Anda di halaman 1dari 6

Injeksi Facet & Rhizotomi Facet

Ikhtisar/overview

Injeksi facet adalah prosedur minimal invasif yang dapat meringankan nyeri leher dan
punggung sementara disebabkan oleh inflamasi sendi facet. Beberapa penyebab nyeri sendi facet
yaitu arthritis, cedera dan degeneratif belum dipahami secara rinci. Prosedur ini memiliki dua
tujuan. Pertama, dapat digunakan sebagai uji diagnostik untuk menilai apakah nyeri berasal dari
sendi facet. Kedua, dapat digunakan sebagai pengobatan untuk meringankan peradangan dan nyeri
yang disebabkan oleh berbagai masalah tulang belakang. Efek dari suntikan cenderung bersifat
sementara - meringankan beberapa hari atau beberapa tahun. Tujuannya adalah untuk mengurangi
nyeri, sehingga anda dapat melanjutkan aktivitas normal dan program terapi fisik.

Apa yang dimaksud dengan facet injeksi / rhizotomy?

Injeksi facet meliputi kortikosteroid jangka panjang (misalnya, triamsinolon atau


prednisolon metil) dan agen anestesi (misalnya, lidokain atau bupivakain). Obat disuntikkan pada
sendi facet yang nyeri, baik di dalam kapsul sendi atau di jaringan sekitarnya kapsul sendi. Setiap
vertebrae memiliki empat sendi facet, satu pasang sendi menghubungkan ke vertebra di atas
(aspek superior) dan satu pasang yang lain menghubungkan ke vertebra di bawah (aspek inferior)
(lihat Anatomi Spine).

Injeksi kortikosteroid dapat mengurangi inflamasi dan efektif bila disuntikkan langsung ke
lokasi nyeri. Berkurangnya nyeri dapat berlangsung dari beberapa hari sampai beberapa tahun,
sehingga memungkinkan anda untuk memperbaiki kondisi dengan terapi fisik.

Injeksi facet juga memberikan informasi diagnostik untuk dokter Anda. Injeksi “blok”
nyeri dilakukan dengan cara yang sama seperti dokter gigi untuk memblok nyeri di rahang anda
sebelum melakukan intervensi pada gigi anda. Injeksi ke dalam sendi atau saraf disebut “blok.”
Injeksi facet yang berhasil dapat memudahkan untuk dilakukan tindakan facet rhizotomi. Facet
rhizotomi merupakan prosedur bedah saraf elektrik, hal ini bersifat permanen merusak serabut
saraf yang membawa sinyal nyeri ke otak.
Siapakah kandidat yang mendapatkan prosedur?

Jika leher, lengan, punggung, atau nyeri pinggul berasal dari inflamasi sendi facet, maka
kamu memungkinkan untuk dilakukan intervensi injeksi facet. Biasanya, hal ini dianjurkan bagi
mereka yang gagal respon terhadap pengobatan konservatif seperti obat oral anti-inflamasi,
istirahat dan terapi fisik. Dokter melakukan injeksi sebagai uji diagnostik untuk menentukan
apakah sendi facet sebagai penyebab nyeri. Injeksi facet dapat membantu dalam pengobatan
inflamasi sendi facet yang disebabkan oleh :

• Spinal stenosis : Sebuah penyempitan kanal spinal dan kanal akar saraf dapat menyebabkan
nyeri punggung dan kaki, terutama saat berjalan.

• Spondylolysis : Kelemahan atau fraktur antara atas dan bawah sendi facet vertebra. Jika vertebra
bergeser ke depan (spondylolisthesis), sehingga terjadi penekanan akar saraf yang menyebabkan
nyeri.

• Skiatika : Nyeri dirasakan sepanjang saraf siatik di gluteus hingga kaki. Hal ini biasanya
disebabkan oleh kompresi lumbal 5 atau sacral 1 saraf spinal.

• Herniated disc : Material diskus mengalami penonjolan atau ruptur melalui daerah yang lemah
di sekitar dinding (annulus). Iritasi, nyeri, dan bengkak terjadi ketika material diskus keluar dan
mengalami kontak dengan saraf spinal.

• Arthritis : Inflamasi sendi disebabkan oleh degenerasi tulang rawan; menyebabkan nyeri,
pembengkakan, kemerahan, dan keterbatasan gerak.

• Nyeri pascaoperasi : Nyeri akut diikuti discectomy atau dekompresi spinal yang disebabkan
oleh gangguan sendi facet atau otot spinal.

Injeksi Facet tidak dilakukan pada orang-orang yang memiliki infeksi, hamil, atau memiliki
masalah perdarahan. Ini mungkin sedikit meningkatkan kadar gula darah pada pasien dengan
diabetes, biasanya kurang dari 24 jam. Hal ini juga dapat meningkatkan tekanan darah sementara.

Siapakah yang melakukan prosedur?

Dokter yang mengelola injeksi facet yaitu physiatrists (PM & R), ahli radiologi, ahli
anestesi, ahli saraf, dan ahli bedah.
Apa yang terjadi sebelum pengobatan?

Dokter yang akan melakukan injeksi melakukan ulasan tentang riwayat kesehatan anda dan
pencitraan foto sebelumnya untuk merencanakan lokasi terbaik injeksi. Bersiaplah untuk
mengajukan pertanyaan mengenai intervensi ini.

Pasien yang mengonsumsi aspirin dan obat pengencer darah harus menghentikan pemakaiannya
untuk beberapa hari sebelum injeksi facet. Diskusikan pengobatan dengan dokter anda, termasuk
persiapan dan dokter pelaksana.

Injeksi biasanya dilakukan pada prosedur rawat jalan khusus yang memiliki akses ke
fluoroscopy. Buatlah perencanaan meliputi, orang yang akan mengantar anda ke rumah sakit untuk
dilakukan injeksi.

Apakah yang terjadi selama pengobatan?

Sebelum dilakukan injeksi, anda akan diminta persetujuan inform consent, obat yang
sedang dikonsumsi, dan riwayat alergi obat. Prosedur berlangsung 15-30 menit diikuti dengan
periode pemulihan dan tergantung pada jumlah sendi facet yang terlibat.

Langkah 1 : Persiapan Pasien

Pasien tetap terjaga selama proses intervensi. Sedasi dapat diberikan untuk membantu mengurangi
kecemasan. Meletakkan kepala di atas meja, pasien mendapatkan anestesi lokal sebelum injeksi
dilakukan. Jika menggunakan sedasi intravena maka tekanan darah, denyut jantung dan pernafasan
dimonitor selama prosedur.

Langkah 2 : Insersi jarum

Dengan bantuan fluoroskop (khusus X-ray), dokter mengarahkan jarum melalui kulit dan otot-otot
punggung anda ke saraf sensorik yang terletak di sendi facet. Fluoroskopi memungkinkan dokter
untuk melihat jarum secara real-time pada monitor fluoroskop untuk memastikan bahwa jarum
masuk ke permukaan sendi spesifik (Gambar. 1). Kontras dapat diinjeksi ke dalam sendi facet
untuk mengkonfirmasi entrinya. Beberapa ketidaknyamanan terjadi namun minimal.
Langkah 3: Injeksi obat

Ketika jarum di posisi yang benar, dokter menyuntikkan anestesi dan obat-obatan kortikosteroid
ke dalam kapsul sendi facet (Gambar 2). Jarum kemudian dicabut. Satu atau beberapa sendi dapat
disuntikkan tergantung pada lokasi nyeri.

Apa yang terjadi setelah pengobatan?

Kebanyakan pasien dapat segera berjalan setelah prosedur dilakukan. Setelah dipantau
dalam waktu yang singkat, anda dapat meninggalkan ruangan dan seseorang harus mengantar
Anda pulang. Biasanya pasien dapat melanjutkan aktivitas pada keesokan harinya. Nyeri di sekitar
lokasi suntikan dapat diringankan dengan menggunakan es dan analgesik ringan (Tylenol).

Dokter akan melakukan follow up dalam 7 sampai 10 hari setelah prosedur dilakukan
untuk bertanya tentang simptom dan level nyeri yang dirasakan. Anda dapat mencatat level nyeri
yang dirasakan dalam 2 minggu setelah prosedur. Anda mungkin merasakan peningkatan rasa
nyeri seiring penurunan obat analgesic dan sebelum kortikosteroid memberikan efek. Jika sendi
facet merupakan sumber nyeri, maka anda akan merasakan penurunan intensitas nyeri 2-7 hari
setelah injeksi, injeksi kedua diberikan jika setelah 10 hari injeksi pertama tidak ada perbaikan.
Jika setelah injeksi ketiga penurunan intensitas nyeri tidak signifikan dan memungkinkan anda
tidak mendapat manfaat jika dilakukan injeksi berikutnya maka anda membutuhkan tes diagnostic
lebih lanjut untuk mendiagnosa nyeri secara akurat.

Setelah efek anastesi local hilang, anda akan melanjutkan dengan mengonsumsi obat
analgesic secara regular. Meskipun Analgesic dapat membantu anda mengurangi rasa nyeri namun
analgesic mengacaukan keakuratan informasi diagnostic karena mengaburkan intensitas nyeri
yang sebenarnya.

Bagaimana hasilnya?

Sekitar 50% pasien memiliki intensitas nyeri yang berbeda. Nyeri berkurang dalam
beberapa hari sampai beberapa bulan, dan anda dapat berpartisipasi dalam terapi fisik. Jika injeksi
pertama berhasil namun anda mengalami rekurensi, maka prosedur ini dapat diulang 3 kali dalam
satu tahun. Jika nyeri anda tidak mengalami perbaikan, maka injeksi dianggap tidak berhasil.

Jika anda mengalami rekurensi nyeri punggung namun anda pernah dilakukan injeksi facet
dan nyeri anda membaik maka ini memungkinkan anda sebagai kandidat Rhizotomi facet (gambar
3). Rhizotomi facet adalah prosedur bedah elektrik untuk menghilangkan beberapa serabut saraf
penyebab nyeri. Prosedur ini dlakukan dengan memasukkan elektroda melalui kulit hingga ke saraf
sensorik di sekitar sendi facet, saat elektroda berada pada posisi yang tepat maka dilakukan
pemanasan radiofrequency untuk mematikan serabut saraf yang membawa sinyal nyeri ke otak.

Bagaimana dengan resiko?

Injeksi facet dipertimbangkan sebagai pengobatan non-bedah untuk beberapa pasien


meskipun dengan sedikit resiko. Potensial resiko yang terjadi berkaitan dengan insersi jarum
termasuk perdarahan, infeksi, reaksi alergi, nyeri kepala dan kerusakan saraf (jarang).
Kortikosteroid memiliki efek samping, yaitu peningkatan berat badan, retensi air, rasa terbakar,
perubahan mood atau insomnia serta peningkatan gula darah pada pasien diabetes. Hal tersebut
akan hilang dalam 3 hari. Pasien yang mendapatkan pengobatan penyakit kronik ( gagal jantung,
diabetes, rematoid artritis dan pasien yang harus melanjutkan obat antiplatelet ) harus berkonsultasi
lebih lanjut dengan dokter untuk penilaian resiko.

Daftar istilah :

 Anastesi : Agen penyebab blok nyeri dengan atau tanpa kehilangan kesadaran

 Kortikosteroid : Hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal atau sintetis, berfungsi
sebagai regulasi air dan garam serta memiliki efek anti inflamasi

 Sendi facet : Sendi yang terletak diatas dan bawah pada setiap vertebrae yang
menghubungkan vertebrae satu dan lainnya, berfungsi sebagai penggerak tulang
punggung.

 Rhizotomi facet : Prosedure readiofrequency yang digunakan untuk mematikan saraf


disekitar sendi facet serta mencegah transfer sinyal nyeri ke otak

 Fluoroskopi : Alat pencitraan yang menggunakn x-ray atau radiasi lainnya untuk melihat
struktur tubuh secara real-time atau langsung dan biasanya disebut C-arm.

 Herniated disc : Material diskus mengalami penonjolan atau ruptur melalui daerah yang
lemah di sekitar dinding (annulus). Iritasi, nyeri, dan bengkak terjadi ketika material diskus
keluar dan mengalami kontak dengan saraf spinal sehingga menyebabkan nyeri.
 Skiatika : Nyeri dirasakan sepanjang saraf siatik di gluteus hingga kaki. Hal ini biasanya
disebabkan oleh kompresi lumbal 5 atau sacral 1 saraf spinal.

 Spinal stenosis : Sebuah penyempitan kanal spinal dan kanal akar saraf dapat
menyebabkan nyeri punggung dan kaki, terutama saat berjalan.

 Spondylolysis : Kelemahan atau fraktur antara atas dan bawah sendi facet vertebra. Jika
vertebra bergeser ke depan (spondylolisthesis), sehingga terjadi penekanan akar saraf yang
menyebabkan nyeri.

Anda mungkin juga menyukai