Anda di halaman 1dari 16

KONDISI LINGKUNGAN, FISIK,

SOSIAL, POLITIK,
EKONOMI’’CINA DAN ASIA
TIMUR’’ DAN PENGARUH PADA
KARYA KARYA ARSITEKTUR
LA ODE MUHAMMAD AMIRUL
21902037

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI FAKULTAS TEKNIK
PRODI TEKNIK ARSITEKTUR
2020
A. Sistem Sosial Budaya
Luas wilayah Cina 9,596,960 kilometer
persegi dihuni oleh beragam etnis seperti
suku Han, Zhuang, Uygur, Hui, Yi, Tibetan,
Miao, Manchu, dan Mongol. Sistem
kepercayaan Cina adalah memuja roh nenek
moyang. Pada masa dinasti Chou, 1027-256
SM muncul ajaran Konfusianisme, Lao-tse,
Mo Ti, dan Mencius yang menjadi dasar
filosofi masyarakat Cina hingga kini.
Budhisme dari India mencapai keemasan
dalam penyebaran agama di Cina pada masa
Dinasti Han.
Hirarki sosial dalam masyarakat
diperkenalkan ketika terbentuk organisasi
masyarakat yang sejalan dengan
ditemukannya aksara dan penulisan. Strata
sosial pada masa itu terbagi berdasarkan
pekerjaan dan kemakmuran yang diperoleh
yang membedakan antara Raja dan
bangsawan, petani, seniman, dan pedagang.

Pada masa dinasti Chou sistem pertanian dikelola baik. Sistem pembajakan sawah meluas
hingga ke Asia Tenggara ketika terjadi ekspansi wilayah dan budaya ke bagian selatan Cina.
B. Perkembangan Arsitektur Cina
Filosofi arsitektur Cina sangat dipengaruhi oleh filosofi kepercayaan
dan ajaran Konfusianisme, Taoisme dan Budhisme. Terdapat simbol
dan lambang-lambang dari bentuk ideal dan keharmonisan dalam
tatanan masyarakat. Bentuk ideal dan keharmonisan dalam
masyarakat dapat dilihat dari filosofi Tien-Yuan TiFang yang berarti
langit bundar dan bumi persegi. Persegi melambangkan keteraturan,
intelektualitas manusia sebagai manifestasi penerapan keteraturan
atas alam. Bundar melambangkan ketidakteraturan sifat alam. Filosofi
Tien-Yen-Chih-Chi, artinya di antara langit dan manusia.

Konsep
Keseimbangan dalam kehidupan diatur dalam dualitas Yin dan Yang,
hong Shui atau Feng Shui. Yang adalah sebagai energi positif, jantan,
terang, kuat, buatan manusia. Sementara, yin digambarkan sebagai
energi negatif, betina, gelap, menyerap elemen.
Hong shui atau Feng Shui merupakan kompas kehidupan yang mengaur keseimbangan elemen
alam seperti angin, air, tanah dan logam. Kompas merupakan adaptasi metodis karya manusia
terhadap struktur alam raya sehingga menjadi pedoman dalam pendayagunaan energi dan
sumber alam untuk penyelarasan nafas dunia. Feng shui membantu manusia memanfaatkan
gaya-gaya alam dari bumi dan menyeimbangkan Yin dan Yang guna memperoleh Qi yang baik,
yang menggambarkan kesehatan dan vitalitas.
Dari filosofi arsitektur yang dijelaskan sebelumnya maka prinsip-
prinsip dasar dalam arsitektur Cina adalah sebagai berikut:

1. Memfokuskan pada bumi bukan surga, mengutamakan ilmu


pengetahuan bukan kemuliaan, seperti tidak ada pembedaan prinsip
antara bangunan sakral/religius dengan bangunan umum, hanya arah
kegiatan, susunan ruang yang memiliki penekanan berbeda, secara
umum bersifat sequensial Horisontal, sakral Hirarkis Konsentris,
mengutamakan posisi, gerak dan orientasi manusia dalam ruang

Eksplorasi prinsip tersebut dalam arsitektural yaitu


 Potensialitas Dinding
 Penonjolan individualitas bangunan
 Pengorganisasian susunan CourtYard
 Permainan tinggi lantai
 Bangunan dibatasi taman
 Rumah utama bersumbu Utara-Selatan dan selalu memilih tempat
yang lebih tinggi
Gambar. Kompas  Interior dengan elemen utama perabot berukir dengan warna
dari Filosofi Feng megah sebagai lambang gengsi.
Shui  Pintu dan jendela menjadi elemen penunjang yang penting dalam
tatanan permukaan bangunan.
 Adanya privasi berdasarkan rasa hormat dan keintiman tata laku/
Etiket Bangsa Cina yang diterapkan secara vertikal dengan langit-
langit, atap dan secara horisontal dengan Court Yard dan Lantai
2. Hirarki dan Status, pada
umumnya dicirikan oleh lokasi
lahan terhadap jalan
Utama/Strategis, jumlah Court
Yard, warna tiang, bentuk dan
kerumitan ornamen atap, serta
jumlah trave hall : 9 (kaisar ) 7
(putra mahkota) 5 (Mandarin) 3
( rakyat biasa)

3. Koordinasi atau orientasi, sebagai sikap dan pandangan terhadap rumah sebagai sel dasar
arsitektur dan keluarga merupakan mikrokosmos dari tatanan masyarakat umum sehingga
pengaturan dan koordinasi sel dasar memiliki arti sebagai pengaturan dan koordinasi dunia

4. Tata Ruang Rumah 5. Struktur dan Konstruksi, konsep yang diterapkan pada
rangka atap dengan sistem saling tumpang, bukan kuda-kuda
dengan penyangga miring, kolom sebagai pendukung beban
atap, dinding sebagai pembatas non struktural dan sistem
bracket ( Tou Kung).
6. Stilistika, seluruh permukaan bangunan penuh dengan
dekorasi, pola lantai : diagonal ( jen), hexagonal (Kou), Susunan
Bata ( Ting), bangunan menggunakan konstruksi kayu dan
dengan kombinasi warna yang menyolok seperti merah, kuning
dan hitam.
Dalam perencanaan kota-kota awal di Cina terdapat
beberapa prinsip sebagai berikut.
1. Kota Berdinding
Dinding sebagai unsur penting dalam formulasi
bentuk/struktur kota
2. Konsep Keseimbangan

Kesan Stabil dengan Keseimbangan Dinamis


 Komposisi Arsitektural
 Konsepsi Confusius : Formal, Simetri, Garis Lurus,
Beraturan, Kejelasan
 Komposisi Lansekap
 Komposisi Taoisme : Informal, Asimetri, Misteri, Garis
Lengkung, Tak Beraturan, Romantis dan Alam Liar

3. Prosedur Perancangan dan Perencanaan Kota


 Pemilihan Tapak berdasarakan pengamatan Aspek
Alami : Topografi, Geologi, Sumber Air, Orientasi
 Hubungan Lahan dengan Bentuk/Struktur Kota dimana
bentuk ditentukan oleh hubungan Simbolik, Estetik dan
Fungsional antara Kota dan Lingkungan
 Berdasarkan Prinsip-prinsip Keseimbangan Yin dan
Yang
Tipologi Arsitektur Cina

Dari perjalan sejarah yang panjang terhadap perkembangan arsitektur di Cina terdapat
beberapa tipologi arsitektur Cina seperti Istana, Kuil atau Kelenteng, Gerbang (Pai Lou),
Pagoda ( 5 – 7 tingkat), Tembok Raksasa sekitar 3000 kilometer, Kuburan yang memiliki fungsi
dan karakteristik sendiri. Pada dasarnya arsitektur Budha Cina terbagi atas arsitektur pagoda,
kuil budha, dan pahat dinding batu.

1. Tien Yuan
Ti Fang Yaitu filosofi yang mengatakan bahwa langit berbentuk bulat
sedangkan bumi itu sebenarnya kotak (persegi). Dimana jika ditelisik
lebih mendalam, bentuk kotak/persegi merupakan lambang
keteraturan dan intelektualitas manusia dan bentuk bundar
merupakan lambang ketidakteraturan sifat alam. Filosofi ini
diterapkan pada arsitektur Cina, dimana bangunan yang berfungsi
tempat-tempat pemujaan kebesaran Tuhan memiliki bentuk dasar 4
bulat (lingkaran) sedangkan permukiman masyarakat memiliki
bentuk dasar kotak.
2. Yin Yang
Yin Yang Adalah sebuah konsep dualitas yang saling bertentangan (oposisi) satu dan lainya
namun memiliki maksud untuk saling melengkapi demi terciptanya keseimbangan,
keselarasan dan keharmonisan alam ini. Simbolisasinya merupakan roda lingkaran anasir Yin
dan Yang, dimana masing-masing anasir menguasai setengah bidang lingkaran yang
melambangkan hukum keseimbangan, juga roda siklus kehidupan yang berputar aktif dan
3. Feng Shui
Feng Shui adalah tradisi dari arsitektur Cina yang
umumnya berhubungan dengan pemilihan site,
mendesain, konstruksi, dekorasi interior dan eksterior.
Kalau diartikan per kata Feng berarti angin dan Shui
berarti air. Feng Shui mengkombinasikan antara Surga,
Bumi, dan Manusia untuk mencari keselarasan antara
lokasi yang dipilih, orientasi, doktrin alam dan nasib
manusia itu sendiri. Kemudian Feng Shui juga
dipengaruhi oleh keberadaan suatu lima elemen dasar,
yaitu kayu, api, tanah(bumi), logam, dan air. Dan kelima
unsur tersebut di disimbolkan dengan arah mata angin
yang berbeda-beda.

D. Permukiman dan Perkotaan


1. The Forbidden City
Kota terlarang adalah suatu kawasan istana yang berbentuk persegi panjang yang terdiri dari
800 bangunan yang terletak di tengah-tengah kota Beijing. Kota Terlarang adalah rumah bagi
pemerintahan dua dinasti yaitu dinasti Ming dan Qing. Kota ini dibangun pada awal abad ke
15 tepatnya antara tahun 1409-1420. Kota Terlarang ini dilingkari dinding dengan panjang 24
kilometer dan tinggi tembok 15 meter. Disebut Kota Terlarang karena sejak awal berdirinya
yaitu pada tahun 1420 sampai runtuhnya dinasty Qing pada tahun 1912 Kota tersebut hanya
boleh dimasuki oleh orang-orang pemerintahan dan anggota keluarga kerajaan dan tidak
boleh orang biasa atau masyarakat umum untuk memasukinya.
Aula dan istana di dalam Kota besar yang terlarang, sebagai contoh, mempunyai pagu/langit-
langit yang agak rendah manakala dibandingkan ke padanan bangunan yang mengesankan di
dalam Arsitektur Barat, tetapi penampilan yang eksternal mereka cenderung alami dan
menceritakan tentang Kerajaan. Ini tentu saja tidak berlaku bagi pagoda, yang setidak-tidaknya
secara relatif jarang menampilkan kesan alam daerah China. Ide ini telah membuka jalan
menuju Arsitektur Modern,

Corak penting yang lain adalah penekanan pada simetri, yang


berarti suatu perasaan, pengertian dan kehebatan ini berlaku dari
istana hingga ke rumah petani. Satu perkecualian terkemuka
adalah di dalam perancangan kebun, cenderung asimetri dan
bukan simetri. Seperti Lukisan gulungan Cina, prinsip yang
mendasari komposisi kebun akan menciptakan arus yang kronis.
Bangunan Cina dapat dibangun baik dengan warna merah maupun batu bata abu-), tetapi
struktur kaku dari kayulah yang paling umum; karena kayu lebih mampu untuk menahan
gempabumi, tetapi peka terhadap api. Atap Bangunan Cina pada umumnya dibengkokkan, ada
penggolongan tegas tentang yang berbeda jenis nok atap, hampir sama dengan lapisan kayu
tiang sejajar rancangan klasik Eropa.
Warna-warna tertentu, angka-angka dan arah
utama di dalam Arsitektur tradisional Cina
mencerminkan kepercayaan di dalam
masyarakat China, di mana sifat alami dari
alam adalah sesuatu hal yang tidak bisa
dihubungkan dengan suatu prinsip atau
Tuhan. Walaupun Tradisi Barat secara
berangsur-angsur mengembangkan tubuhnya
dari literatur Arsitektur

E. Arsitektur Kerajaan
Ada corak arsitektur tertentu yang disediakan untuk Kaisar Negeri China yang paling nyata
adalah pekerjaan ubin atap yang kuning; kuning adalah warna kerajaan, ubin atap yang
berwarna kuning masih menghiasi kebanyakan dari bangunan di dalam Kota besar Yang
terlarang itu.Kuil Surga, bagaimanapun, menggunakan pekerjaan ubin atap biru untuk
menandakan langit. Kolom Kaku Kayu dari bangunan, seperti halnya permukaan dari dinding,
cenderung di cat merah di dalam warna pekerjaan ubin atap kuning dan dinding merah
gambaran kota besar terlarang terlihat dari bangunan di bawah salju.
Ukiran sembilan naga di dinding suatu simbol
lencana yang disediakan dalam rejim kerajaan, berat
dan digunakan pada arsitektur kerajaan letaknya
pada atap, pada balok dan tiang, dan pada pintu
Hanya bangunan yang digunakan oleh keluarga
kerajaan yang diijinkan untuk mempunyai sembilan
gan (ruang antara dua kolom) hanya gerbang yang
digunakan oleh Kaisar bisa mempunyai lima
bangunan melengkung, dengan satu pusat, tentu
saja yang disediakan untuk Kaisar.

F. Arsitektur Agama
Kuil longhua adalah suatu Kuil Budha yang
dipersembahkan kepada Buddha Materiya terletak di
Kotamadya, Negeri China. Walaupun kebanyakan dari
sekarang ini bangunannya direnovasi, kuil tetap
memelihara yang secara perancangan arsitekturalnya
keaslian suatu biara dari Sekte China tersebut.Kuil ini
adalah yang paling besar, yang paling asli dan kuil jaman
kuno lengkap yang kompleks di kota Shanghai.
G. Benteng
1. The Great Wall
Tembok besar Cina dibangun zig-zag melintas sepanjang kawasan Cina bagian utara. Tembok
besar ini dibangun sebagian demi sebagian tiap abadnya, dan tiap bagian-bagiannya terdapat
jarak.

panjang keseluruhan tembok besar Cina kira-kira mencapai 4000 mil atau 6400 kilometer.
Tembok Besar Cina ini memiliki tinggi 25 kaki (7,5 meter) dan lebar 30 kaki (9 meter). Tembok
Besar ini mengalami pembangunan hingga pertengahan tahun 1600, dan merupakan
pembanguan terlama yang pernah terjadi di bumi.
Sejak jaman dahulu masyarakat Cina membangun
tembok yang tinggi adalah untuk perlindungan. Begitu
pula dengan Tembok Besar Cina. Pada jaman dahulu,
tepatnya 2000 tahun yang lalu, kaisar Cina pertama, Shih
Huang Ti membangun tembok perlindungan di bagian
utara daerah kekuasaannya, itulah yang disebut sebagai
tembok besar pertama di Cina. Setelah berabad-abad
lamanya tembok besar tersebut sudah banyak yang
runtuh. Akhirnya pada akhir tahun 1400 Dinasti yang
berkuasa saat itu yaitu dinasti Ming kembali membangun
tembok-tembok yang telah runtuh. Tembok ini berfungsi
sebagai perlindungan bagi masyarakat Cina saat itu dari
serbuan bangsa Mongolia, yang saat itu memiliki
pasukan yang sangat kuat.
H. Rumah Tradisional Cina
Rumah tradisional China memiliki gaya yang sangat unik dimana rumah terbagi menjadi
beberapa ruang yang terpisah oleh taman dimana tiaptiap bagian rumah memiliki fungsi dan
kegunaan tersendiri. Yang unik dari rumah tradisional cina adalah hampir tiap bagian interior
memiliki hiasan dekorasi yang cukup mencolok baik dengan ukiran maupun warna-warnanya.
Selain itu kebanyakan rumah tradisional Cina mengguanakan material nonpermanen dimana
ini dipengaruhi oleh filosofi ajaran Tao dimana ’Semua yang ada di alam adalah fana’. Selian
itu keunikan lainya adalah bentuk atapnya dimana atap-atap bangunan Cina berberntuk
melengkung keatas pada ujungnya. Menurut kepercayaan Cina bahwa bentuk ini menangkal
segala pengaruh maupun roh jahat dari luar rumah.

Pada arsitektur rumah


Cina dikenal juga
pembagian ruang-ruang
dalam rumah sesuai
dengan kegunaan dan
kesakralannya selain itu
rumah tradisional Cina
juga mengenal
pembagian rumah
menurut sumbu Utara-
Selatan atau Timur-Barat.
Adapun denah rumah
tradisional Cina adalah
sebagai berikut :
2.2 Kondisi Lingkungan Fisik, Sosial, Politik, dan Ekonomi, Serta Arsitektur Asia Timur
A. Arsitektur Mongolia
Sebuah negara yang terkurung daratan di Asia Timur, berbatasan dengan Rusia di sebelah
utara dan Republik Rakyat Tiongkok di selatan. Dengan luas 1,564,116 km2 (603,909 sq mi),
Mongolia adalah negara ke-19 terluas di dunia (setelah Iran) dan sebelum Peru). Dengan luas
1,564,116 km2 (603,909 sq mi), Mongolia adalah negara ke-19 terluas di dunia (setelah Iran)
dan sebelum Peru).

Daerah-daerah produktif Mongolia – tanah datar, berkisar dari 3.000 sampai 5.000 kaki ( 914
sampai 1.524 m ) di ketinggian – berada di utara , yang juga dialiri oleh banyak sungai ,
termasuk Hovd , Onon , Selenga , dan Tula sebagian besar wilayah Mongolia memiliki tanah
yang gersangwilayah berupa padang rumput, dengan pegunungan di bagian barat dan utara,
Gurun Gobi di selatan dan wilayah pegunungan yang dingin di bagian utara.

Kebanyakan wilayah negara ini merasakan


panas di musim panas dan sangat dingin di
musim dingin (di bulan Januari suhu rata-
ratanya −30 °C (−22 °F)). Ulan Bator, ibukota
negara ini, adalah ibukota negara dengan
rata-rata suhu terendah di dunia.
Arsitektur Lokal Mongolia
Untuk sebagian besar dari sejarah awal Mongolia, arsitektur terbatas pada tempat tinggal
dalam negeri (rumah) dan bagi kebanyakan orang ini terdiri dari sebuah rumah portabel
putaran disebut ger yang melayani gaya hidup nomaden (catatan: rumah ini sering
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebagai yurt, namun kata yang seharusnya hanya
digunakan untuk mengklasifikasikan rumah nomaden dari orang-orang Asia Tengah sebagai
dua memiliki perbedaan yang signifikan dalam struktur dan kata ger merupakan sumber
kebanggaan nasional di Mongolia).
Gaya arsitektur yang signifikan berikutnya yang datang ke yang adalah dinding pelindung dan
benteng di 500-an-800-an sebagai orang-orang mulai berperang melawan satu sama lain. Di
kota Kara Balgasun ada sisa-sisa dinding dari salah satu benteng kuno. MongolEmpire, di
bawah kepemimpinan Genghis Khan naik ke tampuk kekuasaan dan ketenaran di tahun 1200-
an dan segera telah ditempatkan modalnya di kota Karakorum, yang kemudian hilang ditelan
waktu.
Arsitektur nasional Mongolia disesuaikan dengan
lingkungan alam, iklim negara dan kondisi hidup
nomaden. habitat perantau tradisional 'adalah ger,
yang dapat dengan mudah diatur dan dibawa turun.
Karakteristik utama Mongolia arsitektur ini berada
dalam kesederhanaan konstruksi dan dekonstruksi,
adaptasi dan fleksibilitas dari setiap item, dan
kemudahan transportasi.
Semua tradisi ini masih dihormati untuk hari ini dan ger mungkin adalah solusi terbaik untuk
masalah adaptasi dari rumah tangga untuk hidup nomaden. Ini juga mungkin mengapa rumah
tangga Mongolia tidak berevolusi banyak untuk hari ini.
Hunian tradisional Mongolia yang dikenal sebagai yurt
(Mongolia: гэр, ger). Menurut Mongolia artis dan kritikus seni
N. Chultem, yurt dan tenda adalah dasar untuk
pengembangan arsitektur tradisional Mongolia. Pada abad
ke-16 dan ke-17, lamaseries dibangun di seluruh negeri.
Banyak dari mereka dimulai sebagai yurt-kuil. Ketika mereka
perlu diperbesar untuk mengakomodasi meningkatnya
jumlah jamaah, arsitek Mongolia digunakan struktur dengan 6
dan 12 sudut dengan atap berbentuk piramida untuk
mendekati dengan bentuk bulat dari yurt. pembesaran lebih
lanjut menyebabkan bentuk kuadrat dari kuil-kuil. Atap
dibuat dalam bentuk tenda.

Anda mungkin juga menyukai