A. Latar Belakang
Tulisan berikut merupakan hasil kajian sejarah Arsitektur yang berkembang di
china khususnya arsitektur pagoda. Arsitektur china merupakan gaya arsitektur yang
telah berkembang sejak 4000 tahun yang lalu, dan menggunakan konsep kosmologis
seperti fengshui dan taoisme dalam pengaturan konstruksi dan tata letak. Arsitektur
pagoda china merupakan arsitektur religius agama Budha yang berbentuk kuil
bertingkat tempat beribadah yang berasal dari stupa.
Cina adalah salah satu negara besar dengan peradaban paling tua, populasi
besar dan wilayah yang luas. Sejarahnya tercatat hingga 4000 tahun yang lalu, dan
kaya akan warisan budaya. Orang-orang cina banyak memberi kontribusi pada dunia
dalam cabang sains dan teknologi.
Peradaban china mulai terbangun sejak 4000 hingga 5000 tahun yang lampau.
Secara garis besar wilayah china terbagi atas Huabei (china utara) dan Huanan
(china selatan). Pada abad ke-2SM muncul sistem pemerintah yang terstruktur pada
masa kekaisaran atau dinasti. Dinasti Tang dikenal sebagai masa keemasan dalam
sejarah china. Pada saat itu seni lukisan, patung, sastra, kayu cetak dan produksi
massal buku mengalami perkembangan yang pesat. Begitu pula agama, agama
Budha disebarkan ke Jepang dan banyak berpengaruh terhadap karya arsitektur dan
kota.
Sejarah arsitektur cina dapat ditelusuri hingga beberapa ribu tahun yang lalu.
Selama berabad-abad, arsitektur cina berkembang membentuk gaya tersendiri yang
ditandai oleh kesatuan harmonis teknologi yang sangat maju dan unsur estetika
ornamen tradisionalnya. Arsitektur cina mencakup kebun, rumah tinggal, kuil, pagoda,
jembatan, gerbang dan lain sebagainya.
B. Tujuan
Tujuan penulisan sejarah Arsitektur ini yakni untuk memetakan arsitektur
pagoda cina dalam historigrafi arsitektur.
SEJARAH ARSITEKTUR CHINA PAGODA & PAIFANG
1. Arsitektur Pagoda China
Arsitektur cina kuno mencakup beragam jenis gaya dan tingkat konstruksi
seperti tempat tinggal, bangunan resmi, istana, kuil, altar, taman, jembatan, tembok
kota dan lain sebagainya. Tetapi istilah pagoda baru muncul pada abad pertama. Hal
ini dikarenakan bentuk arsitektur ini baru diperkenalkan di cina ketika Buddhisme
telah menyebar di negara tersebut.
Asal dari pagoda, seperti buddhisme, dapat dilacak ke India. Hubungan antara
buddhisme dan pagoda dijelaskan dalam salah satu literatur buddhis yang
menyatakan bahwa awalnya pagoda dibangun untuk menampung artefak suci tubuh
Buddha. Pagoda dalam sansekerta (stupa) berarti makam. Struktur batu bebentuk
kubah ini dibangun di seluruh india dan seiring penyebaran agama buddha bangunan
seremonial ini kemudian menjadi lambang semakin populernya agama tersebut.
Selain berfungsi sebagai makam pagoda juga dibangun untuk memberikan
sesembahan pada arwah nenek moyang. Selama Dinasti Han timur (25-220m)
pemuka agama Sakyamuni yang disebut futu bertempat tinggal dan beribadah di
bangunan dengan tujuh atau sembilan lantai (biasanya ganjil), yang masing masing
dikelilingi pegangan tangga.
Gambar 11.
Model bangunan menara pantau Timur Han.
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Chinese_pagoda
3. Kerajaan Dali
Pada zaman Kerajaan Dali, dibangun Pagoda yang sangat tinggi (69,6 m) dan
megah yaitu Pagoda Qianxun. Pagoda Qianxun merupakan satu dari tiga Pagoda
pada kuil Chongseng. Tiga Pagoda ini diberi nama sesuai jumlahnya yaitu Three
Pagoda. Bentuk Pagoda ini persegi, namun semakin ke atas akan semakin kecil.
Gambar 17.
Three Pagoda, dibangun pada abad 9-10. Sumber:
https://en.wikipedia.org/wiki/Three_Pagodas
4. Dinasti Song, Liao, Jin dan Yuan
Pada lima dinasti ini terjadi banyak penggabungan gaya baru. Pagoda pada dinasti
tersebut dibangun dengan bentuk dasar heksagon (segi enam) dan oktagon (segi
delapan).
Gambar 34. Pagoda Sakyamuni di China yang terbuat dari kayu. Sumber :
https://travel.sygic.com/en/poi/sakyamuni-pagoda-poi:60779
ELEMEN BANGUNAN
a. Pagoda
Elemen bangunan yang paling menonjol dari pagoda Cina adalah atapnya. Atap pada
bangunan pagoda Cina dibuat bertingkat-tingkat dan memiliki beberapa segi dan
umumnya berbentuk lengkungan.
Gambar 38. Pagoda Sun and Moon (Guilin, Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang).
Sumber : http://catatankumpulanbackpacker.blogspot.co.id/2015/07/stairs-to-heaven-10-pagoda-terindah-di.html
Bangunan pagoda dapat berbentuk persegi, segi enam atau segi delapan, dan
biasanya memiliki tingkatan yang ganjil dalam lima tingkat, tujuh tingkat, atau lebih
dan mempunyai simbol atau patung pada bangunannya. Pagoda yang memiliki
bentuk atap persegi yang menyerupai bunga teratai dan mempunyai atap pada tiap
tingkatannya, namun ada juga bangunan pagoda yang memiliki atap yang
menyerupai piramid atau kerucut.
Gambar 39. Pagoda Giant Wild Goose (Provinsi Shaanxi, China) yang memiliki bentuk atap piramida.
Sumber : http://catatankumpulanbackpacker.blogspot.co.id/2015/07/stairs-to-heaven-10-pagoda-terindah-di.html
Gambar 40. Temple of Heaven (Beijing), pagoda yang memiliki atap berbentuk kerucut.
Sumber : http://catatankumpulanbackpacker.blogspot.co.id/2015/07/stairs-to-heaven-10-pagoda-terindah-di.html
Puncak bangunan stupa pada pagoda disebut Joti yang berarti cahaya Budda suci
yang tak terhingga, sedangkan puncak bangunan pagoda disebut Payung Tiga
Tingkat yang melambangkan Tiratana , Buddha , Dhama, dan Shangha. Bentuk
runcingan di atas pagoda merupakan simbol sifat dari konsentrasi pikiran dan
meditasi.
Gambar 41. Puncak Pagoda Leifeng, China.
Sumber : https://www.123rf.com/stock-photo/leifeng_pagoda.html
DETAIL ARSITEKTUR
A. Pagoda
Detail arsitektur yang dapat ditemukan pada bangunan Pagoda di Cina cukup beragam.
Detail tersebut antara lain:
1. Ornamen atap
Mayoritas atap pagoda di Cina selalu ditemukan ornamen tambahan. Ornamen
tersebut terdapat pada sisi/pinggiran atap dan di atas atap (sebagai pucuk dari
bangunan). Ornamen ornamen tersebut juga beragam bentuknya.
Ornamen pada pinggiran atap biasanya berbentuk hewan seperti naga dan kuda.
Gambar 46. Ornamen atap pagoda.
Sumber: https://pxhere.com/id/photo/844451
Sedangkan untuk ornamen pada pucuk atap meninggi keatas, namun antara
pagoda satu dengan lainnya bervariasi bentuknya.
4. Dougong
Dougong adalah bagian dari struktur penyangga atap, yang terletak di atas kolom
dan balok melintang, masing-masing terdiri dari dou / blok kayu penyangga, yang
mendukung dua buah gong / lengan melengkung tersusun ke atas, lapis demi lapis.
Pagoda masih banyak yang menggunakan struktur jenis ini. Struktur ini sudah
dipakai sejak Dinasti Han.
Sumber: https://www.wikipedia.en/
Pagoda ini dibangun antara tahun1068 dan 1077 pada zaman dinasti Song.
Namun pada dinasti Ming dan Qing, pagoda dipugar untuk direnovasi dan mengalami
beberapa perubahan. Namun, struktur utama pagoda tetap menggunakan struktur
yang dibangun pada zaman dinasti Song. Komponen asli yang masih bertahan
hingga saat ini adalahri kayu bracket, lintel di atas gerbang yang berbentuk
melengkung dan kasau di bawah atap. Hal tersebut bias dihitung 60% merupakan
komponen asli. Pada tahun 1974 tangga di lantai dasar dibangun kembali dan pagoda
dipugar dengan gaya Dinasti, berdasarkan survei yang dilakukan oleh departemen
peninggalan budaya Shanghai.
Gambar 67. Pagoda Songjiang
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Square_Tower_of_Songjiang.jpg
Berbeda dengan pagoda lainnya pada dinasti Song yang berbentuk persegi
enam atau segi delapan, pagona ini memiliki bentuk dasar persegi. Setiap sisi lantai
dasar pagoda panjangnya enam meter. Lantai pertama memiliki balkon yang
dikelilingi oleh hand railing berbahan dasar kayu. Balkon dan atap di setiap lantai
terbuat dari batu bata dan kayu seperti ciri khas bangunan pada masa dinasti Song
yang rata rata bangunannya bermaterialkan kayu dan bata.
Sesuai dengan kaidah pagoda yang jumalh tingkatannya ganjil, pagoda ini
memiliki 9 tingkatan yang tingginya mencapai 48,5 meter dengan atap melengkung.
Setiap dinding dibagi menjadi tiga bagian oleh kolom bantuan batu bata, dengan pintu
di tengahnya. Bagian dalam pagoda dibangun seperti tabung berongga. Setiap tingkat
memiliki lantai kayu dan tangga,.
Gambar 68. Pagoda Songjiang memiliki 9 tingkatan
Sumber:
https://www.google.co.id/url?sa=i&rct=j&q=&esrc=s&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0ahUK
Ewiq4tmLmZDXAhXHQY8KHWmIAp0QjRwIBw&url=http%3A%2F%2Fphotagram.org%2Ftag%2Fbuddis
htemple&psig=AOvVaw3D1gDkdVPllyq2p-_YCf6Q&ust=1509172821691385
Rosa Yuniana, Enggrita. Makna pada Bangunan Pagoda Tian Ti di Kenpark, Surabaya.
Surabaya.