Anda di halaman 1dari 2

Intan Putri Pusparini 142210101058

Kandungan Kimia Daun Sirih

Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak atsiri 1-4,2%,
air protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C yodium, gula dan pati. Dari
berbagai kandungan tersebut, dalam minyak atsiri terdapat fenol alami yang mempunyai daya
antiseptik yang sangat kuat (bakterisid dan fungisid) tetapi tidak sporosid (Soemiati 2002).
Saponin dan tannin bersifat sebagai anti septik pada luka permukaan, bekerja sebagai
bakteriostatik yang biasanya digunakan untuk infeksi pada kulit, mukosa dan melawan
infeksi pada luka. Flavanoid selain berfungsi sebagai bakteriostatik juga berfungsi sebagai
anti inflamasi. Menurut (Badan POM RI, 2004) kandungan kimia dari daun sirih hijau adalah
minyak atsiri dengan komponen utama kavikol dan kavibetol (betelfenol), metal eter
eugenol, eugenol, kavebetol asetat,4-(2-propenil)-1, 2-benzenadiol dan flavanoid.
Senyawa kavikol, eugenol dan fenol asetat pada daun sirih dapat larut dalam fraksi
pelarut kloroform. Fenol dan derivatnya, seperti kavikol dan eugenol merupakan senyawa
toksik yang menyebabkan protein sel pada bakteri mengalami denaturasi sehingga protein
tidak dapat melakukan fungsinya. Fenol dan derivatnya dapat merusak dinding sel bakteri
(Purwata 2008).
`
Senyawa fenil propanoid bersifat antimikroba dan anti jamur yang kuat dan dapat
menghambat pertumbuhan beberapa jenis bakteri. Minyak atsiri dari daun sirih umumnya
aktif terhadap Escherichia coli,Posiodomonas auruginosa, Strepto coccos epidermidis,
Staphylococcus aureus dan pirogen Streptococcus. Komposisi utama dari daun sirih adalah
minyak atsiri yang mengandung beberapa senyawa seperti senyawa alil benzena, chavibetol
(sirih- fenol, 3-hidroksi-4- methoxyallylbenzene), chavicol (P-allylfenol, 4-alil-fenol),
Estragole (p-alil- anisol; 4-metoksi-alilbenzena), Eugenol (Allylguaiacol, 4-hydroxy-3-
methoxyallylbenzene; 2 - metoksi4-alilfenol), metil eugenol (Eugenol metil eter; 3,-
dimetoksi-alilbenzena) dan hydroxycatechol (2,4-dihidroksi-alilbenzena). Pada saat ini
banyak sediaan fitofarmaka yang menggunakan daun sirih (Piper betle L.) sebagai bahan
obat, umumnya menggunakan ekstrak cair, ekstrak kental dan tingtur. (Rivai 2014)

Badan POM RI. (2004). Monografi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia. (volume I). Jakarta :
Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI.
Purwata, O.K, W.S.Rita, dan R. Yoga. 2009. Isolasi dan Uji Antiradikal Bebas Minyak Atsiri
Pada Daun Sirih (Piper betle Linn) Secara Spektroskopi Ultra Violet-Tampak. Jurnal
Kimia Vol. 3 No.1. Universitas Udayana. Bukit Jimbaran.
Rivai, H., Nanda, P. E., & Fadhilah, H. (2017). Pembuatan Dan Karakterisasi Ekstrak
Kering Daun Sirih Hijau (Piper Betle L.). Jurnal Farmasi Higea, 6(2), 133-144.
Soemiati, A., 2002. Uji Pendahuluan Efek Kombinasi Antijamur Infus Daun Sirih ( Piper
Betle L .), Kulit Buah Delima ( Punica Granatum L .), dan Rimpang Kunyit ( Curcuma
Domestica Val .) Terhadap Jamur. , 6(3), Pp.149–154.

Anda mungkin juga menyukai