Anda di halaman 1dari 2

Nama : Cut Ria Safitri

Nim : 171010600006
Mk : Etikolegal
Pasien RSUD Provinsi Kepri Alami Infeksi
Pascaoperasi Caesar
M. Rofik
Selasa, 13 Februari 2018 - 15:13 WIB

: 3.200
Wati, pasien mengalami infeksi di perut, pasca opersicaesar di RSUD Provinsi Kepri
Tanjunguban, saat dirawat di Puskesmas Tanjunguban, Bintan Utara. Foto/M Rofik

BINTAN UTARA - Wati (30) warga Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara,


mengeluhkan buruknya pelayanan RSUD Provinsi Kepri Tanjunguban. Pasien
mengalami infeksi pascaoperasi caesar. Perutnya berlubang dan mengeluarkan bau
busuk.

Toni, suami Wati mengatakan, tanggal 30 Januari lalu, istrinya melahirkan secara
caesar. Lalu, dirawat inap selama tiga hari. Anehnya, selama tiga hari, pihak rumah
sakit sama sekali tidak memeriksa luka bekas operasi apalagi mengganti perbannya.
"Tidak diganti perban atau apapun, lalu tanggal 1 Februari kami dibolehkan pulang ke
rumah dan diminta kembali ke rumah sakit untuk kontrol pascaoperasi pada tanggal 8
Februari," kata Toni, di Tanjunguban, Bintan Utara, Senin (12/1/2018).

Namun, sebelum tanggal 8 Februari, istrinya mengeluh sakit di bagian perut. Saat
dilihat, ternyata di dinding perut istrinya sudah basah dan menimbulkan bau bahkan
berlubang. Saat itu, ia kemudian membawa istrinya ke Puskesmas Mentigi
Tanjunguban.

"Karena operasinya di rumah sakit, jadi kami oleh pihak Puskesmas dianjurkan ke
rumah sakit," katanya.

Saat itu, ia kembali membawa istrinya ke RSUD Kepri Tanjunguban. Setiba di rumah
sakit, pihak rumah sakit memberikan obat antibiotik. Malah, pihak rumah sakit
menawarkan kembali agar istrinya dirawat inap sehingga hari berikutnya bisa ditangani.

"Saya sudah kecewa sekali dengan pelayanan rumah sakit. Jadi saya tak mau istri saya
dirawat di rumah sakit itu (RSUD Provinsi Kepri Tanjunguban) lagi. Saya memilih
lukanya dibersihkan saja di Puskesmas, malah saya disuruh membawanya ke rumah
sakit di Tanjungpinang," kesalnya.

Selain hal itu, ia mengeluhkan, banyaknya nyamuk di rumah sakit pelat merah tersebut.
Setelah sang buah hatinya lahir, ia mengeluhkan ke perawat banyak nyamuk di
ruangan bayi. Tapi, perawat yang berjaga saat itu justru memberikan obat pengusir
nyamuk.

"Saya mau dikasih baygon untuk mengusir nyamuk. Coba bayangkan, di situ ada bayi
malah mau disemprotkan baygon," katanya kesal.

Terkait keluhan pasien bernama Wati atas buruknya pelayanan RSUD Provinsi Kepri
Tanjunguban ini, Humas rumah sakit tersebut bernama Ranti dikonfirmasi belum
memberikan jawaban. Begitu juga Direkturnya bernama dr Kurniakin, juga belum
memberikan jawaban.

Anda mungkin juga menyukai