PENDAHULUAN
Arsitektur Tionghoa memiliki kekayaan warisan
budaya yang kaya dan mempesona. Salah satu
contohnya Bangunan yang ada dimanado
adalah Klenteng Ban Hin Kong .Bangunan ini
merupakan sebuah Klenteng yang menarik
perhatian banyak orang karena keindahan dan
keunikan arsitektur Tionghoa yang terpancar
dari setiap detailnya. Bangunan Ban Hin Kong,
yang berarti "Rumah Doa untuk Keselamatan", telah menjadi pusat spiritual bagi komunitas
Tionghoa di Manado sejak dibangun pada tahun1800-an. Klenteng ini memadukan elemen-
elemen arsitektur Tionghoa tradisional dengan nuansa lokal, menciptakan suatu tempat
yang memancarkan keindahan dan kedamaian. Klenteng ini juga merupakan Klenteng tertua
di Manado.
Atap Tumpang: Salah satu implementasi yang paling mencolok dari arsitektur
Tionghoa pada Klenteng Ban Hian Kong adalah penggunaan atap tumpang. Atap ini
terdiri dari serangkaian balok dan penopang yang saling bertumpuk, menciptakan
struktur yang kompleks dan indah. Atap tumpang ini adalah salah satu ciri khas yang
paling dikenal dari arsitektur Tionghoa dan memberikan identitas yang kuat pada
klenteng ini.
Ornamen dan Ukiran: Klenteng Ban Hian Kong dihiasi dengan ornamentasi dan ukiran
yang rumit dan indah. Motif-motif tradisional Tionghoa seperti naga, dan berbagai
ciri khas Arsitektur Tionghoa dapat di temukan pada bangunan ini
Kesimetrisan bangunan: Prinsip simetri dan keseimbangan adalah ciri khas lain dari
arsitektur Tionghoa yang dapat ditemukan dalam Klenteng Ban Hian Kong. Bangunan
ini memiliki tata letak yang simetris, baik dari segi eksterior maupun interior.
KESIMPULAN
Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi arsitektur Tionghoa yang terimplementasi pada
bangunan Klenteng Ban Hian Kong di Manado. Bangunan ini tidak hanya merupakan tempat
ibadah, tetapi juga menjadi penanda penting dari sejarah, perkembangan, dan karakteristik
arsitektur Tionghoa di daerah tersebut. Tak hanya itu karena keindahannya Bangunan ini
sering menjadi daya tarik wisatawan. Sejarah Klenteng Ban Hian Kong mengungkapkan
perjalanan panjang komunitas Tionghoa di Manado, yang telah berkontribusi secara
signifikan dalam bidang perdagangan, agama, dan budaya. Klenteng ini didirikan pada tahun
1800-an dan mengalami perluasan serta perbaikan seiring berjalannya waktu,
mencerminkan pertumbuhan dan perkembangan komunitas tersebut. Melalui Klenteng Ban
Hian Kong, kita dapat menghargai kekayaan budaya dan warisan arsitektur Tionghoa yang
terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat Manado. Klenteng ini menjadi wujud
konkret dari upaya komunitas Tionghoa untuk mempertahankan identitas budaya mereka
dan menyumbangkan keanekaragaman budaya di Indonesia. Dengan mempelajari dan
memahami arsitektur Tionghoa pada Klenteng Ban Hian Kong, kita juga dapat merenungkan
pentingnya menghormati dan melestarikan warisan budaya yang berharga ini. Klenteng ini
tidak hanya merupakan warisan sejarah dan keagamaan, tetapi juga menjadi saksi bisu dari
perjalanan komunitas Tionghoa yang kuat dan semangat mereka dalam mempertahankan
identitas budaya mereka. Dengan demikian, Klenteng Ban Hian Kong di Manado bukan
hanya sekadar bangunan, tetapi juga merupakan simbol penting dari hubungan yang erat
antara Tionghoa dan Indonesia, serta menunjukkan bagaimana arsitektur dapat
mencerminkan identitas budaya yang kaya dan beragam.
DAFTAR PUSTAKA
UNIVERSITAS STEKOM PUSAT, https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Kelenteng_Ban_Hin_Kiong
Hamdil Khaliesh , Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura, Indonesia
Sudjoko, D. (2017). Klenteng Ban Hian Kong: Tradisi, Arsitektur, dan Masyarakat Tionghoa di
Manado. Makara Human Behavior Studies in Asia, 21(2), 101-108.
Wiryono, G., & Purwanto, E. (2014). Tipologi dan Karakteristik Arsitektur Klenteng Tionghoa di
Indonesia. Dimensi Teknik Arsitektur, 42(1), 19-28.
Lumentut, F. M. (2017). Klenteng Ban Hian Kong: Religi, Budaya, dan Warisan Masyarakat Tionghoa
di Manado. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 19(2), 205-218.
Kusumo, A. D. (2015). Identitas Arsitektur Tionghoa pada Klenteng di Indonesia. Jurnal Perencanaan
Wilayah dan Kota, 26(1), 22-33.
Sumarno, R. (2018). Arsitektur Klenteng Ban Hian Kong Manado: Identitas Budaya Tionghoa di
Sulawesi Utara. Jurnal SUSTAINIA, 1(1), 33-42.
Sitepu, A. (2016). Klenteng Ban Hian Kong Manado: Bangunan Bersejarah dengan Arsitektur yang
Elegan. Journal of Art and Craft, 2(2), 1-11.
Suryanto, B., & Irwansyah, Y. (2013). Identitas Arsitektur Klenteng Tionghoa di Indonesia. Jurnal
Dimensi Interior, 11(1), 16-29..