,sehingga mengadakan suatu deretan pernis kaya, sutera,
barang Tembokar, dan kapal perunggu, beberapa menyepuh dan beberapa menatah dengan
emas. Badan dari mayat suami-istri tersebut telah dihiasi pakaian yang disebut permata hijau
lumut dan potongan segi-empat permata hijau lumut dijahit bersama-sama dengan
disusupkan emas. Masing-Masing perlengkapan berisi lebih dari 2000 potongan tiap
individu yang dipercaya menandakan hidup abadi.

3.3 Taman

Arsitektur Cina masa lampau telah mengenal seni pertamanan yang indah dipandang.
Ini dilihat dari penataan tempat dari sebuah lingkungan yang padat dan diberi tatanan sebuah
taman di suatu tempat maupun sudut tertentu. Hal ini menyebabkan Cina menjadi tempat
yang indah dimanapun tempatnya, karena di setiap tempat dihiasi pertamanan yang sangat
menakjubkan dan tertata rapi. Selain itu mereka juga sudah mengerti betapa pentingnya
alam (tumbuhan dalam taman) untuk berlangsungnya kehidupan mereka. Hal ini juga sudah
sangat ditekankan dalam ilmu Feng Shui, dimana taman dapat berfungsi sebagai penetral
energi negatif yang terdapat dalam tubuh manusia.

Anda mungkin juga menyukai