Analisis Struktur Dengan SAP
Analisis Struktur Dengan SAP
Agar beban-beban yang bekerja pada Struktur Rangka Batang (Truss Structure)
dapat terpusat di titik-titik buhul (joint), maka perlu adanya elemen struktur yang
berfungsi untuk merubah beban merata (q) menjadi beban-beban terpusat (Q). Pada
struktur rangka atap, perlu dipasang gording untuk merubah beban merata menjadi
beban-beban terpusat, agar tidak timbul momen lentur pada sistem struktur. Untuk
mendapatkan struktur rangka atap yang ideal, maka gording-gording harus diletakkan
pada joint.
: Qt = 2.304x3x[(0,02x30’+ 0,4)x25)]
: Qt = 172.8 kg/m2
: Qh = 69.12 kg/m2
Untuk keperluan perhitungan, beban terpusat pada titik buhul akibat tekanan
angin (Qt) dan hisapan angin (Qh), diuraikan menjadi beban yang berarah vertikal (Vh)
dan horisontal (Hh) sbb. :
= 149.650 = 86.4
Hisapan angin (Qh) : Vh = Qh.cos. Hh = Qh.sin.
= 59.860 = 34.56
Beban mati pada struktur rangka atap, dapat terdiri dari berat sendiri rangka,
beban penutup atap, usuk, reng, gording, plafond dan penggantung. Berdasarkan
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1987, besarnya beban-beban di atas
adalah :
Dengan demikian besarnya beban terpusat pada titik buhul akibat penutup atap :
Qa = d.B.qa = 600 kg, dan akibat plafond Qp = d.B.qp = 240 kg (Gambar 5).
Pada kotak sistem satuan, pilih sistem satuan yang digunakan yaitu : kg-m.
Dari menu File, pilih New Model dan 2D Trusses. Pada kotak 2D Truss Type pilih Prat
Truss. Masukkan data konfigurasi struktur rangka atap sbb. :
Dari menu Define, pilih Material untuk menampilkan kotak Define Material. Pilih
STEEL, kemudian klik tombol Modify/Show Material. Pada kotak Material Property
Data masukkan data dari material :
Dari menu Define, pilih Frame Sections untuk menampilkan kotak Frame Properties.
Pada kotak Frame Properties, klik Add Double Angle, kemudian Add New Property.
Pada kotak Doubel Angle Section, masukkan data untuk profil siku rangkap 2L.50.50.5
dengan pelat buhul tebal 1 cm, sbb :
Gambar 14. Properti penampang profil siku rsangkap 2L.50.50.5
Klik batang atas dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame dan Section. Pada
kotak Frame Section, pilih 2L50.50.5, klik OK.
Klik batang vertikal. Pilih menu Assign, kemudian Frame dan Section. Pada kotak
Frame Section, pilih 2L25.25.5, klik OK.
Klik batang diagonal. Pilih menu Assign, kemudian Frame dan Section. Pada kotak
Frame Section, pilih 2L20.20.3, klik OK.
Klik batang horisontal. Pilih menu Assign, kemudian Frame dan Section. Pada kotak
Frame Section, pilih 2L20.20.4, klik OK.
Untuk mendefinisikan 4 kasus beban yang bekerja pada struktur, yaitu beban mati
(DEAD), beban hidup (LIVE), beban angin kiri (WIND-Ki), dan beban angin kanan
(WIND-Ka), dilakukan sbb. :
Dari menu Define, pilih Load Case. Pada kotak Define Load , masukkan data :
Dari menu Define, pilih Analysis Cases. Pada kotak Analysis Cases, masukkan data
sbb. :
Kasus analisis selain DEAD, LIVE, WIND-Ki, dan WIND-Ka, dihapus dari kotak
Analysis Cases dengan menggunakan Delete Case.
Beban pada struktur rangka batang berupa beban yang bekerja di joint-joint struktur.
Untuk mendefinisikan beban-beban pada struktur, dilakukan sbb. :
Klik joint-joint pada struktur yang akan dibebani beban mati 600 kg. Pilih menu Assign
kemudian Joint Load dan Forces. Pada kotak Joint Forces masukkan data beban :
Dengan cara yang sama, ulangi pemasukan data untuk beban mati 300 kg dan 240 kg
yang bekerja pada struktur.
Kasus Beban 2 : Beban Hidup (LIVE)
Klik joint-joint pada struktur yang akan dibebani beban hidup 100 kg. Pilih menu
Assign kemudian Joint Load dan Forces. Pada kotak Joint Forces masukkan data beban:
Klik joint-joint pada struktur yang akan dibebani beban 280 kg dan 140 kg. Pilih menu
Assign kemudian Joint Load dan Forces. Pada kotak Joint Forces masukkan data
beban :
Dengan cara yang sama, ulangi pemasukan data untuk beban-beban lainnya yang
bekerja pada struktur.
Klik joint-joint pada struktur yang akan dibebani beban 120 kg dan 60 kg. Pilih menu
Assign kemudian Joint Load dan Forces. Pada kotak Joint Forces masukkan data-data
beban sbb. :
Setelah semua kasus beban dan beban-beban yang bekerja pada struktur dimasukkan
datanya di dalam program, kemudian perlu didefinisikan kombinasi pembebanan yang
akan ditinjau pada analisis. Untuk mendefinisikan 3 kombinasi pembebanan yang
bekerja pada struktur, dilakukan dengan cara sbb. :
Dari menu Define, pilih Load Combination. Pada kotak Define Load Combination, klik
Add New Combo, kemudian masukkan data :
Dari menu Define, pilih Load Combination. Pada kotak Define Load Combination, klik
Add New Combo, kemudian masukkan data :
Dari menu Define, pilih Load Combination. Pada kotak Define Load Combination, klik
Add New Combo, kemudian masukkan data :
Setelah semua data yang diperlukan untuk perhitungan struktur dimasukkan di dalam
program, selanjutnya dapat dilakukan analisis struktur.
Sebelum melakukan analisis dari suatu struktur rangka batang (truss structure), perlu
diperhatikan bahwa elemen-elemen dari struktur rangka batang dihubungkan secara
sendi/engsel pada joint-jointnya, sehingga secara teoritis pada sambungan antara
elemen-elemen struktur tidak timbul momen.
Pada kotak Assign Frame Release, klik kotak Start dan End yang ada pada
Momen 33 (Major).
Untuk melakukan analisis 2 dimensi dari struktur rangka atap, dilakukan sbb. :
Pilih menu Analyze, kemudian Set Analysis Options. Pada kotak Analysis
Options klik Plane Frame (XZ Plane), klik OK.
Sebelum melakukan analisis, simpan terlebih dahulu file data masukan dengan
cara :
Pilih menu File, Kemudian Save As. Pada kotak dialog Save Model File As,
ketikan nama file : STRUKTUR ATAP, kemudian klik Save. Untuk melakukan
analisis struktur, pilih menu Analyze dan Run Analysis, klik Run Now.
Untuk menampilkan deformasi dari struktur rangka atap akibat kombinasi beban
mati dan beban hidup (COMB1) , pilih menu Display kemudian Show
Deformed Shape. Pada kotak Deformed Shape masukkan data :
Gambar 17. Deformasi struktur atap akibat beban mati + beban hidup (COMB1)
Untuk menampilkan gaya batang pada elemen-elemen struktur rangka atap akibat
kombinasi beban mati dan beban hidup (COMB1), pilih menu Display kemudian Show
Forces/Stresses, dan Frames/Cable. Pada kotak Member Force Diagram for Frames
Shape masukkan data sbb. :
Gambar 18. Gaya batang pada struktur atap akibat beban mati + beban hidup (COMB1)
Untuk menampilkan reaksi-reaksi di tumpuan akibat kombinasi beban mati dan beban
hidup (COMB1), pilih menu Display kemudian Show Forces/Stresses, dan Joints. Pada
kotak Joint Reactions Forces masukkan data sbb. :
Gambar 19. Reaksi-reaksi di tumpuan akibat beban mati + beban hidup (COMB1)
Setelah dilakukan analisis struktur, untuk selanjutnya dapat dilakukan desain struktur
untuk memeriksa apakah dimensi dari elemen-elemen struktur yang dipilih, cukup kuat
menahan beban-beban yang bekerja pada struktur. Untuk melakukan desain struktur,
dilakukan sbb. :
Pilih menu Design, kemudian Steel Frame Design dan Select Design Combos. Pada
kotak Design Load Selections Combination masukkan data :
Design Combos : COMB1
: COMB2
: COMB3
Klik OK.
Pilih menu Design, kemudian Steel Frame Design dan Start Design/Check of Structure.
Perintah ini akan menyebabkan SAP2000 menghitung nilai rasio tegangan (stress ratio)
dari setiap elemen struktur.
Untuk menampilkan nilai rasio tegangan, pilih menu Design, kemudian Steel Frame
Design dan Display Design Info.
Pada kotak Display Steel Design Result, pilih Design Output : P-M Colors & Values.
Klik OK.
Gambar 20. Rasio tegangan (stress ratio) pada elemen-elemen struktur rangka atap
Kesimpulan :
Perencanaan kuda-kuda bentang 8m menggunakan profil 2L50.50.5 , 2L25.25.5 ,
2L20.20.4 , 2L20.20.3 seperti pada gambar berikut: